All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 121 - Chapter 130

137 Chapters

Dua Cinta yang Beda

“Bruno, apa kamu yakin kalau Tuan Mike akan marah begitu melihat berkas nikah kontrak itu?” tanya Melan.Usai menerobos masuk ke kediaman Allister, Bruno dan Melan kini tengah beristirahat di sebuah motel murahan di pinggir kota. Udara panas musim kemarau memenuhi kamar motel yang tanpa pendingin ruangan itu. Hanya bunyi kipas yang seperti helikopter memenuhi seisi ruangan kali ini dan ikut berlomba dengan suara tanya Melan barusan.Bruno yang duduk bersandar di sebelah Melan hanya tersenyum sambil mengelus lembut bahu Melan.“Percayalah, Sayang. Semuanya akan berjalan sesuai rencana, setelah itu Mina akan diceraikan oleh Alby dan mungkin dia tidak akan mendapatkan apa-apa. Bahkan bisa-bisa Tuan Mike menuntutnya karena melakukan penipuan.”Melan tampak tersenyum kesenangan dan semakin meringsek masuk ke dalam pelukan Bruno. Wanita berkulit putih itu terlihat ceria kali ini kemudian tangannya tiba-tiba bergerak mengelus perutnya. Br
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Kemarahan yang Terpendam

“Apa katamu? Melan tertangkap?” tanya Alby.Alby baru saja terbangun dan hendak bangkit dari kasurnya saat mendapat panggilan dari Juan. Mina yang duduk di tepi kasur bersebelahan dengan Alby ikut terkejut mendengarnya.[“Benar, Tuan. Orang saya yang membuntuti mereka kemarin, lalu melaporkannya ke polisi. Baru tadi pagi pukul enam, Nona Melan ditangkap di motel daerah pinggir kota.”] Juan menjelaskan dengan gamblang di seberang sana.“Lalu apa Bruno juga ikut tertangkap?”[“Sepertinya tidak, Tuan. Polisi tidak melihat keberadaan Bruno. Sepertinya Bruno sengaja meninggalkan Nona Melan sendiri di motel itu.”]Alby berdecak sambil menggelengkan kepala.“Bener-bener bajingan pria satu itu.”[“Sekarang polisi sedang melakukan pemeriksaan, Tuan. Nanti akan saya kabari lagi perkembangannya.”]Alby menarik napas panjang sambil menganggukkan kepala. “Iya, ter
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Belum Berakhir

“Siapa yang mengirim karangan bunga ini, Wati?” tanya Mina kemudian.Wati yang masih berdiri diam di belakang Mina gegas menggelengkan kepala.“Saya tidak tahu, Bu. Saya tidak masuk ke ruangan Ibu sebelumnya tadi. Nanti biar saya tanyakan ke anak OB. Siapa tahu mereka tahu.”Mina mengangguk kemudian sudah berjalan masuk ke dalam ruangannya. Ia berhenti di depan karangan bunga itu dan mendorong karangan bunga itu hingga jatuh ke lantai. Wati hanya diam memperhatikan. Sekretaris Mina itu tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia sudah meminta anak OB untuk menyingkirkan karangan bunganya.Mina menghela napas panjang sambil duduk di kursi kerjanya. Ia sudah mengeluarkan ponselnya dan tampak sedang melakukan panggilan. Cukup lama ia menunggu dan sedikit kecewa saat orang yang dihubungi tidak menjawab panggilannya. Mina kembali melakukan panggilan ke nomor berbeda dan kali ini langsung dijawab.“Juan, Tuanmu ke mana? Ken
last updateLast Updated : 2024-02-11
Read more

