Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 901 - Chapter 910

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 901 - Chapter 910

1632 Chapters

Bab 901 Konsekuensi Memprovokasi

"Apa kamu pikir kamu bukan orang Negara Nusantara?!"Elsy melontarkan kata-kata itu dengan penuh amarah, dia benar-benar sudah muak mendengar ucapan pria paruh baya itu.Ardika juga berkata pada orang itu dengan dingin, "Kamu benar-benar seekor anjing yang baik.""Dasar lancang!"Pria paruh baya itu langsung marah besar. Dengan memasang ekspresi muram, dia seakan-akan hendak melampiaskan amarahnya."Virgoun, kamu nggak perlu marah dengan orang rendahan seperti itu."Tiba-tiba, Dixon melontarkan satu kalimat itu, lalu mengerutkan keningnya dengan sedikit kesal dan berkata, "Aku sangat nggak puas dengan performa kerja staf-staf di taman bermain ini. Jelas-jelas putraku sudah terluka di sini, tapi nggak ada seorang pun yang datang menangani masalah ini. Apa mereka berniat untuk melepaskan pelaku begitu saja?"Di antara kerumunan, ekspresi seorang staf yang bersembunyi untuk mengamati kejadian tersebut langsung berubah setelah mendengar ucapan Dixon.Dia buru-buru mengeluarkan walki talkin
Read more

Bab 902 Menjadi Orang yang Benar

"Lihatlah, kalian benar-benar sudah memprovokasi Tuan Dixon!"Eko memelototi Ardika dengan tajam, lalu menoleh menghadap Dixon kembali. Dia menganggukkan kepalanya dan berkata dengan penuh hormat, "Tuan Dixon, adapun mengenai pengusiran secara paksa, hanya pihak kepolisian yang berhak melakukannya, satpam kami nggak berhak untuk melakukannya ....""Jangan beromong kosong lagi! Laksanakan saja perintah Tuan Dixon!"Tepat pada saat ini, pria paruh baya bernama Virgoun yang sudah seperti anjing Dixon berkata dengan marah, "Dengan baik-baik, kamu hanya perlu menjalankan perintah Tuan Dixon! Apa pun yang terjadi, ada beliau sebagai pendukungmu! Apa yang kamu perlu takutkan?! Pihak kepolisian nggak akan bisa melakukan apa pun terhadapmu!""Lagi pula, sekarang Tuan Dixon hanya ingin mengusir mereka, mempermalukan mereka.""Nanti kami akan lapor polisi, agar mereka membayar harga yang setimpal!"Pria paruh baya itu sangat ahli dalam membaca pemikiran Dixon, dia bisa menebak apa yang ada dalam
Read more

Bab 903 Tidak Pernah Mendengar Permintaan Seaneh Ini

Seakan-akan tidak ada orang lain di tempat itu, sekelompok orang asing itu melontarkan sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan sesuka hati mereka.Mendengar sindiran dan ejekan mereka, orang-orang Negara Nusantara yang berkerumun di lokasi tampak sangat marah."Kenapa? Memangnya ucapan kami salah? Fakta sudah terpampang nyata di hadapan kalian. Kalian nggak lebih dari orang rendahan. Haha!"Menghadapi reaksi orang-orang Negara Nusantara di sekitar mereka, sekelompok orang asing itu makin menjadi-jadi, kata-kata ejekan dan sindiran yang mereka lontarkan makin tidak enak didengar.Dengan adanya dukungan dari rekan-rekannya, istri Dixon bersikap makin arogan. "Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Kamu nggak lebih hanya sekadar orang Negara Nusantara rendahan! Sekarang cepat berlutut meminta maaf pada kami! Mungkin kami masih bisa mempertimbangkan untuk memaafkanmu!"Dia menunjuk Ardika, bahkan kuku jari jempolnya yang dihiasi dengan cincin berlian hampir menusuk wajah Ardika.Ardika melirik wanit
Read more

