Semua Bab Kehamilan yang Kusembunyikan: Bab 391 - Bab 400

750 Bab

Bab 391

"Sudah mati."Secara tiba-tiba dan tak terduga, kedua kata itu menghantam Lisa.Lisa bahkan belum menyelesaikan pertanyaannya.Dia tercengang di tempat dan menatap Alya dengan sangat kaget."Hah?"Alya mengangkat kepalanya, dia menatap temannya dengan tak acuh dan dengan tenang berkata, "Kenapa?""Ma ... mati?"Lisa sama sekali tidak menduga jawaban ini. Setelah mengulang perkataannya, dia seketika merasa malu dan bersalah.Setelah mendengar bahwa seseorang telah meninggal dunia, bagaimana bisa dia masih mengulangi perkataan Alya dan menyentuh luka lamanya?Astaga.Dalam sekejap Lisa pun menyalahkan dirinya, menyesali dirinya yang tidak bertanya mengenai Irfan saja.Dia tadinya ingin bertanya kenapa Alya selalu menutupi masa lalunya. Sementara itu ketika bertanya pada Citra, Citra selalu tampak ragu untuk menjawabnya. Akhirnya Citra hanya bisa menghela napas panjang dan berkata padanya, "Hal ini adalah hal yang menyedihkan bagi Alya, sebaiknya kamu jangan bertanya."Sekarang Lisa akhir
Baca selengkapnya

Bab 392

Di dalam kamar hotel.Tirai yang menghalangi cahaya itu pun ditarik terbuka dan seketika ruangan menjadi terang.Cahaya yang menyilaukan menyinari wajah tampan seorang pria yang sedang terbaring di tempat tidur.Orang yang tadinya terbaring diam seperti mayat itu akhirnya sedikit bereaksi, mengerutkan kening dan membuka matanya."Sudah bangun?"Sebuah suara pria yang jernih terdengar dari sofa.Rizki yang baru saja terbangun hanya membutuhkan beberapa detik untuk mengenali pemilik suara tersebut, itu adalah suaranya Andi.Cahaya yang menyilaukan membuat Rizki memejamkan matanya lagi dengan tidak nyaman. Dia masih berbaring di tempat tidur dan tidak bergerak.Akan tetapi Andi tahu bahwa dia sudah bangun. Melihat bahwa temannya ini tidak mau berbicara dengannya, dia pun melanjutkan sendiri, "Mau sampai kapan kamu seperti ini?"Orang yang terbaring di tempat tidur itu masih mengabaikannya.Tampaknya Andi sudah menebak bahwa Rizki tidak akan menjawabnya. Bahkan tanpa menunggu jawaban, sete
Baca selengkapnya

Bab 393

Meskipun dia telah berkata seperti itu, Rizki tidak lagi sama seperti dulu. Dulu, setelah mengetahui bahwa dia merasa sedih, Rizki akan menjelaskan padanya dengan suara yang lembut. Namun, sekarang Rizki hanya berdiri di tempat dengan tak acuh dan menatapnya dengan sangat tenang.Hingga akhirnya, tatapan tersebut membuat sekujur tubuh Hana terasa tidak nyaman.Hana terpaksa mengganti topik pembicaraan."Aku bercanda, bagaimana mungkin kamu nggak ingin mengangkat teleponku? Omong-omong, di mana Andi? Kemarin malam saat aku menelepon, dia bilang kamu terlalu banyak minum. Kamu nggak apa-apa, 'kan? Apa kepalamu sakit?"Walaupun Hana telah berbicara panjang lebar, Rizki hanya menjawabnya dengan singkat, "Nggak apa-apa."Kemudian dia berbalik dan masuk ke kamarnya untuk memakai baju.Hana berdiri diam di tempat sambil memandang punggung tenang pria itu, hatinya terasa sangat gelisah.Sejak 5 tahun yang lalu, saat Rizki dan Alya telah sukses bercerai, Alya pun langsung pergi meninggalkan neg
Baca selengkapnya

