Share

BAB 23

Penulis: Wijaya Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-24 17:03:44

Danisa terdiam saat mendengar apa yang Daren katakan padanya barusan. Rumah Sakit? untuk apa juga Daren mengajaknya ke rumah sakit? Atau jangan jangan … Pikiran Danisa seketika berpikir jika sang atasan sedang sakit.

Hingga akhirnya Danisa menoleh cepat karena khawatir jika memang apa yang terlinas dalam benaknya itu benar adanya.

“Pak,” panggil Danisa cepat.

Daren yang sedang mengemudi mobilnya itu hanya menjawab dengan deheman singkat.

Masih fokus pada jalan di depannya, pria tersebut bahkan sama sekali tidak menoleh pada Danisa yang sudah memanggil.

“Bapak sedang tidak sakit kan? Setahuku selama ini Bapak baik-baik saja,” Tanya Danisa yang tiba-tiba cemas dengan atasannya tersebut.

“Ck. Aku kira aku orang penyakitan,” jawab Daren melirik sinis. Pada wanita yang sedang duduk di kursi penumpang di sampingnya itu.

“Ish, aku hanya bertanya. Karena sejak bekerja dengan bapak selama ini yang aku lihat Bapak tidak pernah sakit dan terlihat baik-baik saja.”

Danisa kembali menjawab, d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Itta Irawan
semoga aja wajah asli marissa segera terbongkar
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Riana belum tahu saja wajah asli Marissa. di depan belagak baik padahal di belakang sungguh berbeda. dia itu sombong dan angkuh.
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Sangat wajar jika Darren begitu peduli pada kesehatan Danisa ,apalagi dengsn pekerjaan sampingan Danisa yg beresiko tinggi....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 24

    Manusia Menyebalkan ~ Reno“Terima kasih, Bapak sudah antara saya,” ujar Danisa saat mobil yang membawanya itu menghentikan laju tepat di lobi apartemennya. “Hm. Persiapkan dirimu. Pagi jam delapan aku jemput.” Sebelum Danisa benar-benar meninggalkan mobilnya, Daren kembali berpesan pada wanita tersebut.Danisa yang mendengar pesan dari Daren membola malas. Dirinya bukan orang yang pelupa, hingga harus diingatkan terus-terusan. “Ingatan aku masih bagus, Pak. Kalau aku pelupa, tidak akan bisa tiap hari aku akan mengingatkan scedule yang bahkan harus me-rescedule jadwal bapak yang sering bapak minta untuk diganti mendadak.”“Aku hanya mengingatkan, Danis.” Daren menatap datar wanita yang sedang memegang garang pintu mobilnya. Wanita ini selalu bisa menjawab. Daren yang berkata satu kalimat, harus dijawabnya beberapa kalimat oleh Danisa. “Iya, Bapak. Dan aku juga berharap agar Bapak tidak melupakan jika Aku ini cerdas.”Danisa melebarkan senyumnya, menunjukan deretan gigi putihnya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 25

    Danisa menghempaskan tubuhnya langsung ke atas ranjang. Suasana hatinya menjadi semakin tak baik-baik saja saat bertemu dengan Reno yang sudah berhasil merusaknya. Danisa berpikir, apa dirinya harus pindah dari apartemen ini? Tapi, bila satu tahun sudah dibayarkan. Akan membutuhkan banyak uang lagi jika dia harus pindah. “Aku lupa, bukankah sebentar lagi aku akan menikah. Pasti aku akan tinggal di rumah mewah Pak Daren. Jadi aku tidak akan jumpa lagi sama Reno yang menyebalkan itu.” Danisa menepuk keningnya sendiri, saat teringat dirinya seminggu lagi akan menikah dengan Daren- atasannya sendiri. “Apa mungkin, Nyonya Riana akan menyiapkan secepat itu rencana pernikahannya?”Mendadak Danisa menjadi ragu, saat mengingat cepat itu waktu yang disampaikan oleh Nyonya Besar Riana itu. “Ah, ngapain harus pusing. Bukankah tadi Nyonya Riana bilang jika aku tak perlu memikirkan persiapan pernikahan. Karena dia sendiri yang akan melakukannya.” Danisa memilih bangkit dari atas ranjang, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 26

    “Gunakan pakaian formal seperti biasanya. Jika selesai cepat, kita langsung ke kantor.”Sebuah pesan yang Daren tulis dan dikirimkan oleh Daren sebelum turun dari kamar dan ikut bergabung sarapan dengan sang amma di ruang makan.Danisa yang memang sudah bangun pagi, dan sedang bersiap dengan riasan pada wajahnya itu pun menghentikan gerakan tangan yang sedang menyapu wajah dengan kuas kecantikannya. Dia memlih bangkt dan mengambil ponsel ang tergeletak di atas ranjang. Membuka dan melihat sebuah pesan masuk yang berasal dari Daren, atasannya.Ia pun segera mengetik pesan balasan, karena tidak ingin membuat Daren marah.“Siap, Pak Bos,”Setelah mengetik pesan balasan, Danisa segera menuju ke lemari pakaiannya. Dirinya yang masih menggunakan bathroof itu sedang mencari pakaian yang cocok untuk ia kenakan saat berkunjung ke rumah sakit dan juga bekerja tentunya. Tepat pukul delapan pagi, Danisa sudah rapi dengan balutan kemeja yang membalut rapi pada tubuhnya menunggu pesan Daren jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 27

    Daren yang mendengar kalimat Danisa tentu mengernyitkan keningnya. Masuk dan langsung duduk dengan banyak diam, saat berkata wanita yang ada di sampingnya itu malah terlihat kesal terdengar dari kalimatnya.Dia pun menoleh sekilas, berniat ingin tahu apa yang terjadi pada Danisa. “Kau kenapa?” Tanya Daren pelan. Danisa menoleh, menatap bosnya sebelum akhirnya berkata. Ternyata dia kelepasan berucap, hingga berhasil membuat atasannya itu jadi penasaran dengan kata-katanya. “Tidak apa,” jawab Danisa berbohong. Danisa memilih untuk menyembunyikan sesuatu yang baru saja terjadi. Dia melihat pada sebuah pesan gambar yang ia yakin jika Reno sengaja mengirimnya Daren kembali fokus pada jalanan di depannya. Tetapi mulutnya pun kembali terbuka untuk berucap dengan Danisa. “Kau ada masalah? Tidak biasanya kau banyak diam,” ujar Daren merasakan jelas perbedaan yang terjadi pada Danisa. Danisa yang mendengar pun mengerucutkan bibirnya. Bisa-bisanya Darren berkata seperti itu padanya. Eh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 28

    “Aku pikir kalian tidak jadi datang.” Seorang dokter wanita yang sangat cantik, berdiri dari kursi kerjanya. Dia menyambut kehadiran Daren dan Danisa di ruang kerjanya.Seorang perawat yang mengantarkan Daren dan Danisa masuk itu pun pamit untuk keluar. Meninggalkan dua pasien dengan dokter yang akan menangani Danisa.“Aki sudah janji. Tentu aku akan datang,” jawab Daren, masih memasang wajah datarnya pada Dokter Crhisty.Dokter Christy beralih menatap pada Danisa yang ikut masuk bersama Daren. Dia mengulas senyum tipis yang kemudian mengulurkan tangan menyambut kehadiran calon pasiennya tersebut.“Hai, senang jumpa denganmu. Aku Christy semoga kita bisa jadi partner kerja yang baik. Dan semoga rencana yang diinginkan kalian akan berjalan dengan lancar.” Danisa yang mendapat uluran tangan dari dokter Christie itu membalas dengan senyum ramahnya. Keramahan yang dipancarkan oleh dokter yang menyambutnya itu tentu sangat cocok dengan pribadi Danisa yang ramah pada siapapun.Dia menyamb

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 29

    Sesuai dengan prosedur yang harus dilakukan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Dokter Christy pada Darren dan juga Danisa. Sebelumnya, Dokter Christy menanyakan perihal gaya hidup yang Daren lakukan. Bukan tidak percaya dengan kebiasaan Daren. Sang Dokter harus memastikan kondisi kesehatan dari keseluruhan yang akan menjadi pasiennya tersebut. “Seharusnya tanpa kau periksa. Kau sudah tahu bagaimana kondisi kesehatanku. Bahkan kau tahu sendiri, aku sama sekali enggan menenggak alkohol. Apa lagi dekat dengan makhluk yang namanya wanita.” Daren merasa sangat kesal. Karena Dokter Christy benar-benar meragukan kondisi kesehatan Daren. Padahal jelas-jelas sang dokter tahu kehidupan yang Daren lakukan. Kedekatan kedua orang tuanya, sedikit banyak membuat Daren yakin jika wanita yang sedang menanganinya ini tahu kondisi tubuhnya. “Kau jangan cerewet. Ini memang prosedur yang harus kau dan Danisa lakukan. Bukankah kau bilang jika menginginkan anak secepatnya? Maka dari itu, aku harus me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 30

    Daren dan Danisa sedang menyusuri koridor rumah sakit setelah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kesehatan mereka masing-masing.Setelah berbincang sejenak dan berkonsultasi untuk langkah-langkah selanjutnya dengan Dokter Christie, mereka memutuskan untuk kembali ke perusahaan sesuai rencana awal.Seperti rencana yang sebelumnya disampaikan oleh Darren kepada Danisa. Jika, pemeriksaan yang mereka lakukan itu usai. Maka mereka akan kembali untuk bekerja lagi.“Sekarang Bapak baru percaya sama aku kan, jika selama ini aku memang benar-benar masih menjadi gadis ori yang belum tersentuh oleh pria manapun? Jadi, apa Bapak akan percaya sekarang dan tidak lagi meragukanku setelah Dokter Crhistie sendiri yang mengatakannya?” Kebiasaan Danisa yang tidak bisa bertahan dalam diam. Jika dalam melakukan kunjungan kerja bersama dengan sang atasan Danisa akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbicara dengan Leo, rekan kerja sekaligus asisten Daren. Maka kali ini yang menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 31

    “Ya, harus sekarang juga. Karena waktu yang kalian miliki tidaklah banyak. Jadi, kalian pun tak bisa menunggu lama atau pun menunda lagi. Semua persiapan harus cepat dilakukan. Jadi kalian tidak bisa buang-buang waktu, Daren,” sahut Riana saat mendapati pertanyaan dari putranya tentang rencana pernikahan yang akan dilakukan oleh putranya. Hingga berakhir dalam keheningan, karena Daren yang sedang memikirkan pertemuan yang sempat ia tunda. “Daren, bagaimana? Mama tidak mau mendengar penolakanmu. Soal Danisa mama yakin, jika dia akan setuju, apa pun yang akan kau sampaikan padanya. Jadi jangan sampai kau datang seorang diri dan meninggalkan Danisa begitu saja. Mama yakin, kalian ada di ruang yang sama. Dan awas kalian jangan macam-macam, sebelum kalian menikah!” Riana memberikan peringatan pada sang putra, agar tidak bertindak terlalu jauh sebelum keduanya melangsungkan pernikahan. Bahkan Riana sempat memiliki prasangka buruk pada putranya itu, tiba-tiba saja Daren membawa kabar ji

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01

Bab terbaru

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 225

    Siang itu, mendadak suasana rumah sakit menjadi mencekam.Darren sudah keluar dari dalam ruang perawatan Rinaldi, ayahnya. Namun belum sempat Riana yang baru saja akan menghampiri putranya dan ingin bertanya tentang apa yang dilakukan Daren di dalam sana sudah dibuat terkejut dengan beberapa perawat yang saling berlari menuju ke ruang Reynaldi dengan tatapan mata yang terlihat panik.Bukan hanya Riana yang terkejut, Danisa pun ikut merasa panik dengan kejadian nyata yang saat ini dilihatnya.Lewat sorot matanya Ia pun bertanya pada Riana dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Renaldi di dalam kamar perawatannya.Detak janur Riana berpacu kencang saat melihat para petugas medis berlarian yang tak lama diikuti oleh dokter pribadi Renaldi yang menangani langsung pria tua itu.“Apa yang terjadi?” Entah pada siapa Riana bertanya sebab Danisa dan Daren pun tidak mengerti dengan apa yang terjadi.Danisa mendekat ke arah Riana memeluk perempuan itu dengan maksud ingin menguatkan ji

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 224

    Suasana ruang yang didominasi oleh warna putih itu begitu hening. Sambutan yang kini didapat oleh seorang pengusaha muda yang bernama Daren Raynaldi. Ya, dia sangat membenci nama Reynaldi yang begitu sangat dirinya benci. Daren begitu membenci nama itu. Sebab nama tersebut adalah nama dari pria yang memiliki aliran darah sama dalam tubuhnya. Nama yang begitu sangat dibencinya, sebab pria yang tak lain adalah ayahnya sendiri telah menorehkan luka yang begitu dalam untuk dirinya selama ini. Kini, dia dapat melihat penderitaan dari pria yang tak ingin ditemui olehnya itu. Pria yang sangat dibenci oleh Daren, kini tergeletak lemah tak berdaya. Bahkan, dirinya yakin untuk sekedar membuka mata pria itu tak akan mampu melakukannya. Daren masih berdiri di tempatnya, setelah dirinya usai menutup pintu ruang perawatan khusus yang hanya ada satu ranjang beserta pasien serta seluruh alat yang menempel dalam tubuh pria yang sudah sangat lemah tak berdaya. Ya, pria angkuh dan sombong itu sudah

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 223

    Seperti yang Darren katakan kepada Danisa yang meminta untuk ditemani. Kini, keduanya sedang berada di dalam mobil menuju ke sebuah tempat yang Danisa sendiri pun belum mengetahui. Iya, Danisa belum bertanya pada sang suami sebab setelah darah mengajak dia harus disibukkan dengan mengurus kedua buah hatinya yang kemudian mengantar Ara dan Aiden menuju ke tempat sang nenek.Setiba di sana, kedua anak kembar itu pun langsung turun dari mobil. Sebab tak sabar untuk bermain bersama nenek dan tantenya.“Mom dan daddy nggak usah anterin arah ke dalam. Nanti biar Ara yang bilang sama nenek jika Mommy dan Deddy akan pergi.”Ara yang sudah tidak sabar itu meminta ayah dan sang ibu untuk segera berlalu dari kediaman sang nenek. Tetapi Danisa tak langsung mengiyakan, sebab dia pun ingin bertemu dengan sang Ibu dan meminta izin untuk menitip kedua buah hatinya di sini.“Mommy mau bertemu nenek dulu, Princess. Nanti setelah ketemu nenek baru Mommy dan Deddy akan berangkat.”Danisa tersenyum lembut

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 222

    “Apa kamu sibuk hari ini?” tanya Daren tiba-tiba saat subuh dan keduanya sedang berada di atas ranjang saling berpelukan satu sama lain. Danisa yang berada dalam dekapan hangat suaminya itu mendongak. Menatap penuh tanya pada sang suami akan maksud yang hendak Daren katakan kepadanya itu. “Kenapa?” tanya Danisa, balik bertanya ingin memastikan jika Daren ingin mengajaknya pergi ke suatu tempat. Daren membalas tatapan sang istri. Memberikan usapan lembut ke lengan Danisa setelah aktivitas panas malamnya telah berlangsung. Keduanya tak langsung tidur setelah melakukan ibadah subuhnya. Saling mendekatkan diri, dan Danisa tak ingin banyak tanya atau berbicara kecuali jika itu urusan kedua buah hatinya. “Temani aku,’ ucap Daren singkat, tak langsung memberitahukan tujuannya ke mana akan pergi mengajak wanitanya. “Aku akan temani, jika kamu butuh aku. Tak perlu bertanya,” jawab Danisa, merekahkan senyum manisnya dan kembali mengeratkan dekapan hangat yang Daren berikan untuknya. Daren

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 221

    “Jangan bicara begitu sama mama,” kata Danisa minta agar Daren mampu meredam emosi pada sang mama.DADanisa tak ingin melihat hubungan ibu dan anak itu menjadi renggang. Sebab, dia tahu seberapa besar rasa sayang dan pengorbanan Riana yang begitu besar dalam membesarkan Daren dulu. Daren tak menjawab, pria itu masih diam merasakan sentuhan lembut dari Danisa yang memeluk dirinya dari belakang tubuh tegapnya itu. “Mama akan sedih, jika kamu berkata kasar padanya. Bukankah selama ini kau selalu memperjuangkan kebahagiaan mama,” lanjut Danisa mengingatkan pada suaminya. Perjuangan yang Daren lakukan untuk mamanya begitu besar. Hingga dia mampu melawan ego menikah demi bisa memberikan cucu yang selalu dituntut oleh mamanya dulu. Daren menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian membuangnya secara kasar sebelum akhirnya membuka suara menjawab setiap kalimat yang terucap dari wanitanya itu. “Kau tak mengerti,” jawab Daren singkat. “Aku tahu, Daren,” bela Danisa untuk dirinya sendiri, yang

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 220

    Riana menghentikan langkah kakinya saat Daren menyebut kata ‘tua bangka’. Riana berpikir, mengapa Daren bisa mengetahui rahasia yang masih dijaga olehnya dengan begitu baik. Dia pun berpaling, menatap Daren yang sedang berusaha menahan amarah. Riana tahu, jika Daren tidak akan meluapkan amarahnya di hadapan anak-anaknya. Riana sudah menyiapkan segala sesuatu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi jika Daren akan marah kepada dirinya. “Kau tak boleh bicara seperti itu Daren,” tegur Riana dengan nada rendahnya sebab tak ingin menunjukkan perdebatan yang akan berlanjut kemarahan putranya tersebut. Daren diam, tak langsung menjawab apa yang dikatakan oleh ibunya itu kepadanya. “Sejak kapan Mama berhubungan lagi dengannya?” tanya Daren dengan suara dinginnya. “Dan untuk apa mama menemui tua bangka itu lagi. Itu sebabnya mama tak mau kembali lagi ke Singapura dan memilih menetap di sini.” Daren masih tak menunjukkan sikap ramahnya. Danisa yang semula bersiap menghidangkan sarapan d

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 219

    Pagi di kediaman rumah Daren terasa begitu berbeda seperti hari-hari biasanya. Danisa pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya membantu pelayan yang bekerja di rumah mewah Daren itu untuk menyiapkan sarapan keluarga kecilnya.Beberapa kali pelayan meminta agar Danisa beristirahat. Tentu saja mereka tahu jika pengantin baru harus memiliki banyak waktu luang dan kebersamaan terlebih rumah tangga mereka yang terpisah lumayan lama.Akan tetapi, larangan yang dilakukan oleh pelayan untuk Danisa itu diabaikan oleh Danisa. Dia ingin sekali menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya dan juga suaminya, maka dari itulah dia menyempatkan untuk pergi ke dapur dan membuatkan sarapan khusus untuk keluarga kecilnya.“Saya khawatir jika tuan dari nanti bangun akan menegur kami, Bu,” tutur wanita yang usianya jauh lebih tua dari pelayan lain yang bertugas menjadi ketua pelayan di rumah mewah itu.Indonesia menoleh, dia tersenyum hangat kepada wanita paruh baya yang begitu ramah sejak kedatangannya di rum

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 218

    “Mama pergi dulu ya, kalian lanjutkan dulu sarapannya.” Riana mengakhiri sarapan paginya, di saat anggota keluarganya yang lain pun baru saja akan memulai.Kemudian dia beralih menatap kepada Ara yang sedang menggigit roti di tangannya.“Princess, Oma. Nanti kamu berangkatnya sama Mommy saja ya. Oma minta maaf, sebab tadi sudah janji akan antar Ara ke sekolah pagi ini seperti kemarin,” lanjut Riana berkata kepada Ara sebab dirinya tak bisa mengantarkan sang cucu sebelumnya. Sejak Daren tidak ada di rumah dan tak bisa mengantarkan kedua buah hatinya untuk bersekolah. Sejak saat itulah Riana yang selalu antar jemput bersama suster Ara dan juga sopir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput kedua buah hati Daren dan Danisa tersebut.“Ara nggak mau sekolah. Ara Mau di rumah saja bersama Mommy. Ara rindu sekali dengan Mommy. Hari ini, maka Ara akan menghabiskan waktu bersama Mommy. Dan Ara tak akan membiarkan Daddy mengganggu waktu kami.”Anak perempuan itu seperti sedang balas den

  • Benih 20 Milyar CEO Dingin   BAB 217

    “Mommy!”Suara melengking yang Ara lakukan itu berhasil menusuk indera pendengaran Danisa dan Daren yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah dua hari mereka memutuskan untuk menginap sebab tidak ingin mendapat gangguan dari kedua buah hatinya. Ara berlari, menuju ke arah kedatangan sang Mommy dan Daddy-nya. Anak perempuan itu begitu tak sabar untuk berjumpa dengan sang ibu. Bahkan, saat mobil yang Daren kendarai baru saja berhenti di area halaman rumah dan pelayan yang menyampaikan jika Daren dan Danisa telah kembali itu membuat anak perempuan yang baru saja akan menuju ke meja makan itu tak menunggu lama. Dia langsung berlari menuju ke luar rumah untuk menemui sang Mommy yang sudah sangat dia rindukan beberapa hari ini.Tanpa menunggu, Ara segera memeluk Danisa penuh Kerinduan. Sedangkan Daren hanya menggeleng dengan tingkah yang dilakukan oleh putrinya itu. “Mommy rindu sekali dengan putri mommy yang cantik ini,” kata Danisa memeluk hangat Ara dipekannya. Ara yang m

DMCA.com Protection Status