Semua Bab Pembalasan sang Menantu Tertindas: Bab 721 - Bab 730

990 Bab

Bab 721

Acara lelang ini ditakdirkan untuk dicatat dalam sejarah!Tanpa ragu sedikit pun, Yoga segera menawar. "Seratus empat puluh triliun!"Duar! Benar-benar persaingan yang sengit! Bos rumah lelang sampai tidak bisa menutup mulutnya saking senangnya. Dia sangat penasaran sampai kapan kedua orang ini akan bersaing.Seketika, harga telah mencapai 200 triliun. Para hadirin yang bisa terkagum-kagum melihat ini. Yang meneriakkan harga 200 triliun adalah Yami. Gayanya terlihat sangat santai, seolah-olah akan terus bersaing dengan Yoga.Tanpa diduga, Yoga malah terkekeh-kekeh dan berkata, "Dua ratus triliun untuk membeli kayu jelek? Hebat, aku salut sekali. Untukmu saja."Semua orang merasa terkejut melihat reaksi Yoga. Yoga tidak terlihat sedih sedikit pun, melainkan terlihat santai. Jelas, Yoga hanya ingin membuat onar dan menaikkan harga untuk mempermainkan Yami.Setelah menyadari hal ini, Yami merasa sangat kesal. Namun, dia sama sekali tidak menyesal karena itu bukan uangnya.Yoga meregangkan
Baca selengkapnya

Bab 722

Tampak sebuah tanaman merah sepanjang lengan manusia di dalam kotak. Daun dan bunga yang mekar terus meluapkan energi spiritual.Winola mengangguk dengan puas dan berujar, "Tanaman obat tingkat sembilan memang luar biasa. Energi spiritualnya sangat kaya. Kerja bagus, beri dia hadiah!""Terima kasih, Nona." Gading segera bersujud.Leluhur Jahanam Langit mengernyit sambil berkata, "Tapi Nona, aku merasa ada yang salah dengan tanaman obat ini.""Kenapa?" tanya Winola dengan penasaran.Leluhur Jahanam Langit mengambil dan menggoncangkannya sedikit. Terlihat banyak bubuk putih terjatuh, lalu energi spiritualnya menurun drastis.Leluhur Jahanam Langit sontak berteriak, "Nona, kita ditipu! Ini tanaman obat tingkat lima! Energi spiritualnya dari bubuk putih itu. Bubuk putih itu cuma pil tingkat enam yang dihancurkan!""Berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku, Yoga!" maki Winola sambil menggebrak meja.Leluhur Jahanam Langit memelototi Gading sambil bertanya, "Jadi, di mana tanaman obat tingk
Baca selengkapnya

Bab 723

Begitu melihat sekilas, Yoga langsung mengenali Gading yang memimpin. "Rupanya kamu. Aku mengampuni nyawamu hari itu, tapi kamu malah mengantar nyawamu sekarang. Menarik sekali."Gading mengerahkan seluruh pasukannya. Totalnya mencapai ribuan orang. Semuanya tampak kuat dan luar biasa.Gading menatap Yoga dengan tatapan penuh percaya diri. Dia membentak, "Yoga, beraninya kamu mempermainkanku! Hari ini, aku pasti akan membunuhmu!"Yoga terkekeh-kekeh sinis dan membalas, "Lucu sekali! Kamu yang nggak punya kemampuan untuk mencuri, tapi malah menyalahkanku. Nggak tahu malu sekali!"Gading langsung membentak, "Tutup mulutmu! Kamu seharusnya merasa terhormat karena majikanku tertarik pada tanaman obatmu! Kamu seharusnya mempersembahkan tanaman obat itu kepada kami!""Oh? Siapa majikanmu?" tanya Yoga dengan senyuman nakal."Huh! Kamu nggak pantas tahu!" hardik Gading."Benar-benar nggak tahu diri," gumam Yoga."Haha! Aku punya ribuan pasukan, kamu cuma sendirian. Justru kamu yang nggak tahu
Baca selengkapnya