Bab 394

Selama dia bersedia untuk menunggu, ditambah dengan keunggulannya sebagai penyelamat Rizki, pada akhirnya pria itu pasti akan tersentuh olehnya.Selama bertahun-tahun ini, bahkan orang tua Rizki telah tersentuh olehnya. Awalnya, mereka tidak mau dan enggan untuk menerimanya. Mereka hanya memperlakukannya sebagaimana mereka memperlakukan penyelamat mereka, sama sekali tidak ada keakraban. Hana tidak bisa mendapatkan apa pun dari mereka.Seiring berjalannya waktu, dia tidak berhasil membuat hati Rizki tergerak. Akan tetapi, dia berhasil menggerakkan hati orang tua Rizki.Contohnya adalah lelang ini. Barang yang diincar oleh Sinta kebetulan ada di antaranya, sehingga Sinta mendapatkan dua undangan untuk Hana dan Rizki.Hana tahu bahwa ibunya Rizki sedang menciptakan kesempatan untuk dirinya dan Rizki.Memikirkan hal tersebut, Hana berjalan ke pintu kamar tidur dan mengetuknya, tetapi dia tidak berani untuk masuk. Dia hanya berdiri di pintu dan berkata, "Rizki, apa kamu akan pergi ke lelan
Baca selengkapnya

Bab 395

Hana tidak menyangka bahwa Rizki bisa berpikir untuk menyuruhnya pergi.Bibirnya pun memucat, lalu dia refleks menggeleng."Nggak, aku nggak mau kembali. Aku sudah bersusah payah untuk mendapatkan kesempatan menemanimu ke sini. Rizki ... aku sudah lama sekali nggak pergi keluar denganmu, jangan suruh aku pergi, ya?"Air mata seketika menggenang di matanya, dia menatap Rizki dengan ekspresi sedih.Rizki tidak berekspresi melihatnya."Aku tahu bahwa fakta aku telah menyelamatkanmu selalu membuatmu merasa tertekan, tapi sekarang, bisakah kamu coba untuk melupakanku sebagai penyelamatmu? Aku hanya seorang wanita biasa yang ingin mengejarmu, oke?"Saat dia mengucapkan hal ini, dia menggunakan kepandaian berbicaranya.Dari luar, dia terlihat meminta Rizki untuk tidak memperlakukannya sebagai seorang penyelamat. Namun, sebenarnya dia secara halus mengingatkan bahwa dirinya adalah penyelamat Rizki.Dia tidak berniat untuk memainkan kartu emosional ini.Hanya saja sekarang, dia tidak punya apa-
Baca selengkapnya

Bab 396

"Apa kita bawa payung?" tanya Alya yang duduk di kursi belakang bersama kedua anaknya.Mendengar pertanyaannya, Hasan menggeleng."Nggak, aku nggak mengira kalau hari ini akan hujan."Alya melihat ke sekeliling mereka, lalu dia membuat keputusan."Di depan sana sepertinya ada minimarket 24 jam. Pak Sopir, bisakah nanti kita ke pinggir sebentar?"Awalnya hujan ini hanya gerimis, tetapi kemudian, hujannya berubah menjadi deras.Karena visibilitas yang rendah di perjalanan, ketika mereka sampai di tempat acara, mereka sudah telat.Orang di tempat acara sangat sedikit.Hasan mengeluarkan surat undangan mereka, sikap orang-orang di pintu masuk pun seketika menjadi penuh hormat."Silakan ikuti kami."Kali ini, Alya sebenarnya mewakili Irfan berpartisipasi dalam lelang amal. Tentu saja status Irfan adalah VIP.Oleh karena itu, staf pun hendak mengantar Alya dan Hasan ke area VIP.Namun, karena mereka datang terlambat dan lelangnya sudah dimulai, bila mereka masuk sekarang, artinya mereka akan
Baca selengkapnya

Bab 397

Alya tidak membalas perkataannya lagi.Setelah 10 menit, Hasan dengan canggung menggosok hidungnya.Mungkin barusan dia sudah terlalu santai saat mengobrol, sehingga kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.Mengingat apa yang dikatakan dirinya tadi membuat Hasan sangat menyesal.Untungnya beberapa menit kemudian, Alya berinisiatif untuk memecah keheningan dan kecanggungan ini."Pak Hasan, untuk barang lelang yang selanjutnya, tolong bantu aku menawarnya.""Barang yang selanjutnya?" Hasan segera membuka katalog dan melihatnya, menemukan bahwa barang selanjutnya adalah sebuah gelang dengan kualitas sempurna."Nona Alya suka ini?"Hasan agak agresif ketika bertanya, jelas dia tidak melakukan persiapan apa pun.Lagi pula, sebelumnya dia tidak pernah mendengar bahwa Alya menyukai perhiasan.Namun, untungnya, Irfan sudah menginstruksikan dari awal bahwa bila Alya menyukai sesuatu dalam lelang, maka Hasan harus membantunya menawar. Berapa pun harganya, Irfan akan membayarnya.Alya ters
Baca selengkapnya

