Share

BAB 17

Penulis: Wijaya Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-17 23:16:26

“Aku tidak bisa, Mery. Aku ada acara malam ini. Aku juga sangat ingin hadir di pameran fashion ternama itu. Siapa yang tidak akan mau datang ke sana,” ujar Danisa saat sang teman sosialitanya melakukan panggilan kepadanya.

Malam ini akan diselenggarakan sebuah festival Singapore Fashion Week. Merry dan Danisa sebagai salah satu penggemar fashion selama ini tidak pernah melewatkan acara tersebut.

Selain akan mendatangkan hasil karya dari desainer ternama, saat mereka datang langsung maka akan mendapatkan harga khusus sebelum hasil rancangan itu terpublikasikan di luar.

Menjadi pemilik rancangan pertama tentu akan memberikan kebanggan tersendiri dari pada harus memiliki keluaran yang selanjutnya yang orang lain akan jauh lebih mudah untuk mendapatkannya.

Hal itulah yang selalu membuat Danisa dan sesama rekan sosialitanya sering menghabiskan waktu untuk menghadiri acara-acara pameran fashion tersebut.

Tapi malam ini, Danisa harus mengurungkan niatnya untuk datang karena dia sudah memil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
sudahi jiwa petualangan sosialitamu Danisa. kamu harus fokus dengan kerjasamamu dengan Daren. ntr deh klo udah kelar kamu pasti bisa kok jalan² lagi sama Merry.
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Merry pasti akan terkejut jika dia tahu tentang perjanjian Danisa & Darren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 18

    Danisa berusaha bersikap biasa saja saat berada di dalam mobil berdua dengan atasan dinginnya ini. Dia mengambil paper bag yang sudah ia persiapkan dari apartemennya tadi. Kemudian beralih pada Daren yang masih fokus menatap jalanan yang ada di hadapannya. “Pak, Aku minta maaf. Aku baru ingat jika belum mengembalikan jas milik Bapak saat Bapak tolong saya malam itu.”Danisa mengulurkan paper bag yang ia bawa pada Daren, kemudian tatapannya beralih menuju kursi penumpang di bagian belakang mereka. Danisa berniat menaruh paper bag yang dibawanya tadi ke bagian bangku belakang, karena berpikir Daren yang saat ini sedang mengemudi. Daren melirik sekilas paper bag yang Danisa taruh di bagian bangku belakang, sebelum akhirnya dia membuka suara.“Tak perlu kau kembalikan. Aku bukan orang miskin, yang hanya memiliki satu jas saja.” Daren menjawab dengan nada sombongnya. Bahkan sama sekali dia tidak melirik pada Danisa yang menghela nafas atas jawaban atasannya tersebut. “Astaga, seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 19

    “Hai, kalian sudah datang?” Tanya Riana, Mama Daren yang tiba-tiba muncul di antara pembatas ruang tamu dan ruang tengah rumah besar itu.Riana terdiam di tempatnya, ketika menyadari siapa wanita yang Daren bawa malam ini untuknya.Riana sama sekali tidak menyangka, jika wanita yang Daren bilang akan dijadikan istrinya itu adalah sekretarisnya sendiri.Danisa yang berada dalam situasi ini pun seketika tidak nyaman. Dia khawatir, jika kehadirannya malam ini mendapatkan penolakan dari Nyonya besarnya tersebut.“Sayang, apa kau tidak salah?” Tanya Riana tak percaya. Sungguh, dirinya sama sekali tidak menyangka jika wanita pilihan putranya itu jatuh kepada sekretarisnya sendiri.Berbeda dengan Danisa yang dibuat cemas dan khawatir jika penolakan yang akan ia dapatkan dari Nyonya besarnya kepadanya. Justru Daren masih berada pada sikap tenangnya yang sama sekali tidak menunjukkan sebuah rasa kekhawatiran.“Hm. Seperti yang Mama lihat, saya akan menikah dengannya. Dan Daren pastikan, jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 20

    Hampir saja Danisa tersedak saat mendengar kalimat Riana yang meminta dirinya dan Daren menikah minggu depan.Dia sama sekali tidak menyangka, jika Nyonya besarnya itu akan mendesak untuk segera menikah secepatnya. Memangnya bisa menikah dalam waktu yang begitu cepat? Bahkan ia sangat tahu jika membutuhkan banyak persiapan yang harus mereka lakukan untuk melakukan sebuah acara pernikahan. Danisa masih terdiam, belum mampu mencerna situasi yang terjadi di meja makan tersebut. Berbeda dengan Daren, pria itu lebih bisa bersikap tenang tanpa menunjukkan sikap berlebihan seperti dirinya.“Kau setuju kan, Danis, jika kalian menikah minggu depan?” tanya Riana, yang tidak ingin kehilangan kesempatan saat putranya memutuskan untuk menikah yang berarti dirinya akan segera memiliki seorang cucu sebagai generasi penerus putranya. Wanita berusia lebih 50 tahunan itu menatap lekat kepada Danisa agar setuju dengan rencananya untuk menikah segera.Danisa menjadi bingung, dia menatap pada Daren yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 21

    Meski Riana bingung dengan keadaan yang terjadi di ruang makan mewahnya tersebut, dia tetap berusaha menetralisir diri untuk menguasai keresahan yang tiba-tiba terjadi dalam dirinya.Dia bangkit dari duduknya, dengan mengulas Senyum manisnya. Riana melangkah menghampiri Marissa yang sudah datang ke rumah mewahnya itu.Marissa, wanita yang berencana akan diperkenalkan Riana kepada Darren-putranya itu berdiri mematung.Dia sedang terkejut atas kehadiran wanita yang dia hina saat melakukan perawatan di sebuah salon kecantikan termewah di pusat kota.Bukan hanya Marissa yang terkejut, Danisa juga terkejut saat mendapati wanita yang sama dilihatnya saat di salon tadi siang. tapi dia berusaha menetralkan diri, meski sejujurnya penuh tanda tanya. Entah kebetulan macam apa ini, Danisa pun tidak mengerti. Tetapi dia berusaha bersikap tenang, dengan mengulas senyum tipis saat melirik pria yang duduk di hadapannya itu tidak menanggapi kehadiran tamu yang datang tersebut.“Tante….” Marissa menol

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 21

    “Kita ngobrol dulu di ruang keluarga. Mama ingin lebih kenal dekat dengan Danisa. Siapa ahu juga Danisa dan Riana bisa saling kenal lebih dekat,” ajak Riana, setelah makan malam di antara mereka itu berakhir. Dia menatap ke arah Danisa dan juga Marissa secara bergantian. Alih-alih mengurai rasa tidak nyaman yang terjadi dalam dirinya terhadap Marissa. Justru dia ingin mengajak Marissa dan Danisa untuk saling mengenal sehingga menjadi sebuah teman yang akrab.Daren membuang nafas kasar, dia tidak menanggapi lebih memilih fokus pada benda pipih yang sedang dipegangnya itu. Danisa mengulas senyum manisnya, ketika diajak bercengkrama dengan Nyonya besarnya tersebut.“Tentu saja, Ma. Danisa ikut saja mau mama,” jawab Danisa ramah. Sedangkan Marissa yang mendengar jawaban dari wanita asing itu pun semakin terbakar oleh amarah. Dia sama sekali tidak menyangka, jika harus berurusan dengan wanita yang sama sekali tidak dikenal dan sudah ia hina tadi siang.Wanita yang ada di hadapannya itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 23

    Danisa terdiam saat mendengar apa yang Daren katakan padanya barusan. Rumah Sakit? untuk apa juga Daren mengajaknya ke rumah sakit? Atau jangan jangan … Pikiran Danisa seketika berpikir jika sang atasan sedang sakit. Hingga akhirnya Danisa menoleh cepat karena khawatir jika memang apa yang terlinas dalam benaknya itu benar adanya. “Pak,” panggil Danisa cepat. Daren yang sedang mengemudi mobilnya itu hanya menjawab dengan deheman singkat.Masih fokus pada jalan di depannya, pria tersebut bahkan sama sekali tidak menoleh pada Danisa yang sudah memanggil. “Bapak sedang tidak sakit kan? Setahuku selama ini Bapak baik-baik saja,” Tanya Danisa yang tiba-tiba cemas dengan atasannya tersebut.“Ck. Aku kira aku orang penyakitan,” jawab Daren melirik sinis. Pada wanita yang sedang duduk di kursi penumpang di sampingnya itu.“Ish, aku hanya bertanya. Karena sejak bekerja dengan bapak selama ini yang aku lihat Bapak tidak pernah sakit dan terlihat baik-baik saja.” Danisa kembali menjawab, d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 24

    Manusia Menyebalkan ~ Reno“Terima kasih, Bapak sudah antara saya,” ujar Danisa saat mobil yang membawanya itu menghentikan laju tepat di lobi apartemennya. “Hm. Persiapkan dirimu. Pagi jam delapan aku jemput.” Sebelum Danisa benar-benar meninggalkan mobilnya, Daren kembali berpesan pada wanita tersebut.Danisa yang mendengar pesan dari Daren membola malas. Dirinya bukan orang yang pelupa, hingga harus diingatkan terus-terusan. “Ingatan aku masih bagus, Pak. Kalau aku pelupa, tidak akan bisa tiap hari aku akan mengingatkan scedule yang bahkan harus me-rescedule jadwal bapak yang sering bapak minta untuk diganti mendadak.”“Aku hanya mengingatkan, Danis.” Daren menatap datar wanita yang sedang memegang garang pintu mobilnya. Wanita ini selalu bisa menjawab. Daren yang berkata satu kalimat, harus dijawabnya beberapa kalimat oleh Danisa. “Iya, Bapak. Dan aku juga berharap agar Bapak tidak melupakan jika Aku ini cerdas.”Danisa melebarkan senyumnya, menunjukan deretan gigi putihnya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 25

    Danisa menghempaskan tubuhnya langsung ke atas ranjang. Suasana hatinya menjadi semakin tak baik-baik saja saat bertemu dengan Reno yang sudah berhasil merusaknya. Danisa berpikir, apa dirinya harus pindah dari apartemen ini? Tapi, bila satu tahun sudah dibayarkan. Akan membutuhkan banyak uang lagi jika dia harus pindah. “Aku lupa, bukankah sebentar lagi aku akan menikah. Pasti aku akan tinggal di rumah mewah Pak Daren. Jadi aku tidak akan jumpa lagi sama Reno yang menyebalkan itu.” Danisa menepuk keningnya sendiri, saat teringat dirinya seminggu lagi akan menikah dengan Daren- atasannya sendiri. “Apa mungkin, Nyonya Riana akan menyiapkan secepat itu rencana pernikahannya?”Mendadak Danisa menjadi ragu, saat mengingat cepat itu waktu yang disampaikan oleh Nyonya Besar Riana itu. “Ah, ngapain harus pusing. Bukankah tadi Nyonya Riana bilang jika aku tak perlu memikirkan persiapan pernikahan. Karena dia sendiri yang akan melakukannya.” Danisa memilih bangkit dari atas ranjang, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status