Bab 724

"Dasar keras kepala!" maki empat dewa perang. Kemudian, mereka meminta kepada Yoga, "Pak, tolong izinkan kami melawannya. Kami akan mempersembahkan kepalanya untukmu nanti."Yoga melambaikan tangan dan membalas, "Kalian nggak perlu repot-repot. Untuk apa membunuh semut dengan meriam?"Gading sontak merasa sangat terhina. Dia membentak, "Yoga, siapa yang kamu sebut semut? Kurang ajar!""Maaf, maaf. Aku salah bicara. Kalian lebih lemah daripada semut," timpal Yoga."Hahaha!" Orang-orang tergelak mendengarnya. Namun, wajah Gading justru memucat. Dia sudah tidak sabar untuk membunuh Yoga.Saat berikutnya, datang lagi beberapa pasukan. Mereka adalah 10 jenderal dari Aula Naga, 10 ahli bela diri dari Aula Kirin, dan 10 tetua Aula Haima. Semuanya adalah tokoh terkemuka di dunia persilatan. Mereka ingin maju untuk membantu Yoga mengalahkan Gading, tetapi Yoga menolak.Tidak berselang lama, puluhan ribu pasukan Sekte Hagisana tiba dan mengepung pasukan Gading. Tentunya, ini belum termasuk selur
Baca selengkapnya

Bab 725

Meskipun demikian, tidak ada seorang pun yang mundur. Dua puluh menit kemudian, lebih dari setengah pasukan Sekte Hagisana tewas.Tidak peduli bagaimana pasukan Sekte Hagisana melawan, mereka tidak mungkin bisa menutupi kesenjangan ini. Melihat ini, Hagi memaki dengan wajah murung, "Dasar nggak berguna! Begini saja kalah! Sia-sia kalian makan begitu banyak pil berharga!"Namun, Yoga justru cukup puas dengan hasil ini. Sekelompok pesilat tingkat kaisar master berhasil menghabisi begitu banyak pesilat tingkat agung master. Pertarungan ini sudah cukup untuk dicatat dalam sejarah.Yoga melirik Pasukan Hewan. Semua hewan itu tampak memandang ke depan dengan sorot mata kejam dan ingin menyerang. Mereka sudah lama berhubungan dengan anggota Sekte Hagisana, jadi sudah menganggap semuanya sebagai majikan. Kini, mereka tentu marah karena majikan terluka!Ketika amarah mereka telah mencapai puncaknya, Yoga berkata kepada Hagi, "Lepaskan mereka. Biar mereka yang membantu."Hagi mengangguk dan mele
Baca selengkapnya

Bab 726

Bawahan Gading tercengang. Mereka sampai mengira ada yang salah dengan penglihatan mereka. Bagaimana bisa orang-orang Yoga menggunakan bahan yang tak ternilai harganya untuk mengobati anggota lemah yang terluka itu? Tidak masalah jika hanya bahan obat mahal, tetapi sekarang yang digunakan juga termasuk pil tingkat enam dan tujuh!Itu adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan mereka! Mereka telah bekerja keras untuk Gading, tetapi hanya mendapat pil tingkat lima. Namun, di sini pil tingkat enam dan tujuh malah seperti tidak bernilai."Kamu terluka, cepat telan pil tingkat enam ini supaya pulih.""Hais, pil ini hambar. Aku sudah bosan makannya. Pak Yoga, tolong tambah madu lain kali supaya rasanya lebih enak.""Aku cuma terluka sedikit, ngapain makan pil tingkat tujuh? Boros sekali. Kasih aku pil tingkat enam saja.""Jangan bicara omong kosong. Pil tingkat enam sisa 500 butir di gudang, sedangkan pil tingkat tujuh masih banyak. Makan saja."Bawahan Gading hampir menggila mendengarnya.
Baca selengkapnya

Bab 727

"Hanya dengan satu perintah dariku, tempatmu ini akan rata! Jadi, sebaiknya kamu lepaskan aku. Kalau terjadi sesuatu padaku, kalian semua hanya akan mati!" ancam Gading."Baiklah, kamu berhasil membujukku," ujar Yoga sambil menghela napas. Kemudian, dia melempar sebutir pil kepada Gading dan berkata, "Makanlah."Gading merasa senang. Dia tidak menyangka Yoga akan begitu penakut. Gading mengira Yoga takut dirinya mati, jadi memberinya pil tingkat tinggi untuk mempertahankan nyawanya.Jadi, Gading pun menelan pil itu tanpa ragu sedikit pun. Alhasil, dia merasa ada yang tidak beres. Aroma pil ini sepertinya agak familier.Gading menatap Yoga. Tatapan Yoga seperti sedang menatap seorang idiot. Jantung Gading seketika berdetak kencang.Sebelum Gading sempat bersuara, Yoga bertanya, "Gimana rasanya?"Gading bertanya balik, "A ... apa yang kamu berikan padaku?""Kamu seharusnya pernah dengar tentang Sarang Ribuan Serangga, 'kan?" balas Yoga.Sarang Ribuan Serangga! Kepala Gading seolah-olah a
Baca selengkapnya

