Sekian banyak pengawal tidak bergerak dan saling melihat satu sama lain dengan wajah ragu. 10 miliar memang banyak. Tapi syaratnya adalah mereka harus punya nyawa untuk mendapatkannya!Tidak lihat akhir yang menyedihkan dari ketiga orang barusan? Mati dengan tidak menyisakan tulang belulang……Melihat keadaan itu, ekspresi Toni berubah dan dengan keras mengaum, “Maju! Segerombolan makhluk tidak berguna! Sehebat apapu n berkelahi, dia tetap seorang diri saja!”“5 miliar! Barangsiapa yang membunuhnya, Keluarga Camin akan menghadiahkannya 5 miliar!”Seperti yang dikatakan, di balik hadiah besar harus ada seorang pemberani. Pikiran semua orang meledak dan napas berubah menjadi menggebu-gebu.Itu 5 miliar lho!Dengan memilikinya, sama sekali tidak perlu mengkhawatirkan kehidupan seumu hidup, bahkan sudah boleh tidur-tiduran.Lagipula, apa yang dikatakan Toni memang benar. Mereka totalnya ada 50-60 orang. Tidak mungkin tidak bisa melawan anak itu. Berpikir sampai di sini, sedikit ketakuta
“Apa?” David mengangkat kepala dan dengan wajah tak berekspresi berkata, “Jika kau mengungkapkan semua orang di belakangmu, aku bisa melepaskan Keluarga Camin.”“Kau jangan berharap!”Toni menolak tanpa berpikir lagi. “Bunuh saja kalau kau mau. Yang jelas aku sudah puas hidup seumur hidup ini, sedangkan kamu malah tidak bisa menemukan musuh yang sebenarnya seumur hidup, hidup dalam rasa bersalah dan mimpi buruk seumur hidup!”“Pada dasarnya, kau lebih mengasihankan daripada aku. Hahaha.”Dia tertawa mengila. Suara tawanya penuh kepuasan. “Tidak mengatakannya?”Tatapan David mendingin dan langsung menangkap Suhadi.“Tidak, Ayah, tolong aku. Aku tidak ingin mati……” Suhadi berjuang mati-matian, wajahnya penuh ketakutan. “Berhenti!”Raut wajah Toni berubah drastis. Begitu tangan David mengerluarkan tenaga, leher Suhadi langsung terpelintir hingga putus. “Suhadi!” Toni meraung sedih. “Masih tidak mau mengatakannya?”DAvid menangkap seorang pria paruh baya lagi dan memelintir putus lehe
Saat melihat wajah David. Ekspresi Fendi membeku seketika. Ada rasa tak terduga, terkejut dan rasa tidak percaya.“Aaaahhh!”Dia meraung bagaikan melihat hantu dan dengan tatapan dendam berkata, “Kamu, ternyata kamu!”“A*jing, menjadi setan pun aku tidak akan melepaskanmu.”“Kalau begitu bicarakan kembali setelah kau menjadi setan saja.”David tersenyum acuh dan mematahkan lehernya dengan keras. Di lantai 2 bawah tanah. Ria dengan penuh ketakutan menatap 2 pria kekar yang perlahan berjalan mendekatinya. “Ka……kalian, apa yang ingin kalian lakukan?”“Melakukan apa?”Pria kekar yang menjadi pemimpin melihatnya dengan mesum dan berkata, “Nona Ria, katanya kamu adalah 1 dari 4 wanita cantik di Jayanegara. Sekarang, begitu melihatnya ternyata memang benar ya.”“Meskipun kamu adalah wanita pilihan Fendi, tapi beberapa hari ini kami terus melindungimu dari jarak dekat.”“Bukankah kamu harus memberikan kami sedikit imbalan?”Dia sengaja memberi tekanan pada kata “imbalan”. Matanya penuh deng
