Benih 20 Milyar CEO Dingin

Benih 20 Milyar CEO Dingin

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Oleh:  Wijaya KusumaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.9
93 Peringkat. 93 Ulasan-ulasan
225Bab
36.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Danisa," Panggil Daren, pria berusia 34 tahun yang tidak lain adalah bosnya. "Iya, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" jawabnya. "Menikah dengan saya. Dan lahirkan anak untuk saya." Sebuah kalimat yang membuat Danisa mematung di tempat. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba atasannya yang tidak pernah terlihat dekat dengan wanita memintanya untuk menikah dan melahirkan anak. Daren, pria yang tidak mau dekat dengan wanita manapun. Tiba-tiba meminta dirinya untuk menikah dan punya anak dari bosnya sendiri. Memang Danisa suka uang, tapi tidak dengan menjual diri sama pria kaya yang harus mengorbankan mahkota berharganya. Lebih baik Danisa mencari sampingan pekerjaan lain dari pada harus melahirkan anak untuk bosnya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

BAB 1

"Saya tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus segera bayar sewa tempat tinggal ini sekarang juga!" Tegas seorang wanita bermata sipit.

Usianya yang lebih tua beberapa tahun dari Danisa, namun nasib yang jauh berbeda darinya. Jika Danisa menjadi orang yang berlagak sok kaya. Maka, wanita di hadapannya itu adalah seorang juragan apartemen yang memiliki hampir 20 unit di tempat Danisa tinggal.

Danisa mendadak  cemas, karena bingung dengan keadaan yang terjadi. Kini, wanita di hadapannya datang kembali menaagih dan tidak ingin lagi memberikan dia waktu untuk bisa menunda sewa bayar yang dia tempati.

"Saya mohon! Kasih saya waktu, satu hari saja. Besok pagi saya akan bayar lunas." Lagi Danisa kembali memelas.

Bukan ia tak punya uang, memang kehidupan glamor yang biasa dilakukanlah yang berhasil membuat diirnya terjebak dalam situasi rumitnya sekarang.

Ya, anggap saja Danisa yang salah dalam memilih pertemanan. Seharusnya yang ia lakukan berteman dengan orang yang sejajar. Tapi, demi gengsi karena Danisa yang menjadi seorang sekretaris bos besar dihadapkan pada relasi dan teman sosialita yang memaksa ia harus seimbang dengan mereka.

"Janji terus kau lakukan! Setiap tahun selalu saja mundur dari waktu sesuai kesepakatan. Kapan kau akan bayar tepat waktu!"

Lagi, wanita di hadapannya itu meninggikan suaranya pada Danisa. Tatapan matanya sudah menunjukkan sikap tak bersahabat. Seolah bersiap menerkam mangsa di hadapannya. 

Tapi, sebisa mungkin Danisa menekan emosi karena tak ingin terusir di apartemen yang sudah membuatnya nyaman selama empat tahun dirinya tinggali.

"Nyonya, meski saya menunda tetap melunasi kan? Jadi tidak ada alasan untuk Nyonya bisa mengusir saya kecuali saya tidak membayar. Apa kurang cukup bukti jika selama tinggal di sini saya selalu bayar. Meski telat ...."

Danisa merendahkan suaranya pada kalimat akhirnya.

Suasana tegang yang terjadi di depan pintu itu tiba-tiba haning beberapa saat. Wanita yang tak lain adalah pemilik apartemen di mana Danisa tinggal itu terlihat sedang berpikir. Hingga akhirnya wanita itu kembali membuka suara masih dengan melayangkan tatapan tajam pada Danisa.

"Baik. Saya kasih waktu kau satu hari dari sekarang. Besok saya datang, dan kau harus bayar lunas. Waktu bayar kau sudah lewat satu bulan. Mau sampai kapan kau akan menunda,"

Dengan wajah angkuh dan tatapan sombongnya, wanita pemilik apartemen Danisa itu melangkah pergi begitu saja,  meninggalkan Danisa yang kembali bernafas lega.

