“Atas dasar kamu hanya orang miskin yang datang dari kampung. Kau tidak punya koneksi maupun kemampuan. Bagaimana mungkin bisa mendapatkan blanko pesanan 5 juta produk dari Susanto Group?”Wulan berdalih dengan merasa dirinya paling benar.Mendengar omongannya, Surya juga bereaksi.Benar!Anak ini hanya orang kampungan, sama sekali tidak mungkin bisa mendapat pesanan sebesar ini sama sekali.Benar!Dia pasti memalsukan blanko pesanan!Dia langsung melihat David dengan penuh hina sambil berkata, “David, nyalimu sungguh besar! Kau bahkan berani memalsukan blanko pesanan Susanto Group!”“Dengan begitu, apakah kau berencana menghindar dari masalah taruhan?” David melihat ke arahnya sambil menyipitkan mata. “Menghindari apa?”Surya langsung tercengang. “Berlutut menyembahku 3 kali dan panggil aku dengan sebutan kakek 3 kali. Ini adalah omonganmu sendiri sebelumnya. Aku tidak memaksamu.”Begitu omongan ini keluar, Surya langsung marah besar. “Menyuruhku berlutut menyembahmu? David, kamu p
Begitu dia pergi, Wulan tidak tahan untuk tidak berkata, “Surya, segera terlepon pamanmu dan pecat David.”Saat ini dia tampak sangat marah. Menurutnya, David pasti cemburu pada kebersamaan dirinya dan Surya. maka dari itu dia sengaja membalas dendam pada Surya. “Baik, aku segera telepon.”Surya mengangguk dan langsung ingin menelepon menejer personalia, Zainal Hasanudin.Pada saat ini, seorang pria paruh baya buncit yang berjas dan bersepatu kulit, bergegas masuk dengan penuh semangat. “Pak Heru!”Semua orang langsung terkejut dan buru-buru menyapanya dengan penuh hormat. Orang yang datang adalah bos besar departemen pemasaran——Direktur Pemasaran, Heru Winata.Julukan orang ini adalah Si Kulit Kuning Winata. Dia terkenal berhati jahat. Seluruh karyawan departemen pemasaran pernah memarahinya dalam hati lebih dari 1 kali. Mereka takut dan benci kepadanya。Heru tertawa dan berbicara tidak seperti biasanya. “Hehe, tidak perlu begitu sungkan. Sekarang kalian adalah kesayanganku.”Ha?
Dia membuat semua staf departemen pemasaran terdiam karena pertanyaannya.Citra melihat para petinggi yang matanya bersinar dan tiba-tiba berkata, “Pak Wendi, Pak Surya yang telah mewakili perusahaan menerima blanko pesanan Susanto Group.”Begitu omongan ini keluar, Yang lainnya tertegun. Bukankah David yang menerima blanko pesanan?Namun, mereka bereaksi dengan cepat dan mati-matian menganggukkan kepala sambil berkata, “Benar, benar, benar. Pak Surya yang menerimanya.”“Tetanya memang sesuai dugaanku.”Wendi menepuk bahu Surya dengan sangat ramah. “Surya, kamu sangat hebat. Kamu bahkan memenangkan pesanan sebesar ini demi perusahaan.” “Menurutku, menempati posisi menejer departemen pemasaran dengan kemampuanmu yang seperti ini, sedikit menyia-nyiakan sumber daya manusia. Begini saja, nanti aku akan memberi saran kepada wakip presiden direktur agar kamu menjadi wakil menejer utama.”Seiring dengan dilontarkannya omongannya, semua orang satu persatu melihat Surya dengan iri. Surya s
Surya secara reflek merapikan dasinya, kemudian mengetuk pintu. Saat ini Chelin sedang menangani urusan resmi. Setelah mendengar suara pintu diketuk, dia dengan suara pelan berkata, “Silakan masuk.”Setelah Surya masuk, Chelin mengangkat kepala dan melihatna sejenak dan dengan sedikit terkejut berkata, “Kamu adalah……?”“Halo, Bu Chelin. Nama saya Surya, merupakan menejer pemasara Freya Kosmetik Internasional Co., Ltd. Kali ini saya datang mewakili perusahaan untuk menandatangni kontrak dengan Anda……” Surya langsung berbicara dengan sopan.”“Ternyata begitu.”Saat ini Chelin baru sadar dan sikapnya beruba menjadi lebih ramah. “Silakan duduk, Pak Surya.”Dia kembali bangkit berdiri dan menyeduhkan segelas teh mahal untuk Surya secara pribadi. Surya meneguk semulut teh dan merasakan aroma wangi yang tertinggal di mulut. Kepuasan memenuhi alisnya.David oh David, pada dasarnya aku masih harus berterima kasih padamu. Jika bukan karena kamu, aku mana mungkin bisa meminum teh sebagus ini?
