Home / Urban / Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya / 206. Nggak Sesederhana Itu

Share

206. Nggak Sesederhana Itu

Author: Zoya Dmitrovka
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kevan melihat Miguel melangkah pergi. Dia dengan tenang mengambil sikap tegas.

Kevan berteriak, "Kamu mau ke mana, Pak Miguel?! Kamu nggak akan bisa kabur. Karena semua akses ke luar dari hotel ini udah ditutup."

Usai Kevan berteriak, Martinus pun memberikan perintah kepada anak buahnya. "Sekarang!" serunya.

Seketika itu juga, muncul seorang pria berpakaian rapi mencekal pergelangan tangan Miguel. Tanpa disadari, pria itu sejak tadi sudah berada di dekat Miguel. Dia adalah seorang intel atau polisi reserse yang menyamar dan berbaur diantara para tamu.

Semua orang mengalihkan perhatian kepada Miguel. Pewaris tunggal keluarga Wijaya tersebut pun pasrah.

"Bawa dia ke kantor polisi sekarang!" perintah Martinus selanjutnya.

"Siap, Jenderal!" seru polisi reserse tersebut.

Lagi, Kevan berteriak sambil menunjuk Nulla. "Bawa cewek itu juga!"

Martinus hampir saja lupa dengan Nulla. Untungnya, di dekat Nulla ada satu polisi reserse lagi. Polisi itu segera memegangi pergelangan tangan Nulla.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
Sabar, Baaaang!!! Zoya baru buka laptop ini mau lanjut nulis.... Kasih review bintang 5 dong di bagian depan buku biar rame, Bang! Wehehehe ◉⁠‿⁠◉
goodnovel comment avatar
KH 3 LAND 234
lebihin lg doong bab y masa 1 bab aja
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
Alhamdulillah. Udah enakan, Bang. Besok lebaran mau kebut update... ◉⁠‿⁠◉
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    207. Cuma Pelarian

    Julian dan Livy sudah menginjakkan kaki mereka di bangunan mansion utama. Mereka berada di halaman depan. Livy membuka dan memakai kacamata hitamnya berulang kali agar bisa memainkan kedua mata indahnya. Dia melihat-lihat bangunan megah nan cantik sambil sesekali mengucapkan kata-kata takjub. Karena yang Livy tahu, semua ini adalah milik Kevan Hanindra. Livy berseru memuji rumah besar Kevan. "Julian, rumah Kevan bagus banget! Suasananya masih asri dan banyak bunga di sini. Cantik banget."Ismail datang tergopoh-gopoh menghampiri sepasang suami istri keluarga Hanindra. Namun begitu berdiri di hadapan Julian, dia justru terdiam dan wajahnya berubah murung. Ismail tahu, kedua orang itu bukanlah orang biasa. "Selamat siang, Tuan dan Nyonya. Anda berdua cari siapa, ya?" tanya Ismail dengan logat Sunda yang kental.Ismail mencoba untuk bersikap lembut dan sopan kepada kedua tamu tersebut. Karena memang sifat aslinya seperti itu. Ismail diam-diam berpikir. 'Apa mereka berdua ini majikan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    208. Friends With Benefits

    Mata bulat Ciara melotot. Dia tidak percaya dengan perkataan Livy. Karena pada dasarnya, Ciara tidak pernah percaya pada perkataan orang asing. Dia memilih untuk percaya pada ucapan yang ke luar dari mulut Kevan sendiri."Kenapa?! Kamu nggak percaya?!" Livy tahu Ciara ragu dengan semua perkataannya. "Mau liat buktinya, nggak? Saya ada banyak buktinya."Livy mengeluarkan handphone canggihnya. Dia mengutak-atiknya sebentar. Sementara itu, Ciara menahan diri untuk tidak terlibat emosi. Dia juga menahan dadanya yang mulai terasa sesak. Ciara memainkan pikirannya. 'Kuat! Aku harus kuat! Aku yakin, Kak Kevan nggak kayak gitu. Karena Kak Kevan tuh cowok baik-baik. Aku inget banget, dia sendiri yang bilang mau nikahin aku kalo urusannya udah selesai.' Ismail mengambil alih kursi roda Rudi. Dia berhasil menenangkan hati Rudi dengan baik. Sedangkan Bima memainkan ponselnya. Dia mencoba menghubungi Kevan. Namun, ponsel Kevan tidak aktif. Bima tidak kehabisan akal. Dia mulai mengetik pesan si

