ホーム / Rumah Tangga / Terjebak Di Ranjang Tuan Muda / チャプター 81 - チャプター 90

Terjebak Di Ranjang Tuan Muda のすべてのチャプター: チャプター 81 - チャプター 90

130 チャプター

81. Biar Vida yang Buruk

"Aku harap kamu bukan wanita bodoh yang mau diperalat Dion."Fani terdiam mendengar apa yang diucapkan Davin. Sesungguhnya dia tidak berpikir panjang tentang hal tersebut, selama itu bisa menuntunnya dekat dengan Davin, kecurangan Dion tidak jadi masalah. Baginya membuat Vida kalah dan kehilangan yang dia miliki itu adalah hal yang sangat menyenangkan bagi Fani.Davin kembali berbalik dan bergegas meninggalkan Fani. Tapi seperti yang sudah-sudah Fani selalu datang dan merengek sembari memegang lengannya."Davin, jika Dion memang menggunakan ku untuk kepentingannya. Kamu juga bisa menggunakan aku untuk melumpuhkannya. Katakan apa yang harus aku lakukan?" Fani mendongak dengan kilat mata memohon."Menjauh lah dariku." Kata singkat yang menyakitkan tersebut menjawab pertanyaan Fani dengan pelan, namun terdengar seperti kutukan.Embun menggenang di pelupuk mata Fani dengan sangat menyedihkan, kemudian berakhir dengan meleleh dari sudut mata. "Aku tidak tahu kesalahan fatal apa yang telah a
last update最終更新日 : 2024-01-28
続きを読む

82. Hancur Dalam Sehari

Davin terlalu sibuk menangani perusahaannya yang sendang mengalami gonjang-ganjing. Dia sampai tidak tahu jika ada berita menggemparkan yang kini tengah menyerang istrinya melalui internet. Bahkan akun sosial media Vida kini di penuhi dengan hujatan dan kebencian dari para netizen yang tadinya bersimpati padanya, semua komentar mereka yang tadinya begitu peduli kini berbalik menjadi kata-kata sadis.[Menjijikkan, pantas saja diselingkuhi. Dia sendiri juga selingkuh duluan.][Dasar perempuan tak tahu diuntung. Sudah beruntung dia dipungut dari bak sampah dan dijadikan ratu. Masih saja berulah.][Ceraikan saja perempuan seperti itu. Balikan saja sama Fani.][Perempuan jahat, mau diubah jadi ratu pun tetap saja tak tahu diri.][Sejak awal merebut Davin dari Fani, itu sudah jelas dia bukan perempuan baik-baik. Sekarang dia malah selingkuh. Apa masih pantas perempuan seperti itu dipertahankan?]Vida lemas dan menjatuhkan tangannya yang memegang ponsel di atas kasur. Wajahnya pias, tidak tah
last update最終更新日 : 2024-01-29
続きを読む

83. Takut Merusak Kebahagiaan

Musim hujan telah berlalu, rona cerah kini sering ditunjukan langit yang kadang dihiasi awan putih bergelombang. Tapi kabut pekat masih saja mengitari wajah tampan yang terlihat dingin dan suram. Sejak hari menyesakkan enam bulan yang lalu, senyum sepertinya sudah enggan hinggap di bibir manis, jika tidak sedang menyambut tamu resmi, atau ada kamera menyorot ke arahnya.Berkat bukti otentik yang diserahkan Vida, Davin memang berhasil mengembalikan saham yang dicuri Dion termasuk menjebloskan laki-laki tersebut ke penjara. Tapi proses hukum yang berjalan begitu lama tentu saja membuat operasional perusahaannya juga tersendat, hingga harus melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran untuk mengurangi pengeluaran perusahaan dalam jangka panjang.Terlebih banyak investor yang menarik sahamnya pada saat itu, hingga perusahaan WJ sangat kekurangan modal untuk menjalankan aktivitas produksi pada industri kosmetik, yang meliputi sabun dan shampo. Kini perusahaan WJ hanya bisa memproduks
last update最終更新日 : 2024-01-30
続きを読む

