Share

208. Friends With Benefits

Mata bulat Ciara melotot. Dia tidak percaya dengan perkataan Livy. Karena pada dasarnya, Ciara tidak pernah percaya pada perkataan orang asing. Dia memilih untuk percaya pada ucapan yang ke luar dari mulut Kevan sendiri.

"Kenapa?! Kamu nggak percaya?!" Livy tahu Ciara ragu dengan semua perkataannya. "Mau liat buktinya, nggak? Saya ada banyak buktinya."

Livy mengeluarkan handphone canggihnya. Dia mengutak-atiknya sebentar.

Sementara itu, Ciara menahan diri untuk tidak terlibat emosi. Dia juga menahan dadanya yang mulai terasa sesak.

Ciara memainkan pikirannya. 'Kuat! Aku harus kuat! Aku yakin, Kak Kevan nggak kayak gitu. Karena Kak Kevan tuh cowok baik-baik. Aku inget banget, dia sendiri yang bilang mau nikahin aku kalo urusannya udah selesai.'

Ismail mengambil alih kursi roda Rudi. Dia berhasil menenangkan hati Rudi dengan baik. Sedangkan Bima memainkan ponselnya. Dia mencoba menghubungi Kevan. Namun, ponsel Kevan tidak aktif.

Bima tidak kehabisan akal. Dia mulai mengetik pesan si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status