Home / Pernikahan / Jodohku Dokter Galak / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Jodohku Dokter Galak: Chapter 11 - Chapter 20

76 Chapters

Bab 11

"Sayang... " teriak Julia melihat ganggang pel tergeletak di lantai beserta semprotan air pel yang terlihat mulai mengering. "Radit! Ini siapa sih yang ngepel?" Dia berjinjit,  bertumpu pada jempol kaki bercat merah menyala nan berkilau menghindari sesuatu yang bisa membuatnya terjatuh.Lantas,  gadis berambut panjang yang dicat cokelat agar tampak mirip model papan atas itu duduk di atas sofa. Tak berapa lama,  Raditya keluar dari kamar memakai kaus putih dan celana joging hitam seraya mengacak rambut setengah kering,  tercengang dengan kedatangan Julia yang terkesan mendadak terutama ganggang pel yang teronggok di sana. Masalahnya,  apakah dia bertemu Valentina? Lalu ke mana gadis pendek itu pergi?Mau tak mau,  Raditya memungut ganggang pel dan membersihkan lantai sampai kaki Julia terangkat b
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Bab 12

"Makasih,  Pak," ucap Valentina setelah turun dari jok motor ojek online.Kaki yang terbungkus sepatu pantofel hitam itu menuju ICU Anestesi sambil memegangi pinggang seperti orang jompo. Valentina menjadi atensi di sepanjang lorong rumah sakit melewati orang-orang yang lalu lalang termasuk petugas medis yang mendorong kursi roda.  Dari wajah mereka tersirat sebuah tanda tanya besar apalagi wajah penuh rintihan itu tampak jelas. Dia menggerutu kesal akibat insiden nahas kemarin ditambah Raditya menambah deret penderitaan.  Selain tidak mau mengantar, motor kesayangannya kini dipakai Raditya karena mobil lelaki itu belum selesai di cat. Suaminya mengatakan kalau butuh sekitar seminggu sampai sepuluh hari untuk membuat si putih benar-benar putih seperti sedia kala. Ingin rasanya Valentina menaiki mobil yang
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Bab 13

"Untuk kasus keempat, pasien atas nama Nona A usia 22 tahun dengan cedera kepala sedang, close fraktur femur dextra,  dan multiple close fraktur costae serta hematotoraks telah dilakukan pemasangan WSD," terang Raditya menjelaskan kasus yang didapat selama jaga malam. Seakan mendapat serangan fajar, sejak naik jaga sampai pukul tujuh tadi pagi, dia tidak punya waktu walau sekadar menaruh pantat di kursi. Ditambah ada pasien kejang yang dicurigai sakit meningitis namun terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan sampai mengalami penurunan kesadaran. Selain itu, ada pasien kecelakaan motor yang justru kendaraan roda dua miliknya dibawa kabur oleh si penolong. Sungguh semalam adalah fase roller coaster yang pastinya akan selalu terjadi di UGD rumah sakit mana pun.  "Mbak, tadi keluarganya mana? Saya mau jelasin masalah hasil foto dan pemeriksaan," tanya Raditya. 
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

Bab 14

"Hei, akhirnya ketemu juga," sapa Brian yang kebetulan mengantar pasien ke ruang ICU Anestesi karena butuh penanganan khusus. "Hei," sapa Valentina balik dengan canggung. Kenapa aku bisa lupa kalau punya pacar?"Apa kabar? Kamu sibuk banget ya sampai WA-ku enggak dibalas?" sindir Brian dengan senyum nanar. "Ng ... sebenarnya aku ...""Ada apa sih sama kamu, Tin?" sembur Brian seakan tak sabar dengan perubahan sikap kekasihnya yang dinilai sudah terlalu menjauh. "Aku merasa status kita cuma tinggal nama doang deh.""Kamu baper banget sih, Brian," ketus Valentina mulai terpancing e
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Bab 15

Seperti ditabok dari alam lain, pupil Valentina seketika melebar menyadari betapa tak terkontrol mulutnya bisa membocorkan rahasia besar. Cepat-cepat dia menggeleng sambil meringis dan berkata, "Canda doang. Iya kali dokter Raditya kawin sama saya, Mbak."Hatinya sudah berdetak tak karuan seperti dikejar penagih hutang atau dipelototi dosen penguji sewaktu ujian OSCE. Kalau pun ada satu monitor yang mendeteksi bagaimana debaran di dadanya sekarang, Valentina yakin kalau para perawat di sini akan melempar kejut listrik atau suntik penenang. Selain itu, ingin sekali dia membenturkan kepala sendiri agar tetap waras untuk tetap bungkam bukannya meluncurkan pernyataan yang bisa membuat geger satu rumah sakit. Kayaknya sedunia juga bakalan kaget kalau tahu aku nikah sama si mata empat.
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

