Home / Urban / Pembalasan sang Menantu Tertindas / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 461 - Chapter 470

1278 Chapters

Bab 461

Siuco memegang wajahnya dengan ekspresi terbengong-bengong. Sejak kecil, Ridwan tidak pernah memukul Siuco. Kemudian, Siuco bertanya, "Ayah, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu memukulku?"Ridwan menyahut, "Kamu sudah membuat masalah besar!"Siuco yang gugup bertanya lagi, "Ayah, ada apa?"Ridwan menjelaskan, "Vaksin itu sudah dicoba pada manusia. Hasil eksperimennya menunjukkan bahwa vaksin menimbulkan efek samping yang kuat pada tubuh manusia. Kulit bernanah dan kerontokan rambut masih termasuk gejala yang ringan. Yang parah itu organ dalam melemah, bahkan juga berdampak pada otak. Sekarang, banyak partisipan eksperimen sedang diselamatkan di ruang ICU. Kondisi mereka sangat kritis."Siuco berseru, "Mana mungkin? Dalam penelitian pada hewan sebelumnya, sudah jelas membuktikan bahwa vaksin 100 persen efektif melawan Racun Jiwa ...."Ridwan menyergah, "Vaksin memang bisa membunuh Racun Jiwa. Tapi, vaksin itu juga merusak tubuh manusia pada saat yang sama. Tubuh hewan memang lebih
Read more

Bab 462

Ashila dan para karyawan Perusahaan Farmasi Hansa berkomentar."Apa? Formula vaksin itu belum sempurna? Sekarang eksperimen vaksin pada manusia juga bermasalah?""Sialan! Yoga pasti sengaja membiarkan kita mencuri formula vaksin. Benar-benar licik!""Sebelumnya Yoga begitu yakin kita akan meminta dia keluar dari penjara. Ternyata ini jebakan Yoga!""Dasar berengsek! Lebih baik aku mati daripada harus memohon kepada Yoga."Siuco berkata dengan dingin, "Kalau hari ini kalian nggak berhasil meminta Yoga keluar dari penjara, aku akan menghabisi kalian. Tenang saja, aku akan memegang janjiku."Ashila bertanya, "Pak Siuco, apa nggak ada cara lain lagi? Kami sudah mengkhianati Yoga. Kalau sekarang kami memohon kepadanya, dia pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisi kami."Siuco menegur, "Kalau aku punya cara lain, untuk apa aku memohon kepada Yoga? Jangan banyak omong lagi. Kalian tetap harus meminta Yoga keluar biarpun dia mau menghabisi kalian. Kalau nggak, aku akan membunuh
Read more

Bab 463

"Semua ini gara-gara aku nggak mendidiknya dengan baik sampai dia melakukan hal bajingan seperti ini. Aku membawanya ke sini untuk minta maaf pada Anda.""Anak sialan, cepat minta maaf sama Pak Yoga!"Siuco dan beberapa orang lainnya membungkukkan badan dengan enggan dan meminta maaf. Yoga tersenyum sinis dan berkata, "Sudah kubilang sebelumnya, mudah untuk membuatku masuk ke sini, tapi nggak akan semudah itu menyuruhku keluar. Ingatanku kurang baik, aku sudah lupa syaratnya agar aku bisa keluar. Apa kalian masih ingat?"Siuco melampiaskan amarahnya pada Ashila dan yang lainnya. "Kenapa masih bengong saja? Cepat berlutut dan minta maaf sama Pak Yoga."Ashila dan beberapa orang lainnya berlutut dengan enggan. Namun, Yoga malah berkata, "Ashila nggak perlu berlutut lagi."Semua orang tercengang mendengar ucapannya. Kenapa Ashila adalah pengecualian? Ashila sontak bereaksi, dia mengira dirinya telah berhasil menggoda Yoga. Jangan-jangan pria ini benar-benar terpesona olehnya? Seketika, As
Read more