Danisa seolah mendapatkan kembali udara yang menghilang dari rongga tenggorokan hanya untuk sekedar bernafas. Setelah tidak melihat punggung wanita yang menagih dari lorong unitnya. Danisa melangkah untuk bersiap segera bekerja.

"Syukurlah. Khawatir banget nggak dibayar. Ini semua karena Merry yang memaksa aku beli tas branded. Andai saja minggu kemarin aku tidak tergiur sama tawarannya. Mungkin aku tidak akan dimaki-maki oleh si perawan tua itu."

Danisa melangkah ke dalam unitnya. Karena harus  segera bersiap untuk berangkat bekerja. Dia memandang diri di depan cermin yang ada pada lemari pakaiannya. Ia memastikan jika penampilan yang ia lakukan sudah sempurna dengan tas mahal yang baru dibelinya. Sungguh, ia tak sabar untuk segera datang ke kantor, memamerkan barang branded yang berhasil ia beli. 

“Sudah cantik. Saatnya bekerja,” ucapnya. Ia melenggang ke luar kamar. Seketika langkahnya terhenti ketika teringat jika ia membutuhkan banyak uang secepatnya.

“Huh! sepertinya aku harus melakukan pekerjaan itu lagi. Sungguh menyebalkan,” ucapnya pada diri sendiri.

Danisa mengulurkan tangan untuk mengambil sesuatu yang sudah ia masukkan ke dalam tasnya. Kemudian mengambil ponsel guna menghubungi seseorang yang berbeda unit lantai dari apartemen yang ia tinggali. Setelah menekan tombol panggilan, ia pun mulai membuka kalimatnya.

“Carikan saya teman. Malam ini juga. Kalau bisa bayarannya yang besar,” pinta Danisa yang tidak ingin berbahasa basi.

Setelah melakukan panggilannya ia pun melangkah cepat untuk segera tiba ke kantor tempatnya bekerja.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Danisa untuk segera tiba. Karena memang letak unit yang berada tidak jauh dari tempatnya bekerja.

Danisa tiba dengan mendapat sambutan ramah dari rekan kerjanya di lobi perusahaan. Namun, suasana sudah berubah menjadi hening ketika ia sudah tiba di lantai di mana ruang Direktur berada.

“Hai! Kau baru tiba. Cepat siapkan jadwal Pak Daren. Dia sudah menunggumu di dalam.”

Leo yang tak lain adalah asisten pribadi bos nya itu sudah tiba lebih dulu darinya. Danisa yang berpikir datang sudah awal itu dibuat berdiri mematung tidak percaya.

“Pak Daren sudah datang? Kenapa sepagi ini dia sudah tiba? Padahal saya datang juga tidak telat-telat amat,” jawab Danisa memasang wajah bingungnya. Karena jarang Daren, bosnya itu datang sepagi ini. Jika ada rapat penting pun ia akan langsung menuju ke lokasi di mana rapat berada.

“Biasa. Sedang menghindar dari desakan untuk menikah dari maminya,” ucap Leo setengah berbisik.

Danisa yang memang sedikit banyak tahu kehidupan Draen dari Leo sebagai rekan kerjanya mengangguk mengerti.

“Lagian apa susahnya sih menikah. Hidup mapan. Duit banyak. Punya istri kan enak, ada yang temani terus di atas ranjang,” jawab Danisa dengan gaya feminimnya.

Namun ia mendapati pelototan dari sang rekan yang menganggap masalah bosnya itu sebagai candaan.

“Jangan sampai Pak Daren dengar. Jika masih mau bekerja di sini,” tegas Leo mengingatkan tingkah Danisa yang mulai membicarakan kehidupan atasannya itu.

“Ups! Saya lupa. Saya masuk dulu, mau ambil jadwal dan berkas yang kemarin diminta Pak Daren” pamit Danisa, berlalu masuk ke dalam ruang kerja yang tertutup setengah kaca tersebut. Ia menaruh tas kerjanya, kemudian mengambil jadwal dan berkas yang akan ia bawa pada sang atasan.