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    209. Cek Rp 20 Miliar

    "Dokter Erisa!" Bima berteriak memanggil dokter pribadi Ciara. Terdengar langkah beberapa orang berlari menuju ruang tamu. Mereka adalah Erisa dan Lily Amira. Begitu melihat wajah pucat Ciara, Lily bertanya, "Nona, kenapa?" Lily panik. Namun, tidak dengan Erisa. Dia mencoba untuk tenang. Erisa memeriksa Ciara. Lalu, menoleh kepada Lily. "Sus, tolong ambil obat jantung Nona sekarang!"Lily berlari menuju kamar tidur Ciara. Kesempatan itu digunakan Julian dan Livy untuk menyerang Ciara lagi. Julian berdiri, lalu berjalan menuju Ciara. Dia mengeluarkan selembar cek dari saku celana. Kemudian, melemparkannya kepada Ciara."Apa ini?!" Felicia mengambil cek yang terjatuh di paha Ciara. "Rp 20 miliar?! Apa maksudnya, Tuan?!"Ciara menahan rasa sakit pada jantungnya. Pikirannya dipenuhi bayang-bayang Kevan. Dia percaya bahwa Kevan tidak seburuk apa yang dikatakan Julian dan Livy. Namun setelah melihat semua bukti, timbul keraguan di hati Ciara.Ciara memikirkan Kevan sepenuhnya. 'Sekaran

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    210. Video Viral Kevan

    Ciara masih bergelut dengan pikirannya. Antara percaya dan tidak, tetapi ucapan paman dan bibi Kevan terbukti. Julian dan Livy bukan sekedar mengumbar omong kosong. Namun, sepasang tamunya itu memberikan beberapa foto sebagai bukti bahwa Kevan memiliki beberapa teman perempuan yang Ciara yakin mereka ada selingkuhan Kevan.Bima menunjukkan sebuah video viral di internet kepada Felicia. "Maaf, Nyonya Felicia." Bima memberikan handphone kepada Felicia. "Cowok ini Kevan, kan? Saya udah lama lihat video viral ini. Tapi, saya sungkan nanya ke Kevan."Felicia dan Ciara bergegas melihat video di handphone Bima. Sesaat kemudian, mereka saling melempar tatapan kebingungan. Ciara terbengong-bengong. "Iya, dia Kak Kevan. Lokasinya di Universitas Golden Baubau, tepat saat hari wisuda Kak Kevan."Lokasi video viral tersebut memang benar di Universitas Golden Baubau. Kevan terlihat sumringah di hari wisudanya. Dia masuk ke sebuah mobil mewah bersama seorang laki-laki yang merupakan sahabat satu-sa

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    211. Wajah-wajah Pengemis

    "Sekarang, nggak ada alasan lagi untuk tinggal di rumah ini. Cepet bawa pergi barang-barang kalian!"Livy berseru membentak keluarga Darwin. Kedua matanya menyalak sempurna menambah kesan ketidakpedulian."Kemal, sebelum mereka pergi, periksa semua barang bawaan mereka! Saya nggak mau mereka jadi pencuri bawa barang-barang berharga dari rumah ini!"Itu adalah perintah Julian Hanindra. Dia sangat tidak sabar melihat kepergian keluarga Darwin yang pastinya akan menjadi hiburan tersendiri baginya.Bima menyela seruan Livy. "Tapi, Nyonya, tolong beri tenggat waktu sampai kami menemukan tempat tinggal baru!""Nggak bisa! Saya udah muak lihat wajah-wajah pengemis kayak kalian gini." Livy menolak mentah-mentah permohonan Bima. "Awalnya para pengemis memasang muka memelas supaya kami berempati. Tapi lama kelamaan, mereka nggak tau diri."Jauh di dalam hati, Livy berbicara, 'Aku tau, kamu mau nunggu Kevan dateng, kan? Aku nggak akan biarin itu terjadi!'"Tapi, Nyonya ... Tuan Rudi masih sakit.

