Home / Pernikahan / Jodohku Dokter Galak / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Jodohku Dokter Galak: Chapter 31 - Chapter 40

76 Chapters

Bab 31

"Tin," panggil Okin selesai operan jaga di ruang mahasiswa. "Aku tadi ketemu Dokter Radit.""Terus?" Valentina menaikkan sebelah alisnya."Dia nyariin kamu tuh. Tanya ke aku di mana kamu sekarang," kata Okin membereskan buku-bukunya ke dalam tas. "Iya enggak aku jawab dong kalau inget kelakuannya sama kita. Aku balas juga 'tumben panggil istri bukan pembantu.' Lantas lelaki itu tertawa sampai perutnya bergoyang-goyang seperti sepiring puding."Mantap! Sekali-kali manusia kayak dia perlu dikasih pelajaran." Valentina menepuk-nepuk lengan kekar Okin bangga lalu menulis daftar kegiatan di logbook bersampul hijau muda berlogo kampus. "Oh iya, Kin, dia tanya ke kamu ngasih duit enggak?"
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Bab 32

Keputusan terbesar akhirnya terpaksa dipilih demi keberlangsungan hidup gadis yang sudah tidak memiliki uang sepersen pun. Valentina membuka semua akses Raditya yang sempat diblokir setelah dua minggu lamanya. Kemudian menumpuk beberapa buku tugas, menata stetoskop lapangan berwarna toska, dan membuka laptop yang menampilkan sampul laporan kasus. Selanjutnya, dia memotret dan menulis caption status W******p yang sengaja ditujukan hanya kepada suaminya saja. Ini salah satu cara ampuh mencari perhatian kaum adam di saat perempuan gengsi ingin mengutarakan keinginan. Siapa tahu ada setan atau angin puting beliung ingin merasuki tubuh Raditya agar kembali menelepon atau mengirim pesan walau hanya bertanya 'sudah makan apa belum'. Dia menyunggingkan seulas senyum jahil membaca lagi caption yang terasa menjijikkan dan benar-benar bukan menunjukkan kepribadiannya. 'Lemes guys, belum ditelepon ayang'"Nah, mantap," ucap gadis itu terkikik.Menaruh kembali gawai android berlapis soft case abu-
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Bab 33

"Hei ... warga +62 yang merana karena cinta ..." sapa Valentina begitu masuk ke ruang mahasiswa sebelum ujian praktik di mana Okin dan Dyas tengah berdiskusi. Gadis yang kelihatan ceria itu menaruh sekantung plastik di atas meja yang berisi tiga kotak bubur ayam Priangan serta tiga botol air mineral. "Aku bawain nih makanan sebelum kita ujian.""Ada yang ... uhuk balikan," goda Okin pura-pura terbatuk menaik-turunkan alisnya kepada Dyas. "Pajak jadian dong.""Kalau dia ada duit, berarti sumber mata uangnya su dekat," timpal Dyas terbahak-bahak. "Minim pizza seloyang lah atau--""Lambemu!" sembur Valentina kepada dua teman laknatnya. "Aku harus hemat, bulan depan udah stase gerontik kan? Kata kelompok lain, stase itu banyak ngelua
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Bab 34

ASU : udh pulang?Istriku : tumben tanya. Tadi mukaku kusut kok enggak ditanyain? Nilaiku jelek loh, Dit!ASU : y udh.Siapa yang tidak mendelik membaca isi pesan Raditya yang terkesan kaku itu? Benarkah sang residen jatuh hati pada Valentina? Kalau benar, kenapa sikapnya masih sedingin alaska? Apa setan yang merasuki jiwa Raditya sudah bosan dan angkat tangan akibat sikap Valentina?Gadis itu menggeleng cepat menepis anggapan tersebut. Dia merasa sudah menjadi istri yang baik, tidak bar-bar, juga mau membersihkan rumah. Lantas, apalagi yang diminta Raditya?"Apa dia denger aku dapet
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab 35

"Maaf, Bu, tadi ban saya mogok eh bocor," tukas Valentina berbohong seraya memilin kancing jas praktik, tertunduk tak berani bertemu pandang dengan perawat jaga tengah menghardiknya akibat keterlambatan. Untuk saat ini alasan paling logis adalah ban bocor dan motor mogok kan? Sebenarnya bisa jadi dia berkata terjebak macet, tapi kemungkinan besar kalau alasan itu tidak bakal diterima. Apalagi di atas jam tujuh, jalanan sudah mulai normal. Mana mungkin Valentina berkata jujur kalau dirinya nyaris bercinta dengan Raditya.Bisa menimbulkan kegaduhan nanti, Raditya melepas keperjakaan setelah 30 tahun bersama bocil.Tidak! Valentina akan menyimpan rapat-rapat urusan rumah tangga memalukan satu itu. Namun, keterlambatannya hari ini tidak bisa ditolerir sebagai anak magang yang wajib berkelakuan baik
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 36

