Home / Romansa / Benih 20 Milyar CEO Dingin / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Benih 20 Milyar CEO Dingin: Chapter 191 - Chapter 200

225 Chapters

BAB 191

Udara pagi diiringi kicauan burung terdengar merdu di kediaman Daren. Riana sedang menyibukkan diri di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi bersama para asisten di rumah besar itu. Dia sungguh tak sabar, menyambut kedua cucunya yang hari ini akan masuk ke sekolah di negara barunya itu.Bagaimana tidak? Kedua cucunya itu akan belajar di sebuah sekolah yang tak lain adalah milik Danisa, menantunya yang telah begitu saja dari kehidupan keluarganya dan dari anak-anak yang telah dilahirkannya dulu.Riana sungguh tak sabar, kesalahpahaman yang terjadi di antara anak dan menantunya itu harus segera terselesaikan. Dan dia ingin melihat keluarga bahagia seutuhnya terjalin untuk putra semata wayang dan kedua cucunya sebelum dia menghembuskan nafas di usia yang sudah tak muda lagi. “Sarapan sudah siap!” seru wanita itu setelah menata hidangan pagi di atas meja makan. “Anak-anak pasti sudah rapi, mereka sudah bangun Sejak pagi karena tak sabar untuk berangkat ke sekolah. Mereka sangat bersemang
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

BAB 192

Riana yang mendapat larangan dari sang putra itu terdiam. Tentu saja dia bingung dengan sebab apa yang membuat Daren melarangnya untuk ikut mengantarkan kedua cucunya. “Memangnya kenapa mama tak boleh ikut. Mama mau antar Ara dan Aiden. Mama juga ingin bertemu dengan Danisa. Sudah lama Mama tak jumpa. Tentu Mama juga rindu ingin bertemu dengan dia yang sekarang. Mama juga mau bilang, jika sejak kepergian dia dari hi—”“Ma.” Darren yang tak ingin sang mama melanjutkan kalimatnya itu menjeda segera. Semakin dibiarkan, akan semakin ke mana-mana mamanya itu meluapkan segala keinginannya.“Biar Daren saja ya. Kali ini, biar menjadi urusan Daren dan anak-anak.” Pria yang sudah sangat matang di usianya itu melirik ke arah kedua anaknya secara bergantian. “Biar semuanya berjalan sesuai dengan alurnya. Mama cukup doakan Daren, Daren pastikan akan bawa Danisa bersama dengan kita,” terang Daren dengan keyakinan penuh akan usaha yang dia lakukan. “Daddy benar, Omah. Percayakan pada kami,” Se
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

BAB 193

Suara Aiden yang sejak tadi diam tak berkata itu berhasil mengalihkan perhatian Daren dan sang mama. Daren mengerti, ia pun kembali menatap sang mama kemudian berpamitan untuk mengantarkan kedua buah hatinya ke sekolah baru mereka. “Daren pergi dulu. Biar Daren juga nanti yang akan jemput. Mama tunggu di rumah saja ya,” pamitnya pada sang amma.“Baiklah, kalian berhati-hatilah di jalan. Semoga apa yang kau lakukan akan membuahkan hasil yang terbaik untuk keluarga kecilmu, Sayang.” Riana memberikan pesan dan doa terbaiknya pada sang putra. Berharap rencana apa pun yang akan dilakukan oleh anaknya itu akan berbuah manis untuk kedua cucunya. Daren mengangguk samar, dia tak menjawab dan segera berlalu dari hadapan sang mama menuju pintu kemudi dan segera melaju meninggalkan kediaman rumah besarnya tersebut. Daren fokus pada kemudi mobilnya, sedangkan Ara yang tampak wajah cerianya berbanding terbalik dengan sikap tenang yang selalu Aiden tunjukkan dalam kesempatan apa pun juga. “Ara
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