“Kakek Kepala Panti, semua anggota Keluarga Camin yang membunuh kalian ada di hadapan kalian. Kalian sudah bisa beristirahat dengan tenang untuk sementara waktu.”“Kerikil Kecil tahu bahwa masih ada banyak orang yang bersembunyi di dalam kegelapan. Tapi tak masalah. Suatu hari nanti aku akan menemukan mereka semua, kemudian mengirim semuanya ke neraka untuk mengakui kesalahan kepada kalian!”Dia membuka arak yang dibawa dari perjalanan. Setelah menuangkannya sebanyak satu lingkaran di depan kuburan, dia berdiri dan beranjak pergi.Di dalam rumah sakit. Ria tersadar dari koma. Kalimat yang pertama kali diucapkannya adalah: “Adik Kerikil Kecil……”Namun, setelah dia melihat jelas pemandangan di sekeliling, dia baru sadar bahwa saat ini dirinya sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit.Dan di sampingnya, Mayang yang memakai seragam polisi berjaga di depan ranjang. “Ria, kamu sudah sadar?”Melihat Ria ingin duduk, Mayang buru-buru memapahnya dan berkata, “Kamu jangan sembarangan berger
Melihat Ria yang tampak putus asa, dalam hati Mayang sangat sedih. Dia tidak menyangka bahwa Ria ternyata masih memiliki sepenggal pengalaman seperti ini.Mayang menggeleng dan berkata, “Kamu tidak melanggar hukum, untuk apa aku menangkapmu?”“Yang melanggar hukum adalah adikmu itu. Siapa yang berbuat, dialah yang bertanggung jawab. Kami tidak akan menuduh orang baik, juga tidak akan melepaskan orang jahat.”“Ria, jika adikmu tertangkap oleh kami lagi, aku tidak akan memberinya ampun. Semoga kamu bisa mengerti.”Mayang menghentikan omongannya. Bagaimanapun juga Ria adalah teman baiknya. Dia tidak ingin persahabatan keduanya terpengaruh.Raut wajah Ria langsung berubah menjadi sangat pucat. Dia tidak mungkin tidak mengerti kesulitan Mayang.Masalahnya sudah seperti ini, dan dia hanya bisa menyeka air mata sambil berkata, “Kak Mayang, di ruang bawah tanah Keluarga Camin tempat mengurungku, masih ada seorang wanita yang kurang waras. Apakah kalian menyelamatkannya?”“Ada. Dia sudah dianta
“Bi Laras, Anda tenang saja, aku pasti akan menyembuhkanmu.”David menatap Laras yang tertidur pulas, dan dengan terisak berkata, “Sampai pada waktunya, kita temukan ke-7 kakak bersama-sama, kemudian biarkan kami yang merawat Anda di masa tua.”Malam ini, pembantaian yang terjadi pada Keluarga Camin mengguncang seluruh Jayanegara. Semua orang dibuat terkejut oleh perubahan besar ini.Semua orang sedang menebak siapa sebenarnya pria yang memakai topeng perunggu itu.Mayang juga mendapat sebuah perintah mematikan yang menyuruhnya harus menangkap pelaku dalam waktu 1 bulan untuk menenangkan opini publik.Bersamaan dengan ini, di hutan primitif di luar negeri.Seekor harimau putih yang menarik, dengan ukuran tubuh lebih dari 250 kg, saat ini terlihat sedang mati-matian menatap seorang pria berbaju hitam di 10 meter di kejauhan di depannya.Harimau putih seperti merasakan bahaya dari pria berbaju hitam. Tubuhnya menunjukkan gaya seperti ingin menyerang dan mulutnya mengeluarkan suara mengau
Wulan berkata dengan raut wajah yang sedikit berubah, “Pa, aku tidak melakukan kesalahan. Atas dasar apa aku harus minta maaf kepadanya?”“Apa katamu?”Hasan marah besar dan berkata, “Kamu bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David, masih bilang tidak salah?”“Cepat minta maaf pada David. Jika tidak, aku tidak akan menyetujui hubunganmu dengan Surya.”Begitu omongan ini keluar, raut wajah Surya juga ikut berubah.Ekspresi Wulan berubah. Dia hanya bisa mengigit bibir dengan erat dan menatap David dengan marah sambil berkata, “Ma……maaf……”Tak lagi bisa menahan air mata tertindas, Wulan berbalik badan bergegas naik ke lantai 2 dan mengunci dirinya di dalam kamar. Kapan dia bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David? Jelas-jelas David yang tidak membaur dan dijadikan sasaran saja……“Wulan……” Surya ingin mengejarnya.Hasan menghentikannya dan berkata kepada David, “David, Om memanggilmu kemari karena ada hal yang ingin kuumumkan juga padamu hari ini.”“Hal itu adalah aku be
