All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 81 - Chapter 90

1533 Chapters

Bab 81

Bruk!Julio jatuh terlutut dengan keras di atas lantai. “Saya pantas mati. Tuan Muda, ada kesalahan dalam informasi saya sebelumnya. Saja juga hari ini baru tahu bahwa selain ke-7 anak gadis itu, sebenarnya masih ada seorang gadis yang masih hidup.”“Orang ini sepertinya merupakan staff perawat di Panti Asuhan Bisma waktu itu. Dia khusus bertanggung jawab untuk mencuci pakaian dan memasak makanan untuk anak-anak, berikut merawat kebersihan.”Mendengar omongan ini, hati David bergetar dan dengan tak sabaran berkata, “Apakah orang ini bernama belakang Hutanto, bernama Laras Hutanto?”“Benar, tepat bernama Laras Hutanto.”Julio segera mengangguk dan berkata, “Orang ini berhasil selamat dari kebakaran besar itu. Tapi wajahnya mengalami luka bakar dan sepertinya sudah gila. Beberapa tahun ini dia terus disembunyikan Keluarga Camin di Panti Jompo Wisma Mulia.”Pada saat itu, sentuhan kegembiraan muncul di mata David.Benar-benar adalah Bibi Laras!Dia selamanya tidak akan lupa. Saat dia masi
Read more

Bab 82

“Duk duk duk.”Dia berkata sambil menghantukkan kepalanya dengan keras ke atas lantai dan keningnya berdarah dalam waktu cepat.Alis David berkedut dan terpaksa berkata dengan melembutkan nadanya. “Baiklah, kamu berdirilah, aku berjanji untuk mengobati penyakit ayahmu. Tapi sekarang aku mau pergi bekerja. Kamu tunggu sampai aku pulang kerja untuk membicarakannya lagi.”“Baik, baik, baik.”Chelin langsung berdiri sambil menangis gembira. “Terima kasih, Dokter Ajaib David.”“Ini adalah informasi kontak pribadi saya. Hubungi saya jika Anda sudah punya waktu luang. Sampai pada waktunya saya akan datang menjemput Anda.”Dia pergi dengan membawa mobil setelah menyodorkan selembar kartu nama dengan penuh hormat dan membungkuk dengan sungguh-sungguh kepada David.Dengan cepat, David tiba di Freya.Dia baru saja masuk ke pintu utama perusahaan dan satpam segera memberitahukan informasi ini kepada Surya.Di dalam kantor, setelah Surya menutup telepon, sudut bibirnya meluapkan sebuah senyuman din
Read more

Bab 83

Melihatnya tidak berbicara, Surya masih menggira David takut dan dia semakin merasa puas. “Semua orang tahu, sebagai perusahaan barang mewah terkemuka di Jayanegara, Susanto Group tidak hanya mempunyai pengaruh yang besar di pasar, tetapi juga memiliki begitu banyak toko offline khusus.”“Di sisi lain, reaksi pasar produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan kita saat ini tidak begitu bagus dan menyebabkan penumpukan stok di gudang sebanyak 500 ribu set.”Berbicara sampai di sini, Surya melihat David sambil mencibir dan berkata, “Dan tugasmu adalah menjual setidaknya 50 ribu set kosmetik kepada Susanto Group.”“Aku hanya memberimu waktu 3 hari. Jika dalam 3 hari kamu tidak menjual 50 ribu set, maka segera kemasi barangmu dan enyahlah!”Omongan Surya baru selesai dan semua orang memandang David dengan penuh simpati dan sukacita atas kemalangannya. Karena tugas ini terlalu berat dan hampir mustahil untuk diselesaikan. Sebelumnya, mereka bukannya tidak pernah mempromosikan kosmetik ke
Read more

