Di tengah tatapan semua orang, Brena terlihat berjalan mendekat dengan wajah yang dingin. Saat melihatnya, Citra dan Wulan langsung merasa malu sendiri.Wanita di depan mata ini benar-benar sangat cantik. Di hadapannya, mereka berdua hanya sama seperti gadis desa saja. Setelah itu, kedua wanita itu membelalak bersama.Mereka tidak salah dengar, ‘kan? David adalah pacar wanita ini?Saat Citra tertegun, Brena maju dengan wajah dingin dan memberikan sebuah tamparan ke wajahnya. “Apakah kau tidak mendengar omonganku?”“Plak!”Suaranya nyaring dan keras. Sebuah tamparan membuat Citra terpukul hingga mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh ke atas lantai. Citra ditampar hingga tercengang. Dia menutupi wajahnya dan berkata kepada Brena dengan tatapan tak percaya. “Kamu……kamu berani menamparku?”Brena tidak mempedulikannya. Dia malah melihat ke belakang dan menatap David sambil berkata dengan suara lembut. “Tuan David, untuk menghadapi wanita jalan seperti ini, tampar saja sudah selesa
“Nona cantik, sejujurnya, namaku adalah Surya Wangsa. Pemilik Restoran Sailendra, Fajar Wangsa adalah ayahku.” Surya segera berkata seperti memamerkan.Awalnya, Surya mengira bahwa setidaknya Brena akan terkejut setelah mendengarnya. Namun, Brena tidak menampakkan ekspresi apapun. Surya tidak menyerah dan kembali berkata, “Apakah kamu telah mendengar bahwa Keluarga Chairil, keluarga konglomerat di Jayanegara akan mengadakan jamuan terima kasih yang meriah?”“Aku sudah mendengarnya.”Brena berkata dengan bingung. “Kalau begitu, apakah kamu menerima undangan dari Keluarga Chairil?” tanya Surya lagi.“Em, tidak.” kata Brena sambil tersenyum geli. Surya langsung merasa bersemangat. “Nona cantik, ayahku kebetulan diundang oleh Keluarga Chairil. Dia bisa membawa 5 orang untuk mengikuti jamuan terima kasih Keluarga Chairil. Bagaimana jika kamu meninggalkan informasi kontak dan sampai pada waktunya aku akan meminta ayahku untuk membawamu masuk?”Dia memutar pembicaraan kesana kemari, tujuan
Di fajar keesokan harinya, di dalam dan luar rumah Keluarga Chairil dihias dengan meriah dan luar biasa ramai.Hari ini adalah hari jamuan terima kasih yang diadakan Keluarga Chairil. Ada begitu banyak mobil mewah dan tamu undangan yang hampir membuat seluruh jalan di Jayanegara macet.Di dalamnya terdapat tokoh besar Jayanegara yang tidak terhitung jumlahnya. Dengan menghentakkan kaki saja mereka dapat membuat gempa melanda Jayanegara.Selain itu, masih terdapat tamu kehormatan yang datang dari berbagai daerah di Indojaya. Mereka membuat jalan tol macet total. Semua orang ingin melihat dengan mata kepala sendiri, Empu Petapa Medis yang menyelamatkan Tuan Besar Keluarga Chairil itu.Namun, di dalam Vila Nomor Satu Menteng.David seperti orang yang tidak ada kerjaan, tetap meneruskan meditasi seperti biasanya dan melakukan latihan pernafasan. Hingga bunyi ketukan pintu Brena membangunkannya. “Tuan David, jamuan terima kasih akan segera diselenggarakan. Aku sudah datang menjemputmu.”S
Nasib apa yang dimiliki David si orang udik ini? Dia bahkan bisa diminati oleh orang luar biasa seperti ini.Menghadapi tatapan menantinya, Brena tersenyum ringan dan dengan sangat merendahkan berkata, “Menjalin pertemanan? Kamu juga pantas?”Seberapa baik pun emosi yang dimiliki, Surya juga sudah sedikit marah. “Nona, sepertinya kamu juga terlalu tidak mengerti untuk menghargai orang lain, ‘ya?“Bagaimanapun juga, aku, Surya Wangsa juga merupakan petinggi sebuah perusahaan. Selain itu, ayahku juga merupakan pemilik Restoran Sailendra dan cukup terkenal di Jayanegara.”“Aku sangat ingin tahu, sebenarnya bagian manaku yang tidak sebanding dengan orang udik bernama David ini? Sampai-sampai kamu mempermalukanku beberapa kali demi dia?”Surya mengangkat tangan dan menunjuk David tanpa menutupi penghinaan di wajahnya.“Kamu benar-benar sangat ingin mengetahuinya?” Alis Brena langsung mengkerut. “Tentu saja.” Surya mengangguk. Brena tersenyum. “Kalau begitu kamu harus mendengarnya dengan b
