All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 81 - Chapter 90

137 Chapters

Kasih Sayang Kakak

“Heh!! Tidak, tidak. Aku tidak memikirkan apa-apa tadi,” ucap Mina.Dia tampak canggung dan menarik tangannya dari genggaman Alby. Alby hanya diam memperhatikan sementara Mina sudah menunduk malu, tak berani melihat ke arahnya. Alby tidak mau mengusik Mina. Bisa jadi ia masih malu gara-gara keintiman mereka semalam dan tadi pagi.“Aku mau keluar sebentar. Aku harus membereskan sesuatu. Kamu di rumah saja. Aku yakin kamu masih lelah dan juga ---“ Alby menjeda kalimatnya sambil melirik ke arah Mina. Kebetulan Mina sudah mengangkat kepala dan mata mereka kembali bertemu.Alby buru-buru menghindar pura-pura mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Mina sampai bingung melihat sikap Alby yang tiba-tiba aneh.“Kamu istirahat saja, pengaruh obat itu mungkin masih ada padamu,” imbuh Alby akhirnya.Mina tidak menjawab hanya menganggukkan kepala. Sebenarnya bukan pengaruh obat yang masih ada, tapi Mina merasa sangat lelah l
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Saat Hasrat dan Otak Tak Sejalan

“SIALAN!!BERENGSEK!!” maki Bruno.Pria berwajah manis itu langsung mengumpat tak karuan begitu masuk ke dalam rumah. Nyonya Jesica yang menyambutnya tampak terkejut mendengar ucapan Bruno. Belum lagi raut wajah Bruno yang menunjukkan kekesalan luar biasa.“Ada apa, Bruno? Apa ada masalah?” tanya Nyonya Jesica.Wanita paruh baya itu sudah berjalan menghampiri Bruno bahkan kini tampak memegang lengannya. Bruno terdiam, sibuk mengolah udara di dadanya dengan napas tersengal kemudian melirik wanita paruh baya di sebelahnya ini.“Aku kesal, Tante. Si Mata-mata itu berhasil melarikan diri.”Nyonya Jesica sontak terperanjat kaget. Dia sedikit bingung dengan ucapan Bruno kali ini. Alis wanita paruh baya itu mengernyit sambil menatap Bruno.“Siapa yang kamu maksud mata-mata dalam hal ini? Apa pelayan suruhan Mina itu?”Bruno tidak menjawab dengan suara, tapi kepalanya mengangguk dengan cepat.
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Serangan Rayuan Wanita

“Iya. Aku juga ingin makan kamu,” ucap Alby pelan.Seketika mata Mina terbelalak kaget mendengar ucapan Alby. Alby yang awalnya tidak melihat ke arah Mina, kini sudah memutar tubuhnya. Pria tampan itu melihat wajah Mina tampak terkejut kali ini.“Apa katamu tadi?” Mina kembali bersuara.Alby terdiam, menarik napas panjang sambil mencoba mengingat apa yang baru ia katakan tadi. Kemudian tiba-tiba Alby memelotot ke arah Mina. Dia baru sadar apa yang baru saja ia katakan tadi.“Eng ... maksudku aku juga ingin makan bersama kamu. Aku lapar, belum makan malam.” Alby mengatakannya dengan sangat gugup dan Mina hanya diam memperhatikan. Mina sendiri juga bingung mengapa sikap Alby sangat aneh malam ini.Tanpa berkata lagi, Alby langsung ngeloyor pergi lebih dulu menuju ruang makan. Mina mengikuti, dia memang sangat lapar. Mereka makan tanpa banyak bicara. Mina bahkan melihat kalau Alby banyak melamunnya sepanjang acara m
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Kecanduan Sentuhan

“Tidak, tidak. Aku pasti semalam sangat mabuk hingga melihat Bruno sedang bercinta dengan Mama,” gumam Melan.Melan sudah terbangun sedari tadi, hanya saja dia masih sibuk mematut wajahnya di depan cermin. Melan berusaha mengingat apa yang dia lihat di kamar Nyonya Jesica semalam. Melan berasumsi dia sangat mabuk sehingga melihat hal yang tak seharusnya terjadi.“Mungkin lain kali aku tidak akan mabuk seperti semalam. Hanya gara-gara mencari Damian, aku setiap malam selalu ke pub itu. Benar-benar menjengkelkan. Bagaimana kalau aku bertanya langsung saja ke Mina? Dia pasti tahu tentang Damian.”Melan gegas bangkit dan keluar kamar, menyudahi kebingungannya. Melan berjalan dengan riang menuju meja makan. Ia melihat ada Nyonya Jesica dan juga Bruno yang sudah menunggu.“Melan, kamu kesiangan lagi?” tegur Nyonya Jesica.Melan hanya tersenyum meringis sambil menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Bruno. Bruno langs
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Sebuah Ketakutan

“Selamat pagi, Bu Mina!!” sapa Bruno.Ia baru saja masuk ke ruang meeting dan sepertinya Bruno datang lebih siang dari pada Mina.“Pagi, Pak!! Silakan duduk, saya akan memulai meetingnya,” ujar Mina.Bruno tampak terkejut dan menoleh dengan cepat ke arah Mina. Mina melihat reaksi Bruno, tapi dia mengacuhkannya. Di dalam ruang meeting itu sudah terdapat banyak peserta meeting, dari manager sampai supervisor semuanya kini melihat ke arah Bruno dan Mina. Melan yang berdiri di sebelah Bruno menyenggol lengannya. Melan seakan sedang memberi tahu Bruno untuk menuruti yang Mina minta.Mina tahu reaksi Melan dan dengan acuhnya dia mulai berbicara membuka meeting pagi. Mau tidak mau, Bruno harus duduk di tempatnya dan mendengarkan Mina yang berbicara. Kali ini Bruno tidak bisa mencerna apa yang dikatakan Mina. Dia marah, kesal, rahangnya menegang dengan tangan terkepal yang sengaja disembunyikan di bawah meja. Bruno tidak mau menunjukkan re
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Rahasia Alby

“CUKUP!! AYO KITA PULANG!!” ucap Alby sambil menarik tangan Mina menjauh dari jendela.Mina tampak terkejut, ingin menolak. Namun, Mina tidak mau semua mata pengunjung yang berada di restoran itu melihat ke arahnya. Mina menghela napas panjang dan dengan kesal mengekor langkah Alby menuju lift.“Kamu kenapa, sih? Gak asyik banget. Aku ‘kan sedang menikmati view tadi,” protes Mina. Mereka sudah di dalam lift menuju lobby dan kali ini hanya ada mereka berdua saja.“Aku ngantuk. Capek, pengen cepat pulang.” Alby menjawab tidak kalah ketus.Entah mengapa Alby terlihat berbeda kali ini. Dia terlihat gugup, Mina juga melihat beberapa bulir peluh menempel di keningnya. Yang semakin aneh adalah, Alby berdiri sangat dekat ke arah pintu lift bukan mundur ke belakang berdiri sejajar dengannya. Memang lift tabung yang mereka gunakan dikelilingi kaca. Sehingga lagi-lagi kita bisa melihat view dengan jelas. Apalagi lift tersebu
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Yang Terpendam

“Eng ... aku mandi dulu, ya!!” jawab Mina.Dia sangat gugup kali ini menjawab pertanyaan Alby. Memang Mina yang bilang kemarin malam, kalau ingin cepat hamil dan menyudahi kesepakatan mereka. Sepertinya Alby sangat pintar memanfaatkan keinginan Mina kali ini.“Ya udah kalau gitu kita mandi bareng saja. Yuk!!” Alby langsung mengurai pelukannya dan menarik tangan Mina masuk ke kamarnya.Mina tercengang dengan ulah Alby. Kenapa juga dia seakan sengaja memanfaatkan keadaan? Apa jangan-jangan Alby memang sengaja memanfaatkannya sebagai pemuas napsu saja? Mina menghela napas panjang sambil mengekor langkah Alby. Dia terdiam saat Alby langsung membawanya masuk ke kamar mandi dan memulai cumbuan mereka.Kalau mau jujur, Mina sangat menikmati semua sentuhan Alby. Pria itu benar-benar memperlakukannya dengan lembut dan selalu hati-hati seakan takut menyakitinya. Namun, sekali lagi Mina malah merasa semua yang dia lakukan ini seperti sedang m
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

Kemarahan Melan

“Saya tahu apa yang harus Anda lakukan, Tuan,” ujar Juan.Alby terdiam, matanya nenatap ke arah Juan. Kemudian Juan mendekat dan membisikkan sesuatu ke Alby. Seketika mata Alby terbelalak bahkan mulutnya terbuka lebar usai mendengar penjelasan Juan.“Kamu ingin membunuhku, Juan?” ucap Alby kemudian.Juan hanya diam sambil menatap Alby dengan tatapan tajam.“Sudah tahu aku phobia ketinggian, kamu malah menyuruh aku melakukan hal itu. Bisa-bisa kejutannya tidak terwujud karena aku mengacaukannya. Sudah, cari yang lain saja.”Juan menganggukkan kepala sambil menatap sendu ke arah Alby.“Maaf, Tuan. Saya sengaja mengatakan hal itu karena itu merupakan impian Nyonya. Siapa tahu beliau berubah pikiran soal perceraian dan mau menerima perasaan Tuan.”Alby kini yang terdiam. Matanya sudah menerawang jauh seakan sedang memikirkan sesuatu.“Tapi kalau Tuan tidak berkenan, kita cari al
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Kegilaan yang Mendesak

“APA KATAMU? MELAN PERGI?” tanya Nyonya Jesica.Bruno hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Nyonya Jesica. Nyonya Jesica seketika panik melihatnya. Wanita paruh baya itu tampak gusar sambil terus meremas jemari tangannya.“Bagaimana ini, Bruno? Bagaimana jika Melan mengadu ke Mina tentang semua perbuatan kita? Bagaimana kalau dia berpihak ke Mina karena marah pada ulah kita, Bruno? Dari dulu ini yang selalu aku takutkan.”Bruno hanya diam sambil berulang mengolah udara di dadanya. Dia tidak menyangka kalau Melan sangat marah pada ulahnya. Padahal kalau mau jujur, Bruno tidak mau kehilangan dua wanita ini. Dia sangat serakah sehingga ingin memiliki mereka berdua.“Tante tenang saja, mungkin nanti di kantor saya bertemu dengannya. Tidak mungkin juga dia bolos kerja. Apalagi sekarang dia sudah memegang jabatan penting di sana.” Bruno mencoba menenangkan.Nyonya Jesica menganggukkan kepala berulang. &ldquo
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Menyimpan Hasrat

“Kamu mau melakukannya di sini, Mina?” desis Alby.Mina tidak menjawab malah menarik dasi Alby kemudian memagut bibirnya dengan lembut. Alby tentu saja tidak menolak, dia melepas seat belt dan menarik tubuh Mina hingga duduk di pangkuannya. Tak ayal tangan Alby juga dengan nakal bergerak bebas menerobos masuk ke balik blus Mina. Bahkan beberapa kancing blusnya sudah terlepas memperlihatkan dada busungnya yang terbungkus rapi di balik renda berwarna hitam.Hanya desahan napas memburu dengan beberapa suara kecupan yang memenuhi atmosfer dalam kabin mobil tersebut. Dua insan itu sudah dimabuk asmara dan tidak melihat tempat. Untung saja kaca mobil yang gelap membuat mereka aman melakukannya. Gerakan Alby sudah membabi buta, bahkan pria tampan itu sudah membenamkan kepalanya ke dada Mina. Ia sudah terbuai dan melupakan perselisihan mereka semalam. Alby hanya ingin menikmati momen kebersamaan mereka saja.Sedangkan Mina sama halnya dengan Alby, dia hanya
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status