Vida terlalu hanyut pada setiap untaian kata yang diucapkan suaminya. Tapi dia sadar jika masih berada di toko sepatu. Meski mereka duduk di sudut ruangan yang cukup sepi, tapi Vida yakin orang-orang di ujung sana tengah memperhatikannya. Dia segera menyeka air mata yang jauh di pipi dan bersuara pelan. "Kenapa kamu berkata seperti itu? Bukankah kita sudah berjanji akan terus bersama, saat senang ataupun sedih, kaya ataupun miskin, sehat ataupun sakit?" Davin memutar bola mata, entah kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu, hanya saja tadi perasaanya memang mendadak tidak nyaman tanpa sebab. "Entahlah," jawab Davin pelan, lantas membuang pandangan dari Vida, dia juga masih berjongkok di depan istrinya. "Lihat, kamu membuatku menjadi wanita cengeng dan bodoh seperti ini. Aku minta ganti rugi," tukas Vida kembali menyeka air matanya. Davin sedikit menarik senyum dan mengembalikan pandangan pada Vida, lantas berucap pelan. "Katakan." "Temani aku ke puncak, untuk menghadiri acara ula
Last Updated : 2024-01-23 Read more