Semua Bab Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Bab 391 - Bab 400

955 Bab

Bab 391

Yasmin berjalan ke kantor departemen dengan perasaan gelisah.Dia sedang berpikir apa yang telah dia lakukan di bawah kamera CCTV semenjak dia datang ke Grup Guntur.Sepertinya dia baik-baik saja.Hanya saja, dia pernah berciuman dengan Martin sekali.Meskipun itu bukan keinginan Yasmin, Martin juga bukan benar-benar ingin menciumnya. Namun, orang lain yang melihat mereka pasti akan salah paham.Memikirkannya membuat kepala Yasmin sakit.Yasmin bekerja dengan tidak tenang. Dia sesekali melirik ponselnya di meja yang diam saja.Dia tidak sesial itu dan terlihat oleh Daniel, 'kan?Daniel adalah pria yang sangat sibuk. Bagaimana dia bisa selalu mengawasi CCTV?Kalau begitu, apa ada orang lain yang mengawasinya?Tidak mungkin. Daniel hanya ingin Yasmin merasa malu sebagai seorang pelakor. Dia tidak bilang tidak mengizinkan Yasmin berciuman dengan lawan jenisnya, 'kan?Namun, bagaimana dengan hal Yasmin bersama Raymond?Makin Yasmin memikirkannya, dia makin tidak bisa duduk dengan tenang. D
Baca selengkapnya

Bab 392

Yasmin terlihat malu. Dia meringkuk di dalam pelukan Daniel dan membenamkan wajahnya di dada Daniel.Saat pintu terbuka, David dan Joshua yang sedang berdiri di luar terkejut serta langsung berdiri dengan tegak.Setelah Daniel menggendong Yasmin sehingga sosok mereka hilang, David dan Joshua baru berbicara."Apa yang terjadi?" tanya David pada Joshua yang berdiri di samping. "Heboh sekali!""Aku nggak tahu," jawab Joshua.Dia sendiri juga kaget sekali.Ini pertama kalinya dia melihat Daniel semarah ini.Yasmin diantar pulang.Mobil Rolls Royce berhenti di luar gedung. Saat Yasmin hendak melepaskan jas Daniel, dia mendengar Daniel berkata, "Pakai. Apa kamu begitu suka mengekspos diri?"Yasmin menggertakkan giginya dan tidak berkata apa-apa.Siapa yang membuatnya basah sampai begini?Dia pun mengeratkan jas di tubuhnya, lalu dia mau turun dari mobil. Yasmin berhati-hati saat dia melewati Daniel karena dia sudah tidak punya tenaga untuk menghadapi bahaya Daniel.Daniel menatapnya dengan t
Baca selengkapnya

Bab 393

Saat Martin melihat ekspresi Yasmin, dia tahu siapa yang telah menelepon Yasmin."Nggak angkat telepon?" Martin tidak berniat untuk pergi.Yasmin tidak tahu kenapa Daniel meneleponnya. Bukankah tadi sore dia baru mengantar Yasmin pulang?Apa Daniel masih kesal?Dia menelepon Yasmin bukan karena dia tidak melihat Yasmin di lantai lima, 'kan?Saat memikirkan itu, jantung Yasmin hampir melompat keluar."Kenapa kamu takut sekali? Kalau kamu nggak mengangkat telepon sekarang juga, dia akan merasa curiga," ujar Martin.Yasmin menatap Martin dengan sinis, kemudian dia mau masuk ke dalam rumah.Namun, Martin malah menarik baju Yasmin. "Angkat teleponnya di sini.""Martin, kamu menjengkelkan sekali." Yasmin menepis tangan Martin dengan marah.Satu detik kemudian, ponselnya diambil Martin.Martin langsung menjawab telepon Daniel dan bahkan menyalakan speaker.Yasmin yang telat merebut kembali tanpa sadar menahan napas.Muncul suara Daniel yang terdengar kesal. "Di mana kamu?"Yasmin berusaha men
Baca selengkapnya

