Suara ketukkan menyapa pintu ruang kerja nya, dan kakek Darma yang sedang begitu fokus dengan laptope nya seketika mengalihkan wajah nya pada asal suara. Mulut itu baru saja akan terbuka, namun kata-kata itu kembali tertelan saat mendapati kedatangan Devan. "Devan," gumam kakek Darma, dengan terus menatap cucu tunggal nya itu, di mana kini Devan sudah melangkahkan kaki nya ke dalam ruangan, "Seperti nya kau sedang bahagia. Apakah, ini ada kaitan nya dengan Rania?" tanya kakek Darma menebak, bagaimana dia mendapati wajah Devan yang nampak sumringah. Seulas senyum terukir di wajah Devan, pria itu mengangguk antusias. Dan, jawaban yang Devan berikan membuat kakek Darma sangat tertarik. Rasa penasaran sudah membelenggu lelaki tua itu. "Katakan-apa, itu?" tanya kakek Darma dengan nada suara nya yang terdengar menuntut, sepasang pupil hitam nya bergerak resah, menatap Devan dengan lekat-lekat. "Rania-mau menikah denganku, kakek! Rania mau menikah denganku!" sahut Devan dengan nada berap
Read more