Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 211 - Chapter 220

550 Chapters

211 Menjelang Pernikahan

Bunga-bunga merah muda bertebaran di sekeliling dan di depan Davin dan Vania saat mereka berdua berjalan perlahan sambil bergandengan tangan menuju ke arah meja di tengah restoran yang akan menjadi tempat bagi mereka berdua untuk menikmati kencan indah mereka berdua pada malam ini. Kencan yang tidak akan dilupakan Davin serta juga Vania seumur hidup mereka.Sesampainya di meja tujuan mereka, dengan gentlementnya, Davin menarik sebuah kursi untuk Vania duduk, Vania duduk sambil menatap mesra ke arah Davin, tangan kanan Vania, dipegangi Davin hingga Vania duduk dengan sempurna di kursinya, setelah itu, barulah Davin berjalan ke kursinya. seorang pelayan dengan sigap, menarik kursi yang berada persis di depan Vania, untuk diduduki Davin.Setelah mereka berdua duduk dengan sempurna, barulah beberapa pelayan datang untuk membawakan makanan pembuka bersama anggur mahal asal perancis bertahun awal sembilan puluhan yang dikenal sebagai tahun-tahun dengan kualitas anggur yang luar biasa dan se
Read more

212 Mimpi yang Membuat Ketakutan

“Iya, Van. Duduk aja dulu. Kamu yang tenang dong,” timpal Lenny untuk membantu Vania yang dari tadi bergerak kesana dan kesini saat para juru makeup ingin menyelesaikan pekerjaan mereka.“Sembarangan kamu! Vania tuh jadi aneh begini, karena kamu juga tahu!!! kamu yang dari tempo hari provokasi Vania mulu,” bentak Rani sambil melotot ke arah Lenny. Lenny yang sedang makan ayam goreng yang dia bungkus saat pagi tadi makan di restoran hotel ini, hanya bisa nyengir saat dibentak Rani.“Kalian keluar dululah. Kan waktunya masih keburu juga,” kata Vania kepada juru makeup.“Baik, mbak. Aku cuma mau bilang, banyak banget pengalaman pra merried yang kayak mbak rasakan saat ini, itu biasa. Mbak ambil waktu sejenak dulu untuk berpikir, kami tunggu diluar,” kata salah seorang juru makeup kepada Vania, sesudah itu, dia pun keluar bersama teman-temannya.“Kamu keluar juga! Kamu itu provokator tau!” kata Rani kepada Lenny sambil menunjuk ke arah pintu.“Gak Ran. Lenny jangan keluar. Aku ingin bicar
Read more

213 Menunggumu di Altar

Davin berjalan menuju altar dengan rasa bahgia dan rasa bangga di dadanya, karena sebentar lagi, dia akan mempersunting gadis pujaannya, gadis terbaik yang dia kenal selama hidupnya, sekaligus gadis yang membuat dia jatuh bangun berjuang untuk memastikan hubungannya dengan gadis itu.Saat ini, saat dia berjalan pelan dengan altar berada di depan sana, sebuah flashback singkat bermain dalam pikirannya. Davin teringat saat dia dengan berani malunya, naik ke atas panggung ajang cari jodoh yang diadakan kantornya saat itu di sebuah hotel berbintang.Saat Davin maju, naik ke atas panggung, tujuan Davin memang cuma satu, yaitu, Vania. Gadis yang sejak enam bulan sebelumnya telah merebut hati Davin. Gadis yang selalu Davin tunggu, setiap kali Davin menyapu atau ngepel lantai kantor dalam tugas pekerjaannya waktu itu, sebagai petugas Cleaning Service kantor. Waktu itu, sebelum Davin nekad naik ke panggung hotel untuk mengikuti ajang cari jodoh di kantornya, Davin terlebih dulu mendengar sele
Read more