BAB 194

Danisa yang sebelumnya mematung saat mendengar Ara menyebutkan Oma yang ia pikir pasti adalah Riana, nenek dari kedua anak yang menjadi murid baru di yayasannya itu berhasil menyesuaikan diri. Dia pun menatap penuh haru dengan senyum yang terpancar di wajahnya. Danisa pun bertanya pada Ara yang menyampaikan kabar itu kepadanya. “Oma?” Tanya Danisa pada Ara.“Iya. Oma yang sudah siapkan makanan ini khusus buat Bunda. Oma juga sudah buatkan kue yang katanya Oma pernah buat bersama Mommy dulu,” terang Ara menunjukkan kejujurannya pada Danisa.Danisa terdiam, membeku di tempatnya saat Ara semakin memperjelas akan masa lalu yang pernah dia lakukan dulu bersama sang mertua. Dia pun mengulas senyum manisnya dan kembali berkata pada anak tersebut, tentu saja dia pun begitu pandai melakukan sandiwara di antara orang-orang yang saat ini tengah menatapnya. “Wah, seru sekali ya. Pasti enak. Bunda nanti akan coba, pasti sangat menggoda enak masakan omah yang pernah dimasak bersama mommymu,” je
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

BAB 195

“Sebaiknya Ara dan …” Danisa menggantung kalimatnya, menoleh pada Aiden dia mengulas senyum pada anak lelaki yang menjadi murid barunya. “Aiden masuk ke kelas ya,” ujar Danisa pada kedua anak yang akan belajar bersama di Yayasan miliknya itu. “Iya.”Aiden menjawab singkat, berbeda dengan Ara yang semula terlihat ceria itu menjadi pendiam.“Hai, kamu murid baru kah?” tanya Claudia dengan senyum ramah, menyambut kedatangan teman baru yang akan bermain dan belajar bersama dirinya itu. Ara menoleh, ke arah Claudia. Tatapan yang dia tunjukkan sungguh sangat tidak bersahabat sama sekali. Tetapi, anak itu sama persis dengan Danisa. Meski kesal, dia tetap menyambut sapaan yang dilakukan oleh anak tersebut. “Ya, aku anak baru di sini.”“Wah, kamu pasti akan betah belajar dan bermain di sini. Di sini, selain banyak teman bermain. Bunda Bunda di sini sangat baik dan sangat sayang dengan anak-anak seperti kita. Kamu pasti akan betah di sini,” ujar Claudia memberitahukan situasi di Yayasan t
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

BAB 196

Keadaan mendadak menjadi hening, saat anak-anak yang sebelumnya mengisi suasana di sekitar itu sudah pergi meninggalkan dua orang dewasa yang memiliki masa lalu yang belum terselesaikan sampai saat ini itu. Lalu, tatapan mata keduanya itu saling bertemu. Danisa yang begitu pandai menguasai diri, memberikan senyum lembut pada Daren yang sejak tadi menatap datar ke arahnya. “Jika begitu, saya pamit dulu ya, Pak,” ujar Danisa ramah selayaknya ia sedang berbicara dengan wali murid dari siswa-siswanya yang lainnya. Tidak ada jawaban apa pun dari Daren, pria itu sepertinya sedang bingung harus menjawab apa. Danisa yang sejujurnya berada dalam keadaan tidak nyaman itu pun memilih untuk meninggalkan Daren yang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri antara ingin berbicara hal yang serius dengan Danisa atau memilih untuk diam. “Selamat pagi,” ucap Danisa lagi, wanita yang terlihat sangat anggun dengan penampilannya itu pun mulai berbalik untuk meninggalkan Daren yang sejak tadi tengah me
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

BAB 197

Darel yang melihat Danisa bergegas dengan kekhawatirannya itu menjadi penasaran. Pria itu kembali teringat, dengan sebab Danusa dulu mau menerima tawaran darinya untuk mengandung anak-anaknya. Apa ini ada hubungannya dengan sakit yang diderita oleh ibunya Danisa dulu? Sebab, kepanikan yang Danisa tunjukkan itu begitu terlihat jelas di mata wanita yang pernah mengandung anak-anaknya tersebut. “Apa yang terjadi sebenarnya?” gumam Daren ikut penasaran menatap punggung Maya yang menyusul kepergian Danisa juga dari hadapannya tersebut. “Apa mungkin sedang terjadi sesuatu pada ibu Danisa?” Rasa penasaran yang terjadi diri Daren semakin tinggi. Pria itu melupakan jika sebelumnya ada seorang pria yang sudah lebih dulu masuk ke rumah sederhana milik Danisa. Apa Daren yang ikut cemas juga yang membuat pria pintar itu melupakan kejadian yang berlalu beberapa saat tadi. Kakinya pun mulai melangkah, meninggalkan tempatnya berdiri. Tanpa izin dari Danisa, sebab rasa penasaran yang sedang terj
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

