Yasmin tidak akan menelepon Daniel.Dia takut dan berharap Daniel akan melupakan hal itu.Meskipun Yasmin berpikir seperti itu, dia tetap memasak lebih banyak makanan.Lebih baik Daniel tidak datang. Kalaupun dia datang, setidaknya dia jangan mencari masalah dengan Yasmin.Saat menghadapi Daniel, Yasmin harus selalu memakai otaknya.Dia benar-benar takut dengan kelakuan gila Daniel.Setelah Yasmin pergi ke perusahaan, tak peduli seberapa berusaha rekan-rekan kerjanya berpura-pura, mereka akan mengintipnya begitu mereka melihatnya.Seharusnya semua orang penasaran bagaimana setelah Yasmin menyinggung Daniel, dia bisa datang bekerja dan bersikap seakan-akan apa pun tidak terjadi.Tidak ada yang menduga dia dan Daniel akan punya hubungan ambigu.Itu sangat tak masuk akal.Terlebih lagi, para rekan kerja mengira Yasmin adalah pacarnya Martin. Bagaimana Yasmin bisa hubungan yang begitu intens dengan kakaknya Martin?Mereka hanya merasa itu sungguh "luar biasa" ....Yasmin memasak sambil ses
"Bukan." Setelah Yasmin menjawabnya, dia mendengar Daniel mendengus. Suaranya rendah dan serak, sangat seksi.Saat Yasmin berbalik, punggungnya menempel ke dinding.Dia pelan-pelan membuka matanya dan bertemu dengan mata predator Daniel. Itu membuat tubuh dan hati Yasmin gemetar.Yasmin yang baru bangun tidur terlihat polos dan menggemaskan. Kulitnya seputih salju dan sehalus kulit bayi.Tatapan mata Daniel tampak makin berbahaya."Di mana inisiatifmu?" tanya Daniel dengan suara serak.Jari-jari Yasmin yang ada di bahu lebar Daniel gemetar sesaat. Kemudian, Yasmin memeluk erat leher Daniel dan mendekatkan wajahnya sedikit. Napasnya mengembus bibir Daniel. "Iya, iya ...."Setelah mengatakan itu, Yasmin mencium ringan.Itu tentu saja tidak bisa memuaskan Daniel.Akan tetapi, dia harus mengakui kalau itu langsung membuatnya bersemangat.Yasmin meraih dasi Daniel sebelum menariknya, kemudian dia melonggarkan ikatan dasi tersebut di leher Daniel.Pada saat ini, dia benar-benar ingin menggig
Daniel sudah pergi?Yasmin keluar dari kamar mandi, lalu dia menuju ke ruang tamu dan kamarnya. Dia tidak menemukan sosok Daniel.Dia benar-benar sudah pergi.Kalau begitu, bagaimana dengan pakaiannya?Yasmin tidak berani sembarangan menanganinya karena dia takut terjadi kecelakaan lagi yang memerlukannya ganti rugi.Yasmin menemukan ponselnya di ruang tamu, kemudian dia menelepon Daniel.Alhasil, dia memutar bola matanya.Bisa-bisa si pria berengsek itu tidak mengangkat teleponnya!Bukankah dia baru pergi? Seharusnya dia sedang memegang ponselnya!Yasmin meneleponnya tiga kali berturut-turut. Namun, Daniel tetap tidak mengangkat teleponnya dan itu berarti dia sengaja.Yasmin pun melempar ponselnya, kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil pakaian Daniel.Dia tidak bisa membiarkannya begitu saja di kamar mandi.Yasmin akan membilasnya dengan air, lalu mengeringkannya di bawah sinar matahari.Dia tidak menggunakan deterjen dan juga tidak menyetrikanya.Yasmin bahkan tidak memerasny
Setelah Andy mengakhiri panggilan, ekspresinya tampak tegas saat dia berkata, "Untuk apa? Hal ini nggak boleh ditangani seperti ini! Aku mau mendengar penjelasannya!"Irene lebih tidak setuju. "Ini terjadi gara-gara Yasmin menggoda Daniel. Ini salahnya!""Kita akan tahu nanti salah siapa," ucap Andy."Kalau begitu, kamu tinggal di sini saja. Aku mau pergi." Irene berbalik dan hendak pergi.Namun, Andy menahan lengannya. "Jangan pergi ke mana-mana.""Ayah!" Irene tidak mau menghadapi Daniel karena hal seperti ini.Bagaimanapun juga, dia masih takut pada Daniel.Dia bukan pria yang bisa dikendalikan oleh wanita."Kalian berdua adalah putriku dan sama-sama berharga bagiku. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah ini, kita perlu membicarakannya." Andy menatap Yasmin yang dari tadi diam, lalu berkata, "Pergi ganti bajumu."Yasmin menuju ke kamarnya dengan kepala tertunduk.Setelah dia memasuki kamarnya, dia menutup pintu.Sedangkan Irene langsung menangis di depan Andy."Ayah akan membantumu
