“Aku percaya kepadamu, Ratih! Aku tidak akan meragukanmu lagi. Lihatlah, apa yang baru saja terjadi. Kumohon kembalilah kepadaku, Sayang. Aku sangat mencintaimu, aku membutuhkanmu Ratih,” ucap Deva sepenuh hati. Walau di dalam ruangan tersebut tidak ada angin puting beliung tetapi penyatuan kedua liontin tersebut membuat Deva seolah mendengar suara angin ribut. Matanya pun silau terpapar oleh cahaya terang berwarna kuning. Sangat terang, hingga ia tidak lagi mampu untuk sekedar mengintip. Terpaksa dipejamkanlah kedua matanya. Bersamaan dengan kejadian yang dialami oleh Deva, Ratih yang berada di alam sana merasa seperti tersedot dalam sebuah pusaran air yang kembali membuat dadanya sesak. “Mama, apa yang terjadi kepadaku?” tanya Ratih kepada Nadira saat ia merasa tertarik ke dalam sungai yang jernih tersebut. Nadira lantas memegang tangan Ratih. “Jangan dilawan, pasrah saja. Kamu akan kembali bertemu dengan suamimu lagi, Ratih. Janga
Read more