Setelah Andy mengakhiri panggilan, ekspresinya tampak tegas saat dia berkata, "Untuk apa? Hal ini nggak boleh ditangani seperti ini! Aku mau mendengar penjelasannya!"Irene lebih tidak setuju. "Ini terjadi gara-gara Yasmin menggoda Daniel. Ini salahnya!""Kita akan tahu nanti salah siapa," ucap Andy."Kalau begitu, kamu tinggal di sini saja. Aku mau pergi." Irene berbalik dan hendak pergi.Namun, Andy menahan lengannya. "Jangan pergi ke mana-mana.""Ayah!" Irene tidak mau menghadapi Daniel karena hal seperti ini.Bagaimanapun juga, dia masih takut pada Daniel.Dia bukan pria yang bisa dikendalikan oleh wanita."Kalian berdua adalah putriku dan sama-sama berharga bagiku. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah ini, kita perlu membicarakannya." Andy menatap Yasmin yang dari tadi diam, lalu berkata, "Pergi ganti bajumu."Yasmin menuju ke kamarnya dengan kepala tertunduk.Setelah dia memasuki kamarnya, dia menutup pintu.Sedangkan Irene langsung menangis di depan Andy."Ayah akan membantumu
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat. Lalu, Yasmin adalah orang pertama yang mengalihkan pandangan. Dia bergeser untuk memberi Daniel jalan.Kedua tangan Daniel di dalam saku celananya. Kakinya yang panjang melangkah masuk sambil membawa auranya yang kuat.Ketika dia melihat Irene menangis, dia menghampiri Irene. "Ada apa?"Irene menyeka air mata di wajahnya dan terlihat sedih.Andy melihat Daniel dengan ekspresi serius. "Apa kamu nggak perlu menjelaskan diri? Apa kamu nggak mau memberi tahu apa-apa pada Irene? Kamu adalah tunangan orang!"Pakaiannya ada di sini, jadi Daniel tidak bisa menyangkal.Terlebih lagi, dia juga tidak punya niat untuk menyangkal."Sesuatu memang terjadi," ucap Daniel.Jantung Irene langsung mencelus. Air mata yang jatuh makin menjadi-jadi.Sekujur tubuh Yasmin menegang. Apa Daniel ingin mendorong tanggung jawab ke arahnya?Ekspresi Andy sangat masam. "Daniel, apa yang kamu janjikan padaku? Apa kamu mengingkari janjimu? Selama ini bukankah Keluarga Suha
Semua orang yang berada di rumah ini paham "orang lain" yang dimaksud adalah Yasmin.Yasmin memasang wajah datar dan mengalihkan tatapannya ke bawah.Karena apa yang dikatakan Daniel benar.Selama ini begitulah dia memperlakukan Yasmin.Seperti antara istri sah dan simpanan. Suami akan selalu memilih istrinya.Seorang simpanan hanyalah mainan yang dimainkan ketika kamu bosan. Seorang simpanan tidak perlu dihormati."Ya." Yasmin tertawa sinis. "Saat itu terjadi karena aku diberi obat. Lain kali nggak akan terjadi hal seperti itu lagi. Kalau nggak, itu sama dengan Daniel menghina dan mengkhianati Irene. Sama dengan Daniel nggak menghormati Keluarga Suharly. Kalau hal itu terjadi berulang kali, orang lain akan mengira aku disukainya!"Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Tatapannya yang tajam seolah-olah ingin menusuk tubuh Yasmin.Itu tampak berbahaya.Irene melirik raut wajah Daniel yang menyeramkan. Dia tahu Yasmin sudah bersikap keterlaluan.Bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata seper
Yasmin hanya tahu ayahnya memercayainya dan itu membuatnya senang.Andy baru pergi setelah menghiburnya selama beberapa menit.Andy duduk di dalam mobil dan berpikir untuk waktu yang lama. Dia mengangkat ponselnya, tapi kemudian dia meletakkannya kembali. Pada akhirnya, dia tidak menelepon Klara.Dia saja kesulitan mengurusnya, apalagi Klara.Semua orang sudah pergi, tapi Yasmin masih duduk di sofa. Dia menutupi wajahnya yang masih basah karena air mata dengan lemas.Apa yang telah terjadi ...?Kalau apa yang hari ini terjadi bisa membuat Daniel berhenti memaksanya, Yasmin merasa itu sepadan.Yasmin khawatir tidak ada yang bisa menghentikan Daniel ....Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.Siapa itu?Dari suara ketukan pintu itu, sepertinya bukan orang yang ingin mencari masalah dengannya.Saat Yasmin membuka pintu, orang yang berdiri di luar adalah Kezia.Ternyata Kezia belum pergi."Apa aku boleh masuk? Ada yang ingin kukatakan padamu."Yasmin menatap orang yang memberinya obat