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    212. Dua Bangku Kosong Milik Julian dan Livy

    Kevan tercengang melihat banyaknya panggilan telepon dan chat masuk dari Bima. Dia membaca chat satu persatu dengan cepat dan dengan kedua mata memerah. Selain Bima, ada juga beberapa chat masuk dari Ismail, Erisa dan Lily.Brak!Kevan menggebrak meja. Dia berdiri. Dia melihat Ziyad menundukkan kepala."Sialan! Kurang ajar! Siapa yang berani ganggu privasi aku?!"Ziyad mengangkat wajahnya. Kevan menatap Ziyad yang berwajah tegang. Lalu, dia mengacak-acak rambut.Ziyad memberanikan diri untuk bicara. "Bima juga telepon saya, Tuan. Cuma karena kita meeting seharian, jadi saya nggak tau."Ziyad memberikan alasan yang masuk akal. Karena bagi Kevan, meeting tadi memang sangat penting. "Bima chat apa aja ke kamu?" tanya Kevan dengan nada ketus.Ziyad menatap wajah Kevan yang memerah karena emosi. "Bima bilang, ada masalah besar di rumah. Dia minta supaya Anda cepet pulang ke kota Baubau. Karena keadaan di rumah lagi kacau.""Ini pasti Kakek." Kevan menduga-duga. "Siapin mobil! Kita pulang

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    213. Stop Mendikte Hidupku!

    "Terus, kamu nuduh Kakek gitu, Van?! Emangnya kamu punya bukti kalo semua itu ulah Kakek?!"Pertanyaan itu ke luar dari mulut Leon. Dia dan istrinya sudah selesai makan. Mereka sedang menikmati makanan penutup yang dibuatkan koki. Leon berpikir bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk menjatuhkan Kevan. Diam-diam Leon dan Donita saling melemparkan senyum licik. Donita menimpali suaminya, "Iya, betul. Jangan nuduh sembarangan kamu, Kevan!" Kevan menghela napas pelan. "Nggak. Aku nggak punya bukti tentang itu."Mendengar jawaban Kevan, Leon dan istrinya semakin memamerkan senyum licik mereka. Ini benar-benar hal yang lucu. Menuduh seseorang tanpa bukti bahkan bisa dibawa ke ranah hukum dengan dakwaan pencemaran nama baik. Apa Kevan memang sebodoh itu?"Kalo gitu, kamu nggak bisa asal nuduh Kakek dong!" seru Leon menggebu-gebu. "Apalagi kamu kan tau, kalo seharian ini Kakek pergi ke HHC. Kenapa masih ragu, sih?!"Leon merasa menang atas Kevan. Dia menggeleng sambil tersenyum. Don

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    214. Mati Berdiri

    Hal terburuk seperti ini sudah diprediksi Kevan sejak masih berada di kantor tadi. Bagaimana pun juga, posisi Kevan tidak menguntungkan. Maka, dia tidak membela dirinya lagi. Kevan membiarkan Bima memakinya. Tanpa Bima tahu, Kevan menahan diri untuk tidak berkata kasar padanya. Bima belum selesai berbicara panjang lebar. Kevan memutuskan untuk beranjak dari ranjang. Dia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya kasar. Ya, Kevan gusar!Kevan duduk di bawah jendela. Lampu taman yang indah menerangi bagian samping rumah besar keluarga Hanindra. Kondisi tengah malam begitu sepi, hanya terlihat satu sampai dua penjaga bolak-balik memeriksa keamanan di setiap sudut mansion."Jadi, apalagi yang kamu sembunyiin dari kami, Van?"Bima berhenti nyerocos pada kalimat pertanyaan. Kevan termenung. "Nggak ada." Kevan terpaksa berbohong lagi. Karena dia berniat akan menemui Bima dan meminta bantuannya.Terdengar keraguan meliputi suara Kevan. Bima tidak bodoh. Dia mencecar Kevan. "Video yang v