214 Janji Nikah Davin dan Vania

Akhirnya, Willy mengantar Davin naik sampai ke anak tangga paling atas, sebagai pertanda kalau sebagai orang tua, Willy telah membawa naik anaknya untuk menemukan kebahagiaan yang anaknya inginkan dan kini saatnya Willy melepaskan anaknya karena sudah ada orang lain yaitu sang suami yang akan menjaga, melindungi dan bertanggungjawab kepada Vania.Davin dan Vania saling tatap dengan penuh rasa yang bergelora di dada mereka. Davin yang sangat laki-laki, sangat maskulin dan seorang petarung tangguh yang bisa melawan siapa saja itu, kini matanya berkaca-kaca saat menatap wajah Vania yang berada di balik cadar yang tipis itu, seluruh perasaan Davin terjebak dalam rasa haru dalam balutan kebahagiaan sehingga membuat pria setangguh Davinpun tak mampu menahan kedua matanya hingga kedua matanya berkaca-kaca dalam haru yang teramat sangat.Vania menatap wajah Davin dengan air mata bercucuran, dia tidak sanggup menahan rasa bahagianya hingga rasa bahagia itu, tercurah lewat air mata yang tak hen
Read more

215 Sebuah Kontrak di Tengah Rencana Bulan Madu

Sesudah itu, pastorpun berkata,” mulai saat ini, kalian bukan lagi dua melainkan satu dan mulai saat ini. Kalian sudah disatukan dalam pernikahan yang kudus, semua yang disatukan Tuhan, tidak bisa dipisahkan manusia, kalian kunyatakan sebagai Mr and Mrs. Wong. Kamu boleh melakukannya,” lanjut pastor kepada Davin. Davin tahu apa yang dimaksud pastor itu, sambil tersenyum, dia menatap wajah Vania yang masih tersembunyi di balik cadar itu, kemudian, dia mulai membuka cadar itu dan menatap pemilik wajah di balik cadar itu, sesudah itu, Davin mendekatkan bibirnya dan menempelkan bibirnya ke bibir Vania, sebagai pertanda sah dan resminya mereka berdua sebagai suami istri.Sebuah lagu mengalun indah sebagai penanda acara pemberkatan nikah yang kudus antara Davin dan Vania sudah selesai. Sesudah itu, Davin dan Vania turun ke bawah altar untuk memulai sesi foto dengan keluarganya dan juga rekan bisnis Dinasti Group yang hadir dalam acara ini.Berjam-jam Davin dan Vania harus mengikuti proses
Read more

216 Resepsi Pernikahan

“Kalau gitu, kamu gak perlu kasih tahu dia soal pertemuan bisnismu nanti. Pertemuan dengan Aleksei itu, hanya akan terjadi beberapa jam, istrimu bisa tinggal di hotel atau dia bisa dibawa Peter, Sylvia dan lainnya untuk jalan-jalan, sementara kamu mengadakan pertemuan bisnismu dengan Aleksei. Oke?” pinta Gerald Wong lagi.“Baiklah. Sekali ini saja, aku terpaksa main rahasia kepada istriku,” kata Davin menyanggupi tapi disertai keluhan kecil.“Gitu dong. Sekarang kembalilah kepada istrimu, acara resepsi akan segera dimulai.”Davin mengangguk dan meninggalkan Gerald Wong. Entah kenapa, setelah dia menyanggupi pertemuan dengan pengusaha Russia, yang digagas Gerald Wong itu, ada sedikit rasa khawatir di hati Davin, seakan akan terjadi sesuatu yang buruk dengan proyek itu, mungkin di masa depan, proyek itu kan mengalami kerugian atau semacam itu, tapi, sesudah itu, Davin berusaha mengusir kekhawatirannya, apalagi saat dia masuk ke kamar makeup dan melihat kecantikan istrinya yang sudah mem
Read more

217 Malam Pertama

Akhirnya, dengan terpaksa, Davinpun memanggil Sylvia untuk masuk ke kamarnya. Saat Davin membukakan pintu, Sylvia masuk, Sylvia tidak mengatakan apa-apa, Sylvia hanya menatap mata Davin, tapi, Davin tahu apa yang ingin dia katakan, pasti Sylvia bilang,” tuh kan, kubilang juga apa.”Sesudah itu, Davin menunggu di kamar saat Sylvia berusaha membuka gaun pengantin yang dikenakan Vania itu. Davin memutuskan untuk mandi, sesudah itu, dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya, Davinpun masuk ke dalam selimut dan berdiam di ranjang sambil memutar TV. Sudah beberapa channel TV yang dia jelajahi, tapi, semuanya tidak menarik baginya, karena yang menarik itu, belum kunjung datang, yaitu, Vania. Cukup lama dia menunggu dengan channel dia bolak balik sesuka hati, tanpa ada yang dia tonton lebih dari satu menit, hingga akhirnya, penantiannya berakhir, saat pintu kamar dibuka dari luar.Tapi, Davin tidak sempat melihat orang yang baru masuk itu, karena orang itu langsung masuk ke kamar mandi k
Read more