Bab 398

Alya baru saja ingin mengatakan bahwa Hasan tidak perlu menganggap perkataan Irfan bagaikan titah raja, tetapi Hasan sudah mengangkat papannya lagi."Seratus miliar."Bagi keluarga-keluarga kaya, 100 miliar bukanlah jumlah yang besar. Namun Hana tetap tidak menyangka bahwa ada seseorang yang terus berusaha menyaingi tawarannya untuk gelang ini.Apalagi, malam ini dia bersama dengan Rizki. Setidaknya demi kehormatannya, orang-orang di sini akan menghindar untuk bersaing dengannya.Namun, ternyata ....Apakah dia benar-benar telah diremehkan?Dengan pemikiran itu, Hana pun menggigit bibirnya. "Seratus sepuluh miliar."Hasan segera mengejarnya."Seratus dua puluh miliar."Alya tak tahu harus berkata apa.Dia sudah melakukan kesalahan. Seharusnya dia tidak meunjukkan bahwa dirinya menyukai barang ini.Suara bisik-bisik pun terdengar di tempat acara.Mungkin orang-orang tidak menyangka bahwa sebuah gelang juga dapat menarik penawaran seperti ini.Dengan harga tawar yang sudah mencapai 120 m
Baca selengkapnya

Bab 399

Hana membolak-balikkan katalog lelang di tangannya, lalu dengan hati-hati mendekat untuk mengingatkan Rizki, "Rizki, benda yang diinginkan ibumu akan segera dikeluarkan.""Hm," jawab Rizki dengan dingin.Tatapannya masih terpaku pada ponselnya.Hana merapatkan bibirnya. Sejak duduk tadi hingga sekarang, Rizki hanya terus melihat ponselnya. Karena fokusnya yang terlalu kuat, Rizki sama sekali tidak tertarik dengan barang-barang yang dilelang sebelum barang terakhir dikeluarkan.Namun meskipun dia tidak tertarik, sebelumnya Rizki bukanlah seseorang yang suka bermain dengan ponsel.Selain itu, sebenarnya apa yang sedang Rizki lihat? Apa yang begitu menarik?Memikirkan hal ini, tatapan Hana pun bergeser ke layar ponsel Rizki.Setelah melihat sekilas, Hana agak tercengang.Dua anak kecil?Rizki sedang melihat dua anak kecil?Apa dia sudah salah lihat?Namun, sebelum Hana sempat melihat untuk yang kedua kalinya, layar ponsel Rizki sudah menjadi hitam.Segera, dia pun dihadapi dengan tatapan
Baca selengkapnya

Bab 400

Pada akhirnya, barang tersebut didapat oleh seorang individu misterius dengan harga yang tinggi.Semua orang terus menebak siapa orang misterius itu, mereka tidak menyangka bahwa orang itu berasal dari Keluarga Darmawan.Alya teringat sesuatu dan bertanya pada Hasan yang berada di sampingnya, "Keluarga Darmawan ini ...."Dengan ekspresi mengerti, Hasan bahkan tidak menunggu Alya menyelesaikan pertanyaannya dan segera menjawab, "Nona Alya, mereka dari Perusahaan Darmawan yang sebelumnya terus berusaha untuk merekrutmu."Ternyata memang Keluarga Darmawan ini.Melihat suasana acara ini, bibir Alya melengkung menjadi sebuah senyuman."Sepertinya pewaris baru ini cukup kompeten.""Ya." Hasan mengangguk. "Dia memang kompeten, juga cukup berani. Dia bahkan bisa mendapatkan barang yang paling diantisipasi di lelang ini."Tawar-menawar pun telah dimulai.Hasan menghela napasnya. "Dilihat dari situasi hari ini, aku penasaran dengan harga berapa barang itu akan terjual."Karena barang tersebut ad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
75
DMCA.com Protection Status