Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 701 - Bab 710

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 701 - Bab 710

1632 Bab

Bab 701 Wanita Paling Cantik di Kota Lino

"Hmm."Ardika menganggukkan kepalanya dan menanggapi lawan bicaranya dengan datar.Dia tidak memiliki kesan baik pada Jiko.Kala itu, jelas-jelas dia menyelamatkan Livy yang diculik.Namun, pada akhirnya dia malah dituduh oleh Jiko.Kala itu, Ardika memanggil Sigit untuk menangani kasus tersebut. Sejak saat itulah, Jiko kehilangan pekerjaannya di Departemen Perhubungan yang diperolehnya berkat relasi keluarganya.Setelahnya, Jiko dan Rina, ibunya sempat terlibat perselisihan dengan Ardika beberapa kali.Ya, keluarga Jiko terlibat dalam cukup banyak konflik dengan Ardika.Ayah Jiko adalah petinggi Rumah Sakit Pengobatan Tradisional.Lima tahun yang lalu, Ganang adalah penyebab kecelakaan medis dan merupakan salah satu pelaku yang telah menjebak Desi.Kini, pria itu masih dikurung dan sedang menanti dijatuhi vonis hukuman.Jiko tahu dirinya tidak memberi kesan yang baik terhadap Ardika. Jadi, setelah menyapa Ardika, dia bergegas pergi.Setelah kepergian pria sialan itu, Ardika berjalan m
Baca selengkapnya

Bab 702 Suasana Hati Menjadi Buruk

Wanita yang berbicara itu bernama Santi Iswari.Dia adalah salah satu anggota dari sekelompok generasi muda itu.Jelas-jelas rekannya yang telah menyenggol Livy sampai Livy terjatuh, tetapi dia malah mempersulit Elsy dan Livy.Walaupun Elsy sedikit marah, tetapi dia tidak ingin membuat masalah. Dia buru-buru meminta maaf pada lawan bicaranya. "Maaf, anakku juga disenggol oleh orang lain. Dia nggak sengaja melakukannya. Aku benar-benar minta maaf.""Apa kamu pikir hanya dengan meminta maaf saja masalah sudah selesai? Apa kamu tahu berapa harga gaun Lea ini? Harganya lebih dari 400 juta! Jangan pikir kamu bisa pergi begitu saja! Masalah ini belum selesai!"Santi memelototi Elsy dan Livy lagi.Kemudian, dia menoleh melihat wanita yang gaunnya ternodai oleh es krim itu. Lalu, dia buru-buru mengeluarkan tisu dan membantu wanita itu membersihkan noda di gaunnya."Lea, apa kamu baik-baik saja? Apa perlu bocah nakal itu memberimu kompensasi?"Satu per satu dari pria dan wanita itu menunjukkan
Baca selengkapnya

Bab 703 Cepat Serahkan Wajahmu

"Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Uang sebesar lebih dari 400 juta bukan apa-apa bagi Lea! Tapi, suasana hati Lea sudah menjadi buruk karena anak nakalmu itu!"Santi memelototi Elsy.Kemudian, dia tertawa dingin dan bertanya, "Bagaimana kalau begini saja, Lea? Aku mewakilimu melayangkan satu tamparan ke wajah manajer umum Grup Bintang Darma ini untuk membantumu melampiaskan kekesalanmu?"Lea sama sekali tidak melirik Elsy.Dia berkata, "Aku dengar hubungan mantan suamimu sangat baik dengan Luna sekeluarga?"Elsy tertegun sejenak, dia tidak menyangka wanita itu bisa melontarkan pertanyaan seperti itu padanya.Kemudian, dia menganggukkan kepalanya.Setelah mendapat jawaban dari Elsy, Lea sedikit menganggukkan kepalanya pada Santi dan tidak berbicara lagi.Seolah-olah sangat mengerti Lea, Santi berkata pada Elsy, "Oke, Lea sudah setuju. Setelah kamu menerima satu tamparan ini, maka masalah ini akan berlalu."Begitu mendengar ucapan Santi, orang-orang yang berada di sekeliling tempat itu p
Baca selengkapnya