Heni semakin bersemangat dan berkata, “Baik, baik, baik. Surya, asalkan kamu bisa menjadi anak muda yang diberi disokong oleh Keluarga Chairil, kami akan segera mengadakan pesta pernikahan untukmu dan Wulan.”Melihat masalahnya sudah seperti ini, Hasan hanya bisa menerimanya tanpa bersuara.Setelah meninggalkan rumah Keluarga Tanugrah, David langsung menelepon Chelin agar dia setuju untuk menandatangani kontrak dengan Surya.Dia hanya ingin melakukan hal dengan hati nurani yang bersih. Saat pertama kali dia tiba di Jayanegara, Hasan berkali-kali melindunginya. Sekarang dia anggap sebagai balas budi kepadanya saja.Saat dia berencana untuk pulang ke Vila Menteng, ponselnya berbunyi. Ternyata Ria yang menelepon. “David, kamu di mana?”“Bagaimana kamu bisa tahu nomor teleponku?” kata David dengan sedikit terkejut.“Jangan urus itu lagi. Kamu cukup beritahu aku, kamu di mana saja.” Di dalam telepon, Ria dengan sedikit jengkel berkata, “Kakekku sudah sadar. Tapi dia……dia sepertinya sudah t
“Uhuk, uhuk!” Yendi tak kuasa menahan batuk. Rasa amis dan manis muncul di tenggorokannya. Terkena tamparan sebelumnya membuatnya terluka parah.Saat Yendi bersiap meninggalkan lembah untuk kembali ke perkumpulan dan mencari kesempatan membalas dendam pada David ….“Swish!” Sebuah bayangan hitam tiba-tiba muncul di hadapan Yendi. Itu adalah David.“Plak!” Tanpa sepatah kata pun, David langsung menampar wajah Yendi dan dengan dingin berkata, “Dasar sampah, ke mana kamu?!”“David! Kau berani mempermalukanku? Kau pasti akan mati! Perkumpulan tersembunyi tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi menutupi pipinya yang panas dan merah, menatap David dengan penuh amarah sambil membentak. “Plak!” Satu tamparan dilancarkan lagi. David tertawa dingin sambil berkata, “Perkumpulan tersembunyi? Apakah aku tidak tahu dengan jelas seperti apa perkumpulan tersembunyi kalian? Kalian hanya segerombolan pengecut licik! Sampah seperti kamulah yang paling aku benci!”Kekuatan David meningkat pesat. Ditamba
“Pedang, datanglah!” seru Yendi sambil membentuk segel dengan satu tangan.“Wuush!” Begitu kata-katanya selesai, langsung terdengar suara logam yang nyaring. Pedang panjang yang terselip di pinggangnya keluar dari sarungnya, disertai dengan kilauan dingin, melesat secepat kilat ke arah Yendi dan jatuh tepat di tangannya.Yendi mencabut pedang dari sarungnya. Seberkas cahaya dingin yang tajam melintas dan bertabrakan dengan empat boneka hidup dalam sekejap. Energi pedang meledak, cahaya pedang berkilauan dan bertarung dengan sengit, menciptakan gelombang energi yang menyebar ke segala arah, membuat gua tidak berhenti berguncang.“Pedang pusaka yang tajam sekali!” Merasakan ketajaman pedang di tangan Yendi, pupil David sedikit menyusut. Dia tidak menyangka bahwa Yendi ternyata memiliki pedang yang begitu tajam. “Kemampuanmu menggunakan pedang cukup hebat, tidak heran jika kamu berani menantangku.” David mendengus dingin, lalu mengerahkan energi spiritualnya lagi. Tubuhnya bergerak cep
