"Dokter Erisa!" Bima berteriak memanggil dokter pribadi Ciara. Terdengar langkah beberapa orang berlari menuju ruang tamu. Mereka adalah Erisa dan Lily Amira. Begitu melihat wajah pucat Ciara, Lily bertanya, "Nona, kenapa?" Lily panik. Namun, tidak dengan Erisa. Dia mencoba untuk tenang. Erisa memeriksa Ciara. Lalu, menoleh kepada Lily. "Sus, tolong ambil obat jantung Nona sekarang!"Lily berlari menuju kamar tidur Ciara. Kesempatan itu digunakan Julian dan Livy untuk menyerang Ciara lagi. Julian berdiri, lalu berjalan menuju Ciara. Dia mengeluarkan selembar cek dari saku celana. Kemudian, melemparkannya kepada Ciara."Apa ini?!" Felicia mengambil cek yang terjatuh di paha Ciara. "Rp 20 miliar?! Apa maksudnya, Tuan?!"Ciara menahan rasa sakit pada jantungnya. Pikirannya dipenuhi bayang-bayang Kevan. Dia percaya bahwa Kevan tidak seburuk apa yang dikatakan Julian dan Livy. Namun setelah melihat semua bukti, timbul keraguan di hati Ciara.Ciara memikirkan Kevan sepenuhnya. 'Sekaran
Baca selengkapnya