Home / Urban / Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Kekasih OB-Ku Ternyata Kaya Raya: Chapter 171 - Chapter 180

550 Chapters

171 Pesta Nikah Patrick dan Cherry

Saat ini, Vivian mulai menangis dan ini akan menjadi masalah kalau Nainai nya sampai mendengar tangisan Vivian itu, karena itu, Davin terpaksa harus menggenggam tangan Vivian dan berusaha membuat Vivian menghentikan tangisannya tanpa memberikan harapan kepada Vivian.Karena itu, setelah berpikir sejenak, Davin pun berkata," kita bicarakan nanti, ya.""No! Aku ingin kita bicarakan sekarang! kamu tidak tahu, betapa menderitanya keluarga ku sejak Selasa malam itu, sejak video kamu menangis dan berteriak-teriak ke arah seorang gadis yang sedang sakit itu jadi Viral. Kamu tidak tahu! huhuhuhuhu..., Aku bahkan ditelpon oleh teman-teman ku dari seluruh penjuru dunia, bertanya tentang kamu. dan aku tidak tahu harus menjawab apa! Bayangkan! Aku tidak tahu harus menjawab apa, huhuhuhuhu."Davin terdiam. saat ini, dia ingin sekali berterus terang tapi, dia tidak bisa melakukan itu. Hari ini, saat ini, adalah hari yang sangat penting bagi Keluarga Wong, karena itu, tempramen neneknya harus dia ja
Read more

172 Mewakili Keluarga Wong

"Tuan Muda sedang mengikuti acara pernikahan Tuan Muda Patrick, Nyonya Muda," jawab Sylvia. Jawaban Sylvia ini membuat Vania kaget."Jadi, ini sudah hari Kamis?" tanya Sylvia."Iya Nyonya Muda. Selama ini, Tuan Muda ada di rumah sakit ini dan selalu mengikuti perkembangan Nyonya Muda selama di IGD, hingga pagi tadi, Tuan Muda harus pulang ke rumahnya untuk mengikuti pernikahan Tuan Muda Patrick.""Ya sudah. Makasih ya," kata Vania sambil bersyukur akan kasih sayang dari Davin untuknya."Iya, Nyonya Muda. dan mulai saat ini, aku akan menjaga Nyonya Muda di sini.""Iya. Makasih ya, Sylvia.""Sama-sama.""Bolehkah aku bertanya sesuatu.""Silakan, Nyonya Muda.""Sekarang ini, udah acara apa disana?""Kebetulan aku dapat video call dari Peter Beberapa detik yang lalu, menurut Peter, acara pemberkatan sudah selesai. Setelah itu, pengantin dan keluarga nya akan beristirahat sejenak sebelum masuk ke acara resepsi. begitu, Nyonya Muda.""Baik. Makasih infonya, Sylvia," kata Vania bertepatan de
Read more

173 Mulai Memikirkan Kembali

"Eh...,ehm...," Vania jadi gelagapan melihat kedatangan Miriam Wong, dia mencoba bangkit dari tempat tidurnya, tapi, tindakan Vania ini langsung dicegah Miriam Wong dengan mengangkat tangannya."Kamu gak perlu bangun," kata Miriam Wong kepada Vania," yang lain keluar," lanjut nya sambil menatap Sylvia. Sylvia pun langsung menarik tangan Meyling untuk dia bawa keluar. Meyling ingin protes tapi saat matanya bertemu dengan mata Miriam Wong, Meyling langsung ciut dan memilih untuk keluar.Setelah mereka pergi dan hanya tersisa Miriam dan Vania di dalam kamar, Miriam menatap wajah Vania beberapa saat, kemudian dia berkata," aku mau minta maaf akan kejadian yang terjadi pada mu ini." "Aku tidak apa-apa, kok. Eh..., Ehm. Maksud ku aku yang salah, aku terlalu lemah, tidak bisa melakukan tugas itu, tapi, kalau aku diberi kesempatan lagi---""Sudah! Tidak usah kau teruskan. Aku sengaja memberi mu tugas itu, supaya kamu menyerah dan bukan memaksakan diri, gak makan gak minum hingga sakit kayak
Read more