Latest chapter

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    370. Akhir Perjalanan Hidup Kevan Hanindra

    Donita menyadari ada yang tidak beres dengan suaminya. "Leon, kamu kenapa?" tanyanya, cemas. Donita bergegas lari ke arah Leon. Tangan Leon bergetar hebat. Setelah melototi dokumen kesehatan Christian di tangannya, sekarang Leon sedang menatap wajah ayahnya yang semakin memucat. Kemudian, dia segera membaca laporan keuangan keluarga.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun yang berbicara. Mereka menunggu reaksi Leon. Donita menarik paksa dokumen dari tangan Leon. Beberapa detik kemudian, mulutnya menganga lebar. "Ini nggak mungkin!" teriak Donita. "Ini pasti ada yang salah." Donita melirik Cinta yang duduk tenang memandanginya. "Iya kan, Mama mertua? Ini cuma halusinasi aku aja karena terlalu stres." Donita berkata dengan frustasi.Cinta menggeleng. Sedangkan Leon mematung di tempat. "Paman Leon sama Bibi Donita kaget, ya?" Suara Kevan memecahkan keheningan. "Di rumah ini, cuma keluarga kalian dan anak-anak Paman Ken aja yang belum tau."Hati Leon dan Donita semakin terir

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    369. Masalah Internal Keluarga Hanindra

    Setelah kesalahpahaman dengan Ciara selesai, Kevan meminta tunangannya pergi ke Pink Beach Island lebih dulu bersama Felicia dan Quden untuk mempersiapkan pernikahan. Sedangkan Kevan kembali ke kota Paloma. Dia ingin menjemput keluarganya sebelum menyusul Ciara. Sehari sebelumnya, Ciara sudah mengetahui rencana pernikahan mereka. Karena keduanya melakukan fitting baju pengantin bersama. "Huhhh!" Kevan menghela napas panjang. Dia baru tiba di rumah besar keluarga Hanindra. Dia berjalan menuju ruang tengah di mana semua orang telah menunggunya."Tuan, Anda harus sabar!" Omar senantiasa mengingatkan Kevan. Kevan tidak menjawab. Dia terus berjalan tanpa menoleh.Setibanya di ruang tengah, semua orang sudah duduk bersama Christian dan Cinta. "Silakan duduk, Tuan!" Rofiq mempersilakan Kevan untuk duduk di sisi kanan Christian. "Malam, Kakek, Nenek," sapa Kevan. Lalu, dia menatap kedua Theo dan Jasmine yang duduk di sebelahnya. Rencana Kevan untuk menyusul Ciara tidak berjalan dengan

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    368. Move On

    "Apa?! Anak kandung Kak Kevan?!"Ciara mengulangi kata-kata Nulla. Dia merasa hal itu sangat mustahil. Tapi jika dipikir-pikir, tidak ada hal mustahil di dunia ini kan? Bagaimana bisa, Kevan yang begitu bucin kepada Ciara menghamili wanita lain? Apalagi wanita itu adalah Nulla yang notabenenya mantan pacar sekaligus cinta pertama Kevan. Namun, jika sudah berurusan dengan nafsu, apapun bisa saja terjadi, kan?Kevan menghela napas kasar. Dia menatap Nulla yang sedang tersenyum lebar. Kevan beranjak pergi menghampiri Ciara. "Yang, jangan dengerin Nulla!"Ciara menghempas tangan Kevan. Dia memandangi Kevan dan Nulla bergantian. "Kamu belum bisa move on dari Cinta pertama kamu ya, Kak?" Wajah Ciara masam. "Kalo kamu belum selesai sama masa lalu, jangan berani-beraninya mulai sama orang baru."Usai mengatakan hal itu, Ciara pergi. Dia mengambil langkah cepat seolah tidak peduli dengan jantungnya yang terasa sakit. "Eh, Van! Kamu mau ke mana?" Nulla berteriak. Dia mencoba menghalangi Ke