“Apa? Bahkan berani menghancurkan pelindung energi tubuhku!” Yendi sangat terkejut dan raut wajahnya berubah drastis. Jika pelindung energi tubuhnya hancur, maka tubuhnya pasti akan terbakar menjadi arang. Tegar memanfaatkan kesempatan ini, melompat sejauh beberapa meter dan dalam sekejap muncul di depan David, dengan tombak perak di tangannya langsung menusuk ke arah tenggorokan David.“Ting!” David menjulurkan tangan kirinya, mencengkeram pergelangan tangan kanan Tegar dengan kuat, lalu menarik dengan keras dan merebut tombak perak itu sambil menghempaskannya dengan kuat, membuat Tegar terlempar keluar dan menghantam puluhan batu besar hingga hancur berkeping-keping.“Dasar sampah!” kata Yendi dengan tak sudi, lalu tubuhnya melintas cepat dan tiba di depan David dalam sekejap, mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan. “Plak!” Suara tamparan yang terdengar tajam dan jelas langsung menggema.“Kau cari mati!” Pipi David bengkak memerah dan wajahnya tampak suram. Matanya
Pada saat yang sama, Tegar, putra suci perkumpulan tersembunyi, juga menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya menghilang di tempat bagaikan hantu.“Trik murahan. Hancurkan!” David mendengus dingin, tangan kirinya menjentikkan seberkas gelombang kekuatan. Di detik berikutnya, “Boom!” Gelombang kekuatan David tepat mengenai tombak perak dan suara ledakan langsung terdengar. Daya dorong yang kuat membuat tombak perak itu menyimpang dari arahnya dan melesat melewati bahu David.“Kecepatan yang sangat tinggi!” Tegar mengerutkan alisnya, lalu segera menggunakan teknik penyamaran dan diam-diam mendekati David. “Syuuuu!” Tegar kembali mengayunkan tombak peraknya, dengan kekuatan yang mengerikan seperti menghancurkan segala sesuatu, menembus ke arah dada David.Meskipun kekuatan Tegar tidak sekuat Yendi, tapi unggul dalam penyamaran, kecepatan yang sangat tinggi dan serangan yang tajam. Jika terkena serangannya, pasti akan mengalami cedera berat.Namun, yang mengejutkan adalah reaksi David yang
Beberapa saat kemudian, tubuh Tirto tenggelam ke dasar danau dan sepenuhnya menghilang, seolah-olah ditelan oleh air danau tanpa menyisakan tubuh maupun tulang.“Apakah dia sudah mati?” tanya Melinda dengan cemas. “Sudah mati,” jawab David dengan datar. “Sudah mati ….” Mendengar kata-kata itu, Melinda langsung merasa lega. Dia tidak ingin melihat ada yang meninggal karena hal ini. Itu adalah dosa. “David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.”“Hanya hal sepele saja.” David sedikit menganggukkan kepala.Saat berbicara, Melinda tiba-tiba menyadari bahwa David memegang sebuah buah spiritual berwarna merah cerah yang bersinar dan tidak bisa menahan diri untuk melihat lebih lama.“Buah di tanganmu itu apa? Cantik sekali.” Mata Melinda berkedip-kedip. David tersenyum datar dan berkata, “Ini adalah Buah Spiritual Merah.”“Buah Spiritual Merah!” Mendengar itu, mata Melinda langsung membelalak dan wajahnya penuh dengan kejutan. Buah Spiritual Merah sangat terkenal, merupakan obat pen
“Plak!”Tiba-tiba, sebuah tangan menekan bahu Tirto, menghentikannya menelan buah spiritual itu.“Em? Kamu siapa?” Tirto menyipitkan mata dan menatap tajam pada David. “David Cokro.” David mengucapkan dua kata. Begitu mendengar dua kata itu, wajah Tirto langsung berubah!“Kamu adalah David!” Dia berteriak dengan terkejut dan matanya dipenuhi dengan ketakutan. “Benar, ini aku.” David mengangguk.“Habislah!” Tirto merintih dalam hatinya. Dia tidak pernah menyangka bahwa orang yang kejam dan bengis ini benar-benar ada di sini!Dia mengutuk Melinda tidak berguna di dalam hatinya!Jika tahu David ada di sini, mati pun dia pasti tidak akan memiliki pemikiran untuk menyentuh Buah Awan Merah. Jika tidak, hari ini dia pasti akan mati di tangan iblis ini!Sekujur tubuh Tirto gemetaran dan dahinya penuh dengan keringat dingin.“Eh, Saudara David, aku tidak sengaja menyinggungmu, tolong maafkan aku kali ini. Tanaman spiritual ini aku berikan kepadamu sebagai kompensasi.” Selesai berbicara, d