84. Merasa Beruntung

Semilir angin semerbak membawa udara tropis menyibak paras cantik yang tengah berdiri menatap lautan biru. Kilat matanya jernih sebening embun pagi, dengan senyum tipis di bibirnya.Gaun hitam selutut dengan ornamen bunga-bunga kecil warna putih juga tampak berkibar lembut mencetak perut yang membulat indah, mengetarakan pesona cantik perempuan yang tengah hamil.Saat ini Vida memang sedang jalan-jalan pagi di pesisir pantai Pattaya. Dimana pantai tersebut tak jauh dari rumah ibunya. Dia rutin melakukan itu setiap pagi, untuk memperlancar persalinannya nanti.Sempat merasa sedih kala tahu bahwa dia sedang hamil sesampainya di Thailand, tapi dukungan moral dari sang ibu ternyata cukup ampuh untuk membuatnya kuat dan tidak merasa sendiri. Terlebih keelokan suasana kota di pinggir lautan ini benar-benar cukup mengalihkan perhatian Vida dari beban pikiran yang sempat menghimpit hati."Vida ...." Seseorang memanggil membuat Vida menoleh ke arah sumber suara."Pam ...." Vida menyahut sapaan
last update最終更新日 : 2024-01-31
続きを読む

85. Enggan Percaya

"Vida, suamimu datang untuk menjemputmu."Davin memang sudah tiba di Bangkok sejak pukul dua dini hari tadi. Tapi karena kendaraan umum baru beroperasi pada pukul lima pagi, terpaksa Davin harus menunggu tiga jam di bandara untuk mendapatkan kendaraan menuju Pattaya. Tiga jam pula dia menempuh perjalan dari bandara menuju ke rumah ibu Vida. Beruntung tidak cukup sulit menemukan alamat rumah tersebut. Alamat yang diberikan Danu sangat jelas, juga tempat yang mudah dijangkau, sungguh sangat mempermudah Davin menemukannya."Aku sungguh tidak paham dengan kata suami menjemput itu, Bu. Kami sudah berpisah."Setelah terdiam dengan waktu yang lama Vida baru membuka suara, membuat Davin menurunkan pandangan pada perut membulat, dimana ada benihnya yang tengah tumbuh di sana.Terdengar embusan napas pelan, namun terasa dalam dari hidung mancung Davin. Dia segera mengeluarkan lipatan kertas dari balik mantelnya, lantas meletakkan di atas meja."Kamu hamil, perceraian kita ditolak, kamu masih ist
last update最終更新日 : 2024-02-01
続きを読む

86. Kamu Ingin Berselingkuh?

'Rencana?' Davin memutar bola mata setelah mengulang kalimat Vida dalam hati. Baginya tidak ada rencana, selain membawa Vida pulang. Tapi pertanyaan penuh kecurigaan tersebut menuntunnya untuk mengingat apa yang telah dia lakukan sebelumnya, hingga istrinya terlihat sangat ragu atau bahkan tidak ingin kembali bersamanya, ada semburat ketakutan yang terpendam dalam manik bening yang berkilat menawan. Setelah membiarkan suasana hening untuk beberapa waktu, kemudian Davin kembali bertanya. "Apa yang kamu takutkan?" Pertanyaan to the point yang dilontarkan Davin menciptakan senyum getir di bibir Vida. "Aku tidak takut, aku hanya tidak mau," tegas Vida tak kalah berterus terang. Kilat mata dalam menatap Vida lekat, saat Davin bertanya. "Kenapa?" Seringai sengit terbit di sudut bibir Vida dilanjutkan jawaban sinis. "Karena kamu sangat memuakkan." Embusan napas kasar terdengar, kala Davin melepaskan tangan yang ditarik pemiliknya. Bukan untuk menyerah, dia hanya memberi ruang sejenak p
last update最終更新日 : 2024-02-02
続きを読む

87. Salah Paham

"Siapa Pam? Kamu ingin berselingkuh dariku?"Vida menyeringai sinis mendengar pertanyaan suaminya. "Kalau iya memang kenapa?"Davin sungguh tak suka dengan wajah menantang Vida, kemudian menarik pinggang istrinya perlahan tapi cukup kuat hingga Vida langsung merapat ke dada suaminya sembari mendongak. Davin mengunci pandangan Vida dengan mata kelam yang begitu tajam sembari berbisik sinis. "Kamu boleh mencoba berpaling dariku, tapi kamu akan tetap menjadi milikku."Vida sedikit terhuyung ketika Davin melepaskan dekapannya dengan sedikit kasar, suara rendah itu pun kembali mengalun dengan sinis. "Aku menyita ponselmu. Kamu boleh tidur sekarang, ini sudah malam."Vida segera menatap Davin tajam setelah bisa berdiri tegak, semburat kebencian itu semakin pekat memenuhi manik hitamnya. Dengan gusar Vida segera meraih bantal dan melemparkannya pada Davin dengan sangat emosional, kemudian memekik."Kenapa aku harus bertemu denganmu? Aku sangat membencimu? Hidupku selalu bahagia saat tidak ada
last update最終更新日 : 2024-02-03
続きを読む

