“Benar tebakanku, bukan? Kalau memang ada yang sengaja membuat Papa seolah terkena serangan jantung,” ujar Mina.Dokter baru saja keluar dari ruang rawat inap dan kini tinggal Mina bersama Alby saja di ruangan itu. Alby hanya menghela napas panjang sambil mengangguk.“Iya, aku percaya padamu, Sayang. Lalu apa yang kita lakukan kali ini?”Mina hanya diam sambil melirik Tuan Yuka yang masih terbaring di atas kasur. Pria paruh baya itu terus terlelap usai menjalani beberapa pemeriksaan tadi.“Kalau kamu tidak keberatan, apa boleh aku merawat Papa di rumah, Alby?” pinta Mina kemudian.Alby tersenyum dan menganggukkan kepala. “Tentu, itu tidak masalah. Aku bisa mengatur dan menyiapkan kamar untuk Papa di rumah.”Mina terdiam, hanya menganggukkan kepala sambil terus memperhatikan Tuan Yuka yang masih pulas tertidur.“Namun, aku juga akan bicara padanya dulu. Aku takut Papa melakukan peno
Terakhir Diperbarui : 2024-01-03 Baca selengkapnya