All Chapters of Terjebak Di Ranjang Tuan Muda : Chapter 71 - Chapter 80

130 Chapters

71. Izin

Keringat sebesar biji jagung keluar melalui pori-pori kening Vida, kala dia selesai mengeluarkan seluruh isi perutnya. Tidak berselang lama Davin juga menyusul masuk ke dalam kamar mandi, sudah mengenakan celana, meski masih bertelanjang dada."Kamu sakit?" tanya Davin pelan.Vida hanya melihat Davin sekilas dan duduk di atas toilet dengan lemas, sembari menyeka mulut menggunakan lengan kemeja kebesaran yang belum sempat dia kaitan kancingnya."Apakah sudah lebih baik?" Suara rendah Davin kembali mengalun sembari menyentuh pelan kepala Vida.Perempuan cantik tersebut mengangguk dan merengkuh perut liat, dimana ada delapan kotak yang berjajar rapi di sana. Membuat sang pemilik menarik dua sudut bibir hingga terlihat senyum tipis yang sangat menawan. Tangannya juga masih mengelus lembut rambut hitam panjang milik sang istri."Mau aku antar ke rumah sakit?" Lagi, Davin bertanya pelan.Vida menggelengkan kepala, kemudian mendongak. "Aku lapar, kemarin aku sibuk membujuk ayah sampai lupa m
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

72. Sepatu

"Tidak!" Davin menginterupsi perkataan Vida sebelum perempuan itu menyelesaikan kalimatnya. Nadanya terdengar tinggi hingga Vida sedikit tersentak.Beberapa detik suasana menjadi hening mendadak. Iko juga hanya berdiri tenang sembari melirik Vida yang juga terdiam, menatap Davin yang melontarkan tatapan tegas, lagi galak.Iko mulai tahu diri dan segera pamit. "Nyonya, setelah selesai memilih destinasi mana yang akan di tuju, Anda bisa memberi tahu saya. Saya akan segera mengurus akomodasi dan penerbangannya."Vida mengembuskan napas kasar dan mengangguk. Setelah Iko berlalu, tidak ada gunanya terus berdiri di samping suaminya. Dia juga berjalan lesu menuju meja kerjanya sendiri.Davin dapat melihat raut wajah Vida yang langsung berubah setelah mendengar bentakan keras darinya. Paras cantik itu terlihat suram layaknya berselimut mendung kelabu. Dia hanya diam meraih berkas-berkas yang ada di atas meja dan mulai bekerja.Davin mengela napas sejenak. Hatinya tak tega melihat Vida bersedi
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

73. Pria Arogan yang Sangat Mulia

Vida terlalu hanyut pada setiap untaian kata yang diucapkan suaminya. Tapi dia sadar jika masih berada di toko sepatu. Meski mereka duduk di sudut ruangan yang cukup sepi, tapi Vida yakin orang-orang di ujung sana tengah memperhatikannya. Dia segera menyeka air mata yang jauh di pipi dan bersuara pelan. "Kenapa kamu berkata seperti itu? Bukankah kita sudah berjanji akan terus bersama, saat senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit?" Davin memutar bola mata, entah kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu, hanya saja tadi perasaanya memang mendadak tidak nyaman tanpa sebab. "Entahlah," jawab Davin pelan, lantas membuang pandangan dari Vida, dia juga masih berjongkok di depan istrinya. "Lihat, kamu membuatku menjadi wanita cengeng dan bodoh seperti ini. Aku minta ganti rugi," tukas Vida kembali menyeka air matanya. Davin sedikit menarik senyum dan mengembalikan pandangan pada Vida, lantas berucap pelan. "Katakan." "Temani aku ke puncak, untuk menghadiri acara ula
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

