Home / Pernikahan / Jodohku Dokter Galak / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Jodohku Dokter Galak: Chapter 1 - Chapter 10

76 Chapters

Bab 1

Dengan kecepatan tinggi, motor matic bercat hitam meliuk-liuk melewati kendaraan lain dengan lincah bak pembalap internasional. Sesekali dia melirik dengan was-was jarum jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam kurang lima belas menit. Beberapa kali bibir yang tak sempat dipulas lip cream itu mengumpat dan berteriak hingga pengendara yang mendengar menoleh terkejut.Dia membelokkan motor ke arah pintu masuk area rumah sakit besar nan megah yang berseberangan dengan bangunan mal yang berada di daerah Wonokromo, Surabaya. Sesampai di parkiran, dia berlari ke arah pintu belakang UGD yang bisa terhubung langsung dengan lorong yang mengarah ke rawat inap. Orang-orang di sekelilingnya melihat dengan tatapan aneh seraya menunjuk gadis yang mengenakan seragam merah maroon."Mbak, helmnya!" tunjuk salah satu lelaki sambil tertawa.Ah, helm sialan! rutuk gadis itu dalam hati tak menyadari masih mengenakan helm. Dia melepas pelindung kepala yang cukup besar daripada kepalanya dan lebih co
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Bab 2

"Kenapa mukamu asem gitu? Eh, kok ..." Dyas-teman satu kelompok stase gawat darurat mencium aroma tak sedap yang terendus dari dalam tas dan juga badan Valentina. "Kamu ngompol ya?""Sembarangan!" sembur Valentina melempar jas praktik berwarna peach ke arah gadis berjilbab itu."Ih ... jijay, Tina!!!" pekik Dyas membuang jas praktik itu sembarangan yang dibalas mata tajam temannya. "Lagian kok bisa bau, ada apa emangnya? Eh, gimana kemarin? Aman?"Tak sempat menjawab kalimat Dyas, Okin datang dari kamar mandi sambil menguap lebar. Lingkaran hitam jelas tercetak di bawah mata sayunya, menyamakan panda yang kurang tidur sejak lahir. Dia menepuk bahu Valentina sambil mendelik kesal karena satu shift dengan gadis keras kepala malah berujung malapetaka. Apalagi sejak semalam, Fero sudah mengomeli mereka lagi hingga telinga Okin memerah dibuatnya."Yang ada kena hukuman sama penyihir," tukas Okin mengambil botol minum yang terletak di sisi kiri dekat dengan tumpukan tugas yang sama sekali b
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Bab 3

Mesin motor matic Valentina terhenti di depan rumah bercat putih gading yang terlihat asri. Sudah hampir setahun rumah yang terlalu besar untuk ditinggali itu menjadi tempat tinggalnya selepas masa lajang. Dibuka pintu yang tak terkunci lantas membeliak mendapati area yang sudah ditandai dengan lakban merah terlepas tanpa sisa. Beberapa saat, Raditya terlihat keluar dari arah kamar mandi mengenakan kolor hitam seraya menggali lubang hidung begitu nikmat. Lantas, menjentikkan kotoran itu ke arah sang istri tanpa dosa."Jan--"Ucapan kasar ala anak Surabaya tersendat ketika wanita paruh baya berpotongan sebahu muncul dari dapur membawa sebuah piring berisi capcay yang masih mengepul panas. Buru-buru Valentina berlari kecil membantu ibu mertuanya membawakan masakan tanpa sempat mencuci tangan. Lantas, dia menatap nyalang ke arah lelaki yang masih sibuk menggali emas di gua berbulu. "Kamu kok siang banget pulangnya, Tin?" tanya Sofia--ibu Raditya khawatir. "Sampe kumel gitu mukamu. Eman
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Bab 4

Kening Brian mengerut saat mematikan mesin motor di depan pagar minimalis bercat hitam. Dia mengecek kembali alamat yang jelas-jelas bukan alamat rumah Valentina sebelumnya. Dia berpikir, mungkinkah Valentina pindah? Jika ya, seharusnya Brian tahu bukan malah berlagak bodoh seperti sekarang. Tapi, jika tidak, lantas rumah siapa itu?Ada perasaan aneh yang menghantui Brian beberapa minggu ini. Entah kenapa setelah memasuki masa profesi ners, sikap Valentina berubah melebihi 360 derajat. Brian tahu kehidupan mahasiswa ners lebih menyeramkan daripada masa OSPEK yang dulu mereka lalui. Tugas dan ujian memberondong tiada henti seperti tidak mengizinkan tubuh untuk beristirahat. Belum lagi omelan dari pembimbing ruangan maupun perawat senior seakan menambah beban di pundak calon perawat masa depan itu. Valentina keluar, memanggul tas yang terlihat banyak menyimpan buku di dalam sana. Dia melempar senyum ke arah Brian meski sorot matanya menyimpan sesuatu yang tidak bisa lelaki it
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Bab 5

Jarum jam rasanya bergerak begitu lamat saat pasien di UGD terus berdatangan tanpa henti. Ibarat sarang madu mengundang banyak lebah tuk menikmati manisnya, sementara di ruang gawat darurat mereka mencari pertolongan untuk mempertahankan nyawa melalui tangan-tangan yang dipercaya oleh Sang Pencipta. Termasuk Valentina yang tak sempat duduk barang sedetik saja untuk meluruskan otot betis yang mulai kaku. Walau mesin pendingin menyejukkan ruang P2 sebagai tempat tugasnya, bulir keringat sebesar biji jagung enggan pergi dari kening gadis itu. Rekannya, Okin juga tidak bisa diam. Justru perawat magang laki-laki sepertinya lebih banyak disuruh oleh senior perawat ketimbang perempuan. Bolak-balik, Okin mendorong brankar-brankar berisi pasien untuk dilakukan pemeriksaan di radiologi. Sekarang lihat saja, lelaki bertubuh jumbo itu tengah memindahkan pasien laki-laki lanjut usia yang tidak sadarkan diri ke salah satu bed. Buru-buru Valentina menghampiri Okin usai menyerahkan selembar ker
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more

