Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 191 - Chapter 200

550 Chapters

191 Rencana Pernikahan

"Baiklah. Kalau kamu mau seperti itu, kita harus mulai siap-siap berangkat," kata Miriam."Berangkat kemana, ma?" tanya Davin."Ya ke Jakarta dong, buat melamar Vania ke orang tuanya Vania. Tgl 7 itu kan tinggal sebentar lagi. Kita harus cepat supaya gak keteteran nantinya," kata Miriam bersemangat."Ma, Vania aja masih dirawat disebelah, kok kita udah mau ke Jakarta, masak Vania ditinggal?" protes Davin."Oh iya ya. Biar deh, mama akan kerahkan seluruh dokter terbaik terbaik di rumah sakit ini, untuk mempercepat kesembuhan Vania. Mama gak sabaran, pengen nimang cucu," setelah berkata demikian, Miriam langsung keluar kamar meninggalkan Davin dan Michael.Davin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap ibunya yang selalu seperti itu. selalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. saat tidak menyukai Vania, ibunya akan mengambil keputusan tergesa-gesa dengan cara mencarikan jodoh yang lain untuk Davin, hingga Vivian muncul. Saat ibunya sudah menyukai Vania, ibunya terburu-
Read more

192 Perjuangan Kita sudah Berhasil

Beberapa saat kemudian, saat masih menunggu Vania di depan ruangan bedah, saat Davin masih duduk menunggu di ruang tunggu, tiba-tiba Sylvia membawa handphone milik Davin yang dia sodorkan ke arah Davin."Dari siapa?" tanya Davin kepada Sylvia."Dari Tuan Besar," jawab Sylvia.Mendengar kalau ayahnya menelponnya, Davin langsung mengambil handphonenya dan menaruhnya di telinganya serta berkata," Iya pa?""Semua sudah beres anakku," kata Gerald Wong di ujung telpon."Maksud papa?""Nainaimu sudah tanda tangan di kantor pengacara untuk mengembalikan posisimu sebagai pewaris perusahaan dan sekaligus juga, nainaimu itu, telah mengalihkan seluruh sahamnya di Dinasti Group kepada Vania. oh ya..., gimana keadaan Vania?""Dia sudah makin membaik pa. tinggal menunggu untuk dibawa ke kamar VVIP saja, pa.""Bagus. kalau gitu, semuanya sudah lengkap. tinggal menunggu pernikahan kalian saja, sesudah itu, kamu memimpin Dinasti Group dengan didampingi oleh Vania sebagai pemegang saham terbesar. keduduk
Read more

193 Hadiah Terindah dari Tuhan Untukku

"Tuan Muda, makanlah dulu, biar aku yang menjaga Nyonya Muda," kata Sylvia sambil menunjuk ke ruang makan di luar kamar.Saat ini, barulah Davin teringat dengan perutnya yang memang belum diisi apa-apa itu, setelah puasa sejak semalam dan sejak pagi berlutut di dekat Hongkong Observatorium Wheel, Davin tentunya sudah lapar berat sejak siang, tapi, dia menolak untuk makan dan membiarkan dirinya kelaparan. saat ini, hari sudah berganti malam dan dia masih belum mengisi perutnya, karena sibuk mengkhawatirkan keadaan Vania, karena itu, dia putuskan untuk mengikuti anjuran Sylvia untuk makan di ruang makan di luar kamar. Davinpun makan di ruang makan dengan makanan hotel yang telah dipesan Sylvia untuknya," bagaimana dengan kalian?" tanya Davin kepada Peter dan Wilson yang sedang duduk di ruang tamu."Kami belakangan Tuan Muda. kami kan ada sempat makan waktu siang. sekarang masih agak kenyang, Tuan Muda kan belum makan. biar Tuan Muda dululah yang makan," kata Peter sambil nonton di dep
Read more