Bab 464

Yoga menjawab, "Kalau dia bisa menyempurnakan formula vaksin, berarti dia memang punya kemampuan yang hebat. Aku nggak keberatan untuk mendiskusikan ilmu medis dengannya. Kalau nggak bisa sempurnakan formulanya, berarti reputasinya cuma bohongan. Nggak pantas disebut sebagai Dewa Medis.""Hahaha!" Ridwan tertawa terbahak-bahak, "Diskusi ilmu dengan Dewa Medis? Memangnya kamu pantas?"Siuco menimpali, "Ayah, nggak usah banyak basa-basi dengannya lagi. Ayo cepat cari bantuan Dewa Medis.""Oke," jawab Ridwan. Setelah itu, dia langsung mengunci ruang penjara itu dan berkata, "Nak, kamu bersiap-siap saja dikurung seumur hidup."Yoga menjawab, "Selanjutnya kalau kalian mau aku keluar dari sini, bukan hanya Siuco lagi yang harus berlutut. Aku mau kalian berdua berlutut bersamaan padaku."Ridwan membalas, "Hahaha .... Kalau aku sampai harus memohon padamu, aku akan mengakumu sebagai kakekku!"Setelah itu, semua orang pun bergegas keluar dari ruangan. Namun baru saja dia berjalan beberapa langk
Read more

Bab 465

Yoga mengangguk pelan sebagai tanggapan terhadap Yenny. Yenny langsung membentak bawahannya, "Cepat buka kuncinya dan biarkan dia keluar."Sipir penjara bergegas membuka pintu sel. Namun, Yoga malah tidak mau keluar. "Sudah kubilang, mudah saja memasukkanku ke sini, tapi nggak semudah itu menyuruhku keluar."Ridwan dan Siuco langsung berjalan ke depan dengan kaku."Pak Yoga, mohon Anda jangan perhitungan dengan kami.""Aku ... minta maaf pada Anda. Mohon Anda beri kami kesempatan sekali lagi."Kedua orang itu membungkuk hingga 90 derajat. Namun, Yoga hanya menjawab dengan nada dingin, "Memangnya tadi aku bilang aku mau keluar hanya dengan kalian membungkukkan badan?""Ini ...." Ridwan dan Siuco langsung merasa kesulitan. Lebih baik mereka mati daripada harus berlutut kepada Yoga. Namun jika tidak berlutut, konsekuensi yang menunggu mereka adalah pembalasan dendam dari keluarga kedua orang itu di Kota Terlarang. Hidup mereka akan lebih menderita daripada kematian. Setelah mempertimbangk
Read more

Bab 466

Bahkan Dirga saja sudah angkat bicara, tentu saja Yoga terpaksa menyetujuinya. Hingga keesokan harinya, Siuco baru dibebaskan dari penjara. Dia telah disiksa habis-habisan oleh para narapidana di dalam penjara. Saat ini, kebencian Siuco sudah sangat memuncak terhadap Yoga hingga ingin mencabik-cabik tubuhnya,Namun, Yoga adalah majikan Ketua Lembaga Medis. Status mereka terlalu beda jauh. Sekejam apa pun Siuco, dia hanya bisa menelan kebencian ini dalam dirinya. Baru saja keluar dari Kota Terlarang, tiba-tiba muncul sebuah mobil mewah yang berhenti di depannya.Begitu jendela mobil diturunkan, terlihat wajah seseorang yang akrab menyapanya, "Halo, Pak Siuco. Lama nggak ketemu."Saat melihat orang itu, Siuco sontak terkejut! Ternyata orang itu adalah Buana! Dia adalah orang yang diduga terlibat dalam pelanggaran serius dan korupsi, dan sedang diburon di seluruh negeri. Namun sekarang dia malah berani menampakkan diri di Kota Terlarang!Reaksi pertama Siuco adalah mengeluarkan ponselnya
Read more

Bab 467

Yoga membalas, "Tenang saja, kujamin kamu bisa makan sepuasnya."Baru saja memutus panggilan dengan Nadya, Yoga kembali ditelepon oleh Ambar. Yoga merasa heran mengapa Ambar bisa meneleponnya tiba-tiba. Dengan ragu-ragu, Yoga menjawab panggilan itu."Yoga, kamu lagi di ibu kota sekarang, 'kan? Aku dan Karina sedang berada di Jembatan Nurho sekarang. Kami sedang dalam masalah dan nggak kenal dengan siapa pun di sini. Cepat datang ke sini untuk bantu kami." Nada bicara Ambar terdengar seperti sedang memerintahnya.Mendengarnya, Yoga langsung merasa kesal. Saat tidak dibutuhkan, mereka semua menyuruh Yoga untuk menghindar jauh-jauh dan jangan pernah lagi mengusik Karina. Terutama saat berada di acara Salep Sari Kristal saat itu, mereka bahkan lebih memilih untuk percaya pada Ulwan daripada dirinya. Namun begitu menemui masalah, mereka langsung "memerintahkan" Yoga untuk membantu menanganinya.Entah apa yang dipikirkan semua orang itu! Memangnya mereka menganggap Yoga bisa dipanggil dan di
Read more

