All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 91 - Chapter 100

1535 Chapters

Bab 91

Dengan demikian, Surya berjalan keluar dari Susanto Group dengan patah semangat.Wulan yang menunggu di depan pintu segera menyambutnya. “Surya, bagaimana? Kontraknya sudah ditandatangani?”“Apakah ini perlu bicarakan lagi? Surya yang turun tangan sendiri, maka tidak ada hal yang tidak berhasil.” kata Gerry dan Citra dengan wajah menyanjung.Surya menunjukkan ekspresi yang lebih jelek daripada menangis dan berkata, “Itu, aku……aku tidak berhasil menandatangani kontrak……”Ha?Beberapa orang itu terdiam seketika, seperti tersiram sebaskom air dingin. Raut wajah Wulan sedikit berubah dan buru-buru bertanya, “Apa yang sebenarnya telah terjadi? Bagaimana bisa kamu tidak menandatangani kontrak? “Presiden utama Susanto Group bilang dia hanya mengakui David. Jika tidak maka tidak akan berkerjasama dengan perusahaan kita.” kata Surya dengan ingin menangis.“Apa?”Beberapa orang itu langsung berseru.Susanto Group hanya mengakui David?Bagaimana mungkin?Gerry dengan terbata-bata berkata, “Su……
Read more

Bab 92

Surya sedang pusing karena tidak ada tempat pelampiasan dan menghempaskan sebuah tamparan ke mukanya.“Melakukan ibumu! Apakah kau tidak dengar yang dikatakan Pak Wendi? Semuanya keluar dan temukan David untukku. Jika tidak, semuanya habis bersama.”Begitu mengingat dirinya baru saja memecat David dengan sombong dan sekarang harus terpaksa memohonnya dengan merendahkan diri, hati Surya kesakitan bagaikan makan kotoran.Dia mendengus dingin dan berkata, “Wulan, di antara kita hanya kamu yang punya nomor telepon David. Kamu sekarang telepon dia dan suruh dia kembali ke perusahaan.”“Benar, benar, benar. Bukankah David menyukaimu? Selama kamu berbicara padanya, dia pasti akan melenggok kembali.” kata Gerry ikut mengiyakan. Meskipun dalam hati Wulan sangat enggan, tapi dia hanya bisa menelepon David dengan menebalkan muka.“Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif……” mendengar notifikasi dalari dalam telepon, raut wajah Wulan sedikit tidak enak dilihat. “Teleponnya tidak aktif.”“Aku
Read more

Bab 93

Seiring dengan dilontarkannya suara yang datang secara tiba-tiba ini, seluruh Vila Keluarga Camin hening seketika.Mereka tidak salah dengar, ‘kan?Ada orang yang memberikan kotak abu jenazah dan karangan bunga di perayaan ulang tahun Toni Camin? Bahkan masih mengatakan omongan bertentangan seperti Toni Camin cepat mati?“Wush!”Semua orang berbalik badan secara bersamaan dan melihat ke arah luar pintu vila dengan tidak percaya.Di dalamnya termasuk Toni dan sekian banyak anggota Keluarga Camin yang ada di tempat itu.Seorang pria bertopeng perunggu mengambil langkah kaki besar dan berjalan masuk dengan sombong.Pria itu adalah David. Satu tangannya memegang sebuah kotak abu jenazah berwarna hitam dan 1 tangannya lagi memegang 2 buah karangan bunga.Meskipun dia memakai topeng, tapi kejahatan yang akan menjadi kenyataan di matanya justru membuat orang yang berada di tempat itu bergidik satu per satu. Pada saat itu, Toni tersenyum manis, wajah yang penuh keriput tua dipenuhi niat mem
Read more