Kalau terjadi masalah, Irene yang merasa ditindas akan menangis pada Daniel. Begitu Daniel merasa kasihan pada Irene, masalah akan menjadi makin besar.Semua orang pun akan menderita.Namun, kalau Yasmin bisa mengetahui metode licik Irene sebelumnya, dia bisa melindungi diri.Itu tidak termasuk menyinggung Irene dan Daniel.Pada malam hari, Daniel tidak datang untuk makan malam. Dia pasti perlu menghibur tunangannya.Yasmin berharap Daniel tidak akan muncul selamanya.Setelah bekerja dan menjaga anak-anak selama seminggu, Daniel tidak pernah muncul. Sepertinya kejadian hari itu benar-benar berdampak.Yasmin selalu memperhatikan lokasi Daniel.Taman Royal, Grup Naga, berbagai tempat bersosialisasi. Namun, Daniel tidak pernah mendekati tempat tinggal Yasmin.Karena perihal renovasi, terkadang Yasmin akan berhubungan dengan desainer rumah tersebut. Dia tidak akan pergi ke apartemen kecuali diperlukan.Namun, terkadang dia perlu pergi.Pada saat ini, dia diperlukan untuk peletakan benda.S
"Kamu mengikutiku?" ucap Daniel di dalam ruangan tertutup yang suasananya berat ini.Suaranya bergema, keberadaannya mengisi dan menekan dada Yasmin.Yasmin menjawab, "Bukan. Desainer meneleponku dan memintaku datang. Detail kecil dekorasi perlu diubah." Bagaimana mungkin Yasmin mengikuti Daniel kemari.Dia tidak tertarik dan malah selalu menghindari Daniel.Dia baru datang sesudah melihat lokasi Daniel.Namun, mereka masih bertemu.Bahkan alat pelacak menindas Yasmin?"Apa kata-kata itu ditujukan padaku?" tanya Daniel dengan nada tenang. Namun, ia mengandung tekanan.Yasmin langsung mengerti maksud Daniel. Saat itu terjadi karena aku diberi obat. Lain kali nggak akan terjadi hal seperti itu lagi. Kalau nggak, itu sama dengan Daniel menghina dan mengkhianati Irene. Sama dengan Daniel nggak menghormati Keluarga Suharly. Kalau hal itu terjadi berulang kali, orang lain akan mengira aku disukainya!Kalau hal itu terjadi berulang kali, orang lain akan mengira aku disukainya!Aku disukainya.
"Nyonya, kamu senang ketika kamu memenangkan uang. Tapi, kamu nggak boleh nggak membayar ketika kamu kalah."Di dalam ruangan klub mahyong, ada dua pria dan satu wanita meminta uang dari Klara.Klara tentu saja tidak mau memberikannya.Empat miliar!Dia sudah tidak seperti dulu. Empat miliar bukanlah angka yang kecil.Ketika dia dikatain seperti itu, dia merasa agak malu."Aku curiga kalian bertiga menipuku! Kalian membiarkanku menang dulu biar aku menambah taruhanku dan jatuh ke dalam perangkap kalian." Klara tidak peduli dia sedang berdalih atau tidak. Pokoknya, dia tidak mau membayar mereka.Akan tetapi, ucapannya membuat mereka bertiga saling bertatapan.Karena Klara benar.Tentu saja, mereka tidak akan mengakuinya."Siapa yang menipumu? Kamu sendiri yang meningkatkan taruhanmu. Nggak ada orang yang memaksamu," kata salah satu pria."Kamu boleh nggak membayar dengan menemani kami tidur," kata pria satu lagi.Walaupun Klara sudah berusia empat puluhan lebih, dia sangat menjaga dirin
"Apa kamu sibuk?" tanya Klara."Kenapa?""Aku mau mengajakmu makan," kata Klara dengan canggung. "Lupakan kalau kamu sibuk. Aku juga bukan ingin sekali makan bersamamu. Hanya karena kamu sudah membantuku, aku mau mentraktirmu. Kamu jangan berpikir terlalu banyak."Andy tidak menyangka Klara mau mentraktirnya. Bagaimanapun juga, dulu Andy bersalah. Seharusnya Klara membencinya."Aku nggak sibuk."Setelah itu, mereka berdua pergi makan.Andy dapat melihat kalau Klara sudah melupakan masa lalu sepenuhnya.Hanya saja, suasana di antara mereka tidak senatural ketika teman lama bertemu."Apa akhir-akhir ini kamu ada berbicara dengan Yasmin?" tanya Klara."Ada. Minggu lalu aku bertemu dengannya. Kalau aku ada waktu, aku akan meneleponnya," ujar Andy."Kamu membelinya rumah di mana? Anak itu nggak mau memberitahuku. Aku juga nggak tahu kenapa dia merahasiakannya dariku." Klara tidak terdengar marah saat dia mengatakan itu. Dia lebih seperti ibu biasa yang merepet.Andy tertawa. "Dia malu.""Ap