Bab 84

“Disini?” Hasan tertegun dan berkata, “Dokter Ajaib David, apakah aku perlu mencari kamar yang tenang agar Anda tidak terganggu?”“Tidak perlu.” David menggelengkan kepala. “Kalau begitu apakah aku perlu berbaring?” Tomas kembali bertanya. “Juga tidak perlu.”“Ka……kalau begitu apa yang perlu kulakukan?” Tomas semakin bingung. “Kamu hanya cukup membuka mulut saja.” Meskipun dalam hati Hasan kebingungan, tapi dia tetap membuka mulutnya dengan patuh.David terlihat mengeluarkan sebuah botol plastic dari badannya, kemudian mengeluarkan sebutir pil berwarna hitam dari dalamnya.“Minumlah dan gagal jantung bawaanmu akan sembuh.”Mendengar omongan ini, Tomas dan Chelin tampak ragu.Mereka dengan jelas melihat tulisan yang tertulis di botol plastik di tangan David——Insektisida. Menggunakan botol insektisida untuk menyimpan barang? Tidak takut membuat orang mati keracunan?Selain itu, benda apa yang dituangkannya itu? Berwarna hitam legam, seperti pil daki saja. Hasan tampak muram.Jika b
Read more

Bab 85

David malas untuk ngomong kosong dengannya. Dia langsung menuju perusahaan setelah memutuskan sambungan telepon.Pagi-pagi, Surya sudah datang bekerja.Setelah meletakkan posel, dia tersenyum dan langsung berteriak kepada semua orang, “Semuanya hentikan pekerjaan di tangan. Akan segera ada tontonan yang menarik.”“Surya, apakah David sudah datang ke perusahaan?” Gerry langsung tertawa cekikian.“Benar. Dia sudah dalam perjalanan dan akan segera tiba.” Surya tersenyum dingin dan berkata dengan penuh penantian. “Nanti kalian harus membesarkan mata kalian. Aku akan membuat anak itu keluar dari sini dengan malu.”“Baiklah. Aku sudah tidak sabaran untuk melihat pemandangan memalukan anak itu.”Gerry tertawa sambil menggosok tangannya dan membuat semua orang ikut tertawa terbahak-bahak.Surya berpesan, “Citra, buang barang- barang di atas meja kerja bocah itu.”Citra segera melenggok ke meja kerja David dan membuang semua barangnya ke dalam tong sampah.David baru saja berjalan sampai depan
Read more

Bab 86

Dia terlihat menatap Surya dengan wajah mempermainkan, kemudian mengeluarkan selembar dokumen dari tas kerjanya dan dihempaskan ke atas meja dengan suara plak. “Kamu pintar juga ya, bahkan laporan pengunduran diri juga sudah ditulis.”Wahyu dengan santainya melirik dokumen itu dan berkata dengan menghina. “Tapi, aku tidak mengakui laporan pengunduran dirimu. Akhir dari dirimu hanya bisa dipecat dan bukan mengundurkan diri sendiri.”Sudut bibir David melengkung membentuk senyuman dingin. “Hehe, takutnya aku akan membuat kalian kecewa. Ini bukan laporan pengunduran diri, melainkan blanko pesanan produk dari Susanto Group.”Dia berhenti sejenak dan kembali menambahkan, “Susanto Group memesan 5 juta set kosmetik sekaligus dari perusahaan kita.”“Apa? Blanko pesanan Susanto Group?”“5 juta set?”Dalam sekejap, seluruh kantor tiba-tiba berubah menjadi riuh. Semua orang tampak tertegun dan mengira diri sendiri dan yang lainnya salah dengar.Bahkan Surya juga dibuat terkejut. Tiba-tiba, te
Read more

Bab 87

“Atas dasar kamu hanya orang miskin yang datang dari kampung. Kau tidak punya koneksi maupun kemampuan. Bagaimana mungkin bisa mendapatkan blanko pesanan 5 juta produk dari Susanto Group?”Wulan berdalih dengan merasa dirinya paling benar.Mendengar omongannya, Surya juga bereaksi.Benar!Anak ini hanya orang kampungan, sama sekali tidak mungkin bisa mendapat pesanan sebesar ini sama sekali.Benar!Dia pasti memalsukan blanko pesanan!Dia langsung melihat David dengan penuh hina sambil berkata, “David, nyalimu sungguh besar! Kau bahkan berani memalsukan blanko pesanan Susanto Group!”“Dengan begitu, apakah kau berencana menghindar dari masalah taruhan?” David melihat ke arahnya sambil menyipitkan mata. “Menghindari apa?”Surya langsung tercengang. “Berlutut menyembahku 3 kali dan panggil aku dengan sebutan kakek 3 kali. Ini adalah omonganmu sendiri sebelumnya. Aku tidak memaksamu.”Begitu omongan ini keluar, Surya langsung marah besar. “Menyuruhku berlutut menyembahmu? David, kamu p
Read more