Bab 904 Mematahkan Lengan dan Kaki

Dixon memelototi Ardika dan berkata dengan tajam, "Eh, orang Negara Nusantara sialan! Aku nggak peduli apa latar belakangmu! Hari ini aku akan membuatmu membayar harga mahal dan menyesali perbuatanmu seumur hidupmu!"Kemudian, dia berbalik menghadap Eko dan memerintah dengan marah, "Sekarang aku sudah berubah pikiran. Aku mau kamu memerintahkan satpam untuk mematahkan lengan dan kaki orang Negara Nusantara ini, lalu melemparkannya keluar, menyuruhnya untuk berlutut menyesali perbuatannya!"Di bawah tatapan banyak orang, bisa-bisanya Dixon menginstruksikan Eko untuk mematahkan lengan dan kaki Ardika!Kesombongan Dixon benar-benar sudah mencapai puncaknya!"Eh ... ini ...."Eko melihat para pelanggan lainnya yang berkerumun di sekitar lokasi dengan ragu.Sebagai manajer umum tempat hiburan ini, sebelumnya para pengunjung yang berkerumun saja sudah kesal melihat standar gandanya terhadap Dixon dan Ardika.Sekarang kalau dia benar-benar menuruti perintah Dixon untuk mematah lengan dan kaki
Read more

Bab 905 Siapa yang Patah Lengan dan Patah Kaki

Jelas-jelas niat jahatnya sudah terlukis jelas di wajahnya, tetapi bisa-bisanya dia meminta Ardika untuk memahaminya.Logika seperti apa itu?Ardika mengerutkan keningnya dengan jijik, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Oh? Maaf, sepertinya aku nggak bisa bergerak? Kita selesaikan saja di sini."Ekspresi ketua petugas keamanan itu langsung berubah menjadi muram. Melihat para pengunjung yang berkerumun di sekitar lokasi, dia melambaikan tangannya kepada anggotanya."Lebih rapat lagi!"Anggota petugas keamanan segera mengepung Ardika dengan lebih rapat lagi, agar para pengunjung yang berkerumun di sekitar lokasi tidak bisa mengambil rekaman video.Kemudian, ketua petugas keamanan itu melemparkan seulas senyum dengan menunjukkan gigi-gigi kekuningannya kepada Ardika. "Kamu bilang kamu nggak bisa bergerak, 'kan? Kalau begitu, aku akan dengan senang hati membantumu."Selesai berbicara, kilatan tajam melintas di matanya. Tiba-tiba, dia mengangkat lengannya, hendak meraih leher Ardika.Perge
Read more

Bab 906 Meminta Maaf

Dixon menggertakkan giginya dengan kesal setelah melihat pemandangan itu. Tiba-tiba, dia menoleh dan berteriak pada Eko, "Dasar pecundang! Jelas-jelas anak buahmu itu memiliki postur tubuh yang tegap, tapi kenapa melawan orang lemah sepertinya saja nggak bisa?!""Tuan Dixon, ini ... ini pasti hanya kejadian yang nggak terduga."Eko mencoba untuk memberi penjelasan dengan sikap hormat, sebenarnya dia juga tidak mengerti apa yang telah terjadi."Sialan! Aku nggak mau tahu, aku hanya lengan dan kakinya dipatahkan, lalu dia dilempar keluar!"Dixon berteriak dengan marah, "Sekarang juga!""Oke, oke, aku akan segera melaksanakannya ...."Eko segera menoleh, lalu berteriak pada anggota petugas keamanan lainnya, "Kalian ini! Dasar sialan! Sekelompok orang nggak berguna! Cepat serang dia secara bersamaan!""Pak Eko, orang ... orang ini adalah petarung yang sangat andal ...."Biarpun sudah diperintahkan oleh Eko, belasan anggota petugas keamanan lainnya tetap berdiri di tempat. Tidak ada seorang
Read more

Bab 907 Apa Hakmu Memandang Rendah Dia

"Tuan Dixon adalah anggota Keluarga Tulipa dari Negara Enggrim, dia juga merupakan tamu kehormatan yang diundang oleh kedutaan Negara Enggrim, identitasnya sangat terhormat.""Sedangkan orang yang bernama Ardika ini hanyalah rakyat jelata rendahan yang nggak tahu aturan. Memangnya dia layak mendapat permintaan maaf dari Bapak?"Selesai berbicara, dia melemparkan sorot mata mengejek ke arah Ardika dan menyunggingkan seulas senyum dingin.Begitu mendengar ucapan bawahannya, Jilian langsung merasa gugup bukan main, jantungnya sudah berdegap dengan sangat kencang.Dia melirik ekspresi Ardika dengan hati-hati. Melihat Ardika tidak menunjukkan reaksi apa pun, dia baru merasa sedikit lega. Kemudian, dia menoleh dan berkata dengan marah, "Eko, aku menyuruhmu untuk tutup mulutmu! Apa kamu nggak dengar?!""Pak Jilian, aku banyak bicara juga karena mempertimbangkan Bapak."Eko masih belum menyadari kesabaran Jilian sudah dikuras habis olehnya. Dia tetap melanjutkan. "Dengan status dan kedudukan P
Read more