Setelah memastikan  semuanya siap. Danisa melangkah segera ke ruang kerja Daren. Sambutan pertama yang menyapa paginya, adalah suasana begitu dingin melebihi suasana yang biasa ia hadapi di hari-hari sebelumnya.

“Selamat pagi, Pak.”

Dengan sikap ramah yang tidak seolah terjadi apa-apa. Danisa yang begitu pandai bermain peran itu menyambut ramah atasannya yang hanya menatap datar ke arah Danisa sejak ia melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya.

Tidak ada jawaban atas sapaan yang Danisa beri. Benar apa yang Leo sampaikan, jika suasana hati bosnya itu sedang tidak baik-baik saja.

Danisa yang terbiasa dengan sikap dingin sang atasan itu tetap melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia menyampaikan jadwal Daren dengan pekerjaan yang harus Daren lakukan. Setelah menjelaskan apa yang telah selesai menjadi tugasnya.

Danisa pun pamit untuk kembali ke ruang kerjanya. Lagi-lagi, Daren masih bergeming. Tapi Danisa tahu jika apa yang ia sampaikan sudah dicerna baik oleh sang atasan.

“Danisa.”

Panggilan dari sang bos menghentikan langkah Danisa yang baru berbalik dari tempatnya semula berdiri.

“Iya, Pak,” jawab Danisa dengan sikap manisnya.