Sebuah Keberuntungan

Beberapa menit sebelumnya ...“Iya, aku ---“Alby belum sempat meneruskan ucapannya kemudian merunduk mengambil bulpennya yang jatuh ke lantai. Berbarengan terdengar pecahan kaca jendela disusul bunyi berdesing seperti suara peluru dan langsung memecahkan hiasan meja kerja Alby menyebabkan beberapa benda di atas meja berjatuhan.Alby terkejut, ia masih merunduk di lantai dan menoleh ke arah jendela yang pecah. Tak lama kembali terdengar suara yang sama seperti tadi. Kini disertai peluru yang langsung menghantam rak di dinding ruang kerjanya. Alby tidak berani bergerak dan sudah tiarap di lantai.“TUAN!!” Tiba-tiba Juan membuka pintu dan melihat posisi Alby yang tiarap di lantai.Tidak hanya Juan yang berada terdiam di depan pintu, ada beberapa bodyguardnya yang melihat Alby tak berdaya di lantai. Juan melihat ke kaca jendela yang pecah, matanya memicing sambil melihat ke gedung terbengkalai di seberang.“Tembaka
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Penjelasan Mina

“Karena aku ... aku yang mengalami hal itu, Alby. Aku ... aku sedang mengulang kehidupanku,” tutur Mina lirih.Alby hanya diam mendengar ucapan Mina. Matanya yang hitam pekat berulang kali mengerjap dan terus fokus melihat ke arah Mina. Mina tampak menghela napas panjang dan mengubah posisi duduknya menjadi lebih nyaman dari sebelumnya.“Aku ... aku sudah meninggal, Alby. Aku meninggal di rumah sakit karena sakit yang tidak aku tahu. Bruno, Mama Jesica dan Melan yang menyebabkan aku mati. Mereka bersengkongkol melakukan itu semua untuk mendapat harta warisan dan juga premi asuransiku.”Alby tertegun mendengarkan semua penjelasan Mina. Hanya jakunnya yang berulang naik turun menelan saliva. Semua yang diceritakan Mina kali ini benar-benar di luar akal dan membuat Alby sulit mempercayai.“Aku seharusnya sudah mati dan dikubur, tapi saat ruhku melayang meninggalkan jasadku. Tiba-tiba aku terbangun di hari pernikahanku dengan Bru
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Ingatan yang Kembali

“Alby, kamu yakin akan berakitivitas di luar hari ini?” tanya Nyonya Lisa.Dua hari usai peristiwa penembakan itu, Alby memang berencana hendak keluar rumah. Ia ingin meninjau kesiapan grand opening rumah sakit miliknya akhir pekan besok. Selain itu Alby sedikit jenuh harus berada di dalam rumah dalam waktu yang lama.“Iya, Ma. Aku hanya sebentar, kok. Aku hanya ingin memastikan semua persiapan grand opening beres itu saja.”Nyonya Lisa hanya diam sambil menatap penuh cinta ke arah putra semata wayangnya. Kemudian Nyonya Lisa melihat ke arah Mina yang duduk di samping Alby dan tampak sudah bersiap juga.“Kamu akan mengajak Mina juga?” Nyonya Lisa kembali bersuara.“Iya, Ma. Mina juga bosan di rumah terus. Nanti bisa-bisa dia stress dan stress sangat tidak baik untuk ibu hamil.”Nyonya Lisa hanya berdecak mendengar alasan Alby. Namun, tatapan wanita paruh baya itu tidak bisa menyembunyikan kejen
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Sebuah Petunjuk

“HEH!! Apa maksudmu, Sayang?” Alby bertanya dengan kebingungan.Mina terdiam dan tampak sibuk mengolah udara. Dadanya naik turun dengan teratur. Dia lupa kalau suaminya masih belum menerima ceritanya tempo hari mengenai pengulangan kehidupan. Bisa jadi Alby pasti melupakan apa yang dikatakan tadi.Juan tampak curiga dan gegas mendekati Alby serta Mina.“Ada apa, Tuan? Apa Nyonya baik-baik saja?”Alby hanya diam dan menganggukkan kepala. “Iya, dia gak papa, Juan. Mungkin gara-gara ada pasien yang meninggal tadi. Mina jadi teringat akan ayahnya. Benar begitu, Sayang?”Mina hanya diam bergeming, tapi kepalanya sudah perlahan mengangguk. Mungkin lebih baik dia mengiyakan saja ucapan Alby daripada Juan juga ikut bingung dengan ucapannya tadi.“Kalau Nyonya lelah, kita istirahat dulu saja, Tuan. Siapa tahu Tuan ingin mengenalkan menu makanan kantin di rumah sakit ini.” Juan malah memberi ide untuk me
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Di Kehidupan yang Beda