Bab 94

Dia melihat topeng di wajah David dengan penuh penasaran dan bergumam bagaikan disuntik obat penyemangat. “Manusia bertopeng, aku semakin ingin menangkapmu.”“Kemudian melepas topengmu dan melihat seperti apa tampangmu sebenarnya!”Medengar omongan ini, wajah pria berpakaian biasa di sampingnya berkedut kencang.Kamu menangkapnya? Tangkap pakai apa? Tangkap dengan kaki besarmu yang sepanjang 1,2 meter itu?“Plak plak plak!”Sebuah suara tepuk tangan yang terburu-buru dan kuat memecahkan keheningan di tempat itu. “Bagus! Sangat Bagus! Bagus sekali!”Toni bangkit berdiri. Dia bertepuk tangan sambil berkata, “Memang sisa-sisa Panti Ashuan Bisma yang Keluarga Camin cari selama genap 12 tahun.”“Belasan pengawal Keluarga Camin yang dilatih secara rahasia dengan menghabiskan biaya besar, semuanya merupakan keberadaan yang 1 lawan 10. Di tanganmu justru begitu lemah bagaikan semut.”“Tidak bisa dipungkiri. Kamu, ikan yang lolos dari jaring saat itu, benar-benar membuatku sangat terkejut.”T
Read more

Bab 95

Di dalam ruang bawah tanah rahasia Keluarga Camin.Ria perlahan-lahan terbangun dari koma.Setelah sadar bahwa kaki dan tangannya diikat, dia ingin berteriak secara reflek. Namun, karena mulutnya ditempel dengan lakban, dia sama sekali tidak dapat mengeluarkan sedikit pun suara.Dia disandera!Dalam sekejap, pemikiran ini melintas di otak Ria.Dia segera membenahi jalan pikirnya dan dalam hatinya langsung mengerti.Keluaga Camin menyaderaku!Tidak hanya demikian, takutnya kecelakaan mobil itu juga dibuat oleh Keluarga Camin.Apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh Keluarga Camin?Dalam hatinya sangat bimbang dan mau tak mau berjuang mati-matian. Namun semua itu sia-sia.Saat dia tenggelam dalam keputusasaan, tiba-tiba dia mendengar suara gerakan di belakangnya.Dia berusaha melihat ke belakang. Terlihat seorang wanita tidak terawat yang memakai pakaian pasien. Saat ini dia sedang memeluk sebuah boneka kain yang kotor, meringkuk di sudut sambil berbicara sendirian. Air liur sesekali m
Read more

Bab 96

“Bisa apa lagi? Tentu adalah benda yang bisa membuatnya tidur dengan patuh.”Pria kekar bertelanjang dada menjawab secara reflek, kemudian berbalik badan melihanya dengan cepat. “Kamu……kamu sudah sadar?”Dia buru-buru berteriak ke luar pintu. “Kakak pertama, cepat beri tahu Tuan Muda Fendi bahwa wanita ini sudah sadar!”Tak lama kemudian, seorang pria kekar terlihat berjalan masuk dengan mendorong seorang pemuda. Pemuda itu duduk di atas kursi roda. Anggota geraknya digypsum. Siapa lagi kalau bukan Fendi Camin?Ria menatapnya dengan dingin dan berkata, “Fendi, Keluarga Camin bahkan berani menyanderaku!”Saat ini Fendi tidak seanggun sebelumnya dan dengan ekspresi kejam berkata, “Wanita jalang, ini adalah akibat yang kau terima karena bertentangan denganku demi bocah bernama David itu.”“Kamu tenang saja, setelah perayaan ulang tahun kakekku berlalu, Kamu, Ria Nastoro akan menjadi wanita milikku, Fendi Camin!”“Sampai pada waktunya, aku akan mempermainkanmu dengan sebaik-baiknya. Aku
Read more

Bab 97

Pada saat ini. Jiwa semua orang terguncang. Mereka kembali menatap David dengan tatapan seperti melihat orang mati.Keluarga Camin memikirkan keras untuk merancang cara ini, hanya demi melawan 1 orang. Kalau begitu……Dia pasti akan mati!Namun, David justru mendesah ringan. “B*jingan kecil, apa yang kau desahkan lagi? Apa mungkin kau sudah takut?”“Jika sekarang kau berlutut dan mematahkan sepasang lenganmu, mungkin kami bisa membiarkanmu mati dengan tidak begitu kesakitan.”Suhadi yang berdiri di kejauhan berbicara sambil tersenyum dingin. “Hanya mematahkan sepasang tangan sendiri saja tidak cukup. Aku pernah mempelajari sebuah cara menyiksa orang di luar negeri, yaitu dengan menyayat daging di anggota geraknya hidup-hidup dan hanya menyisakan tulang.”Sebuah suara yang dingin terdengar. Semua orang melihat kesana dan terlihat Fendi yang didorong keluar oleh orang lain.Saat ini Fendi terlihat haus akan darah. Dia menatap David bagaikan seekor Binatang berbulu peminum darah.Hati se
Read more