Dengan demikian, Surya berjalan keluar dari Susanto Group dengan patah semangat.Wulan yang menunggu di depan pintu segera menyambutnya. “Surya, bagaimana? Kontraknya sudah ditandatangani?”“Apakah ini perlu bicarakan lagi? Surya yang turun tangan sendiri, maka tidak ada hal yang tidak berhasil.” kata Gerry dan Citra dengan wajah menyanjung.Surya menunjukkan ekspresi yang lebih jelek daripada menangis dan berkata, “Itu, aku……aku tidak berhasil menandatangani kontrak……”Ha?Beberapa orang itu terdiam seketika, seperti tersiram sebaskom air dingin. Raut wajah Wulan sedikit berubah dan buru-buru bertanya, “Apa yang sebenarnya telah terjadi? Bagaimana bisa kamu tidak menandatangani kontrak? “Presiden utama Susanto Group bilang dia hanya mengakui David. Jika tidak maka tidak akan berkerjasama dengan perusahaan kita.” kata Surya dengan ingin menangis.“Apa?”Beberapa orang itu langsung berseru.Susanto Group hanya mengakui David?Bagaimana mungkin?Gerry dengan terbata-bata berkata, “Su……
Surya sedang pusing karena tidak ada tempat pelampiasan dan menghempaskan sebuah tamparan ke mukanya.“Melakukan ibumu! Apakah kau tidak dengar yang dikatakan Pak Wendi? Semuanya keluar dan temukan David untukku. Jika tidak, semuanya habis bersama.”Begitu mengingat dirinya baru saja memecat David dengan sombong dan sekarang harus terpaksa memohonnya dengan merendahkan diri, hati Surya kesakitan bagaikan makan kotoran.Dia mendengus dingin dan berkata, “Wulan, di antara kita hanya kamu yang punya nomor telepon David. Kamu sekarang telepon dia dan suruh dia kembali ke perusahaan.”“Benar, benar, benar. Bukankah David menyukaimu? Selama kamu berbicara padanya, dia pasti akan melenggok kembali.” kata Gerry ikut mengiyakan. Meskipun dalam hati Wulan sangat enggan, tapi dia hanya bisa menelepon David dengan menebalkan muka.“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif……” mendengar notifikasi dalari dalam telepon, raut wajah Wulan sedikit tidak enak dilihat. “Teleponnya tidak aktif.”“Aku
Seiring dengan dilontarkannya suara yang datang secara tiba-tiba ini, seluruh Vila Keluarga Camin hening seketika.Mereka tidak salah dengar, ‘kan?Ada orang yang memberikan kotak abu jenazah dan karangan bunga di perayaan ulang tahun Toni Camin? Bahkan masih mengatakan omongan bertentangan seperti Toni Camin cepat mati?“Wush!”Semua orang berbalik badan secara bersamaan dan melihat ke arah luar pintu vila dengan tidak percaya.Di dalamnya termasuk Toni dan sekian banyak anggota Keluarga Camin yang ada di tempat itu.Seorang pria bertopeng perunggu mengambil langkah kaki besar dan berjalan masuk dengan sombong.Pria itu adalah David. Satu tangannya memegang sebuah kotak abu jenazah berwarna hitam dan 1 tangannya lagi memegang 2 buah karangan bunga.Meskipun dia memakai topeng, tapi kejahatan yang akan menjadi kenyataan di matanya justru membuat orang yang berada di tempat itu bergidik satu per satu. Pada saat itu, Toni tersenyum manis, wajah yang penuh keriput tua dipenuhi niat mem
Dia melihat topeng di wajah David dengan penuh penasaran dan bergumam bagaikan disuntik obat penyemangat. “Manusia bertopeng, aku semakin ingin menangkapmu.”“Kemudian melepas topengmu dan melihat seperti apa tampangmu sebenarnya!”Medengar omongan ini, wajah pria berpakaian biasa di sampingnya berkedut kencang.Kamu menangkapnya? Tangkap pakai apa? Tangkap dengan kaki besarmu yang sepanjang 1,2 meter itu?“Plak plak plak!”Sebuah suara tepuk tangan yang terburu-buru dan kuat memecahkan keheningan di tempat itu. “Bagus! Sangat Bagus! Bagus sekali!”Toni bangkit berdiri. Dia bertepuk tangan sambil berkata, “Memang sisa-sisa Panti Ashuan Bisma yang Keluarga Camin cari selama genap 12 tahun.”“Belasan pengawal Keluarga Camin yang dilatih secara rahasia dengan menghabiskan biaya besar, semuanya merupakan keberadaan yang 1 lawan 10. Di tanganmu justru begitu lemah bagaikan semut.”“Tidak bisa dipungkiri. Kamu, ikan yang lolos dari jaring saat itu, benar-benar membuatku sangat terkejut.”T
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai