Share

BAB 10

Author: Wijaya Kusuma
last update Last Updated: 2023-12-09 13:44:30

“Pokoknya mami nggak mau tahu. Nanti malam kau harus datang di acara makan malam yang sudah Mami buat,” tugas Riana yang tidak ingin mendapatkan bantahan dari putranya lagi.

Darren, Putra semata wayangnya itu selalu menolak ajakan yang dilakukan olehnya untuk makan malam. Padahal dirinya memiliki rencana lain dan tentu sangat baik untuk anaknya itu.

Tapi, Daren adalah pria yang pintar. Dengan mudahnya dia selalu mampu menolak karena tahu jika mamanya terus mengusahakan dirinya untuk berjodoh dengan wanita pilihan mamanya.

“Ma, Daren sibuk. Mama makan malam saja sendiri,” tolak Daren masih dengan suara rendahnya.

Dia tidak akan mampu berkata kasar pada wanita yang sangat disayanginya itu. Bahkan segala yang ia usahakan saat ini semata-mata hanya untuk kebahagiaan mamanya.

“Sayang, sekali saja kau menurut sama mama. Apa susahnya?” Riana benar-benar dibuat pusing, karena anaknya itu selalu mampu menolak ajakannya dengan berbagai alasan.

“Ma, bukan Daren tidak mau mama ajak makan malam.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
ya ampun man gemesin bgt sih, hhh
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Apa yg membuat Mama Riana tiba tiba sedih?
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
wah momentnya pas nih. Mamanya Darren nyinggung soal Danisa. kuy Darren lngsung bilang aja klo kamu mo ngelamar dia. perfect deh sandiwaramu..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 11

    Suara bel yang terus berbunyi, dan berhasil Mengusik tidur dan Nisa yang masih sangat pulas. Denisa merasa terganggu, dia pun melihatkan tubuhnya, karena suara bel yang sedang memencet itu terus berbunyi seolah tidak memberikan celah bagi penghuni bisa menikmati paginya yang masih gelap menurutnya. “Huaaah!” Wanita yang masih bergelung di bawah selimut hangatnya itu pun menguap kencang. Tak akan malu, sebab tak akan ada siapa pun yang akan mendengar luapan keras yang akan mendengar. Mata gadis yang berada di atas ranjang itu pun mengerjap dengan perlahan. Menatap ke arah gorden yang mengayun lembut. Dari celah kecil yang ada, dia bisa melihat jika hari baru beranjak terang. “Siapa asih pagi-pagi sudah ganggu saja,” geram Danisa kesal. Bunyi berisik bel yang tak henti berbunyi iu berhasil menguras kesabarannya. Meski begitu, dia berusaha bangkit dari atas ranjangnya. Kedua tangannya pun berusaha mengucek mata yang masih terasa sangat mengantuk. Danisa segera melangkah keluar kam

    Last Updated : 2023-12-10
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 12

    Denisa menggigit Bibir bawahnya, keceriaan yang terjadi dalam dirinya itu pun seketika sirna. Pagi sekali dia sudah mendapatkan banyak petaka dalam hidupnya, jika sebelumnya saat hari hari masih gelap Dia harus dihadapkan dengan kehadiran Nyonya kosnya. Kali ini, ia harus berhadapan dengan bos dinginnya yang bahkan tidak akan menerima alasan apapun jika dia akan memberikan. “Cepat, Danis. Apalagi yang kutunggu?” tanya Leo, Padahal dia sangat tahu jika Danisa sedang cemas. Bahkan Darin sedang menunggu kehadiran wanita yang akan menjadi partner kerja tidak masuk akal Atasannya itu bukan masalah pekerjaan. Tapi sedikit bermain-main dengan wanita di hadapannya itu pun membuat hatinya gembira. Kapan lagi dia bisa melakukan itu kepada Danis, Sebelum menjadi Nyonya Bos dan dia tidak akan bisa menggoda wanita tersebut. “Sebentar, Bapak. Aku sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kemarahan Pak Daren. Bapak kayak nggak tahu saja, apa yang akan dilakukan Pak Daren jika aku telat.” Dani

    Last Updated : 2023-12-12
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 13

    Tanpa berpikir panjang, Danisa mengambil pulpen yang ada di atas meja Daren. Baginya tak masalah, jika setelah melahirkan dia harus menjauh dari kehidupan dari dan anak yang sudah ia lahirkan. Toh dia sudah mendapatkan uang 10 milyar yang akan dilalui dalam waktu kurang lebih dari 10 bulan.Kapan lagi dia bisa memiliki uang sebanyak itu dalam waktu yang begitu singkat. Bahkan melakukan pekerjaan sampingannya dengan penghasilan lebih sering 2 juta tiap malam pun tidak akan mendapatkan sejumlah uang yang akan ia dapat dari Bosnya itu.Gimana nanti kalau sudah Memegang pensil dan bersiap untuk menggoreskan coretan di Atas Kertas itu pun terhenti.Daren yang sejak tadi memperhatikan setiap gerak yang Danisa lakukan menautkan kedua alisnya.“Ada apa? Apa kurang uang kompensasi yang aku beri untukmu?” tanya Daren saat melihat pergerakan tangan Danisa yang tidak jadi membubuhkan tanda tangan di atas namanya itu.Bukan itu yang Danisa pikirkan, melainkan ada sesuatu yang jauh lebih penting da

    Last Updated : 2023-12-13
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 14

    Danisa segera meninggalkan ruang kerja atasnya setelah mendapatkan pengusiran dari Daren untuknya. Kesal pasti, tapi Danisa tidak pernah menganggap kalimat pedas yang Daren lakukan atasnya itu. Ya, Danisa menganggap angin lalu saja setiap kalimat pedas yang ia dengar dari Daren. Sebab itu lah, hal yang membuat Danisa masih bertahan bekerja dengan Daren. Dia terbilang lama bekerja dari sekretaris Daren yang lain sebelum dirinya yang hanya akan mampu bertahan beberapa bulan saja. Danisa keluar dengan wajah yang sangat ceria, sangat berbeda dengan saat sebelum masuk ke dalam ruangan Daren.Leo yang mendapati perubahan cepat dari Danisa itu pun semakin penasaran, Padahal dia sudah sangat tahu jawaban yang terjadi dari wanita itu. Apalagi kalau bukan Danisa yang ia yakini Sudah menandatangani kontrak yang dari ajukan kepada sekretarisnya itu.“Kau kenapa? Bukannya tadi kau cemas saat hendak masuk ke ruang kerja Pak Daren?” Tanya Leo, sedikit menggoda Danisa akan membuat suasana hati

    Last Updated : 2023-12-14
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 15

    “Maaf, aku tidak sengaja.” “Tidak sengaja bagaimana?” Wanita itu menelisik penampilan Danisa dari atas hingga bawah. “Kau itu tak pantas berada di tempat seperti ini!” hardik wanita itu yang masih terlihat sangat murka. Danisa yang tidak sengaja menyenggol wanita cantik dan hampir terjatuh karena tidak sengaja bersinggungan dengan wanita blasteran Asia dan Eropa itu berniat membantu. Bahkan wanita yang sedang membuka tas dan baru saja mengeluarkan ponselnya itu membuat tas yang tak sengaja kesenggol itu terjatuh. Tapi, dia yang malah murka pada Danisa. Danisa ingin mengambilkan tas yang terjatuh, baru saja bangkit tapi tas yang baru ia am itu ditarik dengan kasar. “Tidak perlu pegang barangku. Ini barang mahal, kau pasti tak akan mampu membeli barang mewah seperti ini.” Danisa, yang sejak tadi berusaha menahan emosi itu membola malas. Nasib buruk apa dia hari ini harus berjumpa dengan wanita sombong tingkat dewa seperti ini. Hanya tas mewah, ia juga punya meski bukan barang

    Last Updated : 2023-12-15
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 16

    Danisa mengikuti seorang karyawan yang sudah mengajak dirinya untuk masuk ke sebuah ruang perawatan. Ini kali pertama ia melakukan perawatan terbaik di kota ini. Tentu membuat dirinya merasa sangat bahagia sekali. Sore ini dia sangat menikmati harinya dengan sangat gembira. Meski saat datang pertama kali tadi dia harus berjumpa dengan orang yang sangat menyebalkan, ternyata setelah melakukan perawatan pada tubuhnya mampu merilekskan pikiran pikiran yang membuatnya tegang. “Huh, ada saja sifat manusia. Baru kaya seperti itu sudah sombong sekali.” Danisa bergumam pada dirinya sendiri, saat pikirannya kembali melayang atas kejadian yang tidak mengenakkan tadi. Setelah menyelesaikan perawatannya, dan ponselnya berbunyi. Dan usaha yang baru berganti pakaian dan hendak menggunakan sepatunya itu mengurungkan. Dia membeli duduk pada sofa dan mengambil benda pipih yang ada di dalam tasnya untuk melihat pesan dari siapa yang masuk ke dalam ponselnya. “Kau tidak perlu balik ke kantor.

    Last Updated : 2023-12-16
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 17

    “Aku tidak bisa, Mery. Aku ada acara malam ini. Aku juga sangat ingin hadir di pameran fashion ternama itu. Siapa yang tidak akan mau datang ke sana,” ujar Danisa saat sang teman sosialitanya melakukan panggilan kepadanya. Malam ini akan diselenggarakan sebuah festival Singapore Fashion Week. Merry dan Danisa sebagai salah satu penggemar fashion selama ini tidak pernah melewatkan acara tersebut.Selain akan mendatangkan hasil karya dari desainer ternama, saat mereka datang langsung maka akan mendapatkan harga khusus sebelum hasil rancangan itu terpublikasikan di luar.Menjadi pemilik rancangan pertama tentu akan memberikan kebanggan tersendiri dari pada harus memiliki keluaran yang selanjutnya yang orang lain akan jauh lebih mudah untuk mendapatkannya.Hal itulah yang selalu membuat Danisa dan sesama rekan sosialitanya sering menghabiskan waktu untuk menghadiri acara-acara pameran fashion tersebut.Tapi malam ini, Danisa harus mengurungkan niatnya untuk datang karena dia sudah memil

    Last Updated : 2023-12-17
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 18

    Danisa berusaha bersikap biasa saja saat berada di dalam mobil berdua dengan atasan dinginnya ini. Dia mengambil paper bag yang sudah ia persiapkan dari apartemennya tadi. Kemudian beralih pada Daren yang masih fokus menatap jalanan yang ada di hadapannya. “Pak, Aku minta maaf. Aku baru ingat jika belum mengembalikan jas milik Bapak saat Bapak tolong saya malam itu.”Danisa mengulurkan paper bag yang ia bawa pada Daren, kemudian tatapannya beralih menuju kursi penumpang di bagian belakang mereka. Danisa berniat menaruh paper bag yang dibawanya tadi ke bagian bangku belakang, karena berpikir Daren yang saat ini sedang mengemudi. Daren melirik sekilas paper bag yang Danisa taruh di bagian bangku belakang, sebelum akhirnya dia membuka suara.“Tak perlu kau kembalikan. Aku bukan orang miskin, yang hanya memiliki satu jas saja.” Daren menjawab dengan nada sombongnya. Bahkan sama sekali dia tidak melirik pada Danisa yang menghela nafas atas jawaban atasannya tersebut. “Astaga, seperti

    Last Updated : 2023-12-18

Latest chapter

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status