Wulan berkata dengan raut wajah yang sedikit berubah, “Pa, aku tidak melakukan kesalahan. Atas dasar apa aku harus minta maaf kepadanya?”“Apa katamu?”Hasan marah besar dan berkata, “Kamu bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David, masih bilang tidak salah?”“Cepat minta maaf pada David. Jika tidak, aku tidak akan menyetujui hubunganmu dengan Surya.”Begitu omongan ini keluar, raut wajah Surya juga ikut berubah.Ekspresi Wulan berubah. Dia hanya bisa mengigit bibir dengan erat dan menatap David dengan marah sambil berkata, “Ma……maaf……”Tak lagi bisa menahan air mata tertindas, Wulan berbalik badan bergegas naik ke lantai 2 dan mengunci dirinya di dalam kamar. Kapan dia bergabung dengan Surya mereka untuk menindas David? Jelas-jelas David yang tidak membaur dan dijadikan sasaran saja……“Wulan……” Surya ingin mengejarnya.Hasan menghentikannya dan berkata kepada David, “David, Om memanggilmu kemari karena ada hal yang ingin kuumumkan juga padamu hari ini.”“Hal itu adalah aku be
Heni semakin bersemangat dan berkata, “Baik, baik, baik. Surya, asalkan kamu bisa menjadi anak muda yang diberi disokong oleh Keluarga Chairil, kami akan segera mengadakan pesta pernikahan untukmu dan Wulan.”Melihat masalahnya sudah seperti ini, Hasan hanya bisa menerimanya tanpa bersuara.Setelah meninggalkan rumah Keluarga Tanugrah, David langsung menelepon Chelin agar dia setuju untuk menandatangani kontrak dengan Surya.Dia hanya ingin melakukan hal dengan hati nurani yang bersih. Saat pertama kali dia tiba di Jayanegara, Hasan berkali-kali melindunginya. Sekarang dia anggap sebagai balas budi kepadanya saja.Saat dia berencana untuk pulang ke Vila Menteng, ponselnya berbunyi. Ternyata Ria yang menelepon. “David, kamu di mana?”“Bagaimana kamu bisa tahu nomor teleponku?” kata David dengan sedikit terkejut.“Jangan urus itu lagi. Kamu cukup beritahu aku, kamu di mana saja.” Di dalam telepon, Ria dengan sedikit jengkel berkata, “Kakekku sudah sadar. Tapi dia……dia sepertinya sudah t
“Keadaan kakekmu sangat buruk. Aku harus segera mengobatinya.”David menusukkan jarum perak ke tenggorokan Chandra. Pada saat yang sama, dia diam-diam memasukkan energi spiritual ke dalam tubuh Chandra dan menggantung hidupnya dengan energi ini.“Kamu sudah gila!”Ria maju dan mendorongnya sambil berteriak marah. “Kamu tidak bisa apa-apa. Mau mengobati apanya? Jika terjadi sesuatu pada kakekku, aku tidak akan mengampunimu.”“Keluar! Keluar! Aku tidak ingin melihatmu lagi!”David hanya tersenyum dan tidak banyak bicara lagi. Dia berbalik badan dan langsung meninggalkan Vila Keluarga Nastoro.“Kakek, bagaimana keadaanmu? Kakek jangan sampai menakutiku……”Ria berbaring membungkuk di depan ranjang, menatapi Chandra yang kembali tak sadarkan diri dengan sangat sedih.Pada saat ini, dokter pribadi Chandra akhirnya datang bersama orang-orang. Setelah memeriksa keadaan tubuh Chandra, orang tua yang memimpin, dengan terkejut berkata, “Eh? Aneh. Awalnya semua organ Tuan Chandra sudah rusak. Men
Bahkan Brena juga melihat ke arah David dengan kemabukan di matanya, dan merasa jantungnya berdebar-debar. Dia pernah melihat begitu banyak orang. Namun, ini adalah pertama kalinya melihat pemuda setampan David. “Wah, Nona, pacar Anda sungguh tampan.” Asisten toko yang berada di samping berkata sambil melihat David dengan kasmaran. Kata ‘pacar’ membuat wajah cantik Brena memanas dan dengan hati yang berbunga-bunga berkata, “Ambilkan 1 stel yang seperti ini lagi, kemudian bungkuskan.”“Baik. Kalau begitu, Anda tolong ke sini sebentar untuk melakukan pembayaran.” kata asisten toko sambil tersenyum. David justru tidak merasa ada yang spesial dengan pakaiannya ini, karena dalam hatinya, dia hanya memperhatikan kebersihan dan kenyamanan dalam berpakaian. Selama Brena melakukan pembayaran, ada banyak wanita yang berjalan masuk ke dalam toko. Ketika melihat David, mereka dibuat terkejut oleh penampilannya.Di antaranya, ada 2 wanita yang berinisiatif untuk meminta nomor Whatsapp David de