Bab 98

Bukan meledak. Juga bukan hancur. Tapi ditampar masuk ke dalam dada secara paksa oleh David.Bruk!Tubuhnya yang tidak berkepala tumbang dengan keras ke belakang dan tidak bergerak sama sekali.Semua orang tercengang di tempat secara bersamaan. Seorang ahli silat, bahkan kepalanya ditampar masuk ke dalam dada dalam satu kali pertemuan?“Bagaimana ini bisa terjadi?”Senyum di wajah Suhadi membeku, kemudian dia meraung dengan suara serak. Wajah Toni berkedut, sepasang tangan di belakang badannya bergetar dengan tak terkendali. Sepasang mata Fendi membelalak, seperti melihat hantu dan penuh ketidakpercayaan.Bersamaan ini, anak pertama dan ke-2 dari 3 bersaudara Keluarga Hermanto meraung dengan sedih. “Adik ke-3!”Tiba-tiba, terdengar suara ‘wush’ dan badan keduanya terlihat mundur dengan kasar dan bergegas pergi ke arah pintu vila. “Astaga, apakah mereka ingin kabur?”Semua orang terkejut hingga mulut menganga lebar. Dua kakak beradik laki-laki Keluarga Hermanto tentu ingin melar
Read more

Bab 99

Sekian banyak pengawal tidak bergerak dan saling melihat satu sama lain dengan wajah ragu. 10 miliar memang banyak. Tapi syaratnya adalah mereka harus punya nyawa untuk mendapatkannya!Tidak lihat akhir yang menyedihkan dari ketiga orang barusan? Mati dengan tidak menyisakan tulang belulang……Melihat keadaan itu, ekspresi Toni berubah dan dengan keras mengaum, “Maju! Segerombolan makhluk tidak berguna! Sehebat apapu n berkelahi, dia tetap seorang diri saja!”“5 miliar! Barangsiapa yang membunuhnya, Keluarga Camin akan menghadiahkannya 5 miliar!”Seperti yang dikatakan, di balik hadiah besar harus ada seorang pemberani. Pikiran semua orang meledak dan napas berubah menjadi menggebu-gebu.Itu 5 miliar lho!Dengan memilikinya, sama sekali tidak perlu mengkhawatirkan kehidupan seumu hidup, bahkan sudah boleh tidur-tiduran.Lagipula, apa yang dikatakan Toni memang benar. Mereka totalnya ada 50-60 orang. Tidak mungkin tidak bisa melawan anak itu. Berpikir sampai di sini, sedikit ketakuta
Read more

Bab 100

“Apa?” David mengangkat kepala dan dengan wajah tak berekspresi berkata, “Jika kau mengungkapkan semua orang di belakangmu, aku bisa melepaskan Keluarga Camin.”“Kau jangan berharap!”Toni menolak tanpa berpikir lagi. “Bunuh saja kalau kau mau. Yang jelas aku sudah puas hidup seumur hidup ini, sedangkan kamu malah tidak bisa menemukan musuh yang sebenarnya seumur hidup, hidup dalam rasa bersalah dan mimpi buruk seumur hidup!”“Pada dasarnya, kau lebih mengasihankan daripada aku. Hahaha.”Dia tertawa mengila. Suara tawanya penuh kepuasan. “Tidak mengatakannya?”Tatapan David mendingin dan langsung menangkap Suhadi.“Tidak, Ayah, tolong aku. Aku tidak ingin mati……” Suhadi berjuang mati-matian, wajahnya penuh ketakutan. “Berhenti!”Raut wajah Toni berubah drastis. Begitu tangan David mengerluarkan tenaga, leher Suhadi langsung terpelintir hingga putus. “Suhadi!” Toni meraung sedih. “Masih tidak mau mengatakannya?”DAvid menangkap seorang pria paruh baya lagi dan memelintir putus lehe
Read more
PREV
1
...
89101112
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status