“Dania, saya sangat menyesal karena harus mengatakan ini kepada kamu,” kata Pak Budi. Dania semakin gelisah. “Ada apa, Pak?” “Kemarin, kamu melakukan kesalahan salah menuliskan nominal saat mencetak cek,” kata Pak Budi. Dania membelalakkan mata. “Benarkah, Pak?” tanyanya. “Iya,” jawab Pak Budi, “kamu menulis satu juta, padahal seharusnya kamu menulis sepuluh juta. Tadi malam nasabah itu menghubungi customer service. Dia komplain.” “Maafkan kecerobohan Dania, Pak,” kata Dania dengan wajah memelas. “Saya tidak bisa menolerir lagi, Dania,” kata Pak Budi, “kamu sudah dua kali melakukan kesalahan seperti ini dan kali ini tergolong fatal. Nasabah itu nasabah prioritas. Maka dari itu, hari ini akan menjadi hari terakhir kamu bekerja.” Dania membelalakkan mata lagi. “Dania mohon, Pak,” kata Dania. Dia terus berusaha mengambil hati Pak Budi, “Dania janji tidak akan melakukan kesalahan seperti itu lagi.” “Tidak bisa, Dania,” kata Pak Budi, “saya sungguh menyesal mengatakannya. Tapi, bena
Read more