All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 101 - Chapter 110

137 Chapters

Yang Bahagia Yang Berduka

“Apa mereka mengganggumu, Melan?” tanya Damian.Melan menarik napas kemudian menggeleng dengan cepat. “Tidak, Damian.”Damian mengangguk kemudian jalan mendekat ke arah Melan dan menarik tangan Bruno dari lengan Melan. Bruno tampak kesal melihat Damian. Tadi dia sangat kesal saat melihat Mina masih hidup dan kali ini dia harus mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Damian.“Ayo, kita masuk!! Acara utama akan dimulai!” Damian membimbing Melan masuk dan meninggalkan Nyonya Jesica serta Bruno begitu saja.“SIALAN!! BANGSAT!! Sudah kubilang tadi seharusnya kita tidak perlu datang, Tante.” Bruno sudah memaki tak karuan.“Bruno!! Jaga ucapanmu!! Apa kamu tidak tahu siapa dia tadi?”Bruno tidak menjawab hanya menghela napas panjang. Dia tidak tahu hubungan kekerabatan Damian dengan Alby, yang pasti Bruno tahu Damian adalah anggota keluarga Allister.Nyonya Jesica tersenyum kemud
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Pelaku atau Tersangka

“Aku tahu kamu yang meracuni Mina, Bruno. Kamu memberi racun di minumannya kemudian kamu juga yang mengirim kue coklat sianida itu,” lirih Alby.Bruno terdiam saat mendengar Alby bersuara bahkan udara panas napasnya sudah menerpa wajah Bruno. Mungkin gara-gara itu juga wajah Bruno merah padam. Perlahan Alby menarik mundur tubuhnya dan kini berdiri bersedekap melihat ke arah Bruno.Bruno hanya tersenyum menyeringai melihatnya. Mata liarnya kini melihat ke arah Alby dengan tatapan mengejek.“Kamu hanya bisa menuduhku, Alby. Apa kamu punya semua buktinya?”Alby tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Maksudmu karyawan toko yang kamu beri uang lima juta itu? Dia aman di tanganku.”Seketika raut Bruno tampak terkejut. Mata jahatnya tidak bisa menutupi reaksi terkejutnya kali ini. Alby kesenangan melihatnya. Dia memang menunggu saat-saat ini.“Aku yakin kamu hanya menggertakku, Alby!! Aku sama sekali tidak
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Di Bawah Rinai Hujan

“Aku ... aku hamil, Damian. Aku hamil anakmu,” tutur Melan.Memang sudah hampir dua bulan Melan tidak kedatangan tamu bulanannya. Awalnya dia pikir karena stress. Sebelumnya Melan memang sering mengalami datang bulan terlambat seperti ini. Namun, tadi pagi Melan berinisiatif melakukan test kehamilan dan dia sangat terkejut begitu tahu kalau dia positif hamil.Damian hanya bengong mendengar ucapan Melan. Kemudian tidak lama dia sudah tertawa terbahak-bahak. Melan berpikir kalau Damian senang mendengar kabar kehamilannya. Namun, dugaan Melan salah.“Kamu memang gila, Melan. Hanya karena Mina mengumumkan kehamilannya malam ini dan kamu juga ikut-ikutan, begitu?”Damian sudah menjalankan mobil dengan tatapan kembali fokus ke depan. Melan tampak terkejut mendengar ucapan Damian dan gegas menggelengkan kepala.“Enggak, Damian. Sebenarnya sudah hampir dua bulan aku tidak datang bulan. Aku sengaja tidak melakukan pemeriksaan k
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Pernyataan yang Tertunda

“I love you,” tutur Alby dengan lirih.Sayangnya saat Alby berkata seperti itu terdengar suara guntur menggelegar bersamaan bunyi angin dan hujan turun bersamaan. Sehingga Mina tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Alby barusan. Alby gegas merengkuh Mina dalam pelukannya dan berjalan masuk ke dalam villa.“Kita sudahi dansanya, Mina.”Mina mengangguk dan menurut saja saat Alby membimbingnya masuk ke dalam rumah.“Cepat ganti baju, Mina!! Aku tidak mau kamu sakit nantinya. Kamu bisa pakai kamar mandinya. Aku pakai kamar mandi di kamar sebelah saja.” Alby kembali bersuara begitu mereka tiba di kamar. Mina mengangguk dan gegas masuk ke dalam kamar mandi.Sementara Alby memilih menggunakan kamar mandi di kamar sebelah. Mina sudah berada di kamar mandi sambi melucuti bajunya satu persatu. Namun, tiba-tiba dia menghentikan gerakannya dan tampak melamun sambil mematut wajahnya di depan cermin.“Sebenarnya
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Amarah yang Sesat

“Damian!! Tunggu!!” seru Melan.Mereka baru saja tiba di apartemen dan Damian lebih dulu turun dari mobil meninggalkan Melan. Melan kesal melihat sikap Damian dan gegas berlari memanggilnya. Namun, sepertinya Damian tidak menghiraukannya dan memilih terus berjalan masuk ke kabin apartemennya.“Damian!! Apa kamu tidak mendengar semua ucapanku tadi?” Melan kembali bersuara.Damian tidak menjawab dan kini malah berjalan menuju lemari pendingin. Ia langsung mengambil sebotol air mineral dan menenggak dengan habis. Melan mengikuti langkah Damian dan kini berdiri sejajar di depannya.“Damian ... apa kamu tidak suka dengan kehamilanku?”Damian melirik ke arah Melan, kemudian meletakkan botol kosongnya ke atas meja. Melan masih menunggu jawaban Damian.“Tolong ... Damian, bicaralah!! Apa saja?”Damian menarik napas panjang dan kini menatap tajam ke arah Melan. Melan tersenyum, menatap Damian pen
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bukti yang Tertinggal

