Share

25. Menantu Kesayangan

Arkan tersentak ketika mendengar ucapan Naura. Ia pikir Naura kabur apa lagi kopernya sudah tidak ada di lemarinya.

"Kamu di mana?" tanya Arkan panik karena Naura tiba-tiba saja meminta tolong.

"Aku di rumah Mamah."

"Mamah, apa Adelia yang menculikmu?"

Terdengar helaan napas. "Mamah Om yang menculik aku. Aku lagi di rumah Om."

"Hah, kok bisa?"

"Cepat jemput aku. Aku takut," ujar Naura merengek minta pulang.

Arkan mematikan panggilannya, ia lalu mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari apartemennya.

Sementara itu di tempat lain, Naura menutup matanya karena memang ia ngantuk.

Tok ... tok,

"Permisi Non."

"Hm ... masuk Bi."

Naura enggan turun dari ranjangnya membiarkan Surti masuk ke dalam kamar.

"Non, Pak Teddi sudah datang, Bu Sinta menyuruh Nona untuk segera turun," jelasnya.

Naura menghela napasnya, ia terlalu lelah hingga tak ingin berajak dari ranjangnya. "Aku mandi dulu Bi."

"Iya, Non."

Naura memandang langit di kamar Arkan. "Cepatlah datang, Om."

Meski berat Naur
Skuka_V

Hayo, Arkan udah mulai terbuka nih sama perasaannya. Naura pria gak ya? penasaran kelanjutannya yuk baca bab berikutnya 🥰

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status