Bab 704 Aku Menampar Orang Tanpa Memedulikan Identitas

"Jangan memukul Ibu!"Suasana di depan pintu Hotel Blazar sangat hening.Waktu seakan-akan berhenti, semua orang berdiri mematung di tempat.Hanya suara teriakan isak tangis Livy yang menggema di udara."Livy, jangan menangis. Ada Ayah di sini, nggak akan ada seorang pun yang bisa memukul ibumu."Suara lembut seorang pria terngiang-ngiang di telinga bocah perempuan itu.Kemudian, Livy hanya merasakan ada sebuah tangan besar yang mengusap-usap kepala kecilnya dengan lembut.Livy membuka matanya yang berlinang air mata. Saat itu pula, dia melihat Ardika yang berdiri di hadapannya."Ayah!"Setelah berseru dengan kaget, bocah perempuan itu mulai mengadu pada Ardika. "Ayah, ada seorang wanita jahat yang sangat galak ingin menampar Ibu!""Sudah nggak apa-apa, Livy. Wanita jahat itu sudah Ayah hukum," kata Ardika sambil tersenyum, lalu melirik wanita yang terjatuh ke tanah sambil menutupi wajahnya.Sontak saja pemandangan itu membuat suasana menjadi heboh.Saat ini, orang-orang yang tadinya t
Baca selengkapnya

Bab 705 Istriku Jauh Lebih Cantik

"Dasar pria sialan! Kamu berani memukulku, tapi nggak berani mengungkap identitasmu?!""Jangan pikir selama kamu nggak memberitahuku namamu, maka aku nggak bisa menyelidiki identitasmu! Setelah aku mengetahui identitasmu, aku pasti akan membunuhmu!"Santi memelototi Ardika dengan penuh amarah sambil menggertakkan giginya.Secara bersamaan, orang-orang di sekeliling tempat itu menyembunyikan identitas Ardika.Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bersedia mengungkap identitas Ardika.Santi juga tidak berdaya."Oh, kamu mau membunuhku? Kalau begitu, silakan lakukan sekarang juga, kamu nggak perlu menyelidiki identitasku lagi."Saat ini, Ardika sudah tahu apa yang telah terjadi.Dia menoleh melirik Santi dan berkata, "Kamu baru akan membunuhku setelah mengetahui identitasku? Hah! Ternyata kamu benar-benar nggak lebih dari seekor anjing. Kamu takut pada yang kuat dan hanya menindas yang lemah."Semua orang tidak menyangka suami idiot Luna itu tidak hanya ganas dalam menghajar orang,
Baca selengkapnya

Bab 706 Untuk Apa Berlagak Menjadi Dewi Dingin

"Wanita paling cantik di Kota Lino apaan? Istriku bahkan jauh lebih cantik."Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di depan pintu Hotel Blazar hening seketika.Hanya beberapa patah kata Ardika itu yang terngiang-ngiang dalam benak semua orang.Lea Misra.Nona Keluarga Misra sekaligus wanita paling cantik di Kota Lino bukan apa-apa bagi Ardika.Selain itu, tidak ada seorang pun yang menyangka Ardika langsung melayangkan sebuah tamparan ke wajah mulus Lea!Dia sama sekali tidak ragu menampar seorang Nona Keluarga Misra.Dia bahkan menampar wanita cantik itu tanpa sedikit pun rasa tidak tega.Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu pada Lea?Semua orang melihat sebuah bekas tamparan berwarna kemerahan tiba-tiba muncul di wajah mulus Lea.Mereka bahkan merasa sedikit kasihan pada wanita itu."Berani-beraninya kamu memukulku!"Lea tidak terlihat arogan dan dingin seperti tadi lagi.Ekspresinya sudah berubah drastis. Dia menatap Ardika dengan tatapan penuh amarah.Semua
Baca selengkapnya

Bab 707 Apa Aku Sudah Mengizinkan Kalian Pergi

"Panggil pengawal! Aku mau dia hidup dalam penyesalan karena sudah melayangkan satu tamparan ke wajahku ini!"Lea mengucapkan beberapa patah kata itu dengan gigi terkatup.Nada bicaranya terdengar sedingin es.Dia sudah menggila saking kesalnya.Sebagai Nona Keluarga Misra, selama ini yang didapatkannya hanyalah kasih sayang dan cinta.Bahkan tetua dalam keluarganya juga tidak tega memarahinya dengan volume suara tinggi.Marah saja tidak tega, bagaimana mungkin mereka tega memukulnya?Namun hari ini di bawah tatapan banyak orang, Ardika malah melayangkan satu tamparan ke wajahnya!Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini!Ekspresi kebanyakan orang sedikit berubah. Mereka terkejut mendengar pernyataan Nona Keluarga Misra itu.Mereka bisa mendengar dengan jelas seberapa dalam kebencian Lea pada Ardika dari ucapan wanita itu.Sementara itu, Ardika bukan hanya tidak terkejut, sebaliknya dia berjalan menghampiri Lea sambil tersenyum."Kalau begitu, sepertinya aku harus melayangkan beberapa
Baca selengkapnya