Bab 88

Begitu dia pergi, Wulan tidak tahan untuk tidak berkata, “Surya, segera terlepon pamanmu dan pecat David.”Saat ini dia tampak sangat marah. Menurutnya, David pasti cemburu pada kebersamaan dirinya dan Surya. maka dari itu dia sengaja membalas dendam pada Surya. “Baik, aku segera telepon.”Surya mengangguk dan langsung ingin menelepon menejer personalia, Zainal Hasanudin.Pada saat ini, seorang pria paruh baya buncit yang berjas dan bersepatu kulit, bergegas masuk dengan penuh semangat. “Pak Heru!”Semua orang langsung terkejut dan buru-buru menyapanya dengan penuh hormat. Orang yang datang adalah bos besar departemen pemasaran——Direktur Pemasaran, Heru Winata.Julukan orang ini adalah Si Kulit Kuning Winata. Dia terkenal berhati jahat. Seluruh karyawan departemen pemasaran pernah memarahinya dalam hati lebih dari 1 kali. Mereka takut dan benci kepadanya。Heru tertawa dan berbicara tidak seperti biasanya. “Hehe, tidak perlu begitu sungkan. Sekarang kalian adalah kesayanganku.”Ha?
Read more

Bab 89

Dia membuat semua staf departemen pemasaran terdiam karena pertanyaannya.Citra melihat para petinggi yang matanya bersinar dan tiba-tiba berkata, “Pak Wendi, Pak Surya yang telah mewakili perusahaan menerima blanko pesanan Susanto Group.”Begitu omongan ini keluar, Yang lainnya tertegun. Bukankah David yang menerima blanko pesanan?Namun, mereka bereaksi dengan cepat dan mati-matian menganggukkan kepala sambil berkata, “Benar, benar, benar. Pak Surya yang menerimanya.”“Tetanya memang sesuai dugaanku.”Wendi menepuk bahu Surya dengan sangat ramah. “Surya, kamu sangat hebat. Kamu bahkan memenangkan pesanan sebesar ini demi perusahaan.” “Menurutku, menempati posisi menejer departemen pemasaran dengan kemampuanmu yang seperti ini, sedikit menyia-nyiakan sumber daya manusia. Begini saja, nanti aku akan memberi saran kepada wakip presiden direktur agar kamu menjadi wakil menejer utama.”Seiring dengan dilontarkannya omongannya, semua orang satu persatu melihat Surya dengan iri. Surya s
Read more

Bab 90

Surya secara reflek merapikan dasinya, kemudian mengetuk pintu. Saat ini Chelin sedang menangani urusan resmi. Setelah mendengar suara pintu diketuk, dia dengan suara pelan berkata, “Silakan masuk.”Setelah Surya masuk, Chelin mengangkat kepala dan melihatna sejenak dan dengan sedikit terkejut berkata, “Kamu adalah……?”“Halo, Bu Chelin. Nama saya Surya, merupakan menejer pemasara Freya Kosmetik Internasional Co., Ltd. Kali ini saya datang mewakili perusahaan untuk menandatangni kontrak dengan Anda……” Surya langsung berbicara dengan sopan.”“Ternyata begitu.”Saat ini Chelin baru sadar dan sikapnya beruba menjadi lebih ramah. “Silakan duduk, Pak Surya.”Dia kembali bangkit berdiri dan menyeduhkan segelas teh mahal untuk Surya secara pribadi. Surya meneguk semulut teh dan merasakan aroma wangi yang tertinggal di mulut. Kepuasan memenuhi alisnya.David oh David, pada dasarnya aku masih harus berterima kasih padamu. Jika bukan karena kamu, aku mana mungkin bisa meminum teh sebagus ini?
Read more
PREV
1
...
7891011
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status