Di tengah tatapan semua orang, Brena terlihat berjalan mendekat dengan wajah yang dingin. Saat melihatnya, Citra dan Wulan langsung merasa malu sendiri.Wanita di depan mata ini benar-benar sangat cantik. Di hadapannya, mereka berdua hanya sama seperti gadis desa saja. Setelah itu, kedua wanita itu membelalak bersama.Mereka tidak salah dengar, ‘kan? David adalah pacar wanita ini?Saat Citra tertegun, Brena maju dengan wajah dingin dan memberikan sebuah tamparan ke wajahnya. “Apakah kau tidak mendengar omonganku?”“Plak!”Suaranya nyaring dan keras. Sebuah tamparan membuat Citra terpukul hingga mundur beberapa langkah dan hampir terjatuh ke atas lantai. Citra ditampar hingga tercengang. Dia menutupi wajahnya dan berkata kepada Brena dengan tatapan tak percaya. “Kamu……kamu berani menamparku?”Brena tidak mempedulikannya. Dia malah melihat ke belakang dan menatap David sambil berkata dengan suara lembut. “Tuan David, untuk menghadapi wanita jalan seperti ini, tampar saja sudah selesa
“Nona cantik, sejujurnya, namaku adalah Surya Wangsa. Pemilik Restoran Sailendra, Fajar Wangsa adalah ayahku.” Surya segera berkata seperti memamerkan.Awalnya, Surya mengira bahwa setidaknya Brena akan terkejut setelah mendengarnya. Namun, Brena tidak menampakkan ekspresi apapun. Surya tidak menyerah dan kembali berkata, “Apakah kamu telah mendengar bahwa Keluarga Chairil, keluarga konglomerat di Jayanegara akan mengadakan jamuan terima kasih yang meriah?”“Aku sudah mendengarnya.”Brena berkata dengan bingung. “Kalau begitu, apakah kamu menerima undangan dari Keluarga Chairil?” tanya Surya lagi.“Em, tidak.” kata Brena sambil tersenyum geli. Surya langsung merasa bersemangat. “Nona cantik, ayahku kebetulan diundang oleh Keluarga Chairil. Dia bisa membawa 5 orang untuk mengikuti jamuan terima kasih Keluarga Chairil. Bagaimana jika kamu meninggalkan informasi kontak dan sampai pada waktunya aku akan meminta ayahku untuk membawamu masuk?”Dia memutar pembicaraan kesana kemari, tujuan
Di fajar keesokan harinya, di dalam dan luar rumah Keluarga Chairil dihias dengan meriah dan luar biasa ramai.Hari ini adalah hari jamuan terima kasih yang diadakan Keluarga Chairil. Ada begitu banyak mobil mewah dan tamu undangan yang hampir membuat seluruh jalan di Jayanegara macet.Di dalamnya terdapat tokoh besar Jayanegara yang tidak terhitung jumlahnya. Dengan menghentakkan kaki saja mereka dapat membuat gempa melanda Jayanegara.Selain itu, masih terdapat tamu kehormatan yang datang dari berbagai daerah di Indojaya. Mereka membuat jalan tol macet total. Semua orang ingin melihat dengan mata kepala sendiri, Empu Petapa Medis yang menyelamatkan Tuan Besar Keluarga Chairil itu.Namun, di dalam Vila Nomor Satu Menteng.David seperti orang yang tidak ada kerjaan, tetap meneruskan meditasi seperti biasanya dan melakukan latihan pernafasan. Hingga bunyi ketukan pintu Brena membangunkannya. “Tuan David, jamuan terima kasih akan segera diselenggarakan. Aku sudah datang menjemputmu.”S
Nasib apa yang dimiliki David si orang udik ini? Dia bahkan bisa diminati oleh orang luar biasa seperti ini.Menghadapi tatapan menantinya, Brena tersenyum ringan dan dengan sangat merendahkan berkata, “Menjalin pertemanan? Kamu juga pantas?”Seberapa baik pun emosi yang dimiliki, Surya juga sudah sedikit marah. “Nona, sepertinya kamu juga terlalu tidak mengerti untuk menghargai orang lain, ‘ya?“Bagaimanapun juga, aku, Surya Wangsa juga merupakan petinggi sebuah perusahaan. Selain itu, ayahku juga merupakan pemilik Restoran Sailendra dan cukup terkenal di Jayanegara.”“Aku sangat ingin tahu, sebenarnya bagian manaku yang tidak sebanding dengan orang udik bernama David ini? Sampai-sampai kamu mempermalukanku beberapa kali demi dia?”Surya mengangkat tangan dan menunjuk David tanpa menutupi penghinaan di wajahnya.“Kamu benar-benar sangat ingin mengetahuinya?” Alis Brena langsung mengkerut. “Tentu saja.” Surya mengangguk. Brena tersenyum. “Kalau begitu kamu harus mendengarnya dengan b