"Ah, begitu ceritanya," desah Samudra seraya memegangi kepalanya yang sedikit tertunduk di depan Boram di dalam salah satu rumahan sawah kecil yang beratap dedaunan kering yang ada di sekitar taman bunga khusus untuk duduk para pengunjung dengan pemandangan hamparan bunga mawar aneka warna yang sedang bermekaran. Sosok Boram terhalang sekat kayu sementara Sam duduk di jalan masuknya di tangga teratas sambil mengawasi sekitar.Boram tersenyum kecil, "Memangnya apa yang kamu pikirkan?""Astaga, aku ngira kamu ninggalin aku Mbak," ucapnya langsung dengan tatapan frustasi. "Aku kan jadi baper beberapa hari ini dan mendapat julukan labil dari Pak Rei.""Aku memang terpaksa pergi di saat keadaan kita seperti itu dan yah, ada hikmahnya juga karena kamu jadi nggak marah lagi," kekehnya kemudian."Iya itu salahku sih karena sok main pergi aja tanpa mendengar penjelasan," ucapnya sambil tertawa."Aku mengerti Sam," balas Boram seraya memandangi Sam. Hatinya tidak salah memilih bukan, meski Samu
Last Updated : 2024-01-06 Read more