Bab 468

Ambar tidak mungkin bersedia ganti rugi. Dia menolak, "Kalian ini melakukan pemerasan. Aku akan lapor ke polisi."Namun begitu Ambar mengeluarkan ponselnya, pria kekar yang bertato itu langsung membanting ponselnya hingga hancur. Kemudian, dia memarahi, "Lapor polisi? Apa-apaan! Kalian sudah merusak barang berharga kami, pokoknya harus ganti rugi. Kalau nggak ganti rugi hari ini, jangan harap bisa pergi."Keluarga Karina tiba-tiba merasa putus asa. Mereka dipaksa membayar 2 triliun. Sekalipun mengganti rugi dengan perusahaan, nominalnya mungkin hanya pas-pasan. Terlebih mereka juga tidak punya kenalan di ibu kota. Apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Mereka sungguh putus asa.Tepat pada saat itu, seseorang yang tidak asing muncul di depan mereka. Itu adalah Yoga. Pria itu segera bertanya, "Karina, kamu nggak apa-apa?"Begitu melihat Yoga, Karina langsung merasa lebih tenang. Rasa aman tiba-tiba meluap dalam hatinya. Dia tahu bahwa pria itu juga tidak memiliki koneksi di ibu kota, bah
Read more

Bab 469

Pria itu menambahkan, "Tapi, memangnya kenapa kalau kamu jago? Kamu tetap saja kalah jumlah. Geng Azamat bisa menghancurkanmu dalam hitungan menit. Cepat, telepon Bos. Suruh dia bawa beberapa orang lagi ke sini."Bawahannya segera mengeluarkan ponsel dan menelepon bos mereka.Wajah orang-orang yang berkerumun memucat usai mendengar kata "Geng Azamat"."Mereka ternyata anggota Geng Azamat. Beberapa orang luar ini dalam masalah besar.""Geng Azamat adalah kuda hitam yang baru saja muncul. Dalam waktu dua bulan, mereka sudah menaklukkan semua geng di Distrik Timur dan menjadi geng terbesar di sana. Kekuatan mereka luar biasa.""Mereka jelas punya relasi yang kuat untuk bisa merajalela sebagai geng.""Katanya, bos mereka adalah Raja Tinju Hitam, Naga Air. Mereka jelas beroperasi di dua sisi, hukum dan kejahatan.""Awalnya ganti rugi bisa selesaikan masalah ini, tapi anak muda itu malah bertindak kasar. Nyawa mereka mungkin akan sulit dipertahankan kali ini." Wajah anggota keluarga Karina
Read more

Bab 470

Baru keluar dari penjara, Naga Air langsung melakukan hal kotor seperti ini. Kelihatannya dia belum benar-benar bertobat.Anggota Geng Azamat segera mengelilingi tempat kejadian. Begitu melihat Naga Air datang, pria itu menjadi lebih percaya diri. Dia berlari ke arah Naga Air, lalu menyapa, "Bos, kamu sudah datang."Naga Air memandang sekilas pria itu. Kemudian, dia bertanya, "Kenapa kamu babak belur? Apa yang terjadi?"Pria itu menjawab, "Bos, kami lagi nyetir seperti biasa. Tiba-tiba, mereka belok kiri dan menabrak kami. Tapi mereka bukan cuma nggak mau ganti rugi, bahkan memukuli kami. Benar-benar nggak tahu aturan."Naga Air tidak langsung memercayai cerita satu sisi dari bawahannya. Begitu melihat pecahan porselen di jalan, dia segera memahami situasinya dan menjadi murka.Naga Air tanpa ragu menampar bawahannya, lalu memaki, "Sialan! Kamu mau memeras orang lain dengan pecahan porselen lagi? Aku sudah berkali-kali mengancam bakal mengusirmu kalau diulangi lagi. Kamu ini benaran ma
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
128
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status