Bagaimanapun juga, tahap keterampilan Melinda relatif rendah, meskipun sudah menerobos ke tahap maha kaisar level satu berkat obat mujarab maha kaisar silat, tapi tetap kesulitan untuk melawan dan perlahan-lahan jatuh ke posisi yang lebih lemah!“Hahaha, Melinda! Tahap keterampilanmu kamu terlalu lemah, dengan sedikit kemampuan seperti ini masih berani bertarung denganku? Terimalah kematianmu!” Pemuda kekar itu menghantamkan satu tinjunya ke dada Melinda. Melinda menjerit kesakitan dan seluruh tubuhnya terlempar jauh!“Melinda!” Adegan ini membuat yang lainnya terkejut.Namun, tanpa menunggu mereka bergegas pergi untuk menyelamatkan, sebuah tombak hitam panjang menembus kehampaan, muncul dari kekosongan dan langsung menyerang mereka!“Puch!” Ujung tombak yang tajam menembus tubuh seorang pesilat dari perutnya.Pesilat itu melotot dengan mata terbelalak. Wajahnya penuh dengan ketidakpercayaan dan seketika itu tubuhnya terjatuh kaku ke tanah.“S*alan!” Beberapa orang yang tersisa ket
Saat ini tubuh David sangat kuat, dipadukan dengan teknik pedang yang menggunakan energi spiritual, meskipun tidak memiliki keterampilan tahap maha kaisar silat, itu juga cukup untuk menekan maha kaisar silat level satu dan dua mana pun. Apalagi para pesilat ini, sama sekali bukan tandingannya!Dalam satu pertemuan, dia sudah membunuh lebih dari setengahnya!“Ini, bukankah ini sudah terlalu kuat?!” “Dia adalah maha kaisar silat level delapan. Ada yang aneh, pasti ada trik, cepat lari!” Sekian banyak pesilat yang ketakutan hingga jantungnya hampir pecah dan melarikan diri.David justru menggelengkan kepala, “Kalian tidak perlu membuang-buang tenaga. Aku telah memasang formasi ilusi. Selain mencapai tahap dewa silat, kalian pasti tidak akan bisa keluar.”Kata-katanya membuat wajah para pesilat itu langsung berubah pucat.Senyum tipis muncul di sudut bibir David dan dia perlahan berjalan mendekat.Sebuah tanaman spiritual jatuh ke dalam telapak tangannya.Segera setelah itu, David kemba
Maha kaisar silat level tujuh, kekuatannya luar biasa dan tubuhnya kokoh, tak dapat dilukai oleh pedang atau tombak!“Eh?” “Kenapa di sini ada orang?” Tiba-tiba, terdengar suara gaduh dari kejauhan.David memandang mengikuti arah suara dan melihat tiga pesilat muda berlari keluar dari hutan pegungungan.“Ternyata mereka!” “Sepertinya mereka orang dari perkumpulan tersembunyi!” “Sial! Tadi aku mendengar seseorang menjerit kesakitan dan mengira telah terjadi sesuatu.” Ketiga pemuda itu melihat empat pria berbaju hitam yang tergeletak di lubang pohon dan terikat dengan erat. Mata mereka langsung terbelalak.“Mereka siapa? Mengapa menculik keempat senior ini?” Seseorang berkomentar dengan suara rendah. “Tidak peduli siapa mereka! Berani menculik murid perkumpulan tersembunyi, mereka pasti sudah bosan hidup!” “Haha, benar juga. Selesaikan dulu sebelum membicarakannya lagi!” “Membunuh harus membayar dengan nyawa, berhutang harus membayar dengan uang. Kalau berani berbuat jahat, maka