Bab 16

Dasar alay! Bocil kematian!Bisakah Raditya menyematkan dua kata itu untuk Valentina? Dia mengira Valentina dihantui penunggu rumah atau dikejar tikus sampai wajahnya memerah dengan mata sembab. Nyatanya ada hal yang lebih tidak penting yang sedang ditangisi gadis itu. Padahal saat Raditya melihat pertengkaran dua mahasiswa perawat di masjid tadi sore, rasanya Valentina terlihat percaya diri untuk menyatakan pisah dari pacar kekanakannya. Sekarang, lihatlah wahai alam semesta! Gadis bermulut besar ini ternyata hanyalah pembual yang menyesali keputusannya sampai merangkul tubuh Raditya yang lengket karena keringat. "Dit ... aku putus ... huhuhu..." keluh Valentina. "Beli tahu tek yuk, Dit, biar aku enggak sedih."Ya Tuhan ... udah tahu patah hati yang di
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 17

Detak jam di dinding menunjukkan pukul sebelas malam lewat sepuluh, menyisakan suara kucing atau sesekali suara cicak yang sedang pesta nyamuk di teras rumah. Di ruang tamu yang penerangannya sengaja dimatikan, Valentina tengah merangkul lengan Raditya erat sambil sesekali berteriak kencang. Raditya yang setengah sadar karena kelelahan berjingkat kaget saat melihat adegan hantu 'ibu' tengah berdiri di belakang jendela dengan pandangan kosong. Belum lagi efek backsound yang menambah epik film Pengabdi Setan seri pertama yang disutradarai Joko Anwar. Raditya mendengus melihat kelakuan Valentina yang tidak dipegang omongannya. Dia yakin setelah ini gadis itu akan mengganggu Raditya dengan permintaan aneh-aneh seperti sebelumnya. Dia menguap lebar, walau film ini menarik ditonton tapi matanya sudah seperti lampu lima watt mau korsleting tak sanggup menahan kan
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

Bab 18

"Loh, Tina!" seru Okin berpapasan dengan Valentina di masjid dengan rambut basah. "Enggak punya rumah ya sampai mandi di sini?" ejeknya sambil tertawa."Kampret! Mandi di sini gratis dan praktis, kamu enggak bisa membedakan antara enggak punya rumah sama memanfaatkan fasilitas yang ada," kilah Valentina membuka tasnya dan mencari pouch make up. Setelah ketemu, barulah dia memulai ritual mengenakan berbagai macam riasan seperti moisturizer agar wajahnya tak kering kerontang bak di gurun pasir, memulas bedak, menggambar alis dan terakhir lip tint oranye. Tak lupa menyemprotkan parfum banyak-banyak agar semerbak.  "Mau praktik apa open BO?" ledek Okin yang dibalas pukulan di lengan. "Jancuk lambemu, ini tuh nam
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

Bab 19

Kamar mandi yang menjadi salah satu fasilitas masjid yang ada di rumah sakit tempat Valentina magang sepertinya selalu menjadi  saksi bisu semua curahan hati. Maklum saja, setelah mempermalukan diri sendiri di depan banyak koas dan mahasiswa perawat lain, Valentina menjadi bualan karena sudah dianggap terlalu agresif menyatakan perasaan ke Raditya. Manalagi si residen kampret tidak membela Valentina sama sekali hanya terdiam sambil menulis hasil visite pasien ke rekam medis. Valentina berjongkok, mengobok air seraya terus mengomel di antara suara keran air yang memenuhi ember bercat hijau tua. Sekarang gadis itu tidak tahu harus di mana menaruh mukanya saat bertemu Raditya nanti. Apakah efek ciuman itu sungguh melemahkan otak dan mengaburkan ingatan kalau mereka sebenarnya saling tak cinta? Atau justru menggetarkan hati untuk memercik api-api cinta? V
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

Bab 20

"Wah, ada gebetan baru nih!" sindir Julia di kantin rumah sakit setelah akhirnya bertemu Raditya di akhir shift. Dia menyedot minumannya sampai tak tersisa lalu menyandarkan punggung ke kursi sambil melipat tangan di dada. "Kayaknya dari tatapan kamu, kalian berdua kenal dekat."Raditya yang sedang menikmati seporsi nasi ayam geprek mengabaikan sejenak ocehan kekasihnya. Perutnya sudah melilit akibat tenaga yang sudah terkuras habis setelah melakukan kunjungan pasien, responsi dengan dokter bimbingannya, sampai mengajari anak-anak koas. Walau masih tahun kedua, banyak PPDS senior yang merekomendasikan Raditya sebagai tempat untuk belajar para calon dokter muda. Alhasil, pujian itu menjadi beban besar di punggung. Kadang dia berpendapat kalau lebih baik menjadi dokter yang biasa-biasa saja daripada harus menonjol seperti ini. Sayang, sisi lain Raditya yang ambisi
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status