88. Mulai Khawatir

Aroma maskulin tercium samar dari celah hidung Vida yang masih terlelap. Dekapan hangat terlampau membuai, hingga dia terlalu nyaman menikmati tidurnya, sampai Vida tidak sadar jika mentari pagi sudah mulai mengintip dari ufuk timur.Sementara Davin sendiri juga dalam keadaan sama dengan Vida, lama tak merasakan tidur nyenyak, ternyata memeluk sang istri adalah obatnya.Sangat nyenyak sampai mereka tidak tahu jika berkali-kali ponsel Vida yang menggunakan mode senyap terus bergetar di atas meja, terabaikan begitu saja, membuat kesal orang yang menelponnya.Kla yang baru saja bangun tidur segera menuruni tangga, setelah mendengar bel rumah terus saja berbunyi mengusik paginya yang tenang."Bibi, apa Vida belum bangun?" Pam tak ingin menunda pertanyaannya setelah Kla membuka pintu."Belum, tapi lebih baik hari ini jangan ganggu dia." Kla masih sedikit terlihat malas ketika menjawab.Seketika wajah Pam menunjukan kekhawatiran. "Memang kenapa? Apakah cintaku sedang sakit?""Sakit, kalau ka
last update最終更新日 : 2024-02-04
続きを読む

89. Apa Dia Mengira Aku Bengkok?

"Tidak perlu!"Hardikan dari suara dingin dan tegas tersebut membuat dua wanita yang sedang berjalan dengan langkah santai di trotoar dekat pantai segera menoleh.Paras tampan yang kaku, dingin dan sangat arogan segera terlihat, dan berangsur-angsur mendekat ke arah mereka. Tatapan tajam dari bola mata kelam yang terarah pada Pam membuat perempuan tersebut memicingkan mata, dia sangat bisa merasakan jika tatapan Davin sama sekali tak ramah dan cenderung menebar permusuhan terhadapnya.'Pantas saja, Vida ingin meninggalkannya. Dia sangat mengerikan, bahkan ketika aku belum sempat menyinggungnya,' ujar Pam dalam hati.Dia juga segera membalas tatapan permusuhan yang lontarkan Davin, dengan sedikit mengangkat dagu agar terlihat sombong.Segera setelah Davin sampai, dia langsung sedikit mendorong Pam agar menjauh dari Vida, dan kemudian Davin mendapatkan tempat di antara dua perempuan tersebut. Seakan ingin menjadi benteng agar Vida dan Pam tak lagi berdekatan."Hei! Apa-apaan ini?" Pam ya
last update最終更新日 : 2024-02-06
続きを読む

90. Menuntaskan Masalahmu

Cakrawala kembali membiru gelap, terhampar memenuhi luasnya langit malam yang begitu memikat. Vida sudah berdandan dan mengenakan pakaian terbaik malam ini. Dress model A-line warna putih selutut telah membalut tubuhnya dengan sangat cantik, perutnya yang menggembung sama sekali tak mengurangi pesona sempurna yang dia miliki.Davin tahu itu, hingga bibirnya tak bisa menyembunyikan lengkungan senyum tipis yang sangat menawan."Kamu lihat apa?" Nada ketus itu menggema dengan raut wajah masam saat menatap Davin.Senyum Davin semakin melebar dan hangat sebelum dia menjawab. "Istriku sangat cantik."Vida hanya sedikit menyeringai mendengar pujian dari suaminya. Wajahnya terlihat jengkel kemudian merengkuh lengan Pam yang ada di sampingnya. Seperti ingin menunjukan bahwa dia memilih orang lain dari pada dirinya.Senyum Davin belum juga hilang, lantas menaikan alisnya untuk menanggapi sikap Vida yang sebenarnya sangat menyebalkan. Matanya terus mengedar ke segala arah, bukan untuk memilih jaj
last update最終更新日 : 2024-02-07
続きを読む
前へ
1
...
7891011
...
13
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status