Bab 394

Yasmin tidak tega, tapi apa yang bisa dia lakukan?Di hadapan Daniel, Yasmin sama sekali tidak punya kebebasan.Setelah dia memberi tahu anak-anak, dia turun ke lantai lima.Meskipun dia sudah mengecek keberadaan Daniel, dia masih melambatkan langkahnya ketika dia berbelok di sudut tangga.Dia membuka pintu dengan kuncinya, lalu masuk ke ruang tamu dan dia baru menghela napas lega. Dia melihat jas yang sudah dibuang ke lantai dan diinjak-injaknya.Raut wajah Yasmin pun berubah. Dia buru-buru mendekat untuk mengambil jas tersebut. Dia mengibaskannya dengan kuat, kemudian menepuk debu di jas.Itu sama sekali tidak berguna.Jas Daniel masih berkerut dan bahkan ada jejak kaki.Biasanya pakaian yang dikenakan Daniel tidak berkerut sedikit pun.Sekarang jasnya tampak sangat kacau.Yasmin melirik ke arah jam sekilas. Dia harus segera mengambilkan jas ini ke keadaan semula sebelum Daniel datang.Kalau tidak, Daniel akan langsung tahu apa yang telah dilakukan Yasmin pada jasnya.Apa yang Yasmin
Baca selengkapnya

Bab 395

1,9 miliar sungguh di luar dugaan Yasmin.Itu hanya sebuah jas!Yasmin tanpa sadar melihat celana dan sepatu yang dipakai Daniel, begitu juga dengan jam tangan yang di pergelangan tangannya.Dalam sekejap, dia merasa semua barang yang dipakai Daniel sangat mahal.Bisa-bisanya Yasmin berkata dia mau ganti rugi. Dengan apa dia ganti rugi?Namun, bagaimana dia bisa menarik kembali kata-kata yang sudah diucapkan?Dia juga tidak mau membayar dengan mencicil.Apa membayar 1,9 miliar secara cicilan juga bukan uang?Bukankah lebih baik dia memberi uang itu kepada anak-anak?Dia masih perlu membeli banyak bubuk susu untuk anak-anak dalam seminggu.Malam hari, mereka juga perlu popok!Bagaimana Yasmin bisa membesarkan anak-anak kalau dia terlilit utang?"Aku ... nggak punya uang.""Kalau begitu, ganti rugi dengan cara lain." Daniel mendadak jadi mudah diajak bicara.Yasmin melihatnya dengan curiga. "Cara lain apa?""Menurutmu?"Yasmin pun memanyunkan bibirnya.Tujuan dan tatapan mata Daniel terp
Baca selengkapnya

Bab 396

"Ayo makan." Daniel melepaskan Yasmin, kemudian dia pergi ke toilet.Yasmin tercengang. Daniel setuju?Yasmin kira-kira bisa tahu dari aura yang dikeluarkan tubuh Daniel.Dia mengira Daniel akan mengabaikannya, jadi ini membuatnya agak terkejut.Akan tetapi, dia tidak akan berterima kasih pada Daniel.Ini hanya menunda waktu, bukan berarti dia bisa melarikan diri.Rumahnya tidak sebesar kamar mandi Taman Royal. Meja makannya tidak sepertiga ukuran meja di Taman Royal. Makanannya bahkan lebih sederhana lagi.Bagi Daniel, masakan Yasmin sama dengan makanan di jalanan, 'kan?Akan tetapi, Daniel masih ingin makan di sini. Yasmin benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan Daniel.Dia melihat nasi Daniel sudah habis dan Daniel mendorong piringnya."Apa kamu masih mau nasi?" tanya Yasmin.Daniel melihat Yasmin dan berkata, "Kamu memberi Martin kuncimu."Itu bukan kalimat pertanyaan.Yasmin tahu Daniel pasti sudah melihat rekaman CCTV.Daniel bahkan sudah melihat kejadian Yasmin dengan Martin
Baca selengkapnya

Bab 397

Yasmin tidak akan menelepon Daniel.Dia takut dan berharap Daniel akan melupakan hal itu.Meskipun Yasmin berpikir seperti itu, dia tetap memasak lebih banyak makanan.Lebih baik Daniel tidak datang. Kalaupun dia datang, setidaknya dia jangan mencari masalah dengan Yasmin.Saat menghadapi Daniel, Yasmin harus selalu memakai otaknya.Dia benar-benar takut dengan kelakuan gila Daniel.Setelah Yasmin pergi ke perusahaan, tak peduli seberapa berusaha rekan-rekan kerjanya berpura-pura, mereka akan mengintipnya begitu mereka melihatnya.Seharusnya semua orang penasaran bagaimana setelah Yasmin menyinggung Daniel, dia bisa datang bekerja dan bersikap seakan-akan apa pun tidak terjadi.Tidak ada yang menduga dia dan Daniel akan punya hubungan ambigu.Itu sangat tak masuk akal.Terlebih lagi, para rekan kerja mengira Yasmin adalah pacarnya Martin. Bagaimana Yasmin bisa hubungan yang begitu intens dengan kakaknya Martin?Mereka hanya merasa itu sungguh "luar biasa" ....Yasmin memasak sambil ses
Baca selengkapnya