218 Menara Eiffel

Besoknya, dengan dikawal oleh para pengawalnya, Davin dan Vania sudah bertolak menuju ke Paris, sepanjang perjalanan mereka, mulai dari bandara sampai duduk di berdua di kelas executive di setiap penerbangan mereka, tangan mereka berdua tidak pernah saling lepas, seakan mereka takut pasangannya hilang, sehingga mereka terus berpengangan tangan tak terpisahkan.Saat ini, Davin dan Vania sudah berada di bandara Paris Charles de Gaulle di Paris, ibukota Perancis. Dengan para pengawal yang berkekuatan lengkap yang terus mengikuti pengantin baru ini, membuat Davin tidak perlu waspada, karena empat pengawalnya, selalu memberi rasa aman baginya. Kehadiran Peter si peluru, Melvin si otak, Wilson si tangan dan Sylvia si kaki, ,e,buat Davin tidak perlu memakai banyak pengawal, tidak seperti anggota keluarganya yang lain yang selalu memakai tenaga banyak pengawal.“Tuan Muda, kita akan bertemu David Ginola di depan nanti,” kata Peter kepada Davin.“David Ginola? Sang jagoan Paris kan, maksud kam
Read more

219 Khawatir

“Apa dua anak buahmu nanti, bisa dipercaya?” tanya Sylvia kepada David Ginola.“Tentu saja. Aku percaya mereka berdua dengan segenap hatiku. Selama ini, aku saling tolong menolong dengan mereka, mereka tidak akan mungkin mengkhianati aku. Kalau kau tidak percaya kepada mereka berdua, berarti, kamu juga tidak percaya padaku!” kata David Ginola sambil melotot ke arah Sylvia, nampak emosinya mulai terpancing mendengar kata-kata Sylvia tadi.“Bukan begitu. Aku percaya padamu, tapi tidak terlalu percaya pada dua anak buahmu,” bantah Sylvia.“Sudahlah. Aku percaya pada David, jadi, aku akan mengikuti usul David itu, lagipula, aku ingin ada kekuatan penuh untuk menjaga istriku selama disini, aku teringat dengan sindikat perdagangan wanita yang suka menculik wanita cantik wisatawan asing di kota ini, untuk mereka jual ke pasar gelap. Karena itu, Melvin, Wilson dan Sylvia bertiga, harus tetap bersama Vania, biar aku dilindungi David,” kata Davin menengahi, sekaligus langsung mengambil keputusa
Read more

220 Mengkhawatirkan Davin

Sylvia langsung memberitahu keinginan Vania itu kepada Melvin dan Wilson, tapi, Melvin dan Wilson langsung protes keras.“NO! Tuan Muda bisa marah besar kalau kami tidak melindungi Nyonya Muda. Nanti keadaannya akan semakin kacau,” protes Wilson.“Ya. Wilson benar. Aku tidak setuju ini. Kalau Tuan Muda tahu, bisa berabe,” kata Melvin mengiyakan pendapat Wilson.“Jadi, gimana dong? Nyonya Muda sangat khawatir tuh akan keselamatan Tuan Muda,” keluh Sylvia. Sesudah itu, untuk sejenak ketiganya saling berpandangan di lobi hotel. Mereka tidak tahu harus bagaimana, mereka bertiga khawatir akan keselamatan Davin, tapi, mereka juga takut dengan kemarahan Davin kalau mereka ngotot mencari Davin sehingga kekuatan mereka untuk mengawal Vania jadi berkurang, saat Davin tahu, mereka bisa dimarahi Davin, inilah yang membuat mereka serba salah.Vania masih menatap ke arah luar hotel sambil menelpon Davin tapi, telpon tidak diangkat juga, Vania tidak tahu apa yang terjadi, mungkin Davin tidak menaik
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
55
DMCA.com Protection Status