Hari itu Alby sengaja mampir ke rumah sakit yang baru diresmikannya beberapa minggu lalu. Dia berjalan dengan gagah sambil melihat ke kanan dan kiri. Alby ingin memastikan rumah sakit miliknya telah memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Alby memang membebas biayakan untuk pasien kurang mampu. Namun, meski demikian ia tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan. Lalu tiba-tiba langkah Alby terhenti saat melihat sosok cantik yang sedang melamun di balkon salah satu kamar rawat inap. Memang saat ini Alby sedang berada di lantai tiga, ia ingin melihat suasana pelayanan untuk pasien rawat inap. Namun, perhatian Alby tersita saat melihat sosok indah itu. Baru kali ini ia melihat sosok cantik yang langsung menawan hatinya. Untuk beberapa saat Alby bergeming di tempatnya dan diam memperhatikan sosok cantik itu. Rambut sosok cantik itu panjang tergerai terlihat berterbangan tertiup angin. Wajahnya tampak berkilauan ditimpa sinar mentari senja. Tubuhnya yang ramp
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Janji yang Ditepati

“Kamu sudah bangun, Sayang?” sapa Alby pagi itu. Mina baru saja terjaga dan sedikit terkejut saat mendapati Alby sudah terbangun. Alby tidur miring sambil menyanggah kepala melihat dengan sebuah senyuman manis ke arah Mina. Mina langsung tersenyum dan mengecup pipi Alby sekilas. “Jam berapa ini, Alby? Aku tidur nyenyak sekali semalam.” Alby melihat jam di dinding kamarnya kemudian kembali melirik Mina yang terbaring di sebelahnya. “Masih jam lima. Kamu kepagian bangunnya. Apa kamu ingin melakukan aktivitas denganku?” Mina langsung mendelik sambil menggelengkan kepala. Alby hanya tersenyum melihatnya. “Apa tidak ada bahasan lain, Alby? Ini masih pagi.” “Malah masih pagi itu bagus, Sayang. Ayo, buruan bangun!! Kita jalan-jalan!!” Mina seketika terkejut mendengar ucapan Alby. Ternyata dia yang sudah salah sangka. Ia pikir Alby akan
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Ada Rahasia Lagi

“Ada apa, Sayang? Apa masih ada yang kamu pikirkan?” tanya Alby.Usai berjalan pagi di taman belakang tadi, mereka kembali ke kamar dan kali ini Mina tampak sedang melamun di depan jendela. Mina menarik napas panjang dan membalikkan badan. Ia melihat Alby baru selesai mandi dan tampak lebih segar dari pada tadi. Aroma sabun nan segar dengan parfum maskulin menguar mengusik hidung Mina.Mina menarik napas panjang kemudian berjalan menghampiri Alby.“Entahlah, Alby. Hanya saja di kehidupanku sebelumnya ada tiga kematian yang harus aku lalui. Kematian Papa, Damian dan terakhir aku. Apa di kehidupan ini juga akan sama? Aku juga akan meninggal pada akhirnya?”Alby langsung terkejut saat Mina berkata seperti itu.“Sayang ... kok kamu ngomong gitu, sih. Kamu senang melihat aku bersedih karena kehilanganmu?”Mina tersenyum dan gegas menggeleng. Siapa juga yang ingin berpisah dengan orang yang dicintai. Hanya saja
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status