Bab 398

"Bukan." Setelah Yasmin menjawabnya, dia mendengar Daniel mendengus. Suaranya rendah dan serak, sangat seksi.Saat Yasmin berbalik, punggungnya menempel ke dinding.Dia pelan-pelan membuka matanya dan bertemu dengan mata predator Daniel. Itu membuat tubuh dan hati Yasmin gemetar.Yasmin yang baru bangun tidur terlihat polos dan menggemaskan. Kulitnya seputih salju dan sehalus kulit bayi.Tatapan mata Daniel tampak makin berbahaya."Di mana inisiatifmu?" tanya Daniel dengan suara serak.Jari-jari Yasmin yang ada di bahu lebar Daniel gemetar sesaat. Kemudian, Yasmin memeluk erat leher Daniel dan mendekatkan wajahnya sedikit. Napasnya mengembus bibir Daniel. "Iya, iya ...."Setelah mengatakan itu, Yasmin mencium ringan.Itu tentu saja tidak bisa memuaskan Daniel.Akan tetapi, dia harus mengakui kalau itu langsung membuatnya bersemangat.Yasmin meraih dasi Daniel sebelum menariknya, kemudian dia melonggarkan ikatan dasi tersebut di leher Daniel.Pada saat ini, dia benar-benar ingin menggig
Baca selengkapnya

Bab 399

Daniel sudah pergi?Yasmin keluar dari kamar mandi, lalu dia menuju ke ruang tamu dan kamarnya. Dia tidak menemukan sosok Daniel.Dia benar-benar sudah pergi.Kalau begitu, bagaimana dengan pakaiannya?Yasmin tidak berani sembarangan menanganinya karena dia takut terjadi kecelakaan lagi yang memerlukannya ganti rugi.Yasmin menemukan ponselnya di ruang tamu, kemudian dia menelepon Daniel.Alhasil, dia memutar bola matanya.Bisa-bisa si pria berengsek itu tidak mengangkat teleponnya!Bukankah dia baru pergi? Seharusnya dia sedang memegang ponselnya!Yasmin meneleponnya tiga kali berturut-turut. Namun, Daniel tetap tidak mengangkat teleponnya dan itu berarti dia sengaja.Yasmin pun melempar ponselnya, kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil pakaian Daniel.Dia tidak bisa membiarkannya begitu saja di kamar mandi.Yasmin akan membilasnya dengan air, lalu mengeringkannya di bawah sinar matahari.Dia tidak menggunakan deterjen dan juga tidak menyetrikanya.Yasmin bahkan tidak memerasny
Baca selengkapnya

Bab 400

Setelah Andy mengakhiri panggilan, ekspresinya tampak tegas saat dia berkata, "Untuk apa? Hal ini nggak boleh ditangani seperti ini! Aku mau mendengar penjelasannya!"Irene lebih tidak setuju. "Ini terjadi gara-gara Yasmin menggoda Daniel. Ini salahnya!""Kita akan tahu nanti salah siapa," ucap Andy."Kalau begitu, kamu tinggal di sini saja. Aku mau pergi." Irene berbalik dan hendak pergi.Namun, Andy menahan lengannya. "Jangan pergi ke mana-mana.""Ayah!" Irene tidak mau menghadapi Daniel karena hal seperti ini.Bagaimanapun juga, dia masih takut pada Daniel.Dia bukan pria yang bisa dikendalikan oleh wanita."Kalian berdua adalah putriku dan sama-sama berharga bagiku. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah ini, kita perlu membicarakannya." Andy menatap Yasmin yang dari tadi diam, lalu berkata, "Pergi ganti bajumu."Yasmin menuju ke kamarnya dengan kepala tertunduk.Setelah dia memasuki kamarnya, dia menutup pintu.Sedangkan Irene langsung menangis di depan Andy."Ayah akan membantumu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3839404142
...
96
DMCA.com Protection Status