“Duk duk duk.”Dia berkata sambil menghantukkan kepalanya dengan keras ke atas lantai dan keningnya berdarah dalam waktu cepat.Alis David berkedut dan terpaksa berkata dengan melembutkan nadanya. “Baiklah, kamu berdirilah, aku berjanji untuk mengobati penyakit ayahmu. Tapi sekarang aku mau pergi bekerja. Kamu tunggu sampai aku pulang kerja untuk membicarakannya lagi.”“Baik, baik, baik.”Chelin langsung berdiri sambil menangis gembira. “Terima kasih, Dokter Ajaib David.”“Ini adalah informasi kontak pribadi saya. Hubungi saya jika Anda sudah punya waktu luang. Sampai pada waktunya saya akan datang menjemput Anda.”Dia pergi dengan membawa mobil setelah menyodorkan selembar kartu nama dengan penuh hormat dan membungkuk dengan sungguh-sungguh kepada David.Dengan cepat, David tiba di Freya.Dia baru saja masuk ke pintu utama perusahaan dan satpam segera memberitahukan informasi ini kepada Surya.Di dalam kantor, setelah Surya menutup telepon, sudut bibirnya meluapkan sebuah senyuman din
Melihatnya tidak berbicara, Surya masih menggira David takut dan dia semakin merasa puas. “Semua orang tahu, sebagai perusahaan barang mewah terkemuka di Jayanegara, Susanto Group tidak hanya mempunyai pengaruh yang besar di pasar, tetapi juga memiliki begitu banyak toko offline khusus.”“Di sisi lain, reaksi pasar produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan kita saat ini tidak begitu bagus dan menyebabkan penumpukan stok di gudang sebanyak 500 ribu set.”Berbicara sampai di sini, Surya melihat David sambil mencibir dan berkata, “Dan tugasmu adalah menjual setidaknya 50 ribu set kosmetik kepada Susanto Group.”“Aku hanya memberimu waktu 3 hari. Jika dalam 3 hari kamu tidak menjual 50 ribu set, maka segera kemasi barangmu dan enyahlah!”Omongan Surya baru selesai dan semua orang memandang David dengan penuh simpati dan sukacita atas kemalangannya. Karena tugas ini terlalu berat dan hampir mustahil untuk diselesaikan. Sebelumnya, mereka bukannya tidak pernah mempromosikan kosmetik ke
“Disini?” Hasan tertegun dan berkata, “Dokter Ajaib David, apakah aku perlu mencari kamar yang tenang agar Anda tidak terganggu?”“Tidak perlu.” David menggelengkan kepala. “Kalau begitu apakah aku perlu berbaring?” Tomas kembali bertanya. “Juga tidak perlu.”“Ka……kalau begitu apa yang perlu kulakukan?” Tomas semakin bingung. “Kamu hanya cukup membuka mulut saja.” Meskipun dalam hati Hasan kebingungan, tapi dia tetap membuka mulutnya dengan patuh.David terlihat mengeluarkan sebuah botol plastic dari badannya, kemudian mengeluarkan sebutir pil berwarna hitam dari dalamnya.“Minumlah dan gagal jantung bawaanmu akan sembuh.”Mendengar omongan ini, Tomas dan Chelin tampak ragu.Mereka dengan jelas melihat tulisan yang tertulis di botol plastik di tangan David——Insektisida. Menggunakan botol insektisida untuk menyimpan barang? Tidak takut membuat orang mati keracunan?Selain itu, benda apa yang dituangkannya itu? Berwarna hitam legam, seperti pil daki saja. Hasan tampak muram.Jika b
David malas untuk ngomong kosong dengannya. Dia langsung menuju perusahaan setelah memutuskan sambungan telepon.Pagi-pagi, Surya sudah datang bekerja.Setelah meletakkan posel, dia tersenyum dan langsung berteriak kepada semua orang, “Semuanya hentikan pekerjaan di tangan. Akan segera ada tontonan yang menarik.”“Surya, apakah David sudah datang ke perusahaan?” Gerry langsung tertawa cekikian.“Benar. Dia sudah dalam perjalanan dan akan segera tiba.” Surya tersenyum dingin dan berkata dengan penuh penantian. “Nanti kalian harus membesarkan mata kalian. Aku akan membuat anak itu keluar dari sini dengan malu.”“Baiklah. Aku sudah tidak sabaran untuk melihat pemandangan memalukan anak itu.”Gerry tertawa sambil menggosok tangannya dan membuat semua orang ikut tertawa terbahak-bahak.Surya berpesan, “Citra, buang barang- barang di atas meja kerja bocah itu.”Citra segera melenggok ke meja kerja David dan membuang semua barangnya ke dalam tong sampah.David baru saja berjalan sampai depan