Bab 708 Membelikan Es Krim dan Meminta Maaf

"Ayah, aku makan es krim merek Godisva, sangat enak, apa Ayah juga ingin memakannya?" tanya Livy dengan polos.Bocah perempuan itu masih menutupi matanya dengan kedua tangan kecilnya."Kamu sudah dengar sendiri, 'kan? Putri angkatku ingin memakan es krim merek Godisva."Ardika menginjak dua lembar uang seratus ribu itu, lalu menggeserkannya ke wajah Jonas. Dia berkata, "Cepat belikan es krim untuk putri angkatku. Setelah kamu membelikan es krim untuknya, aku akan membiarkanmu pergi."Setelah menerima satu tamparan dari Ardika, hingga kini Jonas masih linglung.Orang-orang mengira pria itu tidak akan membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini oleh Ardika.Namun, siapa sangka, dia malah meraih dua lembar uang dua ratus ribu itu, lalu bangkit dengan terhuyung-huyung.Orang-orang yang mengelilingi tempat itu untuk menyaksikan drama menarik tersebut pun bergegas membuka jalan untuknya.'Ardika benar-benar ahli dalam mempermalukan orang lain.' pikir mereka dalam hati.Bisa-bisanya Ardika me
Baca selengkapnya

Bab 709 Memaksa Luna Sekeluarga Berganti Marga

Volume suara Wisnu sangat keras.Dalam sekejap, semua tamu undangan yang berada di dalam hall langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Luna sekeluarga.Kemudian, hampir semua orang itu menunjukkan ekspresi aneh.Belakangan ini, kejadian Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan sudah menjadi bahan tertawaan paling menghebohkan di Kota Banyuli.Saat membicarakan hal ini, ada yang memarahi mereka telah mengkhianati leluhur, ada pula yang mencibir mereka.Mendengar sindiran-sindiran dan ejekan-ejekan dari orang-orang, anggota Keluarga Basagita benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Awalnya, melihat mereka adalah anggota yang dikirim oleh Keluarga Misra untuk menyambut tamu, semua tamu undangan mempertimbangkan Keluarga Misra dan kompak tidak mengungkit hal tersebut.Namun, siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Wisnu malah menyalahkan Luna sekeluarga tidak berganti marga."Wisnu Misra, jelas-jelas kalian telah mengkhianati leluhur, kenapa kalian malah bangga sep
Baca selengkapnya

Bab 710 Apa Kalian Sudah Buta

"Hahaha ...."Para tamu undangan tidak bisa menahan diri mereka lebih lama lagi, mereka semua tertawa terbahak-bahak.Dulu, mereka tidak menyadari hal ini.Sekarang mereka baru menyadari suami idiot Luna itu benar-benar ahli dalam bersilat lidah.Sementara itu, para tamu undangan yang sebelumnya sudah menyaksikan drama di depan pintu hotel sudah tidak heran lagi."Ardika, diam kamu!""Aku ingin sekali membunuhmu!"Amarah Wisnu dan yang lainnya sudah meluap-luap!Tepat pada saat ini, seseorang berkata dengan dingin, "Untuk apa kalian beromong kosong dengannya lagi?!"Tuan Besar Misra Basagita melenggang memasuki hall. Dia memelototi Luna sekeluarga dan berkata dengan dingin, "Kalau kalian nggak berganti marga, cepat keluar dari sini sekarang juga! Jangan harap kalian bisa menghadiri perjamuan malam ini!""Wisnu, cepat panggil petugas keamanan hotel untuk mengusir mereka keluar!" kata Tuan Besar Misra Basagita dengan tajam dan dingin."Ya, benar. Usir mereka, permalukan mereka di hadapan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6970717273
...
164
DMCA.com Protection Status