Home / Romansa / Dekapan Hangat Sang Pewaris / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Dekapan Hangat Sang Pewaris: Chapter 1 - Chapter 10

42 Chapters

Bab 1 - Pernikahan Yang Tak Diinginkan

Alunan musik klasik mengiringi suasana hiruk pikuk ratusan tamu yang hadir dan memenuhi ballroom hotel bintang lima milik Dawson Group.Hotel yang namanya tercatat sebagai salah satu destinasi mewah di kota ini.Para tamu undangan yang rata-rata berasal dari kalangan kelas atas, tak akan melewatkan acara besar di tahun ini. Pernikahan dari cucu laki-laki pertama sekaligus pewaris harta dan tahta keluarga Dawson."Apa kalian mengenal calon mempelai wanitanya?" Riak rusuh mulai sayup-sayup terdengar dari salah satu kumpulan. Mereka mempertanyakan sosok calon mempelai wanita yang selama ini tak pernah terekspos oleh media."Entahlah. Tapi aku mendengar kabar kalau Tuan Muda Lucas dijodohkan dengan gadis desa, cucu dari sahabat Tuan Besar Dawson," balas salah satu wanita yang tengah memandang ke arah altar kosong.Para wanita lainnya saling bertukar pandangan lalu saling mengulum senyum geli."Sayang sekali," desah kecewa kembali terdengar dari mulut para wanita. "Meski banyak kabar buru
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 2 - Godaan

Setelah upacara pernikahan selesai, Davina mengikuti langkah dari pria yang kini sudah menjadi suaminya untuk memasuki ruangan VVIP di hotel bintang lima Dawson group. Begitu memasuki ruangan, matanya langsung terpaku oleh luas kamar dengan segala furniture mewah di dalamnya. 'Wow.' Davina berseru takjub dalam hati. Ia takut-takut untuk menyentuh lampu meja berwarna emas dengan hiasan kristal di sekelilingnya. Semoga saja tangannya yang bar-bar tak bertindak ceroboh karena gugup dan membuat kristal-kristal itu rontok dengan sendirinya.Usai menyentuh, Davina tersadar ada sorot yang mengawasi. Dia pun langsung mengangkat pandangan, melihat sepasang netra hitam gelap itu tengah menatapnya dalam. Kaget, Davina tersentak dan langsung membuang pandangan ke arah lain. Dia dengan gugup langsung berujar, “A-aku akan mandi terlebih dahulu…”Sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, sekali lagi, Davina menatap punggung pria yang telah menjadi suami sah baginya di mata negara. Pria it
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 3 - Malam Pertama

Davina menatap ngeri senyum sinis disertai mata yang menatapnya nyalang."Bu-bukankah kamu …"Ia tak sempat meneruskan kalimatnya, bibirnya telah dibungkam dan dilumat cepat dan dalam oleh bibir milik Lucas."Hmm …"Davina berusaha keras untuk mendorong tubuh yang menindihnya. Namun sulit … sentuhan hangat di bibirnya seakan membuat seluruh tubuhnya hingga tak bertenaga. Ia mendesis tajam saat bibir pria itu beralih menuruni lehernya, meninggalkan jejak hangat dan basah kemerahan yang mencerminkan gairah dan gelora. Terus turun sampai akhirnya menyentuh satu dari dua titik sensitif yang berada di dadanya, memaksanya untuk mendesah nikmat. Tindakan itu membuat Davina mendelik, menghempas logikanya akan deretan kabar buruk yang beberapa hari lalu ia baca dari situs-situs online.'Jurnalis gila mana yang membuat berita sampah seperti itu! Mana mungkin seorang pria yang menyimpang bertindak seperti ini?!'“Ngghh …”Davina hanya mampu menggeliat resah saat jubah mandi yang dikenakannya m
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 4 - Noda Merah

Bersamaan dengan ucapan itu, Lucas memulai gerakannya, membuat wajah Davina mengernyit akibat sakit yang terasa. Namun, seperti ucapan pria tersebut, semakin lama gerakan itu menghasilkan perasaan aneh yang membuat rasa sakit itu berhenti, digantikan kenikmatan yang membuat desahannya kembali.“Ah … ah!” Refleks, tangan Davina melingkar di leher Lucas, kuku-kuku jarinya dibenamkan di punggung pria itu tanpa sadar, menyebabkan luka yang membuat Lucas meringis. Akan tetapi, pria itu hanya terdiam, terlalu fokus pada kenikmatan yang tercipta atas persatuan mereka."Sebut namaku," titah Lucas di sisi telinga Davina.Davina memandang sayu iris gelap yang menatapnya lekat dalam balutan napsu."Lu-Lucas," ucap Davina dengan terbata, tak lagi memiliki kesadaran penuh karena tenggelam dalam gairah panas pria di hadapan. “Lucas, Lucas, Lucas!”Panggilan itu membuat senyuman di bibir Lucas menjadi semakin lebar, dan gerakannya pun menjadi semakin cepat. Pria itu mencium bibir Davina, kasar, dal
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 5 - Kecurigaan

Davina terdiam. Tubuhnya bergetar kala pertanyaan bernada datar itu terlontar dari bibir pria yang menatapnya dingin.'Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau dia tahu?'Ribuan kali sang ayah memperingatkan Davina agar tidak memicu kecurigaan keluarga Dawson, apalagi sampai membongkar identitasnya yang sebenarnya dan membuat pernikahan ini batal.Tapi, apa ini? Dia tidak berbuat aneh dan Lucas sudah langsung mencurigainya!? Apa identitasnya akan terbongkar di hari pertamanya menikah!?"I-itu …" Davina terdiam, dia berusaha memutar otak untuk memberikan jawaban yang tepat. Namun, belum selesai dia berpikir, suara Lucas kembali terdengar berucap."Kenapa kau ketakutan seperti itu?" ujar pria tersebut dengan pandangan tajam. "Aku hanya bercanda,” imbuhnya datar. Davina mengerjapkan matanya, bingung. Apa pria ini sungguh bercanda? Kenapa sepertinya wajah serius itu tidak menunjukkan demikian?Lucas berdiri dari sofa, lalu menghampiri Davina. “Apa ini?” tanya pria itu dengan sudut bi
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Bab 6 - Kehilangan

Davina setengah berlari menyusul langkah cepat Lucas. Keduanya masuk ke ruang rawat VIP, di mana hanya ada satu ranjang besar. Sosok pria tua yang lemah terbaring di sana didampingi wanita yang menatap sedih sambil sesekali menyeka air mata di pipinya."Ma," panggil Lucas, membuat wanita tersebut menoleh. "Bagaimana kondisi Kakek?" Ia menghampiri ibunya yang sejak lepas dari acara pesta pernikahan langsung kembali ke rumah sakit."Sayang." Maria menyambut putra semata wayangnya. Memeluk erat tubuh tinggi itu sambil menepuk pundaknya lembut. “Kakek–”Ucapan Maria terhenti begitu melihat sosok wanita yang berdiri di samping putranya. Wajah ramah itu seketika berubah, berganti dengan tatapan marah dan sinis."Apa yang dilakukan wanita ini di sini?" sentak Maria.Davina terkejut dan mundur satu langkah ketika ia ingin menghampiri Ibu mertuanya. Ia tak pernah menyangka sambutan yang diterimanya sangatlah jauh dari kata ramah. Wanita anggun itu tampak membencinya dengan sepenuh hati."Mari
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

Bab 7 - Tudingan Tak Berarah

Davina berdiri di depan pintu ruang VIP dengan wajah bersimbah air mata. Tatapan sayu, meski pertemuannya dengan Kakek hanya berlangsung sebentar, namun ia merasakan kasih sayang yang selama ini tak pernah ia dapatkan dari keluarganya.Davina menyapu jejak air mata di kedua pipinya, memutar kenop dan menunggu pintu dihadapannya perlahan terbuka. Matanya terpaku pada beberapa orang yang sudah berkumpul memadati ruangan.Langkah Davina bergetar saat memasuki area dalam ruangan. Ia langsung disambut oleh tatapan orang-orang yang menganggapnya sebagai sosok asing."Kau!" teriak Maria. Matanya melotot saat melihat Davina melangkahkan kakinya memasuki ruangan. "Apa yang sebenarnya telah kau lakukan?!" Maria mencengkram kasar lengan Davina. "Kenapa Ayahku meninggal setelah bertemu denganmu!" “A-aku ….”Tindakan Maria membuat Davina terbata. Ia terlalu kaget atas tudingan yang diarahkan sang ibu mertua hingga tak mampu untuk membela diri. Melihat wajah bersalah Davina, Maria semakin menjadi
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 8 - Kenyataan Tak Terelakkan

Suasana di area pemakaman pribadi milik keluarga Dawson tampak lengang setelah prosesi acara pemakaman Benjamin Dawson selesai di gelar. Acara itu berlangsung begitu khidmat, diikuti oleh para pelayat yang silih berganti datang untuk memberikan penghormatan terakhir pada tetua di keluarga Dawson. Di antara pelayat, tampak Abraham dan Cecilia, Ayah dan Ibu tiri Davina, mereka duduk di antara barisan kursi keluarga utama Dawson.Di sana terlihat pula, Lucas dan Davina. Setelah perdebatan mereka di rumah sakit, Lucas menyeret Davina untuk mendampinginya dan menjadi wakil dari keluarga untuk menyambut kedatangan para pelayat. "Ada apa?" Lucas memperhatikan wajah Davina yang tampak pucat dan lesu bahkan beberapa kali Lucas mendapati wanita itu menghela napas dalam.“A-aku akan duduk sebentar, lalu akan kembali lagi” Davina menggeleng lemah, "karena kepalaku sedikit pusing," balasnya gugup. Sejak dari rumah sakit, Kepalanya berdenyut nyeri dengan mata yang berkunang-kunang. Mungkin ini
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 9 - Selubung Persaingan

Sedan mewah berhenti tepat di pintu masuk rumah bertingkat, dengan gaya minimalis modern dan dominasi warna monokrom.Davina dan Lucas yang berada di dalam mobil kursi penumpang tak bergeming meski deru suara mesin sudah tak lagi terdengar. Keduanya larut dalam lamunan masing-masing, menghabiskan waktu dalam kebisuan."Tuan, Nyonya, kita sudah sampai." Suara sang sopir mengusik kesunyian dan aura suram dari balik kursi penumpang.Lucas berdehem pelan. "Turun," perintahnya lalu beranjak keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya ke dalam rumah.Tak banyak bicara, Davina segera menyusul langkah pria dingin itu. Mereka disambut oleh dua pelayan yang menundukkan kepala saat Lucas melewatinya.Davina terpaku oleh betapa luasnya setiap ruangan yang dilewati beserta deret furniture yang ia yakini berharga fantastis. Rumah besar ini terlihat megah namun aura yang dipancarkan memberi kesan sunyi dan senyap. Setiap langkah terasa dingin, bagai menginjakkan kaki di atas batangan es. Saat kedua
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 10 - Tepat Sasaran

Davina membeku di tempat, wajahnya memucat. Tekanan pada nama ‘Eleana’ yang Lucas sebutkan memiliki makna tersembunyi.‘Apa … dia tahu kebenarannya?’ batin Davina dengan tubuh bergetar.Melihat reaksi Davina, Lucas mendengus. Kemudian, pria itu berbalik dan melangkah ke pintu.Pintu dibuka oleh pria tersebut. “Bawa wanita ini ke ruangannya,” titah Lucas pada kepala pelayan yang berjaga di luar.“Baik, Tuan,” balas sang kepala pelayan sebelum berakhir menatap Davina. “Nyonya, silakan.”Davina termenung beberapa saat, lalu melirik ke arah Lucas yang menatapnya tajam, seakan muak melihat wajahnya. “Apa yang kau lakukan berdiam di sana? Keluar.”Mendengar perintah itu, Davina pun langsung berlari kecil meninggalkan ruangan dan mengikuti kepala pelayan.Saat pintu ruang kerja Lucas tertutup, Davina mengintip sedikit ke belakang. ‘Pria itu … dia mengerikan.’Setelah meninggalkan ruang kerja Lucas, kepala pelayan mengantarkan Davina berkeliling kediaman, sampai akhirnya tiba di depan pintu,
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status