Dia terlihat menatap Surya dengan wajah mempermainkan, kemudian mengeluarkan selembar dokumen dari tas kerjanya dan dihempaskan ke atas meja dengan suara plak. “Kamu pintar juga ya, bahkan laporan pengunduran diri juga sudah ditulis.”Wahyu dengan santainya melirik dokumen itu dan berkata dengan menghina. “Tapi, aku tidak mengakui laporan pengunduran dirimu. Akhir dari dirimu hanya bisa dipecat dan bukan mengundurkan diri sendiri.”Sudut bibir David melengkung membentuk senyuman dingin. “Hehe, takutnya aku akan membuat kalian kecewa. Ini bukan laporan pengunduran diri, melainkan blanko pesanan produk dari Susanto Group.”Dia berhenti sejenak dan kembali menambahkan, “Susanto Group memesan 5 juta set kosmetik sekaligus dari perusahaan kita.”“Apa? Blanko pesanan Susanto Group?”“5 juta set?”Dalam sekejap, seluruh kantor tiba-tiba berubah menjadi riuh. Semua orang tampak tertegun dan mengira diri sendiri dan yang lainnya salah dengar.Bahkan Surya juga dibuat terkejut. Tiba-tiba, te
“Atas dasar kamu hanya orang miskin yang datang dari kampung. Kau tidak punya koneksi maupun kemampuan. Bagaimana mungkin bisa mendapatkan blanko pesanan 5 juta produk dari Susanto Group?”Wulan berdalih dengan merasa dirinya paling benar.Mendengar omongannya, Surya juga bereaksi.Benar!Anak ini hanya orang kampungan, sama sekali tidak mungkin bisa mendapat pesanan sebesar ini sama sekali.Benar!Dia pasti memalsukan blanko pesanan!Dia langsung melihat David dengan penuh hina sambil berkata, “David, nyalimu sungguh besar! Kau bahkan berani memalsukan blanko pesanan Susanto Group!”“Dengan begitu, apakah kau berencana menghindar dari masalah taruhan?” David melihat ke arahnya sambil menyipitkan mata. “Menghindari apa?”Surya langsung tercengang. “Berlutut menyembahku 3 kali dan panggil aku dengan sebutan kakek 3 kali. Ini adalah omonganmu sendiri sebelumnya. Aku tidak memaksamu.”Begitu omongan ini keluar, Surya langsung marah besar. “Menyuruhku berlutut menyembahmu? David, kamu p
Begitu dia pergi, Wulan tidak tahan untuk tidak berkata, “Surya, segera terlepon pamanmu dan pecat David.”Saat ini dia tampak sangat marah. Menurutnya, David pasti cemburu pada kebersamaan dirinya dan Surya. maka dari itu dia sengaja membalas dendam pada Surya. “Baik, aku segera telepon.”Surya mengangguk dan langsung ingin menelepon menejer personalia, Zainal Hasanudin.Pada saat ini, seorang pria paruh baya buncit yang berjas dan bersepatu kulit, bergegas masuk dengan penuh semangat. “Pak Heru!”Semua orang langsung terkejut dan buru-buru menyapanya dengan penuh hormat. Orang yang datang adalah bos besar departemen pemasaran——Direktur Pemasaran, Heru Winata.Julukan orang ini adalah Si Kulit Kuning Winata. Dia terkenal berhati jahat. Seluruh karyawan departemen pemasaran pernah memarahinya dalam hati lebih dari 1 kali. Mereka takut dan benci kepadanya。Heru tertawa dan berbicara tidak seperti biasanya. “Hehe, tidak perlu begitu sungkan. Sekarang kalian adalah kesayanganku.”Ha?
Dia membuat semua staf departemen pemasaran terdiam karena pertanyaannya.Citra melihat para petinggi yang matanya bersinar dan tiba-tiba berkata, “Pak Wendi, Pak Surya yang telah mewakili perusahaan menerima blanko pesanan Susanto Group.”Begitu omongan ini keluar, Yang lainnya tertegun. Bukankah David yang menerima blanko pesanan?Namun, mereka bereaksi dengan cepat dan mati-matian menganggukkan kepala sambil berkata, “Benar, benar, benar. Pak Surya yang menerimanya.”“Tetanya memang sesuai dugaanku.”Wendi menepuk bahu Surya dengan sangat ramah. “Surya, kamu sangat hebat. Kamu bahkan memenangkan pesanan sebesar ini demi perusahaan.” “Menurutku, menempati posisi menejer departemen pemasaran dengan kemampuanmu yang seperti ini, sedikit menyia-nyiakan sumber daya manusia. Begini saja, nanti aku akan memberi saran kepada wakip presiden direktur agar kamu menjadi wakil menejer utama.”Seiring dengan dilontarkannya omongannya, semua orang satu persatu melihat Surya dengan iri. Surya s
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai