All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 71 - Chapter 80

137 Chapters

Dugaan yang Salah

“Keluarga Allister? Kamu saudara Alby Allister?” tanya Melan kemudian.Damian mengangguk sambil tersenyum. Damian memang sudah tahu siapa Melan, itu sebabnya Damian mendekatinya. Mereka pernah bertemu di sebuah pesta ulang tahun teman Melan setahun yang lalu hanya saja saat itu Melan dalam kondisi mabuk sehingga melupakan Damian.Di pesta itu juga Damian mengenal Mina bahkan bertukar nomor telepon dengannya. Hanya saja karena melewati perjalanan waktu dan mengulang kehidupan, Mina melupakan pertemuannya dengan Damian.“Apa kamu mengenal Alby Allister? Dia saudaramu?” Melan kembali bertanya dengan mata yang membola.“Iya. Dia saudara sepupuku. Kamu mengenalnya?”Melan mendengus sambil berdecak pelan. “Dia suami kakakku, Mina Namari. Kalau kamu saudara sepupu Alby pasti kamu kenal Mina.”“Akh ... iya. Istri Alby yang cantik itu. Aku mengenalnya. Jadi dia kakakmu pantas kamu juga secantik di
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Latihan Pemanasan

“Kamu dari mana? Kenapa datang terlambat?” tanya Bruno.Melan baru saja datang dan masuk ke ruangan Tuan Yuka yang kini ditempati Bruno. Melan hanya terdiam sambil berjalan menunduk menghampiri Bruno. Gara-gara memenuhi permintaan Damian, Melan harus datang terlambat ke kantor. Bahkan ia datang hampir mendekati jam istirahat makan siang.“Maaf, Bruno. Aku ketiduran di rumah teman. Semalam ... aku mabuk berat.”Bruno berdecak dengan tatapan mata yang tajam melihat ke arah Melan. Pria berwajah manis itu kini melipat tangannya ke depan dada dan tak lepas memindai tubuh Melan.“Temanmu siapa? Pria atau wanita?” Tepat tebakan Melan kalau Bruno akan mencercah banyak pertanyaan. Bruno memang sangat pencemburu padahal saat Bruno bersama Mina dulu tidak seperti ini. Mengapa kini dia begitu posesif kepada Melan.“Eng ... Sheryl. Aku tidur di tempat Sheryl. Kamu boleh meneleponnya kalau tidak percaya.”Br
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Temuan Damian

“PAPA!! MAMA!! Ada apa?” sapa Alby.Alby begitu terkejut saat turun dari mobil melihat Nyonya Lisa dan Tuan Alvin keluar dari dalam rumahnya. Di belakang kedua orang tuanya itu juga terlihat Tuan Mike dan juga Damian. Alby mengernyitkan alis, sibuk bertanya mengapa anggota keluarganya datang bertamu tanpa memberi kabar.Mina yang berjalan di sebelah Alby hanya diam dan ikut terkejut. Ini baru pertama kali keluarga besar Alby bertandang ke rumah mereka. Biasanya selalu Mina dan Alby yang ke sana.“Gak ada apa-apa, Alby. Mama hanya kangen kalian saja. Lalu kebetulan Kakek dan Damian ikut menyusul. Apa kamu keberatan kami datang?” Nyonya Lisa bersuara.Alby langsung tersenyum sambil menggelengkan kepala, kemudian menoleh ke arah Mina. Mina tahu isyarat Alby dan ikut tersenyum juga sambil menggelengkan kepala.“Enggak, kok, Ma, Pa. Aku senang, Mina juga. Iya kan, Sayang?” Mina tersenyum dan menganggukkan kepala lagi.
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Almost