194 Vania Akhirnya Sadar

Pintu kamar tempat Vania dirawat, diketuk orang dari luar, setelah Davin menjawab, pintu kamarpun terbuka dari luar. Sylvia masuk bersama dua orang dokter dan dua orang perawat. Setelah memberi salam kepada Davin dan menanyakan keadaan Ayahnya Davin, Gerald Wong. Dua orang dokter itu mulai memeriksa keadaan Vania.Selama para dokter dibantu dua perawat itu memeriksa keadaan Vania, Davin berdiri dan mengawasi dari jarak agakjauh, ada pertanyaan yang ingin sekali Davin tanyakan saat ini, tapi, dia berusaha bersabar hingga pemeriksaan selesai. Davin terus memperhatikan pemeriksaan yang dilakukan mereka kepada Vania.Hingga saat yang dinantipun tiba. Dua dokter itu telah selesai melaksanakan tugasnya dan berdiri agak menjauh dari Vania, saat itulah Davin bertanya,” gimana keadaannya, dok?”“Pasien sudah pulih dengan baik dan tidak terdapat cedera lagi di tubuhnya. Sekarang kita tinggal menunggu pasien sadar, jadi, jangan khawatir, segalanya akan segera teratasi,” kata dokter yang sudah aga
Read more

195 Lamaran Menjelang Pagi

Saat melihat itu, yang ada dipikiran Vania saat itu, hanyalah Davin. Davin pasti sedih kalau nainainya mati tertembak, Vania tidak ingin Davin sedih, karena itu, secara naluriah, Vania langsung berdiri untuk melindungi Nainainya Davin, tepat pada saat sebuah peluru lepas dari senjata genggam di tangan orang didepannya, setelah itu, Vania cuma merasakan dadanya sesak hingga dia sulit bernafas, sesudah itu dia langsung pingsan, dia pikir dia meninggal pada saat terkena tembakan itu.“Mamaku dan nainaiku sudah menyetujui hubungan kita. kini, tidak ada lagi yang menghalangi hubungan kita,” kata Davin sambil menggenggam tangan Vania.“Benarkah?” tanya Vania masih setengah tak percaya.“Tentu saja,” setelah itu Davin berdiri menuju ke tempat dia menggantung kemejanya.“Kamu mau kemana? Aku kan baru bangun, kok ditinggal?” kata Vania manja.“Bentar aja kok.”Beberapa saat kemudian, Davin kembali tapi, dia tidak pergi ke tempatnya tadi di sebelah kiri ranjang Vania, tapi, Davin berjalan sambi
Read more

196 Acara Pernikahan yang Diatur

“Iya, sayang. Kita nikah tanggal tujuh,” kata Davin sambil menarik wajahnya dari wajah Vania.“Tanggal tujuh bulan kapan nih?” tanya Vania sambil berharap tanggal tujuh dua bulan lagi atau bulan depannya lagi. “Bulan depan, sayang.”“What? Itu kan terlalu dekat. Gimana nh, mana aku masih sakit lagi, mana orang tuaku belum tahu lagi soal keseriusan hubungan kita,” keluh Vania sambil menggigit bibirnya. Sejak kecil Vania berharap akan memiliki masa persiapan pernikahan yang panjang supaya dia bisa menyiapkan yang terbaik untuk satu hari spesial dalam hidupnya yang dia inginkan akan menjadi satu-satunya hari pernikahannya karena bagi Vania, pernikahan itu adalah momen sekali seumur hidupnya, dia tidak ingin menikah dengan orang lain di masa hidupnya, dia ingin setia kepada satu orang pria dan berharap pria pilihannya itu, juga memiliki prinsip hidup yang sama dengannya.Karena itu, mendengar pernikahannya akan dilangsungkan tanggal tujuh bulan depan, hati Vania bergejolak, dia langsung
Read more

197 Cerita Tentang Pria Terkaya

“Iya bun. Aku juga senang mendengar suaramu bunda. Aku kangen bun,” kata Vania manja. Sejak kecil, bundanya adalah tempat Vania bermanja karena dia merasa tidak terlalu dekat dengan ayahnya.“Udah mau nikah kok masih kayak anak kecil sih,” kata Sita, Bundanya Vania di ujung telpon.“Hah?!!! bunda dapat berita darimana?”“Dari…? wah banyak banget pokoknya. Gak tau harus cerita darimana juga. Dua hari lalu, bunda malah nangis-nangis karena dapat berita kalau kamu masuk rumah sakit dan berita itu, datang dari wartawan Hongkong yang jauh-jauh datang kesini. Wartawan itu bilang, kamu jadi orang ketiga dari hubungan antara pria terkaya di Hongkong dengan Super Model Hongkong. Gimana coba perasaan bunda mendengar itu. Apalagi waktu bunda coba telpon kamu, gak pernah nyambung. Telpon kamu gak pernah aktif, bunda kan jadi sedih. Untung saja beberapa jam yang lalu, ada orang datang yang mengaku dari keluarga calon besan dan mengabarkan kalau kamu sudah sehat. Mendengar itu, bunda kan jadi sedik
Read more

