Setelah membuat keputusan, Airin kembali menghubungi Levando dan Tanmos."Hotel Caritta, kamar eksekutif nomor 918. Ingat, kamu harus datang seorang diri."Di ujung telepon, nada bicara lawan bicaranya terdengar sangat tegas.Airin segera memanggil taksi dan berangkat. Tak lama kemudian, dia pun tiba di Hotel Caritta.Setelah sampai di depan pintu kamar nomor 918, dia kembali menghubungi Levando.Beberapa saat kemudian, kedua orang itu baru muncul dari koridor.Levando terkekeh dan berkata, "Bu Airin, ternyata kamu cukup cerdas. Kamu nggak membawa orang datang bersamamu diam-diam."Kedua orang itu sangat waspada, mereka takut masuk dalam perangkap. Mereka diam-diam mengintai di koridor. Kalau Airin diam-diam membawa orang datang bersamanya, mereka akan langsung melarikan diri."Bu Airin, silakan masuk. Bagaimana mungkin kita bisa mengobrol di luar sini?"Tanmos langsung mengeluarkan kartu pintu kamar mereka dan membuka pintu.Dengan gigi terkatup, Airin melangkah masuk, tetapi dia hany
Baca selengkapnya