174 Pergi Menjauh

Vania masih tercenung di ranjang tempat dia dirawat, sementara Miriam masih terdengar menangis di samping ranjang, beberapa kali Vania menghela nafas berat, karena Vania menyadari, betapa peliknya masalah ini. Vania sadar kalau kelanjutan hubungannya dengan Davin, bukan hanya menyangkut beberapa orang, tapi, menyangkut jutaan orang, jutaan orang yang akan terkena imbasnya kalau hubungannya dengan Davin tetap dilanjutkan, jutaan orang beserta keluarga mereka yang kemungkinan akan mengalami nasib yang buruk kalau perjodohan antara Davin dan Vivian dibatalkan, hal ini membuat Vania galau, semua yang diceritakan Miriam tadi, membuat Vania mulai memilkirkan kembali kelanjutan hubungannya dengan Davin, mulai memikirkan semuanya lagi dan mulai khawatir.Vania mulai khawatir dengan masa depan hubungannya dengan Davin, bahkan, Vania mulai takut untuk melanjutkan hubungan itu. Vania tidak mau egois, kelangsungan hidup banyak orang, tergantung pada keputusannya, kelangsungan hidup banyak orang t
Read more

175 Pewaris yang Dicoret

Acara resepsi permikahan Patrick dan Cherry teah dimulai, Davin masih sibuk menyambut para tamu yang berdatangan, nyaris tidak da jeda yang dimiliki Davin, karena tamu yang begitu banyak itu, dia bahkan hanya sempat makan ayam goreng dari meja resepsi, bahkan, saat dia sedang makan itu, masih ada juga yang menghampiri Davin untuk mengajukan proposal proyek yang mereka tawarkan kepada Dinasti Group. Karena itu, Davin benar-benar sibuk, karena dia mewakili reputasi Keluarga Wong, apalagi, Gerald Wong dan Miriam Wong, tidak pernah terlihat lagi, sejak mereka beristirahat pada siang tadi. Malam ini, Vivian terus mendampingi Davin menyambut tamu-tamu yang berdatangan di acara resepsi ini. saat acara sudah dimulai, Davin dan Vivian pun duduk di barisan depan bersama Keluarga Besar Wong. Detik demi detik berlalu, acara di depan sudah sampai di acara pidato penyambutan dan Davin harus tampil untuk membawakan pidato penyambutan untuk mewakili keluarganya, sesudah pidato ini, kedua pengantin s
Read more

176 Mencari Vania

Davin dan Peter pun tiba di rumah sakit, tempat Vania dirawat. Lewat telpon Davin langsung meminta Dokter Alice menunjukan dimana kamar tempat Vania dirawat dan sekalian mengantar mereka ke tempat itu.Sesampainya di sana, Davin menemukan Wilson dan Sylvia masih terikat dengan borgol di depan kamar tempat Vania dirawat."Apa yang terjadi?" tanya Peter pada Wilson."A Kew menipu ku, pura-pura minta rokok kemudian, dia memborgol ku. Setelah itu, mereka membawa Nyonya Muda pergi," jawab Wilson."Siapa yang membawa Nyonya Muda?" tanya Peter lagi, sementara Davin ikut mendengarkan di belakang Peter."Nyonya Besar membawa Nyonya Muda. Maafkan aku Tuan Muda," jawab Wilson dan menghadap Davin dengan wajah penuh rasa bersalah."Bukan salahmu. Ini salah ibuku,"kata Davin kepada Wilson," Sekarang, gimana cara melepas mereka?" tanya Davin kepada Peter."Gampang. Aku akan meminta peralatan pembuka borgol dari Drone nya Melvin," kata Peter sambil mengeluarkan handphone nya dan menelpon Melvin.Dav
Read more

177 Vania Diculik

“Ayo kita pergi,” ajak Davin begitu mendengar kata-kata Peter itu. Davin yakin, Vania tidak berada di rumahnya Meyling ini, Davin yakin, kalau Meyling berkaya yang sesungguhnya, karena itu, Davin memilih untuk tidak memeriksa rumahnya Meyling dan langsung menuju ke tempat yang dibilang Peter itu.“Tuan Muda Wong, bagaimana dengan proyek kita?” tanya Ayahnya Meyling sambil mengejar Davin sampai ke depan lift.“Nanti kita bicarakan ya. Saat ini, aku lagi sibuk,” jawab Davin sambil menganggukkan kepalanya.“Nanti aku ke kantor Tuan Muda aja ya, kalau gitu, eheheh.”“Jangan pak. Nanti kita bicarakan lagi. Nanti aku yang menghubungi bapak saja,” kata Davin sambil bergegas masuk ke dalam lift yang sudah terbuka di dalamnya.“Tuan Muda Wong, ini nomor telpon ku, Tuan Muda,” Ayahnya Meyling coba mengejar dengan membawa kartu namanya tapi, pintu lift sudah tertutup. Peter, Davin, Wilson dan Sylvia Cuma saling berpandangan dan semuanya menggelengkan kepala mereka, karena heran dengan semangat t
Read more