Bab 908 Apa Aku Sudah Mengizinkan Kalian Pergi

"Pak Jilian, kamu sendiri yang tangani saja sendiri pengkhianat seperti itu."Selesai berbicara, Ardika sama sekali tidak melirik Eko yang sudah terlihat pucat pasi.Dia tidak perlu turun tangan sendiri menangani orang sampah seperti Eko.Jilian segera meminta stafnya untuk mengambil rekaman video di area trampolin, lalu memutarnya di sebuah layar besar tepat di hadapan semua orang.Di dalam rekaman video pengawasan itu menunjukkan dengan sangat jelas bahwa beberapa bocah asing itu yang terlebih dahulu menindas Livy.Bocah perempuan yang bahkan belum berumur lima tahun itu didorong oleh beberapa bocah yang lebih besar dibandingkannya ke sana kemari. Pemandangan seperti itu benar-benar menyedihkan.Setelah didorong hingga terjatuh, sambil menangis Livy baru mendorong Dixon Jr. sekali, itu hanyalah bentuk reaksi naluriahnya."Jelas-jelas beberapa bocah asing itu yang menindas bocah perempuan itu, bisa-bisanya kalian sebagai orang tua bocah-bocah nakal itu malah memutarbalikkan fakta!""K
Read more

Bab 909 Perilaku Tidak Benar Anak Salah Orang Tua

Dengan kekesalan menyelimuti hati mereka, Dixon dan yang lainnya berencana untuk meninggalkan tempat itu.Namun, satu kalimat yang keluar dari mulut Ardika itu langsung membuat api amarah mereka meledak-ledak!"Dasar sialan! Memangnya kamu pikir kamu siapa? Kami mau pergi juga membutuhkan izin darimu, hah?"Mereka menoleh, memelototi Ardika dengan marah.Dengan sorot mata penuh amarah, istri Dixon berteriak dengan marah, "Eh, bocah Negara Nusantara sialan, kami sudah cukup berbesar hati dengan nggak mencari perhitungan denganmu. Apa lagi yang kamu inginkan, hah? Cih, Negara Nusantara rendahan saja ...."Sorot mata Ardika langsung berubah menjadi dingin, dia melirik wajah wanita itu.Sontak saja lirikan Ardika itu membuat raut wajah wanita itu membeku, lalu dia tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Namun, dia tetap memelototi Ardika dengan arogan.Ardika tidak memedulikan wanita gila itu. Sambil menggandeng Livy, dia menunjuk beberapa bocah asing tersebut dan berkata, "Sebelum kalian pergi
Read more

Bab 910 Termasuk Keluarga Kerajaan Kalian

"Orang Negara Nusantara, kamu berniat main tangan terhadapku?"Dixon sama sekali tidak takut pada Ardika.Melihat Ardika yang berjalan mendekatinya, dia tetap berdiri di tempat. Dengan seulas senyum dingin mengembang di wajahnya, dia berkata, "Sebelumnya, kamu sudah menampar istriku. Aku sudah cukup berbesar hati dengan nggak mempermasalahkan hal itu lagi.""Kalau sekarang kamu berani main tangan terhadapku, apa kamu sudah pernah memikirkan konsekuensinya?""Jangan pikir hanya karena kamu adalah manajer umum perusahaan investasi yang memiliki uang nggak seberapa itu, kamu sudah bisa bertindak sesuka hatimu. Selama kamu berani main tangan terhadapku, aku akan membuatmu menyesali perbuatanmu selamanya!"Dengan mengandalkan hak istimewa sebagai tamu kehormatan Negara Nusantara, dia sama sekali tidak menganggap serius Ardika. Dia tetap bersikap sangat arogan."Oh? Begitu, ya? Kamu sendiri yang mengatakannya, ya."Ardika menganggukkan kepalanya, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Livy
Read more
PREV
1
...
8990919293
...
164
DMCA.com Protection Status