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    367. Sepasang Kekasih

    "Masuk, Van!"Nulla membuka pintu kamar apartemen nomor 303. Namun, Kevan tidak langsung masuk. Merasa tidak ada pergerakan dari Kevan, Nulla menoleh ke belakang. "Kenapa? Ayo masuk!" ajaknya lagi. Nulla baru selesai mandi. Rambutnya basah dan dia masih memakai jubah mandi. Kevan tidak bodoh. Nulla pasti sedang merencanakan sesuatu. Bisa jadi firasat Omar tadi benar. Untuk sesaat, Nulla sibuk dengan ponselnya. Dia sedang mengetik pesan singkat untuk seseorang.Nulla: Nona Ciara, cepetan dateng ke Grand Hyeth Apartment nomor 303. Kamu pasti penasaran aku dan tunangan kamu ngapain aja, kan?Nulla tidak berniat menunggu pesan balasan Ciara. Dia kembali menatap Kevan. "Ada perlu apa?" tanya Kevan dengan tatapan sinis. "Di sini aja ngomongnya!"Kevan enggan masuk. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan."Aku mau ngomongin tentang Miguel. Kamu yakin mau ngomong di depan pintu? Kamu nggak takut kalo ada yang nguping?"Nulla berdiri di ambang pintu, lalu celingukan. Sepi. Suasana di kori

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    366. Grand Hyeth Apartment

    Sesampainya di rumah, Kevan melihat Ciara murung. Ciara berbaring lesu di kamarnya. Dia bahkan tidak menyadari kehadiran Kevan dan Felicia. Felicia menghampiri anak satu-satunya. "Cia!" Ciara terkejut. Dia segera bangun. "Mama kapan pulang?" Sore hari yang redup ini sepertinya kota Baubau akan diguyur hujan. Suasana hati Kevan sedang tidak baik, sama seperti Ciara. Kevan mendekati Quden yang berdiri di dekat pintu. "Apa seharian ini Cia cuma tiduran aja?" tanyanya, penasaran. "Dia nggak bales chat aku sama sekali. Gimana nafsu makannya hari ini?"Quden adalah seorang yang jujur. Dia pun menjawab apa adanya. "Nona sama sekali nggak mau makan. Dia cuma minum susu aja, Bos." Kevan menatap Ciara yang sedang berbicara dengan Felicia. Wajah keduanya sedih. "Seharian ini, Nona Ciara habisin waktu di depan laptop baca-baca berita keluarga Darwin. Jadi, apa rencana Bos selanjutnya? Ngomong-ngomong, Pak Omar ke mana?""Omar masih di pengadilan. Aku balik sama Angga." Kevan terlihat benar-

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    365. Putusan Sidang

    "Huh!" Kevan melirik Felicia sedang menghela napas berat. Sejak tadi, Kevan berusaha menguatkan hati calon ibu mertuanya. Kevan memberikan botol air mineral kepada Felicia. "Ma, minum dulu!" Kevan lega. Karena setidaknya, Felicia masih mau minum di tengah ketegangan suasana ruang sidang. Dua hari lalu, Ciara sudah membereskan para pemegang saham yang ingin mundur dari Darwin Group. Ciara mentransfer uang sebanyak Rp 10 triliun sebagai ganti saham mereka. Tidak hanya itu, sehari sebelum sidang perdata digelar, keluarga Darwin sudah mengumumkan kebangkrutan mereka. Kini, Darwin Group telah diakuisisi oleh K.C Tobacco milik Kevan. Dengan cara itu, sudah sangat jelas bahwa K.C Tobacco ingin mengambil alih penuh tanpa melibatkan pemegang saham lama dalam struktur kepemilikan baru. Akuisisi ini memang menyakitkan bagi Ciara dan Felicia. Namun, mereka tidak memiliki cara lain. Selain itu, mereka berdua masih memiliki saham di K.C Tobacco. Tentu saja, Miguel tidak tahu hal itu. Denga

