Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 181 - Chapter 190

550 Chapters

181 The Richest Man Looking for Love

Status yang dibuat Davin sebelum dia berlutut itu, kemudian menjadi Viral di jagat Maya Hongkong. Apalagi, beberapa hari ini, ada banyak follower baru yang mengikuti semua akun media sosial milik Davin, karena itu, status nya yang sedang berlutut di salah satu tempat paling ramai di Hongkong itu, langsung Viral. Selain itu, Melvin yang terbiasa membuat berita-berita publisitas tentang artis-artis yang biasanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari Keluarga Wong, kini langsung memborbardir semua media sosial, media opini dan juga media online dengan berita-berita tentang Davin itu, akhirnya hanya dalam waktu belasan menit saja setelah status Davin itu, beberapa wartawan yang berada di dekat lokasi, langsung datang untuk meliput aksi Davin, sang bekas pewaris Keluarga Wong itu, berlutut sambil menantikan kedatangan kekasihnya.Setelah dapat pemberitahuan dari Melvin, Wilson yang berada di jarak paling dekat dengan lokasi Davin berada, sudah merapat ke lokasi dan berjaga dengan c
Read more

182 Interview with the Richest Man

Jam dua belas siang saat matahari bersinar dengan ganasnya, saat para wartawan dan pengunjung berteduh di bawah payung sementara Davin tetap berlutut tanpa payung, dengan perut tanpa makan dan tanpa minum, tiba-tiba, Davin memberi isyarat kepada Peter, kalau Davin ingin memberi kesempatan kepada seorang wartawan untuk melakukan wawancara dengannya.Mendengar itu, Peter pun langsung menunjuk seorang reporter dari salah satu stasiun televisi terkenal di Hongkong yang bukan merupakan stasiun televisi milik Keluarga Wong. Agar supaya tidak terlihat diatur karena kalau yang ditunjuk adalah reporter sari salah satu stasiun TV milik Keluarga Wong, kesannya tidak akan bagus bagi para wartawan yang sudah meliput sejak tadi itu.Reporter yang ditunjuk Peter tadi, langsung maju bersama kameramannya ke arah Davin yang masih berlutut itu, kemudian reporter itu berkata,” Halo, Mr. Russel. Namaku Erick Tsang dari KwaiTV. Aku ingin----”“Kamu kuberi kesempatan menanyakan tiga pertanyaan,” potong Davi
Read more

183 Tekad Vania

Vania menangis saat melihat wawancara Davin itu. Mendengar kata-kata Davin yang memintanya untuk kembali, membuat hati Vania teriris-iris. Apalagi saat Vania membaca kata-kata yang ada di bawah layar TV yang memberitakan kalau Davin sudah berlutut disitu tanpa makan dan minum sama sekali sampai siang ini, dibawah terik matahari yang sedang ganas-ganas nya menerpa tubuhnya dan disiarkan secara live detik per detik oleh sebuah stasiun televisi swasta Hongkong dan juga diberitakan, disiarkan oleh beberapa channel YouTube terkenal di Hongkong.Saat ini, melihat pengorbanan Davin ini, hati Vania pun hancur tenggelam dalam kesedihan yang teramat sangat. Ingin rasanya Vania berlari menemui Davin dan meminta Davin untuk menyudahi semua aksinya itu, ingin rasanya Vania mencari cara secepatnya untuk menghubungi Davin dan meminta Davin menghentikan aksinya itu, tapi, Setelah memikirkan kembali semuanya, Vania terpaksa mengurungkan niatnya itu.Vania takut dengan apa yang akan terjadi nanti. Vani
Read more

184 Keputusan Ibu Suri

“Siapa maksud kamu?” tanya Ibu Siri sambil menatap tajam ke arah Gerald Wong.“Lihatlah video berikut. Mama akan melihat anak dari penjahat itu, dengan seseorang yang mama kenal,” kata Gerald Wong. Sesudah itu, Gerald Wong menunjuk ke arah gambar proyektor di dinding. Semua orang di dalam ruangan ini, serentak menatap ke arah yang ditunjuk Gerald Wong itu dan satu persatu berteriak kaget setelah melihat sosok Fannan Wong, ponakan dari Gerald Wong, sepupu dari Davin, sekaligus ahli waris Dinasti grup yang baru yang disiapkan Ibu Suri untuk menggantikan Gerald Wong dan Davin, anak dan ayah sekaligus itu.“FANNAN!!! BERANI-BERANINYA DIA BERSATU DENGAN ANAK ORANG JAHAT YANG HAMPIR MENCELAKAIKU!!!” teriak Ibu Suri geram. Wajahnya langsung merah karena marah, setelah melihat kehadiran Fannan yang terlibat bersama keluarga yang dibencinya itu.“Tapi, Fannan tidak mungkin berbuat seperti itu, Ibu Suri. Ini pasti ada kesalahan. Lagipula, mereka kan cuma kebetulan bercakap-cakap, mungkin saja m
Read more

