“Kalau begitu bawa pasukanmu yang agak banyak. Jangan membuang waktu lagi, kita pergi sekarang juga,” titah Sundari.Sementara semua urusan di Jakarta telah diselesaikan dengan tuntas oleh Abizar. Ia, Fitri, Jakse, Leo dan Dr. Tuti, kini sedang berjalan dengan kepala yang terangkat menaiki anak tangga pesawat. Tujuan pertama mereka adalah menuju ke sebuah vila yang berada di bukit tinggi.“Apa kamu yakin, kalau kali ini kita tidak akan gagal?” tanya Abizar kepada Jakse.“Tuan, modal peluru kita sudah lebih dari cukup. Saya yakin, setelah ini semua akan segera selesai. Tidak lama lagi, Tuan.” Jakse kembali meyakinkan Abizar yang masih terlihat resah.“Tenanglah, Abizar. Ada aku juga yang menemanimu.” Tuti juga ikut menenangkan Abizar sambil memegang pergelangan tangan Abizar.Wajah Abizar tersenyum lega, ia merasa tenang sekarang. Bukan masalah seberapa kerugian materi yang Abizar pikirkan. Tetapi nyawa seorang anak kecil yang menjadi taruhannya, dia sadar jika dirinya kini berkejaran
Read more