178 Isi Hati Vania

Begitu tiba di rumah nya, Davin langsung menuju ke atas, ke lantai tempat Oval room berada. Begitu berada di depan pintu Ruang Oval, Davin langsung menekan bel. Setelah bel berbunyi beberapa kali, barulah pintu terbuka dari dalam. Yang membukakan pintu adalah Gerald Wong.Gerald Wong menatap Davin sesaat kemudian, Gerald Wong pun mempersilakan Davin untuk masuk ke dalam ruang Oval. Begitu Davin masuk, Gerald Wong segera menutup dan mengunci kembali pintu ruang Oval dari dalam.Saat ini, Davin melihat ibunya, Miriam, menangis sambil berlutut ke arah Ibu Suri yang tengah duduk di kursi roda kekaisarannya dengan wajah marah."Kamu mau apa? Kamu akhirnya sadar kan dan mau mengikuti perjodohan kamu kan? Huh! Baguslah kamu sadar, sebelum ayahmu itu harus membayar ganti rugi miliaran dollar kepada keluarga Chung itu, huh!" kata Ibu Suri dengan suara dingin kepada Davin."Benarkah apa yang dikatakan Nainai, pa? Soal tuntutan dari keluarganya Vivian itu?" tanya Davin kepada Gerald Wong."Itu a
Read more

179 Melihat Cahaya Rembulan Seorang Diri

“Van, jangan berpikir seperti itu. Please…, jangan berpikir seperti itu. Kalau nenekku mau perusahaan yang dibangun kakekku dengan susah payah itu hancur, biarkan saja. Kamu gak perlu merasa terbeban dengan itu semua. please…, kembalilah padaku, Vania. please,” mohon Davin dengan suara bergetar.“Aku tidak bisa, Davin. Lupakan aku. Please…, jangan biarkan ini jadi semakin berat, lupakan saja aku. Please,” mohon balik Vania di ujung telpon dengan speaker handphone yang masih menyala itu, hingga suaranya terdengar hingga ke seluruh ruangan tapi, Ibu Suri masih tetap menatap kearah lain dan pura-pura tak mendengar suara dua sejoli itu yang semakin lama semakin menyayat hati.“Vania…, jangan tinggalkan aku, please…., jangan pernah tinggalkan aku,” pinta Davin lagi.“Aku tidak bisa, sayang. Aku tidak bisa. Terlalu banyak yang kita pertaruhkan, terlalu banyak yang harus kita korbankan kalau kita tetap ngotot bersama, sayang. Ingat keluargamu, ingat ibumu, adikmu, ingat ayahmu yang akan ter
Read more

180 Berlutut Demi Cinta

Davin masih berada di tempat nya di dekat Hongkong Observatorium Wheel, saat ini, dia tidak punya cara lain untuk menemukan Vania, karena itu, dia hanya berharap Peter, Wilson, Sylvia atau Melvin, bisa menemukan jejak Vania karena itu, Davin tetap menunggu di tempat dia pernah menjalani saat romantis bersama Vania, saat yang paling indah di dalam hidupnya, sebelum perjodohan yang dipaksakan keluarganya membuat Davin dan Vania harus terpisah.Sambil menunggu kabar dari para pengawal nya itu, Davin duduk dan melihat jalan yang pernah dia lalui dengan Vania tempo hari. tempat ini, adalah tempat dimana dia sempat berjalan berdua sambil bercanda ria dalam kemesraan yang tiada tara nya bagi Davin, kemesraan yang sayangnya saat ini, hanya tinggal kenangan karena keputusan Vania untuk meninggalkan nya itu.Davin tahu, pengaruh ibunya lah yang membuat Vania menyerah seperti itu. Davin tahu ibunya telah menakut-nakuti Vania hingga Vania menyerah dan memilih untuk pergi dari Davin, Davin tahu, d
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
55
DMCA.com Protection Status