74. Kamu Hamil?

Vida memekik kencang kala tubuhnya tergelincir dan masuk ke dalam jurang. Tidak begitu tinggi, namun cukup terjal. Dalam kegelapan Vida dapat merasakan jika kakinya teramat sakit karena membentur benda yang sangat keras. Belum bisa berucap 'tolong' karena masih menahan rasa sakit yang teramat sangat di kakinya. Merintih sendirian di tengah kegelapan. Mungkin jika ada orang yang mendengar, bukannya mendekat, justru malah akan berlari menjauh karena ketakutan. Vida mulai bisa mengendalikan rasa takut dan sakit yang dia rasakan. Dia ingin berdiri, namun kakinya terlalu sakit untuk digunakan menopang tubuh, hingga dia mulai terjatuh kembali ke tanah. Dalam keadaan gelap dan sunyi, Vida mencoba untuk berpikir jernih dan berani. Tapi sungguh sangat menyedihkan, ketika ingin berteriak untuk meminta tolong, tiba-tiba suaranya menjadi serak dan hilang. Tidak ada pilihan lain, selain menghubungi Davin. Tangannya bergerak gemetar meraba tas selempang yang sedari tadi mengalung di pundak. Lantas
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

75. Vida Hilang

"Kamu hamil?" Pertanyaan Davin membuat Vida kembali terkesiap dan membeku beberapa detik. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Kilatan indah berjalan lembut melewati manik hitam kala Vida bertanya. Davin menyipitkan mata, terbersit banyak pertanyaan pada sorot lembut yang jatuh dari pandangan laki-laki berparas tampan tersebut. "Kamu tidak merasakan sesuatu? Akhir-akhir ini kamu sering meminta sesuatu di jam-jam tidak lazim, bukankah itu aneh?" Senyum canggung tertarik dari kedua ujung bibir Vida, kemudian berkata. "Oh, begitu ya?" Alis pekat terangkat perlahan ketika Davin kembali bertanya. "Begitu bagaimana?" Vida menipiskan bibir dengan ekor mata menyamping, dia sendiri terlihat bingung, kemudian berkata pelan. "Aku tidak sadar jika terlihat aneh. Apakah itu sangat menyebalkan?" "Iya." Davin sama sekali tak menyangkal, membuat Vida meluruskan pandangan kembali pada suaminya, meski tak berucap apa-apa. "Tapi aku suka," lanjut Davin dengan senyum mengembang indah, dan sekilas k
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

76. Hasutan Fani

Bulu mata hitam nan panjang tampak bergerak-gerak kala Vida membuka matanya perlahan. Manik hitam itu terlihat lemah dan sayu saat menemukan Erick di sampingnya."Rick, kenapa lo ada di sini?" tanya Vida sembari berusaha bangun dari tidurnya."Lo udah sadar, Vid? Gimana keadaan lo sekarang? Kenapa kaki lo bisa diperban kaya gini?" Erick terlihat cemas.Vida menegakkan duduknya dan menjawab. "Tadi malam gue jatuh ke jurang, kayaknya membentur batu atau entahlah, tidak terlihat karena gelap.""Bagaimana bisa? Lalu dimana suami lo, sampai lo bisa jatuh kaya gini?""Tentu saja ada, kalau gak ada dia, siapa yang nolongin gue," terang Vida sedikit tersenyum, sangat bahagia mengingat perhatian Davin yang sangat mengayomi."Tapi kenapa lo dibawa ke gudang ini dengan keadaan tidak sadar? Lo punya masalah dengan seseorang?" Erick mulai curiga dengan kejadian yang baru saja dia lihat, hingga menuntunnya mengikuti Vida sampai ke gudang.Alis Vida mengernyit, dia ingat tadi malam jelas ada orang ya
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

77. Sepatu Juga Bisa Rusak

"Terima kasih, Rick," ucap Vida kala Erick membantu dan mengantarnya naik ke atas."Sama-sama, Vid. Tapi suami lo marah, biar gue bantu ngejelasin semua kesalahpahaman ini padanya." Erick juga merasa bersalah dengan kejadian yang baru saja terjadi."Biar gue coba tangani dulu sendiri. Kak Davin pasti bisa ngerti," tersirat keraguan di wajah Vida ketika dia menjeda ucapannya. "Rick, maafin kak Davin ya, lo jadi kena tonjok lagi tadi.""Gak pa-pa, Vid. Kalau gue jadi suami lo, pasti gue juga begitu. Gue tahu dia seperti itu karena dia sayang sama lo, dengan membiarkan kita tetap bersahabat sebenarnya dia sudah menunjukan bahwa dia sebenarnya laki-laki yang sangat pengertian. Gue tahu dia yang terbaik untuk lo," ucap Erick jujur.Vida mengangguk, lantas kembali berucap. "Segera obati luka di wajah lo. Gue masuk ke dalam dulu."Erick mengangguk dan segera pergi menuju kamarnya sendiri. Sementara Vida langsung mengela napas panjang setelah menemukan bahwa kamarnya kosong tak berpenghuni. Di
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