"Valentina!"Anjir! Apalagi ini?Suara itu seketika menghentikan langkah kaki Valentina sewaktu menyusuri lorong ke laboratorium untuk mengantar sample darah. Lantai abu-abu tempatnya berpijak saat ini malah berpihak kepada si pemanggil dan tidak mengizinkan Valentina berpindah barang semeter pun. Sial sungguh sial, kenapa hari ini orang-orang sangat sensitif padanya? Namun, otaknya justru memaksa Valentina memutar tubuh menilik suara yang sudah lama tidak didengar. Gadis dengan harnet di rambut itu tercengang bukan main. Jikalau bisa, bola matanya sedari tadi sudah menggelinding dan bersembunyi di balik pohon mangga. Napasnya saja mendadak naik-turun tak berirama seakan udara di sekitar terisap kuat oleh mesin raksasa. Hati Valentina me
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 37

"Gimana?" tanya Valentina sembari memegang spatula dan mencelang ke arah Raditya. "Enak kan?"Raditya terbatuk-batuk, nyaris tersedak menatap istrinya tengah meminta pendapat namun terkesan ingin menggebuk. Segera dia meneguk segelas air di sisi kanan sampai habis dan mengambil napas sebanyak-banyaknya. Kemudian merebut spatula yang cukup keras bila terkena kepala seraya berkata, "Enak kok enak. Kamu udah bisa bedain garam sama gula. Semuanya perfect."Mulanya Raditya agak trauma melihat hasil masakan sang istri mengingat bekal yang dibawakan dulu sangat asin. Tidak terlalu berekspektasi tinggi, Raditya mencicip sedikit nasi dan ayam saus inggris buatan Valentina. Tak disangka-sangka kombinasi kecap inggris, kecap asin, saus tiram, hingga minyak wijen seimbang. Tidak terlalu pekat juga tidak terlalu encer. Radit
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 38

Ini yang ditunggu-tunggu Valentina selama masa pendidikan ners yang tidak melulu di rumah sakit. Akhirnya, dia bisa praktik di salah satu panti jompo milik dinas sosial Surabaya. Secara teori, merawat lansia memang lebih mudah hanya harus ekstra sabar dalam menghadapi tingkah orang tua seperti anak-anak. Saat ini, di bawah teriknya matahari yang memanasi kota Pahlawan, Valentina bersama dua puluh orang mahasiswa yang tergabung dalam gerbong dua angkatan ners kedelapan tengah mendengarkan arahan dari salah satu kepala tim perawat. Seorang lelaki berusia 30 tahun berperawakan gagah mengenakan seragam hijau zamrud, rambut ikal kehitamannya tampak berkilau efek pantulan sinar mentari. Belum lagi mata bulat, alis menukik tajam, dan senyum menawan perawat di depannya mengingatkan Valentina akan aktor Alex Roe. Dia memperkenalkan diri sebagai Roby, lulusan dari kampus tempat Valent
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 39

"Kamu serius enggak ngukur tensinya? Masa dari angka dua ratus langsung anjlok ke 120?" tanya Raditya menunjuk lembar observasi milik koas. "Kalau pun captopril udah masuk biasanya enggak sampai segini, sana tensi lagi! Jangan coba-coba bikin data siluman ya! Kamu kira orang stroke infark gitu enggak bahaya?""Baik, Dok," ucap si koas lalu berjalan cepat mengukur kembali tekanan darah pasiennya di ruang bedah saraf laki-laki.Raditya menulis jawaban konsultasi dari dokter saraf sambil sesekali menggerutu pelan karena seharian ini harus mendampingi koas, menggantikan jaga teman satu timnya karena sakit, hingga persiapan ujian akhir sekaligus riset tentang tesis. Belum lagi harus mendapat omelan dari dokter pembimbing ketika lelaki itu sempat salah menuliskan terapi obat. Beruntung obat yang ditulis di resep, belum diambil oleh
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 40

"Radit!" teriak Valentina begitu mematikan mesin motor matic di teras rumah. "Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga. Hai, Raditya yang sudah enggak perjaka, hai, Raditya yang sudah enggak perjaka. Tanpa uang aku susah, tet tet tet tet ..."Suara sumbang itu memenuhi tiap sudut rumah tanpa memedulikan tetangga yang bisa saja terganggu karena mendengarnya. Apalagi Valentina mengubah lirik penuh percaya diri seakan-akan dialah vokalis utama selanjutnya menggerakkan bahu bak aktor Bollywood sambil terus mendendangkan lagu Rhoma Irama. Dia melempar begitu saja sepatu pantofel ke atas rak, mengabaikan salah satu sepatunya terjatuh ke teras lalu berputar bagai balerina kala mendapati Raditya sedang duduk dan membaca buku kedokteran di ruang tamu. Dia mencolek dagu suaminya dengan kerlingan lantas bergegas ke kamar untuk ganti baju sebelum membersihkan rumah, namu
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status