“Menikah dengan saya. Dan lahirkan anak untuk saya.”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
99%(92)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
1%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
93 Peringkat · 93 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Merld
Cerita paling banyak typo dan bertele tele yg pernah saya baca
2024-06-14 12:23:24
1
user avatar
Kiki Sulandari
Danisa....uang tak akan jadi masalah bagi Darren Kalau rencananya gagal,pasti harus terus berusaha sampai berhasil
2024-06-09 18:18:58
0
user avatar
Kiki Sulandari
Daren,jangan kesal dengan celotehannya Danisa....suatu saat kau pasti akan merindukannya
2024-06-09 14:47:43
0
user avatar
Kiki Sulandari
Pastinya Danisa lebih unggul dari Marisa.....
2024-06-08 23:44:05
0
user avatar
Kiki Sulandari
Reno...sebelum kau membuka aib Danisa,kau sudah dibungkam telak oleh kata kata Darren....
2024-05-18 13:47:34
0
user avatar
Kiki Sulandari
Danisa sangat memperhitungkan uang yg sudah dikeluarkan,tapi.... Darren lebih suka menghamburkan uang....nungkin itu juga membuat mereka berjodoh....
2024-05-18 12:13:28
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren....wajar aja Danisa bertanya ,dia istrimu....
2024-05-18 12:05:49
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren,sudah jelas kau menyukai Danisa,namun kaumasih terus berusaha menyangkalnya
2024-05-18 02:02:37
0
user avatar
Moonlight 🌙
HONEST REVIEW I appreciate the storyline, the idea is also good. but the writing style OMG... too much blunder, the sentences are so awful.
2024-05-14 02:12:04
1
user avatar
Kiki Sulandari
Darren,apa yg ingin kwu lakukan pada Leo? Jangan pernah berpikir untuk memecatnya,jika kau tak ingin kehilangan orang kepercayaanmu yg terbaik.....
2024-04-14 02:09:32
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren ,benar 'kan apa yg dikatakan Danisa.....pakaian di lemsri isinya lingerie semua.........
2024-04-14 01:57:42
0
user avatar
Kiki Sulandari
Kejutan dari mama Riana demi untuk menimang cucu....lingerie seksi...
2024-04-06 19:07:31
0
user avatar
Kiki Sulandari
Mama Riana pasti akan mencari tahu tentang rahasia yg disembunyikan Darren - Danisa
2024-03-21 23:51:09
0
user avatar
Kiki Sulandari
Darren...hati hati jatuh cinta .........
2024-03-21 00:28:19
0
user avatar
Azril
Pria dingin, bikin aku ketagihan baca. seru banget tor
2024-02-28 11:09:47
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
225 Bab
Bab 1
BAB 1"Saya tidak mau tahu. Pokoknya kamu harus segera bayar sewa tempat tinggal ini sekarang juga!" Tegas seorang wanita bermata sipit. Usianya yang lebih tua beberapa tahun dari Danisa, namun nasib yang jauh berbeda darinya. Jika Danisa menjadi orang yang berlagak sok kaya. Maka, wanita di hadapannya itu adalah seorang juragan apartemen yang memiliki hampir 20 unit di tempat Danisa tinggal. Danisa mendadak cemas, karena bingung dengan keadaan yang terjadi. Kini, wanita di hadapannya datang kembali menaagih dan tidak ingin lagi memberikan dia waktu untuk bisa menunda sewa bayar yang dia tempati."Saya mohon! Kasih saya waktu, satu hari saja. Besok pagi saya akan bayar lunas." Lagi Danisa kembali memelas. Bukan ia tak punya uang, memang kehidupan glamor yang biasa dilakukanlah yang berhasil membuat diirnya terjebak dalam situasi rumitnya sekarang. Ya, anggap saja Danisa yang salah dalam memilih pertemanan. Seharusnya yang ia lakukan berteman dengan orang yang sejajar. Tapi, demi g
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya
BAB 2
BAB 2Danisa terdiam beberapa saat dengan apa yang diminta oleh sang atasan untuknya tiba-tiba.Tidak ada angin dan tak ada hujan. Tiba-tiba saja atasannya itu mengajak menikah dan minta anak darinya. Memangnya gampang orang punya anak, menikah langsung bisa jadi.“Bagaimana?” tanya Daren ketika tidak mendapati respon apa pun dari sekretarisnya itu.“Bapak tidak salah makan ‘kan? Atau Bapak sedang sakit?”“Saya serius.”Daren menatap serius pada Danisa yang tak percaya pada ajakan yang telah ia lakukan. Tak tahu Daren harus melakukan apa, maka ia berniat memberikan tawaran sekretarisnya itu untuk menikah dengannya. Danisa bisa melihat wajah serius dari sang atasan. Tapi baginya itu adalah tawaran yang tidak masuk akal. Danisa pun tak berniat untuk menerima tawaran dadakan yang menurutnya itu di luar logika.“Maaf tapi saya tidak bisa, Pak. Saya belum punya planning untuk menikah, lagi pula saya juga tidak ingin punya anak. Apa tidak sayang dengan tubuh saya yang akan menjadi gemuk d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya
BAB 3
Sesuai dengan janji yang Danisa miliki. Saat jam kerja berakhir, Danisa buru-buru berkemas, mengabaikan Daren yang baru saja keluar dari ruang kerjanya bersama dengan Leo yang mengekor di belakang sang atasan. “Pak, saya ada urusan yang penting. Semua pekerjaan saya sudah selesai. Jadi saya pulang dulu ya,” pamit Danisa menampilkan deretan gigi putihnya pada dua orang yang menjadi atasannya itu.Daren bergeming, sama sekali tidak menanggapi apa yang danisa lakukan. Hanya Leo yang membalas senyum rekan kerjanya yang terlihat sudah rapi dan akan meninggalkan ruangannya itu.“Hati-hati. Kamu nggak mau ikut ketemu Mr. Mark malam ini,” jawab Leoo pada Danisa.“Bapak saja. Saya ada yang lebih penting, lagi pula urusannya kan sama Pak Leo dan Pak Bos,” balas Danisa, melirik pada Daren yang masih fokus dengan benda pipih di tangannya.Danisa melambaikan tangan ketika tak mendapat tanggapan lagi dari Leo. Ia ingin bersiap dengan rencana seratus juta yang akan ia dapatkan dalam semalam. Tak sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya
BAB 4
BAB 4Sebuah bogeman berhasil melumpuhkan dari sebuah paksaan seorang pria yang menolak untuk mendapatkan ciuman paksa dari lawan jenisnya. Merasa tak senang melihat pemaksaan yang terjadi, membuat diri seorang pria berjas hitam pekat yang digunakannya itu naik pitam. Suara wanita yang terus meronta, berteriak untuk dilepas membuat diri pria itu tidak bisa tinggal diam. Pria bajingan itu terus memaksa, mengabaikan keinginan wanitanya yang menolak untuk disentuh paksa yang malah semakin bertindak semakin beringas pada wanitanya. Teriakan dan tangisan yang terus meronta, membuat langkah seorang pria yang baru saja mengakhiri pertemuan dengan seorang klien yang mengadakan jamuan di tempat itu berhenti di sana.Di sebuah lorong night club, Daren Raynald Abraham memicing pada kejadian tak senonoh yang mengusik hati nuraninya. Bertambah ia yang kenal dengan pria yang tak lain adalah rival bisnis yang tak pernah akan keberhasilannya, semakin membuat hati nurani pria itu tertarik untuk m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya
BAB 5
BAB 5Danisa tak menyia-nyiakan kesempatan. Niat diri yang memang ingin mencari penerbangan malam ini menuju ke negaranya segera pun membuat langkahnya itu terburu karena ingin segera sampai ke unitnya. "Bahkan aku lupa meminta izin pada Pak Daren untuk cuti dadakan. Besok saja sama Pak Leo, yang ada aku kena marah sama Pak Daren." Danisa sadar, jika ia meminta izin langsung pada bosnya yang bertemu dengannya dalam keadaan tak bagus itu akan semakin memicu amarah. Berada dalam satu mobil dalam suasana mencekam saja sudah membuat diri Danisa begitu sesak. Apa lagi jika Daren tadi meluapkan kemarahan padanya. Danisa tak mampu membayangkannya. Setiba di kamarnya, Ia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi kenalannya untuk mengurus penerbangan. Baik untuk dirinya ketika tugas kerja, maupun untuk Leo dan Daren jika ada pekerjaan ke luar negeri. "Apa ada penerbangan malam ini juga ke Indonesia?" Tanya Danisa langsung yang tidak ingin membuang waktunya. "Kamu telat, barusan berangkat sat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-14
Baca selengkapnya
BAB 6
Daren terdiam saat mendengar kalimat yang Danisa ucapkan kepadanya. Bahkan sama sekali tak menyangka jika wanita yang ia beri tawaran sebelumnya menolak keras itu tiba-tiba menerima. Daren berpikir, pasti Danisa akan mengambil kesempatan padanya. Sedikit banyak dia tahu rumor jika sekretarisnya itu memiliki sikap hiddon dan pasti akan butuh banyak uang untuk memenuhi gaya hidupnya. Di samping itu, Danisa berdebar-debar setelah mengatakan keputusannya untuk menerima tawaran dari sang atasan. Dia semakin gelisah saat menunggu jawaban dari sang atasan. Bahkan Daren yang hanya bereaksi datar atas tatapan lekat mengarah tepat padanya. Hal itu semakin membuat Danisa diam mematung, bingung harus memberikan sikap. "Apa kau serius dengan keputusan yang sudah kau ambil?" Tanya Daren dengan tatapan datar dan suara serius yang khas. Danisa menelan ludahnya, di saat biasa ia mampu bersikap banyak bicara. Tiba-tiba mendadak kaku karena merasa cemas. Tapi Danisa tetap harus melakukan ini karena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya
BAB 7
Danisa yang baru duduk di meja kerjanya itu dikejutkan oleh sebuah notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya. Dia berpikir jika sang adik yang memberi kabar soal ibunya, atau dokter yang merawat ibunya di Indonesia. Danisa segera mengambil ponsel yang sebelumnya tergeletak di meja kerjanya dengan jantung yang berdebar. Jemari lentiknya menggeser layar benda pipih tersebut, debaran di dada bergemuruh seiring rasa khawatir akan sesuatu buruk yang terjadi di sana. Seketika matanya membulat, saat mendapati jumlah nominal yang kembali masuk pada notifikasi mobile banking-nya. Sungguh, Danisa tidak percaya. Jika atasannya itu benar-benar mentransfer sejumlah uang yang ia butuhkan. Seiring gemuruh debaran yang semakin bertalu, dengan rasa tak percaya yang terjadi. Senyumnya pun seketika merekah atas apa yang ia dapatkan. Danisa yang sudah mendapat apa yang ia mau itu pun segera mentransfer uang ke rekening adiknya. Setelah melakukan transaksi tersebut, Danisa bergegas melakukan panggilan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya
BAB 8
Danisa masih dipenuhi dengan rasa bahagia dalam hatinya. Saat mendapati pertanyaan dari Leo rekan kerjanya senyumnya terpancar dari kedua sudut bibirnya itu pun semakin merekah. Kedua matanya berbinar menunjukkan kebahagiaan yang semakin jelas tergambar pada wajah cantiknya. Tingkah yang Danisa tunjukkan itu membuat Leo terheran heran."Pak, kapan lagi mendapat tawaran yang besar tanpa harus bekerja keras? " Danisa berseru gembira, ketika harus mengingat jumlah uang yang akan Danisa dapatkan bosnya itu. Leo yang melihat sikap Danisa semakin menjadi itu menganga tak percaya. Bahkan yang ia tahu sebelumnya jika wanita di hadapannya itu menolak tegas ajakan tiba-tiba Daren yang meminta dirinya untuk menikah dan melahirkan anak. "Aku tidak mengerti dengan Jalan pikiranmu, Danisa? Bahkan kemarin kamu jelas-jelas menolak ajakan Pak Daren."Leo mencoba mengingatkan momen Danisa yang keluar dari ruang kerja atasannya itu dengan menggerutu kesal. Bahkan dia yang menjadi sasaran omelan Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya
BAB 9
"Mampus kau. Danis!" Danisa hanya mampu membatin, saat harus bertemu dengan pria yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang tidak ia lakukan dengan baik. Dia sangat yakin, jika kedatangan pria itu berhubungan dengan kejadian dirinya bersama tamu yang gagal ia layani. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat saat pulang bekerja, ia harus menghadapi tamunya sekarang.Tatapan tajam yang Danisa dapatkan dari seorang pria yang sedang berdiri dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celananya. Danisa membeku sejenak, tapi bagi seorang Danisa menghadapi hal seperti itu adalah hal yang biasa. Tidak akan membuat dirinya lemah hanya dengan ditatap selayaknya korban pelaku kejahatan yang telah tertangkap.Danisa yang semula terkejut dan pias itu beralih dengan wajah yang melukis senyum manis pada kedua sudut bibirnya. Dia melanjutkan langkah menuju ke tempat pria yang ia yakin sedang menunggu kehadirannya. "Hai! Kau menungguku? Apa kau sedang tidak sibuk, hingga kau menyempatkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-08
Baca selengkapnya
BAB 10
“Pokoknya mami nggak mau tahu. Nanti malam kau harus datang di acara makan malam yang sudah Mami buat,” tugas Riana yang tidak ingin mendapatkan bantahan dari putranya lagi.Darren, Putra semata wayangnya itu selalu menolak ajakan yang dilakukan olehnya untuk makan malam. Padahal dirinya memiliki rencana lain dan tentu sangat baik untuk anaknya itu.Tapi, Daren adalah pria yang pintar. Dengan mudahnya dia selalu mampu menolak karena tahu jika mamanya terus mengusahakan dirinya untuk berjodoh dengan wanita pilihan mamanya.“Ma, Daren sibuk. Mama makan malam saja sendiri,” tolak Daren masih dengan suara rendahnya. Dia tidak akan mampu berkata kasar pada wanita yang sangat disayanginya itu. Bahkan segala yang ia usahakan saat ini semata-mata hanya untuk kebahagiaan mamanya.“Sayang, sekali saja kau menurut sama mama. Apa susahnya?” Riana benar-benar dibuat pusing, karena anaknya itu selalu mampu menolak ajakannya dengan berbagai alasan. “Ma, bukan Daren tidak mau mama ajak makan malam.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-09
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status