78. Pasrah

"Sepatu rusak? Jadi begitu kamu menggambarkan aku?" Vida tersenyum getir kala mengucapkannya.Kepahitan tercetak jelas di wajah Vida. Kata sepatu rusak itu benar-benar sangat menyakiti perasaannya. Bukankan sepatu rusak berarti layaknya barang yang harus dibuang karena sudah kehilangan fungsinya? Itu kah yang diinginkan Davin saat ini?Perasaan yang tersakiti membuat hati Vida mengeras. Dia yang selama ini tak pernah meminta belas kasih pada siapa pun mulai menegakkan wajahnya. Rona lembut dan hangat yang tadinya Vida perlihatkan sebagai seorang istri yang baik, perlahan meninggalkan parasnya yang cantik. Kini hanya tersisa wajah angkuh dan begitu arogan.Setelah mengembuskan napas kasar Vida mulai berucap dingin. "Aku sudah mengatakan sejujurnya. Aku juga bukan orang yang suka merengek meminta orang untuk mempercayaiku. Sepatu rusak, cih ...."Vida kembali tersenyum getir. Tanpa ragu lagi Vida berbalik dan berjalan menjauh dari Davin, dengan langkah yang sama sekali jauh dari kesempur
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

79. Ayo Kita Bercerai

"Vid, bagaimana perasaan lo sekarang?" Erick mendekat setelah dokter selesai memeriksa.Kini Vida juga sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Dia tengah duduk bersandar di bantal yang tinggi dengan wajah pias dan pucat."Sudah lebih baik, Rick. Terima kasih sudah membawa gue ke rumah sakit," jawab Vida lemah dan pelan."Iya, Vid. Itulah gunanya sahabat. Tapi sebenarnya suami lo di mana? Bisa-bisanya dia membiarkan lo sendirian berjalan di tengah hujan." Erick jadi emosi ketika ingat Vida bersimpuh di jalan dalam keadaan menyedihkan kala hujan sedang deras-derasnya."Ini gak ada hubungannya dengan dia, Rick. Gue sendiri yang ceroboh jalan di tengah hujan. Sorry ya sudah bikin lo cemas.""Gue sih gak masalah, Vid. Hanya saja hubungan lo dengan suami lo itu gimana? Apa hubungan kalian belum membaik sejak pulang dari puncak kemarin?"Vida tidak menjawab juga tidak menampilkan ekspresi apa-apa, matanya terlihat sayu dan turun ke bawah.Melihat ekspresi sedih Vida, Erick malah semakin emosi.
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

80. Aku Harap Kamu Bukan Wanita Bodoh

"Usia kehamilannya enam minggu."Seketika wajah Davin berbinar cerah, senyumnya merekah indah mendengar keterangan dari dokter Jho."Apa Vida sudah mengetahuinya?" Suara Davin yang rendah mengalun samar dari celah bibirnya."Belum, aku pikir akan memberi tahu kalian besok, tapi nyatanya kamu sudah tidak sabar ingin mengetahui kondisi istrimu. Selamat, kamu akan menjadi seorang ayah." Garis tipis itu melengkung kala Dokter Jho tersenyum ramah seperti biasa."Tentu saja." Davin sungguh tak bisa disembunyikan rona bahagia dari parasnya yang rupawan. Tapi bibirnya tiba-tiba menipis dan bertanya. "Lalu bagaimana dengan kakinya?""Jangan khawatir, dia akan segera sembuh, tapi lebih baik jangan biarkan dia berkeliaran di jalanan tanpa pendampingan. Apalagi dia sedang hamil muda, jatuh berkali-kali tentu saja tidak akan baik untuk janinnya. Aku rasa kamu juga tahu itu. Untuk gizi dan nutrisi ibu hamil aku rasa keluarga Wijaya sangat mampu untuk mencukupi kebutuhannya, aku tidak perlu menekanka
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status