Share

Bab 101

Penulis: Udang
Saat melihat wajah David.

Ekspresi Fendi membeku seketika. Ada rasa tak terduga, terkejut dan rasa tidak percaya.

“Aaaahhh!”

Dia meraung bagaikan melihat hantu dan dengan tatapan dendam berkata, “Kamu, ternyata kamu!”

“A*jing, menjadi setan pun aku tidak akan melepaskanmu.”

“Kalau begitu bicarakan kembali setelah kau menjadi setan saja.”

David tersenyum acuh dan mematahkan lehernya dengan keras.

Di lantai 2 bawah tanah.

Ria dengan penuh ketakutan menatap 2 pria kekar yang perlahan berjalan mendekatinya. “Ka……kalian, apa yang ingin kalian lakukan?”

“Melakukan apa?”

Pria kekar yang menjadi pemimpin melihatnya dengan mesum dan berkata, “Nona Ria, katanya kamu adalah 1 dari 4 wanita cantik di Jayanegara. Sekarang, begitu melihatnya ternyata memang benar ya.”

“Meskipun kamu adalah wanita pilihan Fendi, tapi beberapa hari ini kami terus melindungimu dari jarak dekat.”

“Bukankah kamu harus memberikan kami sedikit imbalan?”

Dia sengaja memberi tekanan pada kata “imbalan”. Matanya penuh deng
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 102

    “Kakek Kepala Panti, semua anggota Keluarga Camin yang membunuh kalian ada di hadapan kalian. Kalian sudah bisa beristirahat dengan tenang untuk sementara waktu.”“Kerikil Kecil tahu bahwa masih ada banyak orang yang bersembunyi di dalam kegelapan. Tapi tak masalah. Suatu hari nanti aku akan menemukan mereka semua, kemudian mengirim semuanya ke neraka untuk mengakui kesalahan kepada kalian!”Dia membuka arak yang dibawa dari perjalanan. Setelah menuangkannya sebanyak satu lingkaran di depan kuburan, dia berdiri dan beranjak pergi.Di dalam rumah sakit. Ria tersadar dari koma. Kalimat yang pertama kali diucapkannya adalah: “Adik Kerikil Kecil……”Namun, setelah dia melihat jelas pemandangan di sekeliling, dia baru sadar bahwa saat ini dirinya sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit.Dan di sampingnya, Mayang yang memakai seragam polisi berjaga di depan ranjang. “Ria, kamu sudah sadar?”Melihat Ria ingin duduk, Mayang buru-buru memapahnya dan berkata, “Kamu jangan sembarangan berger

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 103

    Melihat Ria yang tampak putus asa, dalam hati Mayang sangat sedih. Dia tidak menyangka bahwa Ria ternyata masih memiliki sepenggal pengalaman seperti ini.Mayang menggeleng dan berkata, “Kamu tidak melanggar hukum, untuk apa aku menangkapmu?”“Yang melanggar hukum adalah adikmu itu. Siapa yang berbuat, dialah yang bertanggung jawab. Kami tidak akan menuduh orang baik, juga tidak akan melepaskan orang jahat.”“Ria, jika adikmu tertangkap oleh kami lagi, aku tidak akan memberinya ampun. Semoga kamu bisa mengerti.”Mayang menghentikan omongannya. Bagaimanapun juga Ria adalah teman baiknya. Dia tidak ingin persahabatan keduanya terpengaruh.Raut wajah Ria langsung berubah menjadi sangat pucat. Dia tidak mungkin tidak mengerti kesulitan Mayang.Masalahnya sudah seperti ini, dan dia hanya bisa menyeka air mata sambil berkata, “Kak Mayang, di ruang bawah tanah Keluarga Camin tempat mengurungku, masih ada seorang wanita yang kurang waras. Apakah kalian menyelamatkannya?”“Ada. Dia sudah dianta

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 104

    “Bi Laras, Anda tenang saja, aku pasti akan menyembuhkanmu.”David menatap Laras yang tertidur pulas, dan dengan terisak berkata, “Sampai pada waktunya, kita temukan ke-7 kakak bersama-sama, kemudian biarkan kami yang merawat Anda di masa tua.”Malam ini, pembantaian yang terjadi pada Keluarga Camin mengguncang seluruh Jayanegara. Semua orang dibuat terkejut oleh perubahan besar ini.Semua orang sedang menebak siapa sebenarnya pria yang memakai topeng perunggu itu.Mayang juga mendapat sebuah perintah mematikan yang menyuruhnya harus menangkap pelaku dalam waktu 1 bulan untuk menenangkan opini publik.Bersamaan dengan ini, di hutan primitif di luar negeri.Seekor harimau putih yang menarik, dengan ukuran tubuh lebih dari 250 kg, saat ini terlihat sedang mati-matian menatap seorang pria berbaju hitam di 10 meter di kejauhan di depannya.Harimau putih seperti merasakan bahaya dari pria berbaju hitam. Tubuhnya menunjukkan gaya seperti ingin menyerang dan mulutnya mengeluarkan suara mengau