198 Davin adalah Russel Wong

“Begini…, sebenarnya, aku tidak pernah meninggalkan Davin, bun,” kata Vania memulai ceritanya.“Hah? Gak pernah? Gak pernah gimana, buktinya kan kamu mau nikah sama si Russel Wong itu, terus, kamu gak pernah ninggalin Davin gimana? Kok jadi ambigu sih? Gak ngarti deh bunda,” sewot Sita di ujung telpon.“Makanya bun. Supaya bunda ngarti, bunda diam dulu, dengerin cerita aku baik-baik, oke?”“Iya deh. Bunda mau dengerin.”“Nah, gitu dong bun. Gini bun. Sebenarnya, cerita yang akan aku ceritakan selanjutnya ini, aku juga baru tahu semuanya saat sudah berada di Hongkong, jadi, sebelum ini, aku belum tahu. Sumpah bun.”“Udah cerita aja, Gak perlu sampai sumpah-sumpah begitu,” kata Sita di ujung telpon.“Gini bun. Ternyata Davin Limandi itu, adalah nama kedua dari Russel Wong.”“Apa? Maksud kamu?”“Iya bun. Nama asli Davin itu Russel Davin Wong. Dia aslinya adalah pewaris dari Keluarga terkaya di Hongkong dan juga China, bahkan disebut-sebut, keluarganya itu, yang terkaya di seluruh Asia da
Read more

199 Pemegang Kuasa yang Takut Mertua

“Ya udah kalau gitu,” kata Vania. Dia terpaksa memanggil Sylvia yang sedang duduk di sudut kamar dekat toilet untuk menulisan semua keinginannya untuk acara nanti, karena setelah mendengar kata-kata Davin tadi yang merasa tidak berdaya untuk merubah keinginan Miriam, maka berarti jalan terbaik bagi Vania adalah mengikuti keinginan Miriam itu tapi, juga dengan menambahkan apa yang menjadi keinginan Vania untuk ditambahkan ke dalam acara pernikahannya nanti. setelah selesai, Vaniapun langsung meminta Sylvia untuk menyampaikan semua keinginannya itu kepada EO pernikahannya. “Sudah. sekarang ini, kamu tidur lagi, biar aku yang berjaga disini,” kata Davin sambil menatap Vania dengan mesra.“Kamu juga tidur sayang. Aku yakin waktu tidurmu kurang, apalagi kamu jagain aku waktu aku sakit. Sekarang ini, tidurlah dulu. Biar Sylvia yang menjaga aku.”“Baiklah. Kalau gitu, aku tidur dulu,” kata Davin mengalah. Dia memang merasa waktu tidurnya tidak terlalu cukup selama ini, karena itu, dia memil
Read more

200 Alicia dan Masalahnya

“Patrick dan Cherry kebetulan lagi bulan madu di Sidney, mereka bilang, mereka juga ingin menghadiri acara lamaran kalian, kalau sempat,” kata Alicia kepada Davin dan Vania. Saat ini, mereka bertiga, duduk di dalam pesawat jet pribadi dengan Davin dan Vania duduk bersebelahan dan Alicia duduk didepan mereka berdua.“Duh…., gak enak loh kalau acara aku sama Davin itu mengganggu bulan madu mereka,” kata Vania risih.“Makanya itu, mereka belum pasti hadir. Tapi, kalau acara nikah kalian nanti, sudah pasti mereka akan hadir,” jawab Alicia.“Terus keluarga kamu mana? Kok gak ikut,” tanya Vania.“Suamiku langsung balik lagi sesudah acara pesta nikah Patrick sama Cherry itu, anak-anak aku, sempat aku tahan, tapi, mereka lebih suka tinggal di rumah mereka di Jerman, jadi, gitulah, aku kembali sendirian,” keluh Alicia.“Kalau gitu, kamu kembali aja kesana setelah acara lamaran kami, nanti balik lagi ke Jakarta waktu acara nikah aku sama Davin, ingat! suami istri itu gak boleh pisah lama-lama l
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
55
DMCA.com Protection Status