Mereka saling bertatapan untuk beberapa saat. Lalu, Yasmin adalah orang pertama yang mengalihkan pandangan. Dia bergeser untuk memberi Daniel jalan.Kedua tangan Daniel di dalam saku celananya. Kakinya yang panjang melangkah masuk sambil membawa auranya yang kuat.Ketika dia melihat Irene menangis, dia menghampiri Irene. "Ada apa?"Irene menyeka air mata di wajahnya dan terlihat sedih.Andy melihat Daniel dengan ekspresi serius. "Apa kamu nggak perlu menjelaskan diri? Apa kamu nggak mau memberi tahu apa-apa pada Irene? Kamu adalah tunangan orang!"Pakaiannya ada di sini, jadi Daniel tidak bisa menyangkal.Terlebih lagi, dia juga tidak punya niat untuk menyangkal."Sesuatu memang terjadi," ucap Daniel.Jantung Irene langsung mencelus. Air mata yang jatuh makin menjadi-jadi.Sekujur tubuh Yasmin menegang. Apa Daniel ingin mendorong tanggung jawab ke arahnya?Ekspresi Andy sangat masam. "Daniel, apa yang kamu janjikan padaku? Apa kamu mengingkari janjimu? Selama ini bukankah Keluarga Suha
Semua orang yang berada di rumah ini paham "orang lain" yang dimaksud adalah Yasmin.Yasmin memasang wajah datar dan mengalihkan tatapannya ke bawah.Karena apa yang dikatakan Daniel benar.Selama ini begitulah dia memperlakukan Yasmin.Seperti antara istri sah dan simpanan. Suami akan selalu memilih istrinya.Seorang simpanan hanyalah mainan yang dimainkan ketika kamu bosan. Seorang simpanan tidak perlu dihormati."Ya." Yasmin tertawa sinis. "Saat itu terjadi karena aku diberi obat. Lain kali nggak akan terjadi hal seperti itu lagi. Kalau nggak, itu sama dengan Daniel menghina dan mengkhianati Irene. Sama dengan Daniel nggak menghormati Keluarga Suharly. Kalau hal itu terjadi berulang kali, orang lain akan mengira aku disukainya!"Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Tatapannya yang tajam seolah-olah ingin menusuk tubuh Yasmin.Itu tampak berbahaya.Irene melirik raut wajah Daniel yang menyeramkan. Dia tahu Yasmin sudah bersikap keterlaluan.Bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata seper
Yasmin hanya tahu ayahnya memercayainya dan itu membuatnya senang.Andy baru pergi setelah menghiburnya selama beberapa menit.Andy duduk di dalam mobil dan berpikir untuk waktu yang lama. Dia mengangkat ponselnya, tapi kemudian dia meletakkannya kembali. Pada akhirnya, dia tidak menelepon Klara.Dia saja kesulitan mengurusnya, apalagi Klara.Semua orang sudah pergi, tapi Yasmin masih duduk di sofa. Dia menutupi wajahnya yang masih basah karena air mata dengan lemas.Apa yang telah terjadi ...?Kalau apa yang hari ini terjadi bisa membuat Daniel berhenti memaksanya, Yasmin merasa itu sepadan.Yasmin khawatir tidak ada yang bisa menghentikan Daniel ....Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.Siapa itu?Dari suara ketukan pintu itu, sepertinya bukan orang yang ingin mencari masalah dengannya.Saat Yasmin membuka pintu, orang yang berdiri di luar adalah Kezia.Ternyata Kezia belum pergi."Apa aku boleh masuk? Ada yang ingin kukatakan padamu."Yasmin menatap orang yang memberinya obat
Kalau terjadi masalah, Irene yang merasa ditindas akan menangis pada Daniel. Begitu Daniel merasa kasihan pada Irene, masalah akan menjadi makin besar.Semua orang pun akan menderita.Namun, kalau Yasmin bisa mengetahui metode licik Irene sebelumnya, dia bisa melindungi diri.Itu tidak termasuk menyinggung Irene dan Daniel.Pada malam hari, Daniel tidak datang untuk makan malam. Dia pasti perlu menghibur tunangannya.Yasmin berharap Daniel tidak akan muncul selamanya.Setelah bekerja dan menjaga anak-anak selama seminggu, Daniel tidak pernah muncul. Sepertinya kejadian hari itu benar-benar berdampak.Yasmin selalu memperhatikan lokasi Daniel.Taman Royal, Grup Naga, berbagai tempat bersosialisasi. Namun, Daniel tidak pernah mendekati tempat tinggal Yasmin.Karena perihal renovasi, terkadang Yasmin akan berhubungan dengan desainer rumah tersebut. Dia tidak akan pergi ke apartemen kecuali diperlukan.Namun, terkadang dia perlu pergi.Pada saat ini, dia diperlukan untuk peletakan benda.S