Bab 728

Yoga bertanya, "Lalu kenapa bukan Leluhur Jahanam Langit yang turun tangan sendiri, malah ngutus pecundang seperti kalian untuk cari mati?"Gilang menjawab, "Kurang tahu juga. Tapi kalau didengar dari perkataannya, sepertinya dia dilarang oleh suatu aturan, jadi nggak bisa turun tangan sesuka hati pada orang awam.""Pertanyaan terakhir. Belakangan ini, ada orang yang mencurigakan memata-matai Sekte Hagisana, apa kamu yang mengutus mereka?"Gilang menggelengkan kepalanya. "Aku juga baru tahu di sini markasmu. Mana mungkin aku ngutus orang ke sini?"Aneh sekali. Kalau bukan anak buah Gilang, lalu siapa lagi? Mungkin anggota dari Aula Digdaya?Gilang berkata, "Aku sudah katakan semua yang kutahu. Sekarang, cepat akhiri penderitaanku ini."Yoga menoleh pada Raja Naga. "Bagaimanapun, dia ini murid kalian. Kamu saja yang tangani."Gilang buru-buru menimpali, "Guru, aku tahu kesalahanku sangat besar dan aku memang pantas mati. Tapi, kumohon beri aku kematian yang tidak menyiksa."Raja Naga me
Baca selengkapnya

Bab 729

Setelah menerima jarum ketujuh, lawannya langsung pingsan karena syok. Yoga merasa puas dengan hasilnya. Dia kemudian membangunkan orang itu, "Jangan buru-buru pingsan, masih ada tiga jarum lagi menunggumu.""Gimana kalau kita bertaruh? Kalau kamu bisa tahan jarum berikutnya, aku akan melepaskanmu dan kau bisa melakukan apa saja padaku.""Nggak, nggak!" Orang itu berteriak, "Ampuni aku, kumohon ampuni aku!"Tawanan itu benar-benar merasa sangat tersiksa sekarang. Setiap sel di tubuhnya terasa hampir meledak. Organ dalam dan kulitnya terbakar sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.Jika ditambahkan satu jarum lagi, rasa sakitnya akan meningkat sepuluh kali lipat .... Dia tidak bisa menahan penderitaan ini lagi. Bahkan membayangkannya saja sudah membuatnya hancur.Yoga berkata dengan tidak sabar, "Bukannya sudah kubilang? Tahan jarum kedelapan ini, aku akan melepaskanmu dan nyawaku ada di tanganmu." Sambil berkata demikian, Yoga hendak menusukkan jarum kedelapan."Akan kuberi ta
Baca selengkapnya

Bab 730

Yoga mengangguk. "Orang dari Aula Digdaya.""Aula Digdaya!" Ekspresi Raja Naga langsung menjadi muram. "Yoga, belakangan ini Aula Digdaya banyak melakukan aksi. Kamu harus hati-hati pada mereka.""Oh ya?" Yoga bertanya, "Apa yang dilakukan Aula Digdaya?"Raja Naga menjawab, "Belakangan ini Aula Digdaya banyak memodifikasi ahli bela diri kuno. Mereka telah mengutus banyak orang untuk mengumpulkan harta berharga. Aku dapat kabar, mereka bakal menyerang Pulau Neraka dalam waktu dekat dan merebut sumber daya ahli bela diri kuno, bahkan menjajah pulau itu."Yoga tertawa sinis, "Mau serang Pulau Neraka? Langkahi dulu mayatku."Setelah meninggalkan Sekte Hagisana, Yoga memutuskan untuk mencari Winola. Yoga sudah punya Nadya, jadi tentu saja dia tidak akan menjalankan pernikahan dengan Winola. Dia mau membatalkan perjodohan ini.Selain itu, Winola telah berulang kali ingin mencelakai Yoga. Sudah saatnya Yoga memberinya peringatan. Kalau tidak, Winola pasti akan terus mengganggunya.Tak lama ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7172737475
...
99
DMCA.com Protection Status