185 Kalung Giok Bunga Matahari

Miriam sudah menunggu Ibu Suri di depan pintu kamar Ibu Suri sambil mondar-mandir, Miriam ingin segera menjemput Vania bersama Ibu Suri, karena Miriam ingin memberitahu sendiri tentang direstuinya hubungan Vania dan Davin oleh Ibu Suri dan seluruh Keluarga Besar Wong dan Miriam ingin sekali melihat ekspresi kegembiraan di wajah Vania nantinya.Akhirnya, pintu kamar terbuka, Miriam langsung memburu ke depan untuk menyambut keluarnya Ibu Suri. Ibu Suri keluar dengan kursi rodanya dengan membawa sesuatu di tangannya, tapi begitu melihat Miriam, Ibu Suri langsung menyembunyikan benda di tangannya itu. Tapi, gerakan Ibu Suri ini terlambat karena Miriam telah melihat benda di tangan Ibu Suri itu.“Ma, itu kan Kalung Giok Bunga Matahari, kalung Giok turun temurun Keluarga Wong?” tanya miriam antusias.“Iya,” jawab Ibu Suri akhirnya.“Mama mau bawa kemana kalung itu? Kalung itu kan selalu diserahkan secara turun temurun kepada putri Keluarga Wong atau menantu perempuan Keluarga Wong yang akan
Read more

186 Pertemuan dengan Nainai

Vania masih terus menangis saat telpon di kamar hotelnya berdering. Dokter Ngai mengangkat telpon itu dan setelah bicara beberapa saat di telpon, Dokter Ngai meminta Vania untuk menerima panggilan telpon itu."Dari siapa? Huhuhuhuhu..., Apa terjadi apa-apa pada Davin? Hua... huhuhuhuhu," tangisan Vania langsung pecah saat membayangkan tubuh Davin tidak kuat lagi menahan lapar dan haus di bawah terik matahari hingga ambruk dan kolaps.Dokter Ngai mencoba berkata sesuatu tapi semua itu tidak didengar Vania, karena Vania sudah sibuk menangis meraung-raung membayangkan Davin ambruk di tengah jalan karena berkeras menunggunya.Vania betul-betul hancur hati, tangisannya yang sempat berhenti dan sempat dia tahan-tahan itu, kini tak bisa dia kendalikan lagi. Hidupnya terasa gelap, tanpa arti dan tanpa arah, wajahnya penuh dengan air mata. Dokter Ngai mencoba mengguncang tubuh Vania sambil berusaha berkomunikasi dengan Vania tapi semuanya bagai angin lalu bagi Vania, semua tidak didengar Vania
Read more

187 Vania Tertembak

AAAARRRRGGGGHHHHHHHVania menjerit tertahan saat peluru itu mengenai tubuhnya, hentakan dari senjata api itu, membuat tubuh Vania tersentak ke belakang, tubuh Vania hilang keseimbangan dan terjatuh ke belakang hingga jatuh ke tubuh Ibu Suri yang sebelumnya dia lindungi itu.Peluru dari senjata api memakai peredam suara itu meluncur dan mengenai Vania, Vania langsung tersungkur tak bergerak hingga tubuhnya terhempas ke arah tubuh Ibu Suri yang berada di belakangnya. Sang pembunuh baru saja akan melepaskan tembakan keduanya ketika beberapa teriakan dari Satpam Hotel membuat dia mengalihkan tembakannya kepada dua satpam yang sedang berada di dekat meja respsionis, hingga para satpam itu harus melompat ke balik meja resepsionis.“Vania….,huhuhuhu,”terdengar tangisan Miriam sambil bersembunyi di belakang kursi hotel. Dia sempat melihat Vania ditembak dan mendengar teriakan Vania tadi, tapi dia hanya bisa menangis sambil bersembunyi, dia terlalu takut untuk keluar dari persembunyiannya kare
Read more