BAB 198

Pagi harinya, Daren tetap menunjukkan sikap biasanya di depan anak-anak kesayangannya. Sama sekali tidak menunjukkan sikap tak nyaman atas suasana hati yang tengah di rasakan pagi ini. Semalaman dia sudah untuk memejamkan kedua matanya. Pikirannya menggelayut manja dan kenangan yang pernah terjalin antara dirinya dengan wanita yang pernah hadir dalam kehidupannya dan telah memberikan dua orang anak lucu-lucu seperti apa yang ia pintar dari Danisa.Riana menatap curiga, atas wajah lesu yang terjadi pada sang putra. Hingga Akhirnya dia pun memutuskan untuk bertanya langsung sebab apa yang membuat Daren seperti orang yang kurang beristirahat. Atau jangan … jangan. Putra tunggalnya itu sedang sakit?“Apa kau sedang sakit, Daren? Wajahmu pucat,” tanya Riana tak sabar dan pasti dia mencemaskan Daren sebab tidak mengurusnya. Daren menatap sama mama, tangan besarnya itu menarik kursi dan dia duduk di atasnya. Dia pun memberikan jawaban pada mamanya yang dia tahu sedang mencemaskan diriny.
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

BAB 199

Danisa yang melihat keseriusan yang Daren tunjukkan padanya itu terdiam memaku di tempatnya berdiri. Hingga tak ada lagi kata yang keluar dari bibirnya, dengan tubuhnya yang sedang mematung di tempatnya. Hingga tubuh tegap pria yang telah meninggalkan Danisa berdiri itu menghilang dari pandangan wanita tersebut, Danisa pun terkesan dengan panggilan Maya, adiknya. “Mbak, aku berangkat dulu ya,” ujar Maya, berpamitan hendak pergi ke toko kue sebab banyak pesanan pagi ini yang harus segera dikirim. “Eh, Iya.” Danisa terkejut dengan kehadiran Maya yang tiba-tiba telah ada di sebelahnya itu. Maya yang mendapati sang Kakak terkejut itu pun menautkan kedua alisnya bingung dan tentu dia penasaran dengan apa yang terjadi. “Mbak kenapa sih? Kok dari tadi bengong seperti orang bingung.” Maya menatap ke arah mobil yang baru saja meninggalkan halaman yayasan. Dan Maya kembali menatap Danisa yang tampak terkejut dengan kehadirannya itu. “Memangnya Mbak kenal dengan orang tadi? Kok kayaknya a
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

BAB 200

Sepanjang malam, Danisa begitu sulit untuk terlelap dalam tidurnya. Dia masih kepikiran dengan wajah Ara yang seharian ini ditekuk mukanya. Bingung, apa yang harus dia katakan. Sebab siang tadi dia hanya sedang berusaha memberikan jawaban yang masuk akal menurutnya. Tidak ingin menyakiti perasaan dan hati putih du putri kecil yang sama-sama Danisa sayangi. Dan apa yang Danisa katakan pada Ara tetap tak mampu membuat anak itu kembali ceria seperti sedia kala. “Besok aku harus bicara pada Retu dan Claudia untuk tidak berbicara masalah ini pada orang lain,” gumam Danisa yang hanya mampu didengar oleh dirinya sendiri sebab tak ada orang lain lagi di dalam kamarnya itu. Danisa masih meminta waktu pada Restu dan ibunya. Soal lamaran yang Restu lakukan untuknya kemarin. Sebab, dia masih belum mampu menerima kehadiran pria lain dalam hidupnya. Terlebih saat munculnya kembali Daren dan kedua anak kembarnya yang ia yakin jika mereka itu adalah anak yang telah dikandungnya dulu. Langit pagi y
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more
PREV
1
...
181920212223
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status