Home / Pernikahan / Kontrak Cinta Suami Kedua / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kontrak Cinta Suami Kedua: Chapter 101 - Chapter 110

155 Chapters

101. Tatapan Kasihan

Dalam sekejap, Elena terbangun di tengah ruangan dengan ketujuh tetua yang berdiri mengelilinginya. Mereka sudah berhenti merapalkan mantra. Jason dan William memegang kedua sisi tangan Elena sangat erat. Kepala kedua pria itu menunduk dan bersandar di sisi ranjang. Tak sadar jika Elena telah membuka mata. “Jason ... Papa ...,” panggil Elena lirih. Jason sontak bangkit, lalu memeluk Elena. “Kau baik-baik saja, Sayang?” tanya Jason dengan mata sembab. William tersenyum dan mengangguk sambil menatap Elena dengan raut kesedihan, kemudian mundur untuk memberikan ruang kepada anak dan menantunya. Para tetua mengajak William ke luar dari ruangan itu, menyisakan mereka Jason dan Elena. Elena mengusap wajah Jason penuh kasih sayang. Tak menyangka jika Jason nekat melakukan apa saja untuk membawanya dari kematian. “Aku ingin duduk ...,” pinta Elena. Jason membimbing Elena hingga terduduk. Kemudian kembali memeluk sambil mengusap lembut rambutnya. “Terima kasih dan maafkan aku, Jason Wr
Read more

102. Beban sang Suami

Bola mata Elena menggantung tanda tak suka .... Dia melihat gerak-gerik Jason dengan sebal. Setelah bergumul panas sampai pagi, Jason kembali menatap dirinya seperti wanita yang patut dikasihani. “Sudah selesai? Mau berangkat sekarang?” tanya Jason halus. “Jason ... jangan seperti ini terus! Kembalilah seperti biasanya!” sergah Elena. “Aku sungguh baik-baik saja. Seperti katamu, kita bisa memiliki anak lagi suatu saat nanti. Waktu kita masih panjang ....” Elena sudah membuat kontrak dengan leluhur Jason. Dia tak peduli apa pun isinya, asalkan leluhur Jason dapat melenyapkan 'kotoran' sampai bersih sehingga Elena tak perlu mencemaskan masa depannya lagi atas kutukan itu.Namun, Elena tak bisa mengatakannya kepada Jason, sesuai kesepakatan dengan sang leluhur. Jason belum tahu jika buah hati mereka tidak benar-benar ada.Bagaimana mungkin Jason bisa kembali seperti dulu, di saat dirinya telah kehilangan buah hati mereka? Pun, Jason masih mengira Elena hanya pura-pura kuat di hadapanny
Read more

103. Suami Manja

Jason sontak mendongak ke atas untuk melihat wajah Elena yang terkejut. Tangannya terangkat untuk mengusap pipi Elena. “Maafkan aku, Sayang .... Kepalaku masih sangat pusing dan Austin banyak melakukan kesalahan saat rapat. Banyak orang yang susah diatur. Jiwaku seakan masih tertinggal di ruang rapat. Aku ....” Jason menunduk penuh penyesalan. Keheranan Elena menghilang, berganti dengan rasa iba. Belum pernah sekali pun Elena mendengar Jason memaki. Jason pasti sangat membutuhkan istirahat saat ini. “Jason, pulanglah ke rumah. Biar aku suruh Logan yang memijatmu. Tanganku lemas karena banyak mengetik dan menulis. Maaf ....” Jason meremas telapak tangan Elena yang bertengger di bahunya. Kemudian memajukan sampai di depan mulut dan menciumnya. “Aku yang seharusnya minta maaf ... aku sudah membentakmu. Aku tidak sengaja ....” Jason menampar mulutnya sendiri dengan keras. “Mulut ini sudah melakukan kesalahan besar!” “Jason!” sergah Elena sambil mencekal pergelangan tangan Jason. “Ti
Read more

104. Duka yang Mengubahnya

Aneh ... Itulah yang Elena rasakan kepada sang suami. Elena mengamati tingkah laku Jason dalam diam. Awalnya, dia pikir Jason bersikap manja karena sedang sakit. Akan tetapi, setelah diamati baik-baik, Jason sedikit berbeda. Tingkah laku Jason memang terkadang berubah-ubah. Hal tersebut wajar karena semua manusia pasti selalu melakukan perubahan. Yang menjadi masalah adalah kebiasaan yang tak pernah Jason lakukan sebelumnya. Terkadang, Jason berkata-kata kasar lirih setiap kali dia tidak menyukai sesuatu. Bahkan, kepada para bawahannya pun dia tak sebaik dulu. Arogan, satu kata yang mencerminkan kepribadian Jason sekarang. Jason seolah berubah menjadi pria yang dulu dikenal Elena di kehidupan pertama, pria yang tak dapat diajak bicara dengan benar.Namun, anehnya setiap kali bersama Elena, Jason berubah menjadi pria yang sangat lembut, penyayang, dan seakan seperti perayu ulung. Meski terkadang, Elena melihat satu sudut mulut Jason terangkat saat sedang merayu dirinya, seolah-olah
Read more

105. Kehilangan

“Kau keterlaluan, Jason!” sergah Elena. “Kemarilah,” titah Jason sekali lagi.Elena bergeming dan tak ingin menuruti perintah Jason. Dia merasa sakit hati oleh kata-kata Jason yang sangat menyakitkan. Katanya, mereka akan terus bersama apa pun yang terjadi. Dengan teganya, Jason mengatakan akan mencari wanita penghibur! Jason melompat dari ranjang, kemudian menyeret Elena hingga terjembab di kasur. Dia mencumbu Elena dengan agresif. Elena tak dapat menolak kekuatan sang suami dan hanya menerima perlakuan itu. Dan sejak saat itu, Elena lebih sering diam saat sedang bersama Jason …. William pun menyadari hubungan Elena dan Jason yang merenggang. Tak tahu apa sebabnya, William langsung bertanya kepada yang sang menantu. “Kau sedang bertengkar dengan Elena?” Jason mengusap wajah dengan kasar. Penampilannya tampak kusut, tak seperti dirinya yang biasa. Dia hanya menekuk wajah dalam diam.Tak mendengar jawaban Jason lebih dari satu menit, William bertanya lagi, “Kau sedang ada masalah
Read more

106. Hadiah Sebelum Membunuh

Setelah keluarganya mengalami kebangkrutan, Johan terpaksa bekerja menjadi karyawan biasa di sebuah toko perhiasan. Dia sudah melamar pekerjaan di mana-mana, tetapi hanya toko itu yang mau menerima dirinya. Bahkan, semua relasi yang selama ini berhubungan baik dengannya maupun Edmund, tak ada satu pun yang mau membantu. Johan tahu, Jason pasti tak akan membiarkan hidupnya tenang. Pemilik toko perhiasan itu pun sebenarnya juga mengenal Jason. Akan tetapi, Claire, pemilik toko perhiasan itu, tak peduli dengan desas-desus yang mengatakan bahwa JG Group akan membuat perhitungan dengan siapa pun yang membantu Edmund dan Johan. Asalkan Johan dapat bekerja dengan baik dan jujur, Claire tak akan mempermasalahkan hal-hal kecil seperti itu. Dan selama hampir satu bulan bekerja untuknya, Johan tak pernah membuat masalah satu pun di sana. Namun, agaknya Johan sedang sial sekarang. Melihat Elena ada di hadapannya, sudah jelas jika Elena akan berbuat sesuatu untuk menghancurkan dirinya. Johan m
Read more

107. Sesal

Johan memeluk Elena dengan erat. Badannya gemetaran, kemudian berucap lirih, “Aku merindukanmu, Elena. Rasanya menyakitkan setelah berpisah denganmu. Maafkan aku ... aku sudah salah telah mengkhianati kepercayaanmu ....” Elena mendorong Johan dengan kasar. Dia merasa badannya terkena kotoran oleh pelukan pria yang pernah ada di hatinya. Dia bersiap memaki Johan. Namun, bibirnya kembali mengatup rapat ketika melihat Johan ternyata sedang menangis dengan wajah merah padam. Meskipun Johan pernah menipunya dan selalu melihat Elena dengan tatapan sendu ketika sedang sakit, tetapi Johan tak sekali pun mengeluarkan air mata. Elena hanya terdiam sambil menerka-nerka rencana Johan hingga bersandiwara seperti itu. Namun, dia tak menemukan adanya kebohongan dari raut wajah Johan. ‘Tidak! Aku tidak boleh tertipu lagi!’ “Bisa-bisanya kau merindukanku .... Kau sudah mendapatkan wanita yang kau inginkan, dan sekarang untuk apa kau menangis di depanku?” sinis Elena. “Aku tidak mengharapkan apa
Read more

108. Hukuman

Elena berkali-kali menghubungi Jason, tetapi Jason tak menjawab panggilannya. Dia juga mengirim banyak pesan untuk menghentikan Jason. Jangankan membalas, Jason bahkan tak membaca pesan darinya.Bukan Elena tak tega membiarkan Johan terkena amukan Jason. Elena tak ingin Jason melakukan sesuatu di luar batas, mengingat Jason akhir-akhir ini sering berbuat dan berkata-kata kasar.“Apa kau tidak tahu ke mana tujuan mereka?” Elena bertanya kepada Ryan sambil masih berusaha menelepon Jason.“Saya tidak tahu, Nyonya,” sesal Ryan.Elena pun tak tahu tempat tinggal Johan sekarang. Dia hanya pernah mendengar jika Johan sering keluar masuk hotel dengan seorang wanita. Kemudian, dia menyuruh Ryan untuk mengantarkan ke hotel itu.Setelah menunggu hampir setengah jam, tak ada tanda-tanda keributan di tempat itu. Elena memutuskan untuk menuju toko perhiasan Claire meski tahu Johan sudah pulang atau mungkin dipecat.Sayangnya, sampai di sana pun Elena tak melihat kehadiran Jason. Menurut pet
Read more

109. Jason Telah Kembali

Jason akhir-akhir ini sering bermimpi buruk. Dia melihat dirinya sendiri dalam versi yang lain. Orang itu bicara dengannya, tetapi Jason tak pernah bisa mendengar suaranya. Namun, orang itu selalu menunjukkan perbuatan-perbuatan keji yang mengganggu mata. Hingga malam itu, setelah Jason bertemu Johan, dia akhirnya bisa mendengarkan suara orang yang berwajah sama dengannya. “Kau sekarang tidak tuli lagi, bukan? Semua memang butuh proses. Aku harus berterima kasih kepada Elena.” “Siapa kau?” tanya Jason dengan suara bergetar. “Kau bertanya siapa diriku?” Orang itu menunjuk diri sendiri, lalu tertawa terbahak-bahak. “Dari wajahku saja kau sudah bisa menebak siapa aku, bukan? Elena pasti percaya jika aku memang leluhurmu. Ha ha!” Tidak. Jason tak mengerti. Wajah kebingungannya terlihat jelas di mata orang itu. Lalu, apa maksudnya dengan berterima kasih kepada Elena? Apakah orang itu pernah bertemu dengan Elena? “Aku adalah kau, dan kau adalah aku.” “Apa maksudmu?” Kaki Jason melang
Read more

110. Pria Polos

Di ranjang lainnya, Johan tergeletak tak berdaya. Sang adik masih hidup dengan kondisi mengenaskan. Jason telah meminumkan racun yang telah membunuh Elena dulu padanya. Jason bersumpah akan melakukan hal yang sama kepada ketiga penjahat yang telah membunuh Elena. “Tuan, Anda sudah bangun ....” Logan yang mendengar langkah Jason pun ikut bangun. “Ryan menelepon terus sejak tadi malam dan saya hanya mengabaikannya. Apa kita bisa pulang sekarang? Saya takut dimarahi Nyonya Elena.” “Tentu saja, Logan. Kau sudah banyak membantu. Aku akan menaikkan gajimu!” Jason menepuk pundak Logan dengan wajah berseri-seri. “Lalu bagaimana dengan Johan?” “Suruh orang untuk mengobati lukanya. Saat memar di tubuhnya hilang, kau bisa mengembalikannya ke tempat semula. Aku tidak peduli.” ‘Dia akan mati perlahan dengan sendirinya,’ lanjut Jason dalam hati. Ah, itu tidak penting sekarang. Jason hanya ingin segera bertemu Elena. *** Sampai di kediaman Forbes, Jason Wright langsung duduk seperti anak kec
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status