188 Tuan Muda Berduka

“Maafkan aku Tuan Muda. Tapi, Nyonya Muda tertembak, Tuan Muda. Aku terlambat datang untuk melindungi Nyonya Muda. Ampuni aku Tuan Muda,” kata Peter memelas di ujung telpon.“Apa yang terjadi?” tanya Davin dengan hati penuh dengan kesedihan.“Ternyata Ibu Suri juga sudah merestui hubungan Tuan Muda dan Nyonya Muda. Ibu Suri putuskan untuk menjemput Nyonya Muda ke hotel tempat Nyonya Muda bersembunyi tapi, ternyata Pengasuh Yang berkhianat. Dia sengaja menyuruh para pengawal Ibu Suri dan juga para pengawal Nyonya Besar untuk menjauh dari lobi hotel, hingga hanya menyisakan Ibu Suri, Nyonya Besar dan Nyonya muda. Saat itulah Pengasuh Yang menyuruh seorang pembunuh untuk membunuh Ibu Suri.”“Terus? Kenapa Vania yang tertembak?” tanya Davin bingung.“Karena Nyonya Muda nekad melindungi Ibu Suri saat Ibu Suri ditembak oleh pembunuh itu, Tuan Muda.”“Bagaimana keadaan Nyonya Muda sekarang?” tanya Davin sambil berharap Vania tidak apa-apa.“Maafkan aku, Tuan Muda. Nampaknya parah, Nyonya Mud
Read more

189 Hak Waris Kembali untuk Davin

Miriam masih marah-marah saat ambulans akhirnya datang ke depan pintu utama Crown Hotel. Tubuh Vania langsung dibawa oleh Dokter Ngai, perawatnya yang datang belakangan serta seorang petugas resepsionis wanita di hotel ini. Begitu berada di dalam mobil ambulans, Dokter Ngai dan paramedis mulai melakukan pertolongan khusus buat pernapasan Vania yang mampet karena terkena tembakan didadanya itu. Di belakang mobil ambulans, Ibu Suri dinaikkan ke mobilnya untuk mengikuti Vania ke rumah sakit, saat Miriam ingin ikut naik ke mobil, Ibu Suri malah memarahinya," kamu gak usah naik mobil ini!""Kenapa ma? kan tadi aku kesini naik mobil ini. Iya kan? Aku gak bawa mobil sendiri, Masak aku harus naik mobil ku. Iya kan?" tanya Miriam tak mengerti."Aku gak peduli kamu naik mobil mana! Pokoknya jangan satu mobil denganku!""Tapi kenapa, ma? Aku kan gak salah apa-apa," kata Miriam sambil tetap ngotot masuk ke dalam mobil Ibu Suri, tak peduli dengan wajah cemberut Ibu Suri kepadanya" jalankan mobiln
Read more

190 Pemegang Kalung Giok yang Baru

Davin langsung berjaga di dekat mobil ambulans bersama Wilson dan Sylvia, para wartawan mulai dihalau oleh satpam rumah sakit agar tidak menghalangi jalan pasien yang akan turun dari mobil ambulans yang baru datang itu.Pintu ambulans terbuka, paramedis dan Dokter Ngai sudah turun lebih dulu untuk menurunkan tubuh Vania yang berada di ranjang ambulans. Hati Davin sangat sedih saat melihat wajah cantik kekasihnya yang saat ini sedang memejamkan mata dengan alat bantu pernapasan terpasang di wajahnya."Vania!!! Please...., Tetap kuat! Tetap kuat, sayang!" kata Davin sambil ikut membantu menurunkan tubuh Vania untuk dipindahkan ke ranjang dorong milik rumah sakit. Davin pun ikut mendorong ranjang dorong yang diatasnya ada tubuh lemah kekasihnya untuk dibawa masuk ke ruang Gawat Darurat Golden Hospital ini. Para wartawan berusaha mengajukan pertanyaan dari jarak jauh dengan suara keras bahkan di waktu yang bersamaan tapi tidak ada satupun yang dijawab Davin, dia terlalu fokus menatap waj
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
55
DMCA.com Protection Status