'Alamak! Mati aku!' teriak hati kecil Kevan. 'Bagian ini yang aku hindari.'Kevan mati kutu. Otaknya harus berpikir cepat dan keras mencari jawaban yang tepat untuk Rudi. "Bukan mau halangi Anda, tapi majikan saya nggak mau orang lain tahu identitasnya, Tuan," jawab Kevan sekenanya. "Gimanapun juga, saya harus jaga rahasia dia."Rudi kecewa, Kevan paham itu. Tapi, Kevan tidak ada pilihan lain, selain harus terus menyembunyikan identitasnya. "Apa dia selalu kayak gini, Van?" tanya Rudi lagi."Iya, Tuan," balas Kevan. "Bukan cuma sekali ini, tapi memang dia gitu dari dulu. Katanya, dia mau jadi donatur Bayangan aja. Bekerja dalam senyap dan menuai pahala tanpa perlu pujian siapapun."Rudi membatu. Dia menatap Kevan tanpa berkedip. "Masalahnya, Van, dia udah banyak banget keluarin uang buat Cia dalam satu hari ini. Kamu sendiri kan tahu itu!"'Sial! Ngobrolnya makin lebar aja. Aku harus case closed nih,' keluh Kevan was-was. "Bener, Tuan," ujar Kevan. "30 juta buat biaya dua hari di ru
Baca selengkapnya