Bab 6

"Bangsat!" pekik Raditya mendapati mobil kesayangan bercat putih sudah tidak suci lagi. Coretan tak beraturan kehitaman menghiasi setiap sudut mobil yang sudah menemaninya sejak masa koas hingga sekarang. Rasanya tekanan darah residen tampan itu mendadak naik, apalagi saat menyentuh body mobil berharap noda hitam bisa hilang tapi nyatanya tidak. Semprotan bagai tinta cumi-cumi masih di sana, seolah mengolok Raditya bahwa mereka tak akan pergi apa pun yang terjadi. Saat ini, mana mungkin dia pulang dengan keadaan si putih seperti itu? Yang ada, mereka akan menjadi atensi selama di jalan walau sang pemilik bisa saja bersikap tak acuh karena bersembunyi di balik kaca mobil. Sayangnya, jiwa perfeksionis Raditya meronta-ronta, gemas ingin mencuil satu persatu cat dengan kuku jari. Alhasil, dia menelepon Julia berharap kalau kekasihnya tak jauh dari lokasi rumah sakit. Selagi menunggu suara lembut menyambutnya, Raditya berpikir keras siapa pelaku yang sudah mencoreng-coreng seenak dengku
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more

Bab 7

Aroma telur bercampur daun bawang masih melambai-lambai di depan hidung setengah mancung milik Valentina. Dia menjunjung tinggi bungkusan berisi martabak spesial daging sapi berharap suami jahanamnya mau mengampuni kelakuan Valentina.  Dia melongok sebentar ke arah pintu rumah bercat hitam sebelum menggeser pagar. Beruntung mobil milik perempuan imitasi Donita itu sudah tidak ada, berganti dengan motor matic Valentina yang masih teronggok tak berdaya dengan ban sepeda yang bocor. Derit pagar berbunyi,  Valentina berjalan sambil berjinjit akibat sepatu kanannya tadi siang dilempar ke arah kekasih Raditya, menyisakan kaus kaki putih yang sudah tidak suci lagi. Setelah melepas sebelah pantofel dan kaus kaki,  dia membuka pintu dan mendapati Raditya tengah duduk di ruang tamu seraya melipat tangan di dada seakan tahu kalau gadis itu akan pulang selepas maghrib.&nb
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

Bab 8

Harap-harap cemas,  Valentina sembunyi-sembunyi membuka ponsel untuk mengintip apakah ada notifikasi dari si mata empat. Sayangnya, sampai matahari merangkak ke ubun-ubun pun tidak ada tanda-tanda Raditya mengomentari masakannya atau catatan kecil yang ditinggalkan di atas meja. Di sisi lain,  dia sudah mengeluarkan semua tenaga, pikiran,  dan hati untuk menulis sebuah surat yang bahkan belum tentu dikirim ke pacarnya sendiri, Brian.  Valentina terpaksa memberi diskon besar-besaran atas harga dirinya kepada Raditya supaya lelaki itu memaafkan insiden coretan mobil. "Dek mahasiswa!" teriak seseorang. "Mana siswa nersnya!"Tergopoh-gopoh, Valentina keluar dari kamar mandi dekat dengan salah satu bed pasien.  Dia langsung mendekati seora
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

Bab 9

"Oke, jadi, itu pasien yang pojok dekat kamar mandi atas nama Pak siapa ya ..." Valentina membuka buku catatannya saat berdiri di depan ruang P2 untuk operan jaga. "Pak Herman dengan diagnosa close fractur costa 3-5 sinistra sama close fractur 1/3 humerus sinistra. Tinggal tunggu kamar operasi, tadi dokter Raditya sudah konsul ke bagian Orthopedi.""Wajahmu kenapa, Tin?" tanya Okin yang menangkap gelagat ekspresi wajah temannya. "Dimarahikah sama si penyihir? atau diomeli sama kepala UGD?"Valentina menggeleng pelan tak berani membalas tatapan selidik Okin. "Enggak apa-apa. Oh iya, pasien yang dekat pintu ini, Ibu Sulastri kan diare, tadi sempat en
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Bab 10

Antara ragu, malu,  bercampur baper. Valentina merangkul erat pinggang ramping Raditya untuk pertama kali. Tubuhnya mengikuti motor matic yang dikendarai Raditya cukup cepat,  meliuk-liuk melewati kendaraan yang memadati jalanan.  Tapi,  semua itu tak berarti kala jemarinya yang gemetaran merasakan pahatan perut suaminya sendiri.  Jujur saja,  pikiran kotor memenuhi otak gadis berusia 23 tahun tersebut.  Entah malaikat akan mencatatnya sebagai pahala atau dosa,  kala Valentina membayangkan bisa menjelajahi tubuh berotot Raditya. Sejak menikah,  Raditya memang tidak seperti lelaki lain yang mengumbar perut sixpack di rumah.  Bahkan saat keluar kamar mandi pun,  suaminya langsung memakai kaus tipis.  Hal ini mengingatkan kejadian viral di akun Tik tok kalau ada perempuan yang menikahi lelaki abal-abal. 
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status