“Aghrr ... .” Alby menghela napas panjang sambil masuk ke dalam kamarnya. Ia sangat lelah hari ini ditambah lagi kedatangan keluarganya yang tanpa memberi kabar. Padahal Alby sudah berencana akan melanjutkan keintimannya dengan Mina seperti semalam.Alby bersiap akan mandi saat matanya melirik ke arah pintu penghubung kamarnya. Ia melihat dari bawah pintu, lampu ruang kerjanya tampak menyala. Seingat Alby, ia belum ke sana dan belum menyalakan lampu. Apa mungkin asisten rumah tangganya yang menyalakan lampu?Alby penasaran, berjalan menuju pintu penghubung bersiap memeriksa. Namun, belum sempat Alby membuka pintu penghubung. Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Alby menoleh dan gegas menuju pintu kamar lalu langsung membukanya.Ada Mina yang sedang berdiri di balik pintu dan tampak sudah mengenakan jubah tidur. Alby hanya diam, menatapnya dengan alis mengernyit.“Katamu kalau mau masuk kamar harus mengetuk dulu,” uj
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Penjahat Wanita

“MA!!! MA!! BUKA PINTUNYA!! BRUNO GAK ADA DI KAMARNYA!!” seru Melan.Nyonya Jesica tampak panik dan gegas membangunkan Bruno yang terlelap di sampingnya.“Bruno!! Itu suara Melan. Dia mencarimu, cepat bangun!!” pinta Nyonya Jesica.Bruno berdecak sambil mengucek mata kemudian sudah duduk di atas kasur. Masih terdengar suara ketukan di pintu kamar bertubi-tubi.“Lalu apa yang kulakukan? Tidak mungkin juga aku kembali ke kamar sekarang, Tante.” Bruno malah menjawab dengan enteng.Nyonya Jesica tampak gelisah kemudian meminta Bruno lekas mengenakan pakaiannya dan sembunyi di kamar mandi.“Aku akan keluar dan kamu sembunyi di kamar mandi saja!!” Nyonya Jesica gegas mengenakan bajunya sambil berjalan menuju pintu.Bruno hanya mengangguk, memunguti bajunya di lantai lalu berjalan menuju kamar mandi. Lagi-lagi dia harus sembunyi kali ini. Sebenarnya kalau mau jujur, Bruno tidak mau kehilangan d
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Persaingan Dua Saudara

“Oh ... itu. Mungkin saat hang out dengan teman-teman tadi, aku berdekatan dengan mereka. Memang ada teman wanita juga. Bisa jadi parfum mereka menempel di tubuhku,” urai Bruno.Melan hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala berulang. Kemudian tanpa berpikir panjang lagi, Melan langsung melanjutkan pagutannya. Bruno tersenyum kesenangan. Dia merasa bangga sebagai seorang pria, dalam semalam bisa melayani dua wanita sekaligus. Memang di kehidupan sebelumnya, Bruno malah melayani tiga wanita sekaligus termasuk Mina, istrinya saat itu.Pukul enam pagi, Alby terjaga dan melihat Mina sedang terlelap dalam pelukannya. Alby mengerjapkan mata sambil menggelengkan kepala berulang.“Bego banget sih aku. Kenapa juga pakai ketiduran semalam,” rutuk Alby.Pelan Alby mengurai pelukannya dan dengan sangat hati-hati turun dari kasur. Ada panggilan alam yang memaksanya kali ini. Tidak disangka saat Alby sudah turun dari kasur, Mina terjaga. Ia m
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Mencari Pencerahan

“Apa maksud, Kakek?” tanya Damian.Damian penasaran kenapa Tuan Mike malah menuduhnya cemburu. Apa mungkin gara-gara ekspresi wajahnya saat melihat Alby bermesraan dengan Mina tadi. Damian menghela napas panjang dan menggelengkan kepala dengan cepat. Dia tidak mau kakeknya tahu apa yang sedang ia rencanakan kali ini.“Tidak ada maksud apa-apa, Damian. Kakek hanya berharap kamu juga menemukan gadis yang baik dan menikah dengannya seperti Alby. Kakek yakin banyak wanita baik di luar sana yang cocok untukmu.”Damian mendengus sambil menggelengkan kepala.“Aku tidak mau nikah, Kek. Kasihan istriku nantinya. Aku tidak bisa memberi apa yang diinginkan seorang wanita. Aku mandul, Kek.”Tuan Mike menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. Kemudian melirik sekilas cucunya dengan penuh kasih.“Semua penyakit ada obatnya, Damian. Kakek yakin kalau kamu melakukan pola hidup sehat dan menghindari kegemar
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Masuk Perangkap