“Kamu jangan sok menakuti kami.”Surya tersenyum tak sudi dan berkata, “Bukankah hanya seorang kupu-kupu sosial saja? Apa yang bisa dia lakukan padaku juga?”David malas untuk meladeni beberapa orang itu. Begitu berbalik badan, dia mendapatkan bayangan Brena sudah menghilang sejak awal. Dia langsung berjalan ke tempat yang tidak ada orang dan mencari tempat duduk untuk dirinya sendiri.Di depan pintu Vila Keluarga Chairil, sebuah mobil Bentley melaju kemari dari kejauhan dan perlahan-lahan berhenti di tepi jalan. Seiring dengan dibukanya pintu mobil, terlihat Ria yang mengenakan sebuah gaun panjang berwarna putih salju berjalan keluar dengan membawa sekretaris Yuni. Brena yang sudah menunggu dari tadi pergi menyambut dengan senyuman. “Ria, kamu sudah datang.”Ria dengan eskpresi khawatir berkata, “Brena, apakah aku boleh menanyakan sebuah pertanyaan padamu?”“Kamu masih mengatakan hal semacam ini kepadaku? Tanyakan saja.” Brena menjulingkan mata kepadanya.Ria langsung berkata, “Sek
Begitu omongan ini keluar, Surya tercengang dan hanya merasa bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri.Manusia biasa memegang kekuasaan, dia menguasai hidup dan mati?Bukankah ini juga terlalu mendominasi?Jantung Wulan terus berdegup kencang mendengarnya. Menurutnya, keberadaan yang seperti Empu Petapa Medis inilah yang disebut tokoh besar yang sesungguhnya.Fajar dengan wajah penuh hormat berkata, “Pak Charles benar. Tokoh seperti Empu Petapa Medis, tidak dapat kita jangkau, juga tidak dapat kita singgung.”Dia juga tidak lupa untuk berpesan, “Maka dari itu, kalian harus berprilaku baik dalam jamuan terima kasih hari ini. Ingat, jangan sampai menyinggung siapapun. Jika tidak, aku tidak bisa melindungi kalian.”Mendengar omongan ini, beberapa orang itu buru-buru mengangguk.“Om Fajar, kalau begitu siapa orang muda yang ingin disokong oleh Keluarga Chairil? Apakah Anda tahu?” tanya Citra. “Apakah ini masih perlu dipertanyakan lagi? Tentu saja Surya.” kata Gerry dengan menyanjung. Meski
Surya dibuat bingung oleh sebuah tamparan darinya. Dia menutupi wajahnya dan dengan tertegun berkata, “Ayah……”“Keluar!”Fajar meraung, “B*jingan, jangan panggil aku ayah. Mulai hari ini, aku memutuskan hubungan ayah-anak denganmu.”Selesai berkata demikian, dia memegang dadanya. Wajahnya pucat pasih dan tubuhnya juga ikut bergetar kencang.Ntah karena marah atau terlalu takut, dia hanya merasakan kegelapan di depan matanya dan langsung pingsan di tempat. Adegan yang datang secara tiba-tiba ini, membuat ketiganya terkejut.“Ayah, kamu kenapa? Kamu jangan membuatku takut.”“Cepat, cepat panggil ambulan.” Setelah kekacauan beberapa saat, Fajar akhinya diantar ke rumah sakit terdekat. Kenapa bisa begitu?Ketiga orang itu tetap tidak mengerti. Surya melihat ke arah seorang pengusaha asing kaya yang bernama Charles di samping dan berkata, “Om Charles, ayah saya……”“Jangan, jangan memanggilku Om. Aku tidak ingin diseret kalian untuk mati bersama.”Wajah pengusaha kaya Charles juga sudah
“Lagipula, kalian berdua, yang satu adalah nona besar keluarga konglomerat Jayanegara, yang satu adalah anak miskin dari kampung. Kamu sama sekali tidak pantas untuknya. Jika kamu terus mengganggunya, kamu tidak hanya akan mencelakainya, tapi juga akan mendatangkan banyak kerepotan untukmu.”“Kamu kira aku menyukai Nona Brena?” kata David tanpa ekspresi. “Memangnya tidak?”Ria mendengus dan berkata, “Aku tahu isi pikiranmu. Kamu terlebih dahulu mengambil keuntungan dariku. Setelah berseteru denganku, kamu menjadi tidak puas dengan hal biasa. Jadi, kamu kembali melancarkan rencanamu pada Brena.”“Kamu hanya ingin memanfaatkan latar belakangnya untuk mendapat keuntungan tanpa berusaha dan mencapai ketinggian dalam satu langkah.”“Suami Brena di kemudian hari setidaknya juga harus merupakan pria berbakat Jayanegara dan bukan manusia biasa sepertimu yang tidak berusaha untuk maju dan ingin mencapai ketinggian dalam satu langkah.”Melihat Ria yang serius dan merasa dirinya benar, David tid
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai