Terkadang, saat berpura-pura menjadi orang lain, seseorang bisa jadi lebih berani. Giliran menunjukkan wajah asli ... nyalinya langsung menciut.
Setelah William memanggil Logan dan menginterogasi selama berjam-jam, William akhirnya memercayai penjelasan Jason dan Logan. Dia tidur lebih awal semalam dan tak tahu jika Jason tak pulang. Lagi pula, Jason tampak benar-benar menyesal karena tak menghubungi Elena karena kelelahan. Jason sampai sekarang masih menunduk, memandangi lututnya tanpa memalingkan wajah ke arah lain sejak tadi. Akan tetapi, Jason sebenarnya bukan sedang menyesal. Dia saat ini merenung sambil memikirkan cara yang mungkin dilakukan jiwanya yang lain untuk menyenangkan hati Elena sehingga dia dapat memeluknya. Tak heran jika Jason bertindak aneh selama beberapa kali muncul kemarin. Dia sungguh tak tahu cara memperlakukan wanita, terlebih Elena yang sangat dicintainya. ‘Haruskah aku membelikan Elena barang-barang mahal? Wanita biasanya menyukai itu, bukan? Apa aku harus memeluk dan merayunya? Tidak ... tidak ... Elena bisa mengira aku pria mesum. Argh! Sial! Aku harusnya tidak bersikap menyebalkan kemarin!’ “
Anna hampir tersedak makanan. Dia menatap Jason penuh tanya. Bukankah Jason adalah orang yang memenjarakan dirinya dan bersikeras tak akan mau menyelesaikan dengan cara damai? “Kenapa ... kau mau membantu Mama?” tanya Anna keheranan. Anna sebelumnya hanya berharap jika Jason mau meringankan hukumannya. Tak pernah terbersit dalam benak Anna jika Jason akan menawarkan kebebasan. Jason tiba-tiba menggenggam tangan Anna hingga sendok yang dipegangnya terjatuh. “Akhir-akhir ini, aku bermimpi tentang ibu kandungku. Dia marah padaku karena memperlakukan mama tiri istriku dengan buruk. Aku percaya jika Mama Anna akan berubah setelah keluar dari penjara, seperti kata ibuku dalam mimpi.” Anna terharu mendengar cerita Jason. Kali ini, air mata yang menetes bukanlah kepalsuan. “Jason ... Mama memang bersalah kepada Elena dan William. Mama tidak apa-apa jika harus dipenjara. Tetapi, bisakah kau membantu Mama agar hukuman Mama diringankan? Mama berjanji akan hidup di tempat lain yang jauh dari
Jason tersenyum miring saat membaca pesan singkat dari anak buahnya. [Johan baru saja dibawa ke rumah sakit oleh Nona Claire. Dia memuntahkan darah, tetapi tidak ada masalah kesehatan apa pun yang terdeteksi alat medis canggih.] Begitulah reaksi pertama bagi orang yang menelan racun yang sama dengan Elena dulu. Bukan hanya Johan, Anna dan Jenna pun telah menelan racun tersebut tanpa sadar. Apakah Jason akan membunuh mereka? Tidak. Di kehidupan ini, Jason tak akan bertindak gegabah dengan melenyapkan nyawa mereka dengan mudah. Apalagi, dia kini telah menikah dengan Elena. Oleh karena itu, Jason hanya memberi sedikit dosis racun supaya tak sampai membunuh mereka. Ketiga orang itu akan ketakutan setelah mengetahui ada yang tak beres dengan kondisi tubuh mereka. Di saat racun itu menghilang dari tubuh mereka, Jason akan memberikan dosis tambahan, hingga seumur hidup mereka dibayang-bayangi ketakutan akan kematian. Penjara merupakan tempat yang mudah. Kematian mereka pun tak akan bisa
Vera tersenyum miring, lalu pergi menghindar. Tangan Jason terulur akan menahan lengan Vera, tetapi Elena muncul lebih dulu. “Jason, kenapa kau ada di sini?” Elena melihat Jason dan Logan bergantian. “Ah ...” Jason memutar otak dengan cepat untuk mencari alasan. “Logan ... sedang lapar dan aku mengajaknya makan di sini. Kami kebetulan melewati restoran ini. Astaga ... bagaimana kita bisa bertemu secara tidak sengaja begini?” Elena berdecak. Dia tahu bahwa Jason sedang berbohong. “Bilang saja kalau kau ingin mengawasiku.” Elena mengerling, kemudian teringat sesuatu. “Oh, benar, kau lihat perempuan yang pakai baju kebesaran dan tudung di kepalanya?” ‘Vera? Kenapa Elena mencari Vera? Apakah Vera menceritakan sesuatu kepada Elena?’ Jason mendadak panik. Jason tak yakin bahwa ada orang lain yang tahu tentang kehidupan di dunia sebelumnya. Akan tetapi, dia pun tahu Vera bukan orang biasa, di mana wanita itu bisa tahu banyak hal tentang hal-hal mistis, serta rahasia Keluarga Wright. “O
“Jason, jangan begini ... ada banyak orang ....” Elena menyingkirkan tangan Jason yang berkelana di balik bajunya. Tangan Jason seperti magnet berbeda kutub dengan tubuh Elena. Setiap kali Elena menepisnya, tangan itu kembali lagi menempel di tempat semula. Dudukan Elena di pangkuan Jason juga terasa semakin tak nyaman. Ada ganjalan yang kian membesar. Hawa panas mulai terasa di tubuh Elena meskipun dirinya ada di tempat dengan udara malam yang dingin. Sungguh, Elena sangat mudah tergoda jika merasakan atau melihat milik Jason. Tak seperti dulu saat bersama Johan. “Aku takut, Elena ....” Jason semakin merapatkan badan dan membenamkan wajah di ceruk leher Elena. Memberikan sesapan basah hingga tercetak tanda kepemilikan di sana. “Ah ... Jason ... geli ... jangan seperti ini. Nanti saja kalau pulang ....” “Kita pulang sekarang. Aku sangat takut di sini terlalu lama ...,” pinta Jason mengiba. Elena terkekeh kecil sambil melepaskan pelukan Jason. Dia paling suka melihat Jason yang m
Elena mencari-cari sesuatu di tempat yang kini kosong melompong. Dia jelas-jelas menaruh kostum kesukaan Jason di sana!“Ugh, aku harus membawanya saat bulan madu nanti. Kenapa tidak ada?”Elena menemui para pelayan untuk menanyakan keberadaan pakaian seksinya. Tetapi, tak ada satu pun dari pelayan yang mencuci pakaian itu.Dia baru sadar jika dirinya sendiri yang mencuci dan mengeringkan di kamar mandi karena malu menunjukkan kepada orang lain.“Oh, Nyonya, saya tadi melihat Tuan Jason membawa kardus ke belakang rumah. Apa mungkin Tuan Jason membuang pakaian Anda?”Elena gegas menuju halaman belakang. Dan benar, di sana Jason sedang berdiri sambil menatap kardus yang telah terbakar sebagian dengan sorot mata penuh kecemburuan.“Jason, apa yang sedang-” Kalimat Elena terhenti saat maniknya menatap kain-kain yang terlalap api. Mulutnya sontak terbuka lebar akan keterkejutan. “Kenapa kau membakar pakaianku? Bukankah kau menyukainya? Kau sendiri yang membeli itu semua!”Jason ters
Hangatnya mentari yang menyinari bumi, seperti hangatnya hati Jason yang kini memeluk Elena sambil menatap cakrawala.Kabut tebal yang menciptakan panorama bak awan di langit kian menipis. Hingga terlihat samar pemandangan indah kawah gunung di depan mereka.“Sudah mulai panas, aku ingin segera membersihkan diri ...,” rengek Elena, tetapi dia tetap menempel di badan Jason.“Kau ingin kita pulang seperti ini? Aku bisa menggendongmu sampai vila kalau kau mau ....”“Kakimu bisa patah, Jason! Berat badanku akhir-akhir ini bertambah.”“Siapa bilang? Kau sangat ringan seperti kapas, Elena. Hanya pria lemah yang tidak bisa mengangkat wanitanya.”Elena melompat dari tempat duduknya. Kemudian merentangkan tangan ke arah Jason.“Kalau begitu, aku mau digendong di punggungmu!”Jason segera berbalik sambil berlutut dengan kedua tangan di belakang, siap menangkap Elena. Dengan mudah Jason berdiri saat Elena telah berada dalam gendongan punggungnya.“Katakan kalau kau lelah ... Aku tidak m
“Bukan apa?” Elena kebingungan saat Jason tak sadarkan diri. Akan tetapi, setelah mendengar deru napas Jason yang kembali normal, Elena mendengus kesal. “Ya ampun, aku kira kenapa, ternyata hanya mengigau ....” Elena memandangi wajah sang suami yang terlelap. Kening Jason sesekali mengerut. Bibirnya terkadang cemberut. Jemari Elena gatal memegang wajah Jason. Jari telunjuknya mengitari pipi Jason yang memiliki rahang tegas, lalu mencubit kecil hidung mancungnya. Elena mengikik kecil saat Jason menggoyangkan kepala, lalu menepuk pipinya sendiri. “Kau pikir aku nyamuk?” bisik Elena, “Bukankah ini bulan madu kedua kita? Kenapa kau malah sakit?” Telapak tangan Elena tak merasakan suhu yang panas saat menyentuh kening Jason. Dia berharap Jason terbangun dan mengajaknya bermain cinta, tetapi Jason sungguh terlelap. Elena tak tahu jika Jason sedang memimpikan dirinya. Tepatnya, ingatan saat Jason Baru bertemu dengan Elena di kantor Forbes Group. Jason seakan menjadi orang ketiga yang m
“Gemma! Kau ada di mana?” Elena sudah berkeliling di kediaman Wright untuk mencari keberadaan Gemma. Anak perempuan yang kini berusia enam tahun itu biasa bersembunyi saat Elena pulang dari kerja. Di belakang Elena, Jason membuntuti sang istri seperti biasa. Jason kini membuka kantor pribadi di kediamannya karena masih enggan menampakkan diri di JG Group jika bukan untuk menghadiri pertemuan penting. “Gemma pasti sedang bermain petak umpet bersama Brian, Elena. Biarkan saja ....” Elena menatap tajam sang suami. “Kenapa kau tidak mengawasi Gemma? Katanya, kau kerja di rumah karena selalu ingin bersama putrimu! Dan kenapa Brian ada di sini?” Jason menghentikan langkah Elena, lalu mengecup bibirnya yang tak berhenti mengomel. “Lucy sedang menghukum Brian sepertinya. Kau juga tahu, Lucy tidak suka saat Brian pulang terlambat walau satu menit.” Benar. Lima tahun lalu, Brian menikahi Lucy dan tinggal di Desa Redwood. Terkadang, Brian bosan dan jalan-jalan ke kota hingga lupa waktu. Keb
Setelah menghabiskan tiga hari bersama James, Vera pun tahu jika selama ini James hidup di rumah yang terletak di tengah-tengah hutan. Andaikan dirinya tak ke sana malam itu, mereka tak akan pernah bertemu. Vera tak berkutik melawan James Wright. Dia sudah seperti budak yang harus melayani James setiap saat. Meski Vera menginginkan wajah itu. Tetapi, sikap James jauh berbeda dari Jason. Nyaris tak ada kesamaan, selain wajah mereka.‘Dia gila … bagaimana caraku pergi darinya?’ “Ough, ya ampun … wanita di masa depan ternyata sangat pintar melayani pria. Bagus, Sayang, goyangkan tubuhmu lebih kencang.” Vera meliuk-meliuk di atas James sambil menggigit bibir. Dia tak bisa menikmati percintaan panas yang berulang setiap saat. ‘Orang ini benar-benar seperti binatang! Dia bahkan seratus kali lebih buruk dari Andrew,’ maki Vera dalam hati. Selesai menerima puncak kenikmatan, James mendorong Vera dengan kasar hingga tersungkur di lantai. “Ah, aku bosan. Saatnya aku keluar dari tempat meny
Mentari bersinar sangat terang seperti hari sebelum-sebelumnya. Di kota yang sangat sepi itu, Vera masih berusaha mencari keberadaan makhluk bernyawa selain dirinya. Sayang, bahkan serangga pun tak terlihat di tempat itu. Hanya ada dirinya yang mengulang waktu yang sama … setiap hari. Waktunya diam di tempat. Setiap pukul delapan malam, Vera akan mendengar dentuman keras di arah selatan tempat tinggalnya, dekat dengan tanah milik Keluarga Wright. Benar. Dirinya tinggal di kediaman Wright selama ini. Vera hidup di dunia dengan waktu yang sama dan berulang-ulang terus-menerus. Dia ingin melihat asal dentuman itu terjadi. Akan tetapi, ketika hari mulai gelap, Vera tak berani keluar dari rumah. Kota itu adalah kota yang sama, tetapi terasa asing karena memiliki pemandangan yang berbeda. Tak ada gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya. Tak ada pula lampu terang-benderang di setiap pinggiran jalan. Tempat tinggal keluarga Vera pun masih berupa tanah kosong dengan puluhan pohon-poho
Dokumen penting yang semula tertumpuk rapi itu jatuh berserakan di lantai saat Jason berlari keluar dari ruangan. Dengan wajah yang terlihat sangat panik, Jason gegas mengikuti Ruby ke kamar. “Elena!” seru Jason dengan napas terengah-engah. Tak seperti bayangan, Elena justru duduk tenang sambil mengelus perutnya meski keningnya berkeringat deras. “Jason, ada sedikit lendir bercampur darah keluar ... Bisakah kau membantuku berjalan sampai mobil? Kita ke rumah sakit sekarang.” Jason panik. Dia malah mondar-mandir sambil sesekali mengusap wajah. Bingung bagaimana caranya menggendong Elena. Bagaimana kalau bayi itu keluar di saat dia menggendong Elena dan lari ke mobil? “Bayiku bisa jatuh,” gumamnya. Tapi, jika dia tak segera membawa Elena ke rumah sakit, bagaimana cara Elena melahirkan? Jason sampai tak kepikiran memanggil dokter kandungan Elena ke rumah. “Tuan!” seru Ruby membangunkan lamunan Jason. “Bisakah Anda lebih cepat membopong Nyonya Elena!?” “Tapi, bagaimana-” “Elena!” W
“Apa benar dugaanku kalau Paman Andrew terkena pengaruh ramuan Vera?” tanya Elena begitu Logan pulang.“Betul, Nyonya. Tetapi, kadar ramuan yang ada di tubuh Tuan Andrew tidak begitu banyak,” terang Logan.Logan lantas mengatakan semua yang Tetua Michael pesankan saat dia meninggalkan Andrew. Tak sampai satu minggu, Logan akan menjemput dan memulangkan Andrew. Lalu, pembicaraan tentang Anna muncul saat Jason bertanya, “Bagaimana dengan dua wanita itu? Aku dengar, mereka akan pindah ke tempat lain lagi?”“Ini surat dari Nyonya Anna. Lebih baik Anda membacanya terlebih dulu.”Logan mengeluarkan sebuah amplop putih, lalu menyerahkan kepada Elena. Surat itu ditunjukkan untuk Elena dan William. William pun mendekat dan ikut membaca isinya.Surat itu berisi tentang penyesalan Anna, juga permohonan maaf atas semua yang sudah Anna dan Jenna rencanakan kepada William dan Elena. Karena pesan Brenda yang ingin supaya Anna menjaga suami dan putrinya jika terjadi sesuatu kepada dirinya, Anna jadi
Elena mengamati sikap Andrew, mulai dari gerakan tubuh, bibir, dan sorot matanya. Rose jelas mengatakan padanya jika Vera tak pernah memberikan ramuan atau mencuci otak Andrew. Tapi, kenapa Elena jadi meragukannya? Andrew terlihat seperti Rose sebelum mendapat pengobatan. Mata pria itu sedikit menggantung, seperti tak fokus bicara atau menatapnya.“Kenapa Paman ingin melihat perempuan itu lagi? Gara-gara Vera, Paman kehilangan perusahaan dan keluarga Paman,” pancing Elena. Kini, Andrew dengan jelas menunjukkan ekspresi yang menahan kemarahan. Sepertinya, Andrew tak suka mendengar Elena menyalahkan Vera. “Paman perlu melihat Vera sekarang.” Andrew masih bersikeras dengan keinginannya. Seolah semua yang telah terjadi tak berpengaruh apa pun padanya.“Tidak bisa, Paman. Maaf … sebaiknya Paman melupakan perempuan itu dan menata hidup Paman yang berantakan karena dirinya.” Saat mengatakan itu, Elena tiba-tiba memikirkan sesuatu. Andrew tak mungkin menyerah dan pasti akan terus mencari
“Jadi, sejak tadi Luna diam karena kau, Logan!?” Elena turut memukul punggung Logan dengan bantal. Logan masih meringkuk di kaki Luna selagi menutupi belakang kepala dengan kedua lengan. Dia takut menunjukkan wajahnya. Dua wanita itu menyerang Logan secara membabi-buta. ‘Aku lebih baik dikeroyok selusin berandalan daripada harus berada di situasi seperti ini!’ jerit Logan dalam hati. Ketika Logan melihat ke arah Jason, pria itu justru pura-pura tak melihatnya! Setelah kemarahan Elena dan Luna sedikit mereda, mereka pun duduk dengan tenang dan berhadap-hadapan. Luna melipat tangan di depan dada dan masih menatap Logan penuh amarah. “Sekarang, ceritakan padaku, Luna. Apa yang sudah Logan perbuat padamu? Kenapa kau minta kesucianmu lagi? Apa jangan-jangan, Logan sudah ….” Elena menggantung ucapannya selagi menatap tajam Logan. Dia akan menghukum Logan hingga merasakan penderitaan jika tebakannya benar. Elena pikir, Logan telah merudapaksa Luna sehingga membuat temannya itu sampai
Jason bersandar lemas di kursi dengan mulut sedikit terbuka. Dia tak menyangka jika Elena lebih cepat mengatasi masalah Vera dibanding dirinya.“Aku hanya beruntung karena Rose mau membantuku.” Elena tampaknya tahu apa yang dipikirkan sang suami.Jason merasa dirinya tak bisa melindungi Elena. Dia seharusnya bergerak cepat, tetapi malah berbaring di sembarang tempat selama beberapa hari ini.“Maaf, Elena, aku seharusnya sadar lebih cepat kalau Logan bergerak sendiri. Bagaimana kalau kau gagal dan perempuan itu membalas perbuatanmu?”Elena menyandarkan kepala di pundak Jason, lalu memeluk perutnya. “Yang penting, semua sudah berakhir sekarang. Dia tidak akan bisa mengganggu hidup kita lagi. Semua musibah yang terjadi juga disebabkan oleh Vera, bukan? Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi sekarang, kecuali menanti kelahiran bayi kita.”Tak hanya Jason, William juga merasa tak bisa berbuat apa pun. “Lalu, bagaimana dengan perusahaan Andrew yang sekarang diambil alih oleh adik ipa
“Elena? Apa yang sudah Elena lakukan? Apa dia tahu aku ada di sini?” Jason tak pernah menduga kemungkinan itu lantaran dirinya pun baru mengetahui dari Logan beberapa jam sebelumnya. Akhir-akhir ini pun, Jason tak bisa berpikir apa-apa. Dia hanya fokus menikmati mual dan pusing yang selalu melanda di pagi hari dan ketika mencium aroma tertentu.“Benar. Elena yang membantuku untuk mendapatkan aset Andrew dengan mudah. Dia juga yang memintaku ke sini untuk membukakan jalan untukmu, Jason. Ayo, pulang sekarang! Bibi akan mengantar kalian sampai di kediaman Forbes.” Jason mengikuti Whitney masih dengan tampang kebingungan. Sementara itu, Logan menggendong Luna sampai masuk ke mobil Whitney. Dia meninggalkan mobil yang digunakan sebelumnya, yang merupakan milik pengawal Andrew. “Tunggu sebentar, Tuan. Ada yang perlu saya lakukan terlebih dulu,” ujar Logan tiba-tiba. “Kenapa lagi?” “Ada orang yang memukul saya dari belakang waktu itu.” Logan menyeringai ke arah Danny. Tanpa aba-aba, Lo