“Saya tidak menyimpulkan seperti itu, Nyonya. Karena tidak ada rekayasa di surat wasiat itu. Hanya saja setelah melihat faktanya, saya jadi berasumsi seperti itu juga,” ujar Tuan Robert.Mina langsung tersenyum lebar usai mendengar ucapan Tuan Robert. Mina yakin kalau pengacara papanya ini bisa diajak kerja sama untuk mengungkap siapa yang merekayasa.“Lalu apa Anda bisa membantu saya, Tuan?” pinta Mina.Tuan Robert hanya tersenyum sambil menatap Mina dengan tatapan aneh.“Saya tidak bisa membatalkan semuanya, Nyonya. Namun, saya bisa menundanya untuk proses pengalihan kepemilikan ini. Saya akan memberi waktu hingga satu bulan. Jika memang tidak ada bukti kuat, saya harap Anda dengan lapang dada menyerahkan semuanya, Nyonya.”Seketika Mina tersenyum lebar mendengar jawaban Tuan Robert. Mina sudah yakin kalau pengacara papanya ini pasti akan memihak padanya. Tuan Robert ikut tersenyum dan merapikan berkas yang ia
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Melepas Mahkota Terindah

“Kamu sudah siap, Mina Sayang?” ujar Damian.Mata merahnya semakin menyalang garang dengan seringai serigala yang siap menghabisi mangsanya. Mina membisu, memejamkan mata mencoba menghalau semua rasa aneh ini. Mina melihat Damian sudah mulai melucuti baju dan celananya, meninggalkan boxernya saja. Tubuh Damian sama indahnya dengan Alby. Hanya saja Alby lebih tinggi besar darinya. Mina mencoba fokus dan memalingkan wajah, berharap bisa menahan rasa aneh ini.Kemudian dia menoleh ke arah samping dan melihat ada vas bunga di atas meja. Tanpa berpikir panjang, Mina langsung meraih vas bunga itu dan melemparnya ke arah Damian. Damian yang bersiap merunduk mendekati tubuh Mina sontak terkejut.Vas bunga itu terbuat dari besi dan langsung melukai bagian belakang kepalanya. Mina melihat ada darah mengalir keluar dari sana. Mina gegas berdiri dan berlari menuju pintu dengan ketakutan. Sementara Damian masih mengadu kesakitan tak bisa berdiri. Mina melihat kes
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Wajah yang Merona Merah

“Boleh aku melakukannya lagi?” desis Alby lirih.Mina tidak menjawab, tapi mata dan gestur tubuhnya seakan mengizinkan Alby melakukan yang diinginkannya. Sama seperti semalam, Alby kembali mengulangnya kembali. Ini sangat beda dengan kehidupan Mina yang dulu. Alby memperlakukannya dengan lembut dan penuh hati-hati. Semua yang dilakukannya sama sekali tidak membuat Mina kesakitan.Tak ayal suara desahan napas menderu kembali memenuhi atmosfer kamar mandi. Di bawah guyuran air shower, kembali dua insan memadukan hasratnya melakukan penyatuan. Meski tak pernah terucap kata cinta dari masing-masing bibir mereka, tapi keduanya seakan terhanyut dalam keintiman yang luar biasa.Entah berapa kali mereka melakukannya yang pasti waktu mandi Mina menjadi semakin lama. Selang beberapa saat kemudian dia sudah terlihat berada di dalam kamarnya. Mina hanya terdiam mematung sambil menatap dirinya di depan cermin. Tubuhnya masih terbungkus bathrobe dengan rambut sete
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status