“Kita hanya mengikuti usul dari penyidik, perasaanku kepadamu tidak akan berubah dan aku yakin begitu juga sebaliknya. Kumohon Deva, demi pernikahan kita, lakukanlah apa yang aku inginkan. Please?" lirih Ratih kepada Deva. Deva yang kesal langsung mengunci mulutnya dan segera berbalik menuju ke pintu keluar. Tidak lupa ia mengambil kunci mobil, lalu tidak seberapa lama Ratih mendengar suara erangan mesin kendaraan yang Deva gas dengan gusar. "Maafkan aku, Deva. hanya ini satu-satunya cara, aku tahu seberapa besar perasaanmu kepadaku tetapi urusan kita masih terlalu banyak. Tedi yang belum sadar, begitu juga dengan pak Ucok. Proses hukum Yoga Budiman yang juga belum selesai.” “Rangga yang masih dalam buron juga belum tertangkap, lalu sekarang kita harus menghadapi Yeni. Tidak mungkin semuanya dapat selesai dalam waktu yang bersamaan. Maka, seperti yang sudah pernah kita lakukan, kita akan menghadapinya satu persatu.” “Hanya saja, kali ini semua dimulai
Baca selengkapnya