“Dia sudah mati? Damian sudah mati? Beneran?” gumam Melan.Sepertinya amarah yang menguasai dirinya sudah reda dan kini Melan baru sadar kalau apa yang telah dilakukan menghilangkan nyawa seseorang. Melan terdiam dan menatap pisau di tangannya yang berlumuran darah.“Apa ... apa yang harus aku lakukan kini?” Melan terlihat bingung.Ia jalan mondar mandir sambil sibuk berpikir. Kemudian Melan berjalan ke kamar mandi, membasuh tangan dan pisau yang ia pakai untuk membunuh. Lalu Melan mengemasi semua barang-barangnya hingga tak bersisa. Dia tidak mau kematian Damian akan disangkut pautkan dengannya di sini.Usai mengemas semua barangnya, kini Melan mulai memporak-porandakan apartemen Damian. Ia ingin beranggapan kalau ada maling yang masuk ke sini. Melan mengeluarkan semua isi laci meja kerja Damian lalu menyerakkan berkas-berkasnya ke lantai. Bantal-bantal kursi dibuat berantakan begitu juga alat makan di dapur. Apalagi bagian kamar
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Sudah Dimulai

“Perjanjian nikah kontrak?” desis Bruno lirih.Melan tersenyum sambil menganggukkan kepala. Bruno hanya diam dan meneruskan membaca berkas yang berada di tangannya.“Jadi selama ini Mina dan Alby hanya menikah kontrak setelah dua tahun mereka akan bercerai, Bruno.”Bruno tersenyum menyeringai sambil melipat berkas itu.“Aku rasa aku tahu apa yang harus kulakukan saat ini. Aku akan membuat Mina menyerahkan semua harta kekayaannya, Melan.”Melan tersenyum kesenangan mendengar ucapan Bruno. Tidak sia-sia dia tinggal beberapa minggu ini di apartemen Damian. Namun, untuk sementara waktu dia harus menyembunyikan diri sampai keadaan aman.Pukul enam pagi, Mina sudah terbangun. Hari ini memang hari minggu, jadi dia tidak perlu tergesa bersiap ke kantor. Mina tidak melihat Alby di sisinya. Sejak dulu, Alby memang bangun lebih pagi darinya. Perlahan Mina turun dari kasur dan langsung menuju ke kamar mandi. Ia ingin
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Ketakutan dan Kegelisahan

“APA!! Ada polisi datang ke rumah dan membawa Tante Jesica?” seru Bruno.Dia sangat terkejut, saat salah satu orang kepercayaannya di rumah menghubungi Bruno dan memberi kabar tentang hal itu. Melan yang berada di sebelahnya tampak terkejut sekaligus ketakutan.“Oke, oke baik. Kalau begitu aku gak akan pulang. Mereka pasti juga mencariku dan Melan.”Bruno berulang menganggukkan kepala kemudian mengakhiri panggilan dan menyimpan ponselnya. Melan yang duduk di sisinya kini menatap Bruno dengan cemas.“Apa polisi ke rumah? Apa mereka mencariku, Bruno? Apa mereka sudah tahu kalau aku membunuh Damian?” cercah Melan.Bruno menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala.“Gak sepertinya mereka tidak datang untuk Damian, tapi untuk yang lain.”Melan terperangah kaget sambil menatap Bruno dengan bingung. “Apa maksudmu, Bruno?”Bruno menghela napas panjang sambil melihat Mel
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Kejutan yang Menyakitkan

“Alby ... aku ... aku tidak mau cerai!!!” ujar Mina pelan.Alby terdiam mendengarnya. Matanya terus mengerjap seakan sedang menyakinkan kalau apa yang dikatakan Mina adalah benar. Mina hanya membisu bergeming di tempatnya sambil membalas tatapan Alby.“Aku tahu ... ini tidak sesuai dengan kesepakatan kita. Namun, aku ... aku tidak mau nantinya berpisah dengan anak ini.” Mina melanjutkan ucapannya.Alby hanya berdiri diam mendengarkan tanpa mau menyela ucapan Mina. Pria tampan itu hanya menatap Mina dengan seksama. Mina menghela napas panjang begitu tahu Alby hanya terdiam. Apa mungkin Alby akan marah karena dia melanggar kesepakatan mereka.“Kenapa kamu hanya diam saja? Apa kamu tidak menyetujui permintaanku, Alby?”Alby membuka mulut, bersuara dengan helaan napas panjang menyertai.“Apa alasanmu hanya itu saja? Kamu tidak mau berpisah dengan anak itu sehingga tidak mau bercerai dariku?”
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Ancaman Panggilan

“Si—siapa kamu?” tanya Mina dengan gugup.Ia tidak mengenali suara orang di telepon ini. Bisa jadi orang ini memang sengaja menyamarkan suaranya agar Mina ketakutan. Tidak ada jawaban di seberang hanya kekehan tawa yang membahana. Dari tawanya Mina seakan mengenal, tapi dia takut menduga dulu.[“Tidak perlu tahu siapa aku, lebih baik kita bertemu dulu, Mina.”]Mina menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. Dia tidak tahu siapa orang yang menelepon kali ini. Tapi dia juga tidak mau mengabaikan ucapannya tadi. Bagaimana kalau dia memberitahu ke semua orang tentang pernikahan kontraknya dengan Alby? Lebih-lebih memberitahu ke keluarga Alby, ke Tuan Mike. Tuan Mike pasti shock ditambah kasus kematian Damian hari ini.Mina menggelengkan kepala sambil menghalau beberapa hal buruk yang bisa terjadi nantinya. Bukan hanya Tuan Mike yang akan kecewa, Tuan Alvin, Nyonya Lisa dan tentu saja posisi Alby menjadi taruhannya.
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status