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    364. Punya Banyak Uang

    Pukul 9:00 malam waktu kota Baubau. Kevan dan Ciara sudah kembali ke rumah 1 jam yang lalu. Ciara tampak kelelahan. Mereka duduk di ruang tamu.Kevan duduk di sofa single menghadap ke pintu utama. Sedangkan Ciara dan Felicia duduk di sofa panjang bersama Arkan. Omar dan Angga berdiri di belakang Kevan. "Cia, kamu hebat. Kamu kuat menghadapi orang-orang. Aku salut sama keberanian kamu." Arkan tidak berhenti membanggakan Ciara. Namun, Kevan berwajah masam saat mendengarnya. Pintu pun terbuka. Quden berdiri di ambang pintu. Dia menatap Kevan. "Tuan, ada jajaran eksekutif di luar mau ketemu Anda dan Nona Ciara." Quden memberitahu. Sorot matanya tajam penuh dengan ancaman."Suruh masuk aja!" perintah Kevan. Kevan menatap Ciara dan Felicia. Lalu, mengangguk kepada Quden."Baik," sahut Quden. Tidak lama, dia menghilang di balik pintu. "Mama sama Cia inget kan rencana kita? Sekarang udah waktunya eksekusi."Kevan melihat Felicia tersenyum dengan paksa. Dia juga melihat sorot mata Felic

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    363. Mediasi

    Rapat mendadak dengan jajaran eksekutif sudah selesai. Sekarang, Ciara sedang rapat bersama tim public relation dan tim kuasa hukum perusahaan di ruangan yang sama. Kevan tidak beranjak dari kursinya. Dia dengan setia menunggu Ciara menyelesaikan rapat. Di samping Kevan, Arkan duduk dengan tenang. Dia ingin melihat kepiawaian Ciara memimpin rapat.Di ruang rapat, Ciara berbicara. “Kita harus mengambil langkah-langkah yang sudah aku rencanakan untuk memulihkan kepercayaan dan memastikan Darwin Group tetap menjadi perusahaan yang dihormati,” katanya, antusias. Semua orang mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah tantangan besar, tapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa mengatasi dampak negatif dan membangun kembali reputasi perusahaan."Siapa ketua tim public relation di sini?" tanya Ciara. Seorang wanita berambut pirang sebahu mengangkat tangan. "Saya, Nona. Nama saya Susan Arardjo.""Oke, Susan. Pertama-tama, aku mau hari ini kamu buat agenda transparansi dan komunikasi

  • Bodyguard Muda Itu Ternyata Kaya Raya    362. Strategi Ciara

    Hari berikutnya, Ciara dan Kevan kembali ke pulau Pearl. Pagi ini, Ciara akan mengadakan rapat darurat dengan para eksekutif perusahaan Darwin Group. Kevan dan Ciara kembali bersama Arkan yang sekarang sedang rapat bersama pengacara yang dia bawa dan tim pengacara perusahaan di ruangan berbeda. Di ruang rapat Darwin Group, Ciara berbicara kepada tim manajemen. “Kita harus bekerja keras untuk memulihkan reputasi perusahaan. Aku tau, ini nggak akan mudah. Tapi dengan kerja sama dan dedikasi, aku yakin kita bisa mengatasi tantangan ini,” katanya dengan penuh semangat.Tim manajemen mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa ini adalah saat yang sulit. Tapi, mereka bertekad untuk membawa Darwin Group kembali ke jalur yang benar. Mereka akan memastikan perusahaan ini tetap menjadi simbol integritas dan kepercayaan.Ciara menatap sekretarisnya. "Sarah, bagiin sekarang!""Baik, Nona." Sarah berdiri. Dia membagikan satu lembar kertas kepada tim manajemen. Kevan dan para jajaran direksi hanya te

DMCA.com Protection Status