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 105

    Wulan berkata dengan raut wajah yang sedikit berubah, “Pa, aku tidak melakukan kesalahan. Atas dasar apa aku harus minta maaf kepadanya?”“Apa katamu?”Hasan marah besar dan berkata, “Kamu bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David, masih bilang tidak salah?”“Cepat minta maaf pada David. Jika tidak, aku tidak akan menyetujui hubunganmu dengan Surya.”Begitu omongan ini keluar, raut wajah Surya juga ikut berubah.Ekspresi Wulan berubah. Dia hanya bisa mengigit bibir dengan erat dan menatap David dengan marah sambil berkata, “Ma……maaf……”Tak lagi bisa menahan air mata tertindas, Wulan berbalik badan bergegas naik ke lantai 2 dan mengunci dirinya di dalam kamar. Kapan dia bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David? Jelas-jelas David yang tidak membaur dan dijadikan sasaran saja……“Wulan……” Surya ingin mengejarnya.Hasan menghentikannya dan berkata kepada David, “David, Om memanggilmu kemari karena ada hal yang ingin kuumumkan juga padamu hari ini.”“Hal itu adalah aku be

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 106

    Heni semakin bersemangat dan berkata, “Baik, baik, baik. Surya, asalkan kamu bisa menjadi anak muda yang diberi disokong oleh Keluarga Chairil, kami akan segera mengadakan pesta pernikahan untukmu dan Wulan.”Melihat masalahnya sudah seperti ini, Hasan hanya bisa menerimanya tanpa bersuara.Setelah meninggalkan rumah Keluarga Tanugrah, David langsung menelepon Chelin agar dia setuju untuk menandatangani kontrak dengan Surya.Dia hanya ingin melakukan hal dengan hati nurani yang bersih. Saat pertama kali dia tiba di Jayanegara, Hasan berkali-kali melindunginya. Sekarang dia anggap sebagai balas budi kepadanya saja.Saat dia berencana untuk pulang ke Vila Menteng, ponselnya berbunyi. Ternyata Ria yang menelepon. “David, kamu di mana?”“Bagaimana kamu bisa tahu nomor teleponku?” kata David dengan sedikit terkejut.“Jangan urus itu lagi. Kamu cukup beritahu aku, kamu di mana saja.” Di dalam telepon, Ria dengan sedikit jengkel berkata, “Kakekku sudah sadar. Tapi dia……dia sepertinya sudah t

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 107

    “Keadaan kakekmu sangat buruk. Aku harus segera mengobatinya.”David menusukkan jarum perak ke tenggorokan Chandra. Pada saat yang sama, dia diam-diam memasukkan energi spiritual ke dalam tubuh Chandra dan menggantung hidupnya dengan energi ini.“Kamu sudah gila!”Ria maju dan mendorongnya sambil berteriak marah. “Kamu tidak bisa apa-apa. Mau mengobati apanya? Jika terjadi sesuatu pada kakekku, aku tidak akan mengampunimu.”“Keluar! Keluar! Aku tidak ingin melihatmu lagi!”David hanya tersenyum dan tidak banyak bicara lagi. Dia berbalik badan dan langsung meninggalkan Vila Keluarga Nastoro.“Kakek, bagaimana keadaanmu? Kakek jangan sampai menakutiku……”Ria berbaring membungkuk di depan ranjang, menatapi Chandra yang kembali tak sadarkan diri dengan sangat sedih.Pada saat ini, dokter pribadi Chandra akhirnya datang bersama orang-orang. Setelah memeriksa keadaan tubuh Chandra, orang tua yang memimpin, dengan terkejut berkata, “Eh? Aneh. Awalnya semua organ Tuan Chandra sudah rusak. Men

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 108

    Bahkan Brena juga melihat ke arah David dengan kemabukan di matanya, dan merasa jantungnya berdebar-debar. Dia pernah melihat begitu banyak orang. Namun, ini adalah pertama kalinya melihat pemuda setampan David. “Wah, Nona, pacar Anda sungguh tampan.” Asisten toko yang berada di samping berkata sambil melihat David dengan kasmaran. Kata ‘pacar’ membuat wajah cantik Brena memanas dan dengan hati yang berbunga-bunga berkata, “Ambilkan 1 stel yang seperti ini lagi, kemudian bungkuskan.”“Baik. Kalau begitu, Anda tolong ke sini sebentar untuk melakukan pembayaran.” kata asisten toko sambil tersenyum. David justru tidak merasa ada yang spesial dengan pakaiannya ini, karena dalam hatinya, dia hanya memperhatikan kebersihan dan kenyamanan dalam berpakaian. Selama Brena melakukan pembayaran, ada banyak wanita yang berjalan masuk ke dalam toko. Ketika melihat David, mereka dibuat terkejut oleh penampilannya.Di antaranya, ada 2 wanita yang berinisiatif untuk meminta nomor Whatsapp David de

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 109

    Di tengah tatapan semua orang, Brena terlihat berjalan mendekat dengan wajah yang dingin. Saat melihatnya, Citra dan Wulan langsung merasa malu sendiri.Wanita di depan mata ini benar-benar sangat cantik. Di hadapannya, mereka berdua hanya sama seperti gadis desa saja. Setelah itu, kedua wanita itu membelalak bersama.Mereka tidak salah dengar, ‘kan? David adalah pacar wanita ini?Saat Citra tertegun, Brena maju dengan wajah dingin dan memberikan sebuah tamparan ke wajahnya. “Apakah kau tidak mendengar omonganku?”“Plak!”Suaranya nyaring dan keras. Sebuah tamparan membuat Citra terpukul hingga mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh ke atas lantai. Citra ditampar hingga tercengang. Dia menutupi wajahnya dan berkata kepada Brena dengan tatapan tak percaya. “Kamu……kamu berani menamparku?”Brena tidak mempedulikannya. Dia malah melihat ke belakang dan menatap David sambil berkata dengan suara lembut. “Tuan David, untuk menghadapi wanita jalan seperti ini, tampar saja sudah selesa

